seorang gadis yang bernama Abigail Clancy Robinson dia adalah cucu satu satunya dari keturunan Robinson yang akan mewarisi seluruh harta kekayaan Robinson bukan hanya perusahaan dan aset lainnya melainkan klan mafia yang sudah bertahun-tahun dipimpin oleh Robinson.
Gisel adalah gadis yatim piatu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan besar yang terjadi dan ternyata itu adalah ulah dari saudara angkatnya, karena harta dan kekuasaan yang akan diwariskan kepada ayah dari Abigail ini saudara angkatnya pun menjadi iri dan ingin memiliki semuanya.
ancam demi ancaman pun dilakukan bahkan teror selalu ditujukan untuk gadis kecil itu,namun karena pelatihan yang sangat keras membuat gadis itu dewasa sebelum waktunya,hingga suatu hari orang yang seharusnya menjadi pelindung bagi gadis itu ternyata menorehkan luka traumatis yang sangat dalam hingga dia sangat anti terhadap laki-laki.
namun kedatangan Maverick sang bodyguard yang dipilihkan kakeknya untuk nya membuat pandangan berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga puluh
Kini keheningan terjadi diantara mereka berdua, Abigail sangat lelah tapi dia tidak boleh lengah, sedangkan disisi Maverick pria itu nampak tidak nyaman dengan keheningan yang tercipta saat ini.
Pria itu ingin selalu mendengar suara gadis ini tapi untuk memulai percakapan kembali dia ragu.
" Maaf,,," ucap Maverick. Abigail mengerutkan keningnya tidak mengerti kenapa pria ini meminta maaf padanya.
" Maaf aku sudah lancang mendahului mu dengan mendatangi rumah Julius" akhirnya keluar juga kalimat keramat baginya. Oh ayolah baru kali ini seorang Maverick meminta maaf pada seseorang padahal sebelum sebelumnya dia enggan meminta maaf kepada siapapun meskipun dia dalam keadaan salah sekalipun,dan lihatlah ini apa tampaknya dunia sudah terbalik sekarang.
Sudut bibir Abigail terangkat nampak sebuah seringai miring tercetak disana. Namun Abigail masih bungkam tidak bersuara sama sekali dia ingin mendengar kelanjutan kalimat apa yang akan dikeluarkan oleh pria ini.
" Aku,,," terjeda , terdengar helaan nafas Maverick.
"Aku mendengar semua yang dikatakan Julius sebelum meninggal,lalu aku berusaha mencaritahunya dan ingin melihat siapa dalang dibalik semuanya yang terjadi padamu dan ke-dua orang tuamu dimasa lalu,karena itu bagian dari tugasku juga" jelas Maverick panjang lebar, percayalah baru kali ini Maverick berbicara sepanjang jalan kenangan.
" Tanpa persetujuan ku apakah kau layak,?" Ketus Abigail.
" Maaf,,, tapi aku menemukan banyak hal dibalik itu semua dan aku sudah mendapatkan informasinya secara detail" ucap Maverick membela dirinya.
" Tanpa bantuanmu aku sudah bisa mencaritahunya sendiri jadi jangan bertindak seolah-olah kau peduli dan ,,," dengus Abigail kasar. Dia benar-benar marah pada Maverick yang telah lancang menurut nya. Oke dia salut akan kejujurannya tapi apapun alasannya itu tidak dibenarkan Abigail menganggap sudah diluar batas menurut nya.
" Yes,,, of course i care Abi,,,," sahut Maverick tegas. Spontan Abigail menoleh kearah pria itu lalu kembali dia memalingkan wajahnya kearah lain.
" Then,what makes you care about me??" Nampak wajah Abigail merona memerah entah karena apa.
" Because,,,," Maverick sengaja menjeda kalimatnya dia ingin melihat reaksi dan ekspresi gadis itu.
" I don't care,.." dengus Abigail lalu dia berdiri hendak masuk kamar karena dia sudah sangat malas menanggapi pria itu,bukan,,, sebenarnya bukan malas ,gadis itu takut jawaban Maverick yang membuat gadis itu menjadi emosional nantinya. Belum melangkah jauh Maverick menarik pergelangan tangan gadis itu.
" Because,,, I love you Abigail Clancy Robinson,,," ucap Maverick lembut. Terdengar lirih memang namun Abigail masih mampu mendengar pernyataan cinta seorang Maverick yang terkenal dengan keangkuhannya.
Deg
Degub jantung Abigail seakan akan lepas dari tempatnya wajahnya merona merah karena sedikit salah tingkah, meskipun sebelumnya dihatinya ada nama Julius namun pria ini,,, entahlah Abigail tidak bisa mendeskripsikannya. Abigail berusaha menepis tarikan tangan Maverick namun pria itu dengan kuat menggenggam pergelangan tangan gadis itu.
" Lepas , dan hentikan omong kosong mu Mave,,," tegas Abigail sedikit marah tanpa melihat wajah pria itu.
"I really love you, Abi... I don't even know when this feeling existed, what is clear is that this love appeared without me calling and there is also no special reason why I fell in love with you, because the love I have is truly unconditional... ( Aku sangat mencintaimu Abi.. Entah sejak kapan perasaan ini ada, yang jelas cinta ini muncul tanpa aku panggil dan juga tidak ada alasan khusus kenapa aku jatuh cinta padamu, karena cintaku miliki benar-benar tanpa syarat.... ) " Tegas Maverick, sungguh dia sudah tidak tahan lagi dengan rasa yang dia miliki dia benar-benar jatuh cinta pada Abigail.
Hatinya benar-benar terpaut akan pesona seorang Abigail, padahal jika dia mau tanpa menunjuk pun banyak wanita yang dengan sukarela menjatuhkan dirinya agar bisa tidur dengan seorang CEO muda Maverick Rosberg seorang pengusaha muda yang sukses dan seorang pemimpin mafia yang paling ditakuti didunia bawah.
Mulut Abigail terkunci suaranya seakan tercekat bahkan nafasnya sedikit memburu meskipun dia tutupi dengan ketenangan yang selama ini mendominasi dirinya,namun rasa gugup selalu tidak bisa diajak berkerja sama gadis itu sedikit Tremor entah apakah karena traumanya ataukah karena pernyataan cinta seorang Maverick untuk.
Sebisa mungkin dia berusaha tenang agar pria dihadapannya ini tidak mentertawakan kebodohannya mentertawakan kekonyolannya dalam menanggapi pernyataan cinta Maverick,namun bagaimana pun juga Maverick tetap bisa membaca gerak gerik Abigail sudut bibirnya tertarik keatas,ada rasa yang membuncah di dada meskipun belum ada tanggapan atau jawaban yang signifikan dari gadisnya, eh apa gadisnya?? Masih belum tapi akan menjadi gadisnya sebentar lagi.
" But, I am not love you Mave,,," sahut Abigail memejamkan matanya,dia takut sungguh takut kalau pria ini hanya membercandainya saja.
" I waiting you,,, kapanpun kamu siap aku akan menunggumu Abi,,, " entah sejak kapan jarak Maverick sedekat beberapa centimeter didepan gadis itu.
Abigail tidak berani membuka kedua matanya Abigail bisa merasakan hembusan nafas Maverick diwajahnya,harum mint yang khas hingga menimbulkan hasrat tersembunyi tiba-tiba sedikit bangkit darinya.
" Aku akan melindungi mu apapun caranya tidak peduli kau menolakku berkali-kali aku akan mendekat dan semakin mendekat di setiap penolakan darimu,,," ucap Maverick lirih. Maverick melihat bibir gadis itu yang begitu menggoda untuk dia cicipi, Abigail tidak menyadari bahwa gigitan bibir bawahnya yang dia lakukan mampu membuat gairah seorang Maverick bangkit tanpa aba aba.
" Shitt,,," Maverick memejamkan matanya dan mengumpat dalam hati bagaimana dia bisa menahannya kalau pemandangan didepan matanya seperti ini.
Dengan gerakan slow motion Maverick perlahan-lahan mendekatkan bibirnya ke bibir sensual milik Abigail dia sudah berusaha oke,,, bagaimana pun juga dia laki-laki normal,dia sangat tergoda dengan benda kenyal yang ada dihadapannya ini.
Cup.
Abigail tersentak kala sebuah benda kenyal dan sedikit manis mint menempel dibibir nya kini kedua matanya terbelalak tapi tidak mampu bergerak sama sekali, sedangkan diposisi Maverick dia masih diam disana menempelkan bibirnya ke bibir manis gadis itu membuatnya kehilangan sedikit kendali akan dirinya.
Tanpa ada penolakan dari gadis itu akhirnya perlahan-lahan namun pasti Maverick pun Melu*** bibir Abigail,kini kedua mata Abigail terpejam menikmati sensasi lumatan dari Maverick padanya,apa yang Maverick lakukan mampu melupakan nama seseorang yang sebelumnya sudah tersemat dihatinya.
Maverick makin intens Melu*** bibir gadisnya sungguh Maverick seakan enggan melepaskan pagutannya,kini euforia menyambut kedua insan yang tengah berada dalam kabut gairah, kupu kupu seakan berterbangan dari perut Maverick ciuman yang bersambut meskipun sedikit lebih lama mendapatkan respon, setidaknya gadis itu menyambut dengan baik apa yang tengah dia luapkan.
Drrrrttt
Drrrrttt
Terdengar dering telepon dari saku celana Maverick hingga membuat kesadaran kini muncul didiri Abigail hingga dia dengan spontan mendorong tubuh pria itu agar menjauh, Abigail meraup nafas dengan rakus yah karena lumayan Maverick membuat gadis itu kehabisan nafas ,hingga wajah gadis itu memerah karena malu dan salah tingkah.
" Bodoh bodoh bodoh,,, bagaimana mungkin aku terlena dengan cium** dari bodyguard mesum ini, sial**,,," umpat Abigail lalu dengan tergesa diapun masuk kamarnya dan menutup pintu balkonnya dengan keras.
Blamm
Dibalik pintu Abigail berdiri sambil bersandar dipintu kamar balkonnya, nafasnya tersengal jantungnya berdegup kencang tak beraturan. Nampak gadis itu meraup wajahnya yang memerah dengan kasar lalu diapun sedikit berjalan cepat kearah kasur kemudian melemparkan dirinya kekasur king size nya.
" Sial,,, dasar pria mes**,,, " umpat Abigail
Sementara disisi Maverick dia sungguh jengkel dengan deringan ponselnya yang mengganggu kesenangannya,rasa bibir gadis itu membuatnya candu sekarang bagaimana ini??.
" Huft,,,"
" Shitt,,, mengganggu saja,,," dengus Maverick kesal,awas saja kalau tidak penting.
" Katakan,,,"