‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Setelah tuan peter pergi, leo pun kembali menuju ke ruangan nya bersama angga..
"Tuan, bagaimana meeting bulanan kita pagi ini ??" tanya angga saat mereka sudah kembali tiba di lantai 35.
"Apa mau di tunda saja, tuan ??" Angga tau, pasti tuan nya sedang tidak fokus hari ini dan pasti nya jika di paksakan akan membuat tuan nya terkesan tidak profesional di mata para bawahan nya.
"Tidak perlu!!"
"Baik, tuan. Kalau begitu saya akan menyiapkan segala sesuatu nya.." Angga membungkuk hormat sebelum pamit untuk mengerjakan tugasnya
"Kau wakili aku untuk meeting hari ini..!!"
Deg.
Angga mematung di tempat nya berdiri, "APA ?? Astaga!! Kenapa jadi gue..." angga membatin saking terkejutnya..
"Kenapa harus saya, tuan ?? Saya tidak...."
Leo mengangkat tangan nya ke atas memotong angga untuk mengatakan apapun yang pastinya menolak perintah nya..
"Karena aku tidak mungkin meminta Aletta untuk itu, dia tidak akan mengerti. Satu satu nya orang yang selalu ikut kemana pun aku pergi adalah kau, angga. Jadi anggap saja hari ini kau mendapatkan sebuah privilage, belajar jadi seorang pemimpin perusahaan di mulai dari memimpin meeting pagi ini!!"
Angga tidak bisa membantah lagi. Walaupun jujur saja saat ini dia sangat cemas dan mulai berkeringat dingin, meskipun pria itu selalu mengikuti setiap pertemuan yang dilakukan tuan nya dengan para client namun angga belum pernah jadi pembicara utama seperti leo. Dia hanya bertugas untuk mengurus dokumen untuk meeting lalu mencatat point point penting bersama dengan sekretaris tuan nya,
"Baik , tuan.." dengan berat hati angga pun menerima perintah tuan nya.
Leo kembali melangkahkan kaki nya menuju ruangan.. "Aletta, kamu meeting bersama angga. Sekarang kamu bantu dia untuk menyiapkan nya.." ujar leo memberi perintah pada sang sekretaris
"Baik, tuan.." jawab aletta sambil berdiri dengan sopan mengiyakan perintah tuan leo
Setelah itu, leo pun masuk ke dalam ruangan...
Leo mengerutkan keningnya, "Hening sekali!!" ucap leo dalam hati saat masuk ke dalam ruangan nya namun seperti tidak ada orang disana..
Dengan perasaan panik pria itu segera berjalan cepat menuju kursi kebesaran nya yang memang posisi saat itu membelakangi pintu masuk...
Huh..
Leo menghembuskan nafas panjang saat seseorang yang di cari nya masih berada di sana..
Leo setengah berjongkok sambil terus menatap seseorang yang duduk di kursi nya.. "Pantas saja kamu tidak mendengar aku masuk, ternyata kamu tidur.." gumam leo sambil merapikan surai yang menutup wajah gadis itu...
Leo terus memandangi wajah itu, wajah seorang gadis yang terus membuatnya terbayang bayang hingga mengganggu waktu tidurnya selama beberapa hari terakhir...
"Benarkah diri mu sehebat itu hingga mampu membuat ku melupakan perasaan ku terhadap nya yang bahkan saat aku sendiri pun tidak mampu melepaskan perasaan menjijikan itu.."
Dengan sangat perlahan dan hati hati leo menggendong ale ala bridal style dan membawa tubuh mungil itu ke atas sofa panjang di ruangan nya..
"Seperti nya kamu sangat lelah..." gumam leo lagi lalu membuka jasnya dan menyelimuti setengah tubuh ale dengan jas tersebut. Ya, bagaimana tidak lelah, akhir akhir ini pun waktu tidurnya sama seperti leo, terganggu karena terus memikirkan si raja hutan itu..
Setelah memindahkan alexandra ke sofa, leo pun kembali melanjutkan pekerjaan nya. Ya, walaupun tidak ikut meeting namun pekerjaan nya yang lain sudah sangat menumpuk. Banyak berkas berkas yang belum dia periksa dan belum dia tanda tangani. Karena ini awal bulan maka laporan bulan lalu dari cabang cabang perusahaan nya sudah mengantri untuk di periksa satu persatu. Biasanya jika sudah begini leo akan lembur sampai malam. Kadang leo baru selesai mengerjakan tugasnya saat waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam.
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Total 2 jam sudah alexandra tertidur di ruangan nya...
Eughhh...
Suara lenguhan ale sesaat setelah dia merenggangkan otot otot nya yang terasa pegal dan kaku...
Ale mengerjapkan kedua mata nya perlahan, sedikit demi sedikit kesadaran ale mulai kembali..
Gadis itu pun bangun dan memposisikan diri nya untuk duduk. "Astaga!! Kenapa aku bisa sampai ketiduran begini!!" gumam ale seraya merapikan pakaian nya yang sedikit terangkat ke atas...
Deg.
Kedua alisnya saling bertaut.. "Jas siapa ini ??" gumam ale lagi
Ceklek...
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, ale pun langsung menoleh...
"Kamu sudah bangun ??" ucap seorang pria yang suaranya sangat familiar di telinga ale.
Ale masih mematung menatap pria itu yang hanya memakai kemeja putih dengan dasi yang masih sempurna melilit kerah bajunya...
"Maaf, tuan. Saya ketiduran.." saat benar benar sudah tersadar ale pun langsung meminta maaf, tentu nya karena gadis itu merasa sangat tidak enak pada leo. Namun ale pun tidak sengaja tertidur di ruangan itu bahkan dengan posisi duduk, itu di sebabkan oleh aroma yang begitu menenangkan di ruangan leo. Aroma mask pria itu begitu menyeruak di kursi kebesaran nya, membuat ale rileks dan tiba tiba saja jadi mengantuk dan tidak bisa lagi menahan gejolak nya untuk menutup mata.
Leo menghampiri ale sambil tersenyum cerah.. "Tidak apa apa.." Leo mengambil air mineral kemasan botol yang ada di meja nya lalu membuka tutup botol itu dan langsung memberikan nya pada ale..
"Terimakasih, tuan.." ucap nya pada leo setelah menerima sebotol air mineral tersebut
Setelah meneguk air di dalam nya, ale pun berdiri... "Tuan, apa sekarang saya sudah boleh kembali bekerja ??"
"Apa kamu sudah sarapan ??" tanya leo tanpa menjawab terlebih dulu pertanyaan alexandra..
"Sudah, tuan..."
Kruukkkkk....
Jawaban ale berbanding terbalik dengan suara perutnya...
Leo tersenyum lebar hingga menampakkan deretan gigi nya yang putih bersih... "Sepertinya cacing di perut kamu lebih jujur!!" ucap leo sbil mengacak acak rambut ale..
Ale terkekeh.. "Hehehe.. Maaf, tuan. Saya memang belum sarapan. Emm, tapi tidak usah repot repot, saya akan makan nanti di jam makan siang bersama yang lain.." ucap ale, sebenar nya gadis itu memang ingin cepat cepat keluar dari ruangan atasan nya tersebut, selain karena gugup tapi ale juga tidak nyaman terus di tatap dengan tatapan yang begitu dalam oleh leo.
"Aku juga belum sarapan. Jadi kita makan bersama saja. Tunggu..." Tanpa menunggu jawaban ale, leo langsung berjalan menuju telepon di ruangan nya..
"Bawakan 2 porsi nasi goreng ke ruangan saya sekarang!!"
Ale hanya mendengarkan, entah tuan nya itu bicara dengan siapa di sambungan tersebut...
"Aku memesan nasi goreng, anggap saja ini sarapan sekalian makan siang.." ucap leo seraya menyandarkan bokongnya di atas meja kerjanya sambil terus menatap ale yang sudah duduk kembali di sofa tadi
"Ya, terimakasih, tuan..."
Leo menatap tajam ale, "Apa dia tidak mendengarkan perintah ku. Aku kan sudah menyuruhnya untuk memanggil nama ku saja jika sedang berdua dan di luar jam kantor.."
Di tatap seperti itu seketika membuat ale memalingkan wajahnya..
"Kenapa kamu terus memanggil ku, tuan, hem ??" leo menghampiri ale karena gemas gadis itu tidak mengerti arti tatapan matanya...
"Hah ?? Emm, itu karena anda memang atasan saya. Jadi sudah sewajarnya saya memanggil dengan sebutan tuan seperti yang lain..."
"Aku hanya akan bertanya satu kali!!" Leo mendekatkan tubuhnya dengan alexandra. Pria itu duduk di sofa panjang tepat di samping alexandra...
"Lihat aku!!" Leo meminta ale untuk menatap mata nya.. "Apa kamu merasakan sesuatu ??"
Deg.
"Ya. Aku merasakan nya, LEO!! Jantungku sudah tidak terkontrol lagi, rasa rasa nya seperti mau meledakkk....." batin ale yang kedua netra nya terus menatap mata leo
Tok. Tok. Tok.
Pintu di ketuk dari luar,
"Tuan...." ale mengalihkan fokus leo dengan mencoba memberitahu ada yang mengetuk pintu ruangan nya..
"Biarkan saja!! Sekarang katakan, aku ingin mendengarnya langsung dari mulut mu..."
Tok. Tok. Tok.
Kembali pintu di ketuk lagi, namun kali ini seseorang yang ada di balik pintu langsung membuka nya...
Deg.
Ale dan leo langsung melihat ke arah pintu bersama sama..
Dalam sekejap tatapan leo menjadi dingin dan menyeramkan...
"Lintang...." gumam leo saat melihat siapa yang berdiri di ambang pintu saat ini
Bukan hanya leo yang terkejut namun lintang dan ale pun sama terkejutnya. Lintang terkejut melihat ada wanita yang duduk di samping sepupunya dengan jarak yang begitu dekat. Sementara ale, dia terkejut karena melihat seorang wanita berada di lantai khusus dengan pakaian nya terlihat tidak jauh beda dengan vanya, adik tirinya..
"Sorry. Sepertinya kamu sedang ada tamu ??" lintang membuka suara lebih dulu..
"Ada apa kamu datang kesini ?? Apa ada hal penting ??" tanya leo. Dan detik itu juga ale merasa seperti pengganggu di antara leo dan wanita itu...
Ale berdiri kembali lalu memberikan jas leo yang masih di pegang nya tadi, "Tuan, terimakasih. Saya akan kembali bekerja.." ucap ale dan tanpa menunggu jawaban leo, ale segera melangkah keluar dari ruangan tuan nya tersebut melewati lintang yang masih berdiri di sana dengan sorot mata penuh tanya...
Leo memandang kepergian ale tanpa mencegah nya. Bukan karena tidak mau, namun karena ingin menyelamatkan ale dari lintang. Sebab leo tau lintang akan mengadukan kejadian hari ini pada mommy nya, secara lintang sudah di anggap seperti anak sendiri oleh nyonya inara dan tuan peter.
Leo melangkah menuju meja kerjanya.. "Kalau tidak ada yang ingin kamu katakan sebaiknya pergi saja. Pekerjaan ku masih banyak..!!" ucap leo tanpa melihat ke arah lintang..
Tok. Tok. Tok.
"Tuan, ini pesanan nasi goreng nya.." Ucap seorang office boy tepat di depan pintu ruangan yang memang belum di tutup oleh lintang
"Waahh. Kebetulan sekali aku baru tiba dan belum sarapan.." mata lintang berbinar lalu meminta office boy itu untuk meletakkan nampan berisi nasi goreng di meja kaca yang ada di sana..
Leo menatap malas kedatangan sepupunya tanpa mau ikut duduk bersama di sofa seperti tadi saat dengan alexandra.
Lintang menatap nanar nasi goreng itu "Leo memesan dua piring nasi goreng ?? Jangan jangan yang satu nya untuk wanita tadi ??"
"Wah sepertinya kamu sudah tau aku akan datang sampai sampai memesan nasi goreng nya langsung dua porsi.." ujar lintang
"Ayo kita makan bersama. Setelah ini kamu harus mengantarku pulang!!"
🌼
🌼
Jangan lupa Like, Komentar dan vote nya ya gengs 🥰🥰🥰