Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Having Fun!
Gery bedecak kesal, dan rasanya ia ingin menutup telinganya dengan rapat. Ayahnya—Dante—terus menceramahinya sepanjang hari. Agar dirinya bersikap baik kepada Hana.
"Kamu akan menyesal jika suatu saat nanti Hana di lirik oleh pria lain!" Dante berucap sembaru menatap tajam putranya.
"Aku tidak peduli, Dad! Sudahlah aku mau pergi having fun," jawab Gery, beranjak dari ruangan pribadi ayahnya sembari bersiul-siul dan memutar-mutar kunci mobil di jari tangannya. Bahkan ia tidak memedulikan teriak Dante yang terus memanggil dan mengumpatinya.
Hana menatap kepergian suaminya dengan tatapan datar. Tidak masalah jika dirinya tidak di anggap istri oleh suaminya sendiri, yang terpenting keluarganya merasakan aman, tentram dan perusahaan ayahnya terbebas dari kebangkrutan.
Membicarakan masalah keluarga, Hana menjadi merindukan kedua orang tuanya yang sudah lama tidak ia kunjungi. Ia akan meminta Izin kepada Gery besok pagi.
"Hana! Kenapa kamu diam saja? Tidak mencegah Gery?!" Dante memarahi Hana dengan bahasa indonesianya yang tidak begitu fasih. Dante pun tidak mengerti dengan jalan pikiran menantunya. Jika Hana seperti ini terus tanpa perlawanan, bisa-bisa akan selalu di tindas oleh Gery.
"Lalu aku harus apa? Melarangnya? Aku rasa tidak mungkin karena dia tidak akan pernah mendengarkan aku," jawab Hana dengan segala keputus asaannya.
Jangankan mendengar, menoleh ke arahnya saja suaminya itu tidak pernah mau. Apakah dirinya begitu menjijikkan di mata Gery? Ataukan dia terlihat tidak cantik seperti para jalangnya yang ada di luar sana? Pikiran Hana menerka-nerka dengan segala hal yang terjadi.
Dante menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia harus bertindak tegas lagi kepada Gery. Jika Gery masih tidak mau mendengarnya, maka ia akan menggunakan cara yang kasar.
*
*
*
Gery mengendarai mobil mewahnya menuju Club malam yang ternama di pusat kota. Sampai tempat yang di tuju, Gery langsung memasuki tempat tersebut, tidak lupa dirinya menunjukkan kartu membernya kepada petugas yang ada di sana.
Ya ... Club malam tersebut adalah Club Elite dan hanya orang tertentu yang bisa masuk, itu pun harus mempunyai kartu member.
Suara dentuman musik yang memekakkan telinga dan uforia para pengunjung Club di dance floor semakin membuat panas di Club malam tersebut.
Gery mendudukan diri di depan meja bartender, kepalanya menoleh ke arah dance floor di mana para wanita sexy meliuk-liukkan tubuhnya dengan binal, panas dan menggoda para serigala yang kelaparan dan kurang belaian.
"Vodca," pinta Gery kepada bartender wanita yang menatapnya dengan genit.
"Oke," jawabnya seraya mengerling, lalu menyuguhkan satu botol vodca kepada Gery.
"Mana kekasihnya?? Biasanya nempel kayak perangko," tanya Bartender tersebut sembari mengelap gelas.
"Sedang liburan keluar negeri," jawab Gery, melirik bartender tersebut lalu menenggak minumannya.
"Boleh jadi selingan dong?" goda bartender tersebut, seraya mencondongkan tubuhnya. Sudah lama dirinya mengincar Gery, namun setiap kali Gery datang pasti dengan kekasihnya, dan ini adalah kesempatan emas baginya.
Gery tersenyum miring saat melihat dada wanita tersebut menyembul keluar, seakan ingin tumpah dari tempatnya.
"Siapa namamu?" tanya Gery.
"Wida," jawab Wanita tersebut sembari menggigit bibir sexy-nya, terlihat sangat menggoda dan tatapan matanya sangat mesum, membuat Gery menjadi tertantang untuk mengajak wanita tersebut bergelut di atas ranjang. Di tambah lagi saat ini dirinya sedang butuh pelampiasan hasratnya.
"Aku tunggu di hotel X, kamar nomer 35B," ucap Gery seraya beranjak dari duduknya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu dari dompetnya. "Kemarilah," ucap Gery kepada Wida.
Wida mendekat ke arah Gery, namun tubuh keduanya masih terhalang oleh meja bartender.
"Aku tunggu, ingat!" bisik Gery dengan sensual, seraya membenamkan uang yang ia pegang ke belahan dada Wida, tidak lupa ia meremat salah satu dada yang besar dan menantang itu.
"Auchh! Nakal," desaah Wida.
***
Kok aku kesel ya setiap garap novel ini, konfliknya sedikit berat🤣🤣
Jangan lupa sawerannya bestie, biar emak nggak oleng💃💃💃🤣
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk