NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lily

Transmigrasi Lily

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara

"Agrrrh sial"

"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.

"Cik bodoh"

Dorr

Dorr

Dorr

Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.

Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.

Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.

Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Setelah drama dikantin Syeril dkk memutuskan untuk membolos dirooftop sekolah, sekalian mencari udara segar.

"Haha, pasti siDevi malu tuh." Ucap Rea dengan tawa manisnya.

"Kau benar Rea, aku sih tidak menyangka dia berbicara seperti itu tanpa menyimpulkan sesusatu terlebih dahulu." Ucap Lisa diakhiri dengan kekehan nya.

"Biasalah dia ingin mendapatkan perhatian dari orang orang." Sahut Novi dengan senyum miring andalannya.

"Iya, awalnya ingin membuat nama baik Lily buruk eh malah dirinya sendiri, bod*h." Sinis Rea.

"Aku benar-benar tidak menyangka keluarga mu memungut gadis seperti Devi itu, Ly." Ucap Lisa.

"Namanya bodoh, mereka akan percaya dengan hanya omongan manis seseorang saja." Sinis Syeril.

"Iya iya." Ucap Rea dengan anggukan kepala.

"Mereka semua benar benar bodoh hanya kata-kata manis saja langsung percaya." Sahut Novi.

"Biarlah." Lerai Syeril.

"Terkadang aku berfikir, apa sih yg Devi inginkan?" Tanya Lisa.

"Merusak kebahagian orang, menghancurkan reputasi orang, ngejal*ng, memeras hata orang, dibanpang oleh orang, ingin dijadikan ratu. Itu yg dia ingin kan." Jawab Syeril.

"Ah dasar tidak tau diri." Sinis Novi.

"Sudah lah jangan membicara orang seperti Devi itu, tidak ada gunanya." Ucap Rea.

"Kau benar, mending kita bahas yg lain saja." Ucap Lisa.

"Aku dengar ada satu kabar buruk dari keluarga Dewantara." Ucap Novi.

"Hah! Kabur buruk?" Kaget Lisa.

"Kabar buruk apa itu?" Tanya Rea serius.

"Aku dengar anak perempuan satu satunya telah meninggal dunia kerena kecekaan maut yg dia alami." Jawab Novi.

"Kasian." Ucap Rea dengan warut wajah sedih.

"Aku yakin pasti mereka terpukul karena putri mereka telah pergi." Sahut Lisa.

"Bukannya hanya sedih, bahkan sampai ada yg ingin bunuh diri." Ucap Syeril yg selama ini hanya menyimak mendengarkan cerita dari Novita.

"Hah! Kau yg serius Ly?" Tanya Lisa dengan warut wajah kaget.

"Ya." Jawab Syeril dengan santai.

"Kalau boleh tau namanya siapa sih?" Tanya Rea polos.

"Syeril Agatha Dewantara, putri satu satu dari keluar Dewantar, seorang gadis cantik yg diperlakukan layaknya seperti seorang ratu." Jawab Syeril. Seandainya mereka tau kalau sekarang yg menempati tubuh Lily adalah Syeril, seorang gadis yg tengah mereka bicarakan.

"Aku rasa kau mengenal dia, Ly." Ucap Novi.

"Siapa sih yg tidak mengenal gadis cantik nan berani itu." Tutur Lisa.

Setelah percakapan lumayan lama, akhirnya mereka kembali terdiam tidak ada suar apapun kecuali hanya ada suara angin saja.

Syeril, gadis itu terdiam sambil menikmati hembusan angin yg menerpa wajah cantiknya itu, sangat segar. 1 jam sudah ketenangan dan kesunyian diantara mereka akhirnya ketenangan itu berakhir karena suara lonceng pulang telah berbunyi itu menandakan waktunya semua murid pulang kerumahnya masing-masing untuk beristirahat begitu juga dengan Syeril dkk.

***

Ramai? Pasti sama seperti ditempat untuk memarkir kendara untuk para murid, dilihat juga para murid mulai berjalan kearah pakiran untuk mengambil kendaran mereka masing-masing sama hal dengan Syeril dkk dan Alvaro dkk.

"Ly?" Panggil Novi.

"Ada apa?" Tanya Syeril.

"Kau bawa mobi sendiri atau dijemput?" Tanya Novi.

"Aku bawa mobil sendiri." Jawab Syeril.

"Serius? Bukan 'kah kaki mu sedang cidera, Ly?" Tanya Rea.

"Memang, tapi aku masih bisa untuk membawa kendaraan sendiri. Aku tidak ingin merepotkan orang." Ucap Syeril seraya menatap kearah Devi yg sedang dibonceng oleh Alvaro. Nyindir cuk ceritanya:).

"Ouh begitu kah? Tapi kalau ada sesuatu langsung telpin kita saja ok." Ucap Novi sambil mengelus lembut kepala Syeril. Syeril, gadis itu hanya mengangguk saja lalu masuk kedalam mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya meninggalkan sekolahan.

"Kita pulang sekarang atau mampir dulu?" Tanya Lisa.

"Pulang aja lah, lagi pula aku harus bantu mamah." Jawab Rea.

"Kalau begitu ayok." Ucap Novi dan diikuti oleh Rea dan Lisa yg kemudian berjalan kearah motornya yg terparkir didekat tempat Alvaro dkk berada. Melewati anggota The Lions begitu saja tanpa melirik atau menyapa.

Back to The Lions.

"Al, hari kamu janji kan antar aku ke toko buku?" Tanya Devi dengan manja.

"Jadi dong cantik." Jawab Alvaro lembut.

"Yey, makasih ,Al." Ucap Devi dengan semangat sangking semangatnya dia loncat loncat gak jelas.

"Hehe, kau kenapa sangat imut, Dev." Ucap Devan sambil mengunyel-ngunyel pipi Devi.

"Ya, Bang sakit." Ucap Devi seraya memanyunkan bibirnya.

"Habisnya kau sangat imut, sayang." Ucap Alvaro gemes.

Devi, dia hanya memalingkan wajahnya, cemberut hal itu membuat anggota The Lions(-Farel dan Kevan) terkekeh gemas.

"Cik, gw duluan." Ucap Farel yg langsung naik kemotornya dan menyalakan.

"Rel, lo jdi 'kan kemarkas?" Tanya Devan.

"Ya." Jawab Farel singkat lalu melesat meninggalkan parkiran sekolah.

***

Syeril, sudah sampai diperkarangan rumahnya sekitar jam 5.26. Ya, dia tadi sempat mampir ke sebuah caffe yg tak jauh dari sekolah.

Saat baru sampai diteras terdengar ada gelak tawa yg bahagia. Syeril tidak peduli dia langsung masuk tanpa memperdulikan orang yg ada diruang tamu. Saat akan menaiki tangga ada yg memanggilnya hal itu membuat langkah nya berhenti.

"Dari mana aja lo?" Tanya Devan dengan nada dingin.

"Bukan urusan mu." Jawab Syeril yg tak kalah dinginnya dengan Devan.

"Palingan habis ngejal*ng tu bocah." Ketus Kevin.

"Kalau pun aku ngejal*ng, apakah itu urusan mu?" Tanya Syeril.

"Dasar tidak tau diri!" Ucap Devan dengan nada tinggi.

"Apa hah!" Jawab Syeril tak kalah tingginya.

"Lo mau jadi apa hah, liat Devi dia baik sopan, penurut gak kaya lo!" Ucap Devan.

"Dengar aku dengan nya berbeda, beda raga, beda sifat, dan beda rahim. Aku ya aku, dia y, kita beda jangan membandingkan diriku dengan nya. Jika pun aku mengikuti sifat Devi apa kalian akan menganggap ku dan memperlakukan aku sama kalian memperlakukan Devi, hah!? Tidak kan?" Tanya Syeril emosi. Dan yg ditanya hanya diam tak bisa menjawab pertanyaan dari Syeril.

"JAWAB!! Tidak bisa kan? Lalu buat apa harus mencontoh, Devi?" Tanya Syeril lagi.

"JAWAB!! JAWAB DEVAN!!" Bentak Syeril.

"Kenapa hah? Kau tidak bisa menjawabnya, hah!?" Tanya Syeril.

"Lily kamu gak boleh kasar gitu sama Bang Devan." Kata Devi lembut.

"Diam kau! Kau tidak usah ikut campur! Kau sama saja seperti mereka!" Ucap Syerip dengan nada tinggi hingga membuat sang empu meringis dengan mata yg sudah berkaca-kaca.

"Ly! Bisa gak sih lo, gak usah bentak, Devi kaya gitu!" Bentam Alvaro.

"Arrrgghh!!! DIAM!! Sebenarnya apa sih yg kalian inginkan hah dari aku!? Blm cukup kalian bersikap jahat pada ku? Blm cukup kalian menghina ku? Aku sudah muak dengan kalian! Aku sering bertanya, apa sih salah ku pada kalian? Aku menuruti apa yg kalian inginkan, kalian menyuruh ku untuk menjauh dari kalian 'kan? Sudah aku lakukan itu. Tapi apa? Kalian malah mengira ku ini mencari perhatian pada kalian?" Tanya Syeril dengan mata mulai berkaca-kaca. Sedangkan mereka hanya diam tak bisa menjawab pertanyaan dari Syeril.

"Kenapa diam? Gak bisa jawab, hah!?" Tanya Syeril sekali lagi.

"JAWAB GW SET*N!!!" Bentak Syeril.

"Arrgh!! Payah, tidak berguna, baj*ngan. Sekarang aku peringatan sekali lagi, jangan pernah mengganggu ku lagi, jangan pernah berbicara pada ku lagi, jangan coba untuk mendekat atau sok akrab dengan ku lagi, karena aku sudah muak dengan kalian semua!" Kata Syeril yg kemudian pergi dari ruang tamu dan meninggalkan mereka yg terdiam membisu.

"Apa gw udah keterlaluan sama Syeril?" Tanya batin Devan.

Thanks

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!