Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. LDR
Mereka saat ini masi mengobrol untuk menghilangkan rasa rindu karena sudah lama berpisah. mereka banyak menceritakan hal hal ya terjadi selama lili sahabatnya itu tidak ada di Surabaya.
" Eh li kamu sampai kapan di sini? katanya sebulan kan?" tanya jihan kepada lili sahabatnya itu untuk memastikan
" Keknya tiga minggu aku di sini." Ujar lili memberi tahukan.
" Oh yaudah kita jalan jalan tiap malam bertiga haha" ucap lia yang senang akan kehadiran lili
" Eh li kamu tau gak Ricky tadi cariin kamu terus tau! " ucap Jihan memberi tahukan lili sahabatnya itu tentang mantan pacarnya yang sering menganggu mereka.
" Iya li dia juga nanya mulu ke aku!, kalian beneran udah putus kan?." Tanya lia memastikan
Lili yang mendengar itu sontak kaget dengan apa yang sahabatnya itu bilang, pasalnya ia sudah lama putus dengan Ricky " Udah kok. Orang dia juga yang mau putus!."
Ricky adalah mantan pacar lili dulu, Ricky sangat egois dan protektif bahkan yang paling lili tidak suka dari ricky dia kerap kali melarang lili untuk bermain dengan para sahabatnya. Sampi puncaknya Ricky memarahi dan melontarkan kata kata kasar kepada lili karena ia datang terlambat di salah satu cafe tempat mereka janjian. Ricky juga la yang mengatakan kata putus di hadapannya yang akhirnya mereka memutuskan hubungan itu.
" Gw kira Ricky tu baik tau li mangkanya waktu Ricky ngejar kamu aku dukung buat kalian jadian. Eh taunya cemburuan abis! " Ucap jihan merasa bersalah
" Ya setidaknya aku sudah putus sama dia." Ucap lili malas
" Kamu di jakarta udah ada pacar belum li?." Ucap mereka serentak kepo dengan kehidupan lili di jakarta
" Ehm keknya ada." Ujar lili sedikit ragu ragu
"Kok keknya si!. kalo dia gak jelas tinggalin aja. Kamu kan cantik li masa di gantung gitu." Ucap Jihan mendengar lili yang seperti ragu ragu mengatakannya.
Lili yang mendengar itu jelas bingung, ia bingung harus ngomong apa kepada para sahabatnya ini. Apa lagi kalo lili bilang ia sudah nikah sabatnya ini pasti lebih kaget lagi. " Ini cowok aku." Ucap lili sambil menunjukan foto dirinya dan sang suami yang sedang camping.
Mereka pun langsung terbelalak kaget melihat foto yang berada di ponsel itu seakan tidak percaya sahabatnya ini langsung mendapatkan cogan di jakarta. " Ini serius cowok lu? ganteng li lebih ganteng dari Ricky mala" ucap mereka serentak saat melihat foto tersebut.
" Dia baik li sama kamu.?" Tanya jihan yang penasaran pasalnya temenya baru di jakarta satu bulan dan sudah mendapatkan pacar.
" Iya " ucap lili sambil mengangguk anggukkan kepala
" Wah cariin juga dong li yang kaya gini di jakarta." Ucap lia iri dengan sahabatnya ini yang sudah mendapatkan pacar lagi
" Hahah kalian datang aja sendiri ke jakarta." Ucap lili dengan senyum lebar kala mendengar sahabatnya ini minta di cariin pacar.
rendi saat ini sudah berada di sirkuit buat melakukan balapan. ia yang sudah berada di atas motor dengan memakai helem full face dan atribut jaket balapnya untuk bersiap siap menunggu suara Pluit berbunyi. Sampai beberapa saat kemudian suara Pluit yang menandakan balapan di mulai.
Tuttttttt
Mendengar suara Pluit berbunyi mereka pun langsung melajuhkan motornya dengan kecepatan penuh. Mereka melakukan duel berdua antara rendi dan juga alex musuh bebuyutan. dan saat ini rendi lah yang memimpin balapan dengan ada di depan alex yang masih tertinggal jauh dari motor rendi saat ini.
" Wah lihat tu kalo rendi yang main emang paling hebat dah." Ucap bisma yang saat ini ada di tribun penonton
" Iya la dia hebat kalo lu pasti kala si." Ucap satria nyindir
" Ye kaya lu yang paling jago aja." Ucap bisma sambil memukul tangan satria
" Ck, Udah si heran gw sama kalian berantem mulu! ." Ucap vino yang emang berada di tengah tengah mereka
Mereka pun masi fokus memandangi area lintas balapan itu sampai akhirnya rendi masuk ke jalur finis dan meninggalkan jauh alex. " Eh lihat lihat rendi menang woi." Ucap bisma yang langsung berlari mendatangi rendi
Mendengar itu mereka pun langsung ikut berlari menghampiri sahabatnya itu yang sudah memenangkan balapan tersebut. " Wih keren lu ren." Ucap vino yang memberi telapak tangan agar adu tos dengan rendi
" Bisa la traktir ren." Ucap satria yang saat ini merangkul rendi
Saat rendi dan teman temanya senang karena dirinya menang tiba tiba alex datang menghampiri rendi. " Gw mau tandingan ulang." Ucap alex ngotot karena tidak terima kalah
" Ck, Apa salahnya tinggal terima kekalahan." Ucap rendi sedikit menaikan nadanya
" Ck, Gak bisa gw mau tanding ulang gak sah kalo lu menag." Ucap alex menantang sambil mengepalkan tangannya
" Gak gw gak mau sini uangnya gw mau pulang! " Ucap rendi menyodorkan tangannya
" Gw bakal kasih ni uang kalo kita tanding ulang! " ucap alex ngotot karena tidak terima dengan kekalahan dirinya.
"Ck, Lu apaan si lex jadi orang jangan pengecut dong kek anak kecil gak terima kekalahan." Ucap satria menyindir
Alex yang mendengar ejekan dari Lawannya itu sontak langsung marah dan mendorong satria. " Lu gak usah ikut campur ya nyet! " ucap alex marah dan meninggikan suaranya.
" Woi jangan gitu dong." Ucap bisma menengahi
" Ck,Ya gw mau tanding ulang lu pada budeg apa gimana! " Ucap alex tidak triman dengan kekalahannya.
" Rendi gak mau lex masalnya. Dan lu tolong dong koperatif kan lu kalah." Ucap vino yang juga kesal dengan tingkah alex ini
Cukup lama mereka berdebat sampai akhir alex mengakui kekalahannya karena semua penonton yang mulai menyorakinya, ia pun kemudian memberikan uang kepada rendi dengan perasaan kesal. " Ck" deck alex dan memberikan uang tersebut.
" Na gitu dong gitu aja susah banget." Ucap rendi dan langsung merebut uang kemenangannya.
Setelah mendapatkan uang tersebut Rendi dan sahabatnya berniat pergi meninggalkan sirkuit itu dan pergi menuju basecamp. mereka berniat mabok dan juga makan makan untuk merayakan kemenangannya. Tampa ia sadari sudah ada dua panggilan tidak terjawab dari lili.
" Eh kalian jangan ribut dulu ya gw mau telepon cewek gw ." Ucap rendi menyuruh sahabat itu untuk diam dan mereka pun hanya menganggukinya
Cukup lama rendi menelepon istrinya itu, tapi tidak ada sahutan dari sebrang sana yang akhirnya Rendi terlihat murung karena panggilan tidak di jawab oleh sang istri.
Sahabatnya yang melihat muka murung rendi langsung mengerti dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu. " Udah tidur kali ren ini kan jam satu pagi." Ucap bisma sambil menepuk nepuk bahu rendi
" Ternyata gini ya rasanya LDR." Ucap rendi kesal dan memukul helem yang berada di atas motornya.
"Lu kenapa gak pernah mau samah sarah?" ucap satria heran karena Sarah juga cantik
"Ck,Karena gw gak suka!." Ucap rendi kesal dengan pertanyaan yang di ajukan satria
" Tapi lu kan bisa manfaatin dia buat kepuasan lu."
" Ck, Gw bukan lu sat!, gw gak mau ngerusak cewek cuma buat hasrat gw semata!."
" Tapi kalo gw jadi lu. Gw bakal seneng baget si ren kalo dapat cewek modelan sarah. Liat aja dadanya gede gitu." Sela bisma yang juga heran dengan rendi
" Tapi sifatnya jelek" ucap vino yang malah kesal dengan dua sahabatnya itu
" Iya bener vin emang kalian mau punya istri yang sifatnya kek gitu?." Ucap rendi yang membenarkan ucapan vino" Seblangsak balangsaknya gw. gw gak mau nikah sama orang modelan kek Sarah gitu! " Timpal rendi kesal dengan sabatnya itu
" Tapi kan pacaran ren bukan nikah?. Lu bisa puas puasin dulu." Ucap satria kepada rendi
" Ya emang tujuan pacaran tu apa? kalo bukan buat Nika! " ucap rendi yang menjitak kepala satria.
Lili saat ini sedang meregangkan otot ototnya untuk joging sebelum berangkat ke kantornya, ia berniat olahraga mengelilinginya gedung apartemen. Tapi saat ia sedang asik pemanasan Ricky mantan lili tiba tiba muncul di hadapannya.
" Li " ucap Ricky yang langsung mengagetkan lili
"ngapain lu di sini?." Tanya lili heran dengan kedatangan sang mantan yang secara tiba tiba.
" Aku lagi main di apartemen temen gw. Gimana kabar lu?" Ucap Ricky yang kemudian langsung mendekat ke arah lili
" Baik. Anu bisa tolong jauhan dikit gak!" Ucap lili yang risih karena ricky terlalu dekat dengannya
" Li ayo kita balikan." Ucap Ricky mohon sambil memegang tangan lili.
" Gak bisa! " Ujar lili ketus dan menarik lagi tangannya dari genggaman tangan Ricky
" Kenapa li? Aku mohon aku sayang banget sama kamu li!."
" Kita udah gak ada hubungan ki dan inget yang minta putus tu kamu bukan aku." Ucap lili dan pergi menjauh dari Ricky. Ia pun langsung masuk kedalam apartemen milik jihan dengan keadaan yang sangat dongkol.
" Li dari tadi aku cariin kamu habis kemana?." Tanya jihan yang baru melihat lili masuk kedalam apartemennya.
" Aku habis olahraga tadi di luar." Ucap lili dan menghampiri jihan yang sedang berada di meja makan.
" Ni makan dulu, aku udah bikinin nasi goreng." Ucap jihan yang memberikan nasi goreng yang tadi ia masak
" Tadi aku liat Ricky han! " Ujar lili menceritakan kejadian yang baru saja ia alami
" Eh kok bisa kan dia gak tinggal disini!.Terus dia ada bilang sesuatu gak ke kamu?" Tanya jihan khawatir dengan sahabatnya itu.
"Gak tau gw jug! Dia minta balikan tau han! Ya gw gak terima la." Ucap lili kesal menceritakan kejadian di bawah
" Tu anak ya bener bener! Yaudah gw berangkat sekolah dulu ya li." Ucap Jihan dan meminta izin untuk berangkat sekolah.
" Iya ati ati ya."
Lili kemudian pergi mandi dan mengambil baju kemeja putih dan juga rok pendek yang berwarna coklat yang di padu padankan dengan sepatu sneakers berwarna putih.
Ia kemudian pergi menggunakan garp yang ia pesan tadi, Sesampainya ia di kantor ia langsung menuju ruang direktur yang sudah terdapat mertuanya yang tengah duduk menatap layar monitor.
Dodi yang melihat menantunya itu baru masuk pun langsung menyuruh lili untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu. " Li kamu udah sampai. naik apa kamu kesini?" Tanya dodi kepada sang menantu.
" Naik grep pa."
" Mau papa belikan mobil aja li." Ucap Dodi menawarkan
" Gak usah pa. To lili juga lebih suka kalo naik kendaraan umum"
" Yaudah kalo gitu nanti pulang sama papa aja ya. Papa gak tega sama kamu yang naik grep"
" Gak papah lagian lili kan gak bakalan lama disini juga."
" Nanti papah kirimin supir aja ya buat antar jembut kamu." Ucap yang langsung di angguki oleh lili.
Rendi saat ini sedang belajar dan merasa sangat bosan dengan pelajaran kali ini. Ia kemudian pergi meninggalkan kelas itu dan seperti biasa guru tersebut tidak pernah marah sama rendi kalau rendi keluar atau bolos pelajaran. " Mending gw ke markas telepon lili." Guman rendi
Sesampainya rendi di markas ia langsung mencari kontak sang istri dan berniat untuk meneleponnya. Ia sebenarnya kesal dengan lili karena sejak pagi rendi tidak mendapatkan kabar sama sekali dari sang istri, bak hilang di telan bumi lili sampai saat ini tidak ada kabar padahal ia dari tadi menunggu sang istri untuk menelpon balik dirinya.
" Hallo kak" jawab lili yang ada di sebrang sana
" Kamu lagi apa li? " Tanya rendi yang kangen dengan istrinya ini
" Lagi meriksa berkas berkas. Kakak bolos pelajaran ya." Tanya lili. pasalnya ia bingung karena jam masi menunjukan jam sebelas tapi rendi sudah ada di luar.
" Iya soalnya pelajaran seni budaya mangkanya aku males banget." Jawab rendi jujur
" Padahal itu pelajaran yang paling santai."
" Emang santai. saking santainya jadi ngantuk li. "
" Harusnya kak rendi tu jadi contoh buat istrinya ini malah bolos pelajaran." Ucap lili sedikit menyindir.
" Ya mau gimana lagi aku kangen sama kamu li. Lagian aku udah telpon kamu dari tadi malam sampai pagi juga kamu gak ada kabar." Dengus rendi kesal
Saat rendi masi asik teleponan tiba tiba kedua sahabatnya itu datang yaitu satria dan juga bisma. " La lu lagi apa ren ngomong sendiri gitu." Tanya satria yang baru saja datang dengan membawa mie dan minuman
"Ck, Gw lagi teleponan sama cewek gw! lu gak liat ni." Jawab rendi ketus karena kesal obrolannya di ganggu.
"Ck, gitu aja lu marah."
" Lu gak jajan ren" tanya bisma yang melihat sabatnya itu hanya tiduran di matras.
Rendi yang mendengar itu langsung menujuk vino yang saat ini sedang membawa dua mangkok mie ayam dan dua gelas minuman dingin. " Tu makanan gw dateng." Ucap rendi sambil menujuk vino
" Mau aja lu vin di suruh rendi." Ucap bisma yang melihat vino membawa nampan.
" Ya gimana lagi gw kasian sama dia, hidupnya ngegalau mulu semenjak di tinggal lili" ucap vino dan memberikan makanan yang ia bawah kepala rendi.
" Makasih vin baik banget lu gak kaya mereka." Sindir rendi kepada dua sahabatnya yang lebih dulu datang.
" Iya bis maklumi aja kalo orang lagi kasmaran ya gitu." Ucap satria sambil menyenggol bisma.
Rendi yang mendengar itu tidak peduli dengan ucapan temanya ia hanya fokus dengan hpnya dan mengobrol dengan sang istri sambil menyantap makanan yang di bawah vino.
Lili yang masi asik mengobrol dengan sang suami tiba tiba di panggil dan di ajak untuk istirahat ke kantin. Lili pun akhirnya meminta izin pada sang suami dan mematikan teleponnya.
" Li ayo makan " ajak vita sekretaris mertuanya itu.
" Ayok kak" ucap lili dan langsung menghampiri vita. Mereka pun kemudian langsung pergi menuju ke kantin yang ada di kantor tersebut.