NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Dia meninggal tapi menghantui istri ku.
Ku genggam tangan Dias yang terasa dingin dan Bergetar. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi anak rambut di wajahnya. Mulutnya terbuka menahan sakit yang luar biasa, sekalinya menarik nafas darah mengucur dari luka mengangga di bagian ulu hati.
"Bertahanlah Dias." ucapku.
Dia menggeleng, menarik nafas yang tersengal-sengal, lalu berkata dengan susah payah. "Eva."
Tubuhnya yang menegang kini melemas seiring dengan hembusan nafas terakhir.
Aku tercekat memandangi wajah sahabat ku dengan rasa yang berkecamuk hebat.
Mengapa Dias menyebut nama istriku diakhir nafasnya?
Apa hubungannya kematian Dias dengan istriku, Eva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran ku

Ku lempar pandanganku ke berbagai arah, di meja makan dan di ruang tengah dia tak ada. Ku langkahkan kaki lebih dekat menuju dapur, mana tahu istriku lapar, wajar sekali karena dia masih menyusui, lapar dan haus tengah malam sudah biasa, bahkan aku menyiapkan roti dan beberapa cemilan di kamar.

"Sayang." panggilku, sengaja dengan suara pelan. Lampu pun tak ku nyalakan.

Hening, tak ada suara apapun bahkan lampu kamar mandi pun sudah padam, lalu kemana istriku?

Slap!

Sekelebat bayangan melintasi jendela yang tertutup tirai tipis. cahaya lampu dari teras depan memperjelas sesuatu yang lewat, karena di dalam lebih gelap.

Aku diam di tengah-tengah ruangan berukuran tiga kali tiga ini, mencoba membaca situasi dan memasang telinga lebih tajam. "Masak iya, Eva keluar tengah malam begini?" gumam ku dalam hati, yakin sekali jika bayangan tadi adalah bayangan manusia.

Hatiku mulai tak tenang, jantungku mulai berdegup tak beraturan, namun ragu untuk keluar karena Seina sendirian. Ku rapatkan tubuhku di dinding penghalang antara dapur dan ruang tengah. Aku harus tahu situasi apa yang sedang aku hadapi.

Kretek

Aku menoleh, pintu dapur terdengar di otak-atik membuat aku semakin waspada. Ku ingat parang tergeletak di bawah lemari kayu penyimpan beras, ku raba, lalu ku ambil, segera aku berdiri di belakang pintu dapur.

Beberapa detik tak ada suara, lalu aku berjongkok, mengintip melalui lubang kunci memastikan di luar sana istriku atau bukan.

Dan sungguh Aku terkejut, kepala ku sampai terhantuk pada handle pintu. Demi tuhan aku melihat mata seseorang yang sama sedang mengintip diriku. "Allahu Akbar." Aku mengusap dadaku.

Belum habis terkejut ku, kini pintu kamar mandi bergerak pelan. Dan ku lihat istriku berusaha bangun dari posisi tersandar duduk di lantai.

"Astaghfirullah, Dek!" panggilku, aku tak memperhatikan ternyata istriku sudah tergeletak di depan pintu.

Segera ku raih saklar lampu yang ada di dekat pintu kamar mandi, dan alangkah terkejutnya aku melihat Eva memegangi kepalanya sambil meraba-raba.

"Mas." lirihnya, memanggilku.

"Ada apa, apa yang terjadi?" tanyaku, ku lepaskan parang panjang untuk membelah kelapa itu, segera aku membantu istriku.

"Ada orang Mas, ada orang." katanya, dia meringis.

Ku singkap rambutnya yang terurai menutupi sebelah wajahnya, dan ku lihat sisi pelipisnya bergaris lecet, sedikit bengkak dan merah bercampur biru.

"Kenapa jadi seperti ini." gumamku, ku angkat tubuh istriku, ku rasa dia jatuh terkejut membentur dinding pintu.

"Aku takut Mas, aku melihat orang mengintip di jendela, menempelkan wajahnya." Kata Eva.

"Ya. Tenanglah." kataku, ku baringkan tubuh istriku diatas ranjang, ku lepas dasternya lalu ku ganti dengan yang kering.

"Minumlah sayang." aku mengusap kepalanya, dia meringis dengan wajah pucat.

Sudah pukul dua belas, sepertinya tidak ada Dias malam ini, tapi malah orang lain mengintip tampak ingin masuk rumah. Apakah orang itu yang dianggap Dias oleh istriku?

Entahlah.

*

*

*

Pagi itu, aku sedikit lega karena adik ku Andin menepati janjinya untuk datang. Adik perempuan ku itu sudah menikah dua tahun, hampir sama denganku tapi belum memiliki anak.

"Assalamualaikum."

Aku segera membuka pintu.

"Wa'alaikum salam, Syukurlah, kamu datang Ndin." kata ku.

Ku periksa sekeliling rumah, mencari jejak yang mungkin tertinggal, tapi nihil. Andin pun ikut mencari tapi tak menemukan apa-apa.

"Mas, aku merasa tak nyaman di rumahmu." kata Andin. Aku terdiam memikirkan kata-kata adik ku itu.

"Tak nyaman bagaimana Ndin? Barangkali kau terbawa perasaan." kata ku, berkacak pinggang menatap sekitar belakang rumah yang masih di kelilingi semak belukar, perkebunan warga yang tidak diurus.

"Aku tidak tahu Mas, yang pastinya harus waspada. Jangan biarkan Mbak Eva sendiri, terlebih lagi di malam hari." kata Andin, bergidik sendiri.

Akhirnya aku pergi bekerja, tidak terlalu khawatir karena ada Andin, paling tidak hari ini istriku baik-baik saja.

"Kenapa telat Sen?" ucap Hanif ketika aku sudah tiba di pabrik. Segera menekan tombol absen lalu meletakkan tas ku di atas meja.

"Biasalah Nif." jawabku, mengambil buku dan segera bergabung dengan Hanif.

"Apa masih terjadi lagi Sen? Kamu sudah ke rumah Zalli kan?" tanya Hanif.

"Sudah Nif, adikku ada di rumah sekarang. Tapi Zalli sedang pergi, dia menginap di pesantren karena ada Kiyai sedang berkunjung." kataku, sesuai dengan yang di sampaikan Andin.

"Apakah sudah ada kabar tentang pelakunya Sen?" tanya Hanif lagi, temanku itu juga penasaran.

"Belum Nif. Tapi aku takut istriku yang di tuduh, bahkan Gerry juga mencurigai istriku." jawabku.

"Wah, rumit juga ya Sen." kata Hanif.

Hari ini jadwalnya aku menemani para sales mengantar barang, sekalian menyapa para agen yang menjadi langganan. Aku juga harus tahu bagaimana cara kerja mereka, sesuai arahan dari pimpinan.

"Sudah ke isi semua kan Nif?" tanya ku, menunjuk mobil pengangkut roti sudah di tutup.

"Udah Sen, kamu berangkat aja." katanya.

Jadilah aku pergi bersama dua orang sales saja bersamaku.

Mobil mulai pelan ketika memasuki ruko-ruko kecil di pinggiran jalan. Kami berhenti dan dua sales turun lebih dulu menanyai barang yang Minggu lalu apakah sudah habis atau belum.

"Alhamdulillah, habis Mas." kata Anto, kamipun turun membuka mobil dan menurunkan roti.

Begitu selanjutnya hingga pengantaran kami yang terakhir berada di kampung paling ujung, roti yang kami bawa pun hanya tinggal beberapa saja. Akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat dan makan siang sejenak di kedai sederhana.

"Alhamdulillah, habis." kata Anto, sales ku.

"Alhamdulillah, besok juga gajian kan?' kataku, kami duduk menyandar sambil menghabiskan kopi.

"Iya Mas, kalau begini terus kan, kita tidak perlu pulang malam. Takut." kata sales satunya lagi, bernama Toni.

"Benar Ton, sejak kejadian malam itu, aku jadi ngeri keluar malam. Mana pelakunya belum ketemu." kata Anto.

Aku diam menyimak, aku tahu mereka sedang membicarakan Dias. Rumah Toni dan Anto berada tak jauh dari rumah Dias, karena rata-rata pekerja di pabrik roti ini adalah orang satu kecamatan ini.

"Aku curiga pelakunya orang yang sudah kenal dekat, kalau orang jauh mana mungkin dia tahu kalau Dias sedang sendirian di rumah." Kata Anto.

"Kalau aku curiganya adalah orang yang punya dendam pribadi." kata Toni pula.

"Tapi Ton! Kemarin aku sempat dengar istrinya berdebat sama adiknya yang polisi itu. Aku dengar mereka menemukan barang bukti di kamar korban, berupa kuncir yang ada rambutnya."

Sontak saja aku menoleh. Mengingat yang di Curigai Gerry adalah istriku.

"Barang bukti?" tanyaku.

"Iya Mas. Tapi jangan bilang-bilang orang lain. Aku takut soalnya." kata Anto.

Sudahlah, tak mungkin juga kunciran istriku ada di sana, mana mungkin Eva ada di sana.

Sore hari kemudian aku memutuskan segera pulang, aku hanya bisa tenang kalau di dekat istriku, aku khawatir berlebihan akhir-akhir ini. Entahlah, perasaan ku semakin tidak enak.

Belum juga motorku terparkir, aku melihat ada banyak sendal dan sepatu ada di depan pintu. Jantungku berdegup semakin khawatir.

"Assalamualaikum." ucapku.

"Mas!" Andin segera menarik tanganku. Dan alangkah terkejutnya aku melihat ada Gerry di dalam. Tak hanya Gerry tapi dua rekannya, dan satu lagi, Lusia.

"Ada apa ini?" tanyaku, ku lihat istriku berdiri mematung dengan mulut terbuka dan berlinang air mata.

1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahh emg bener niat mau harta aja kan yaaa
Ai Emy Ningrum: yoi 😽
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: g salah ya
total 3 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
ibu nya Seno udh satu tim sama Lusia, gak bisa dipisahkan lagi, apa Andin juga termasuk? kasian bang Zalli /Sweat/
Ai Emy Ningrum: yaa udh gpp,yg penting semua baik2 sj ,sehat2 selalu yaaa othor sekeluarga..kita nantikan cerbung2 karya mu dilain waktu 🤗🤗
Dayang Rindu: iya kak, kemarin ada sedikit musibah, tapi sekarang dah beres. Alhamdulillah.
takut novelnya nge gantung, jadi tak tamatin aja. 😁..
total 13 replies
Ai Emy Ningrum
Pov Seno ...
Yg diacak acak rumh ..yg berantakan hati...gini amat yak jd dewasa...punya banyak kartu ATM tp gak ada saldonya,malam susah tidur ,pagi susah bngun /Facepalm//Facepalm/
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: tidaaaaaaak 😫😩😫😩
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Grievance//Grievance//Grievance/
balik kamu kamu kamu lagi.. wkwkwk 🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 10 replies
Ai Emy Ningrum
Kelamaan..keburu Lebaran..eehh keburu bapack datang 👻👻😽😽 eehh yg datang yg laen 👻👻 hihihi
Ai Emy Ningrum: wkwkwkwkwk 🦆🦆🦆🦆🤣🤣🤣🤣
Dayang Rindu: kalau pengantin baru sih syuliiitt... 🤭🤣🤣🤣🤣
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gaskkken lamar dan lgsg aja ijab kobul biar sah dlu agama
nanti bosa sah negara
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wayyyyoook mbk ning
Ai Emy Ningrum: digoreng jg enak tuh pisang raja 🍌 nya
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hiiii apa itu caitan hitam bergarak2.. kembuk3 gono kae..
Ai Emy Ningrum: entahlah ceu cuaca nya ..panassss terik bbrp hr ini...hr ini,semlem ada hujan deras..tp tetep panasss 🥵🥵
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: disini kalau pagi sampe siang mendung diseling gerimis kadang hujan, sore agak cerah, nah tengah malam biasanya hujan lagi
total 22 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
oalah.. masih saudaran ternyata
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Sumanto sodaraan sama Aki..
Ai Emy Ningrum: oohh bukan yah ..mangap..🤭🤭
abisnya sejak kejadian tsb..nama Sumanto identik dgn 👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: itu Sumanto yg lain ya buk ibuk, bapak2.. kata pak Sumanto klarifikasi 😌
total 7 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah kok ya kek makan buah simalakama maju mati mu dur pun mati
Ai Emy Ningrum: /Joyful//Joyful/
Dayang Rindu: malah kurang huruf g kak... 🤣🤣🤣/Facepalm/
total 7 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
aahh labil kau gadis hutan, sebelumnya tergila2 kepada pangeran 🤴 Arya, dan merasa dia sangat seksoy saat keluar taring, sedang Seno selain tak berbulu juga tak bertaring 🙄😋🤭🤭🤭
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: mantap lah /Good/
Ai Emy Ningrum: jualan terus ,nyanyi gitaran jg jln /Good//Good/
total 16 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jgn atuuuu
masa iya mati berjamaah kan g lucu lah pemeran utama kok mati nya berjamaah
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: /Joyful/😜😜😜😜
Ai Emy Ningrum: ya ga bisa yuk..kira2 donk...pusing lah aku jd nya 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ yg kebalik bukan kakinya doang, matanya juga ni gadis hutan 🙈
Ai Emy Ningrum: mksud nya mo anti-mainstream tp jatoh nya malah....🙄🤔🤔
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: emang laen dari yg laen /Shy//Slight/
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
naah kan.. sama lah sama om Wowo kebon sebelah, sok ketinggian lu Arya 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: jaman blm tau Ceu, apa aja kan diembat /Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: /Shy//Silent//Slight//Gosh/
total 8 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kastanya Arya lebih tinggi dari pada Wowo penunggu kebon bambu 😋
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: iaaalaah /Grin//Grin//Grin/
total 18 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duuh bakal riweuh nii kalo udh cerita cinta segitiga, segiempat dan segitugitunya /Shy/ Arya sok banget nolak2in semua jin cewek disana merasa paling ganteng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: sebut saja kerajaan Sang Ratu 👸
Ai Emy Ningrum: jd ratu , permaisuri tnpa tau apa nama kerajaan nya../Frown//Frown/
total 18 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah ternyata arya adalah pangeran yahhh pantas saja dia g mau ngalah
Ai Emy Ningrum: kmaren masuk lewat jalur ordal yee,pantesan cepet 😒😒
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: anak buah nya perlu di training ulang 😋
total 14 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohhh giti si arya katanya mau gnter pulang tp di tanguhakn waktunua mau di peristri kali yaaaa
ayo lah arya kasih balik lah si eva jgn oula kau tahan di alam mu kasihan klo di hati mu aq pun ogah kau kan jin.. wkwkwkwkkkk🤣🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: 👻👻👻👻👻
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
jadi inget kisahnya si Joko.. /Slight//Hey/
Ai Emy Ningrum: #melipirdiam2 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: psssstttt... iyaaah 🤫
total 9 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh kek nya 3va jadi sandra deh
tp siapa n3nek itu yahhh mau nolong eva
wuihhh keren deh petualangan nua masuk demensi lain
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wowlah iyo nek neng kene pun podo wae kk anger mati listrik yo wis ngalamt hahahaaa🤦‍♀️
Dayang Rindu: lebih angel aku Mbak, pln sedang perbaikan. Dikit-dikit mati lampu, hilang sinyal sejak kemarin gak bisa up. 🤦‍♀️
total 10 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gemblung bentuk e wae kyo gono hadehhh bossss situ mah iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!