NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan 360 Hari

Kontrak Pernikahan 360 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Araya Noona

"Hanya satu tahun?" tanya Sean.
"Ya. Kurasa itu sudah cukup," jawab Nadia tersenyum tipis.
"Tapi, walaupun ini cuma pernikahan kontrak aku pengen kamu bersikap selayaknya istri buat aku dan aku akan bersikap selayaknya suami buat kamu," kata Sean memberikan kesepakatan membuat Nadia mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, sebelum kontrak pernikahan ini berakhir kita harus menjalankan peran masing-masing dengan baik karena setidaknya setelah bercerai kita jadi tau gimana rasanya punya istri atau suami sesungguhnya. Mengerti, sayang!"
Loh, kok jadi kayak gini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Araya Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melanggar Aturan pt 2

Ternyata benar tebakan Sean jika tempat yang tadi sempat dia masuki itu adalah tempat sakral di desa itu.

"Kami ingin tempat itu tetap disakralkan. Tidak ada yang boleh masuk ke sana apapun alasannya," lanjut pria itu dengan raut wajah yang begitu serius.

Sean terdiam beberapa saat. Sayang sekali padahal tempat itu sangat bagus. Namun Sean tidak ingin mengambil resiko. Jangan sampai karena dia ngeyel ingin syuting di tempat itu juga, dia jadi diusir dari tempat itu. Dia dan timnya sudah tidak punya waktu lagi untuk mencari tempat yang cocok.

"Baiklah. Saya dan tim saya tidak akan menyentuh tempat itu." Padahal sebelum sampai di rumah itu Sean sudah ke sana. Pria itu hanya bisa meminta maaf dalam hati karena sudah melanggar aturan mereka.

"Terimakasih banyak, Mas Sean," kata Pak Usman menghela napas lega tanpa tahu jika dirinya telah dibohongi.

Hujan di luar sana semakin kuat dan hari sudah semakin gelap. Sean tidak punya pilihan lain kecuali pamit pulang. Dia sedikit banyak khawatir pada Nadia yang sendirian di rumah.

Istri Pak Usman memberi Sean payung untuk dipinjam. Sayangnya di tengah jalan angin bertiup kencang sekali hingga membuat payung itu seketika rusak.

"Sial!" umpat Sean kesal. Sepertinya payung itu payung lama. Dengan terpaksa Sean berlari menerjang hujan setelah membuang payung tadi ke pinggir jalan.

Rumah yang ditinggalinya dengan Nadia sudah terlihat. Hanya tinggal lima rumah saja dari persimpangan jalan. Sean terus berlari sampai akhirnya dia berhenti tepat di persimpangan jalan.

"Siapa itu?" gumam Sean saat melihat seseorang tengah berdiri di tengah hujan. Sean tidak bisa melihat wajahnya karena cahaya lampu dari rumah warga tidaklah terlalu terang.

Sean menggeleng tak ingin ambil pusing lalu melanjutkan langkahnya menuju rumah. Lagipula saat itu dia sudah sangat dingin. Dan Sean sangat benci kedinginan karena hal itu bisa membuat kulitnya gatal-gatal jika tidak segera dihangatkan.

Sean baru sadar jika sebenarnya sosok yang dia pikir orang tersebut ternyata bukan manusia setelah Nadia mengalami hal aneh. Pria itu tidak pernah menyangka jika apa yang dia perbuat justru berdampak pada Nadia. Hal yang membuat Sean merasa begitu bersalah. Dan Sean kembali melihat sosok itu saat dirinya hampir menyentuh Nadia yang masih dalam keadaan tidak sadar. Sosok yang sama, yang juga mengganggu Nadia dalam tidurnya.

Mungkin kalian bertanya apakah Sean kini percaya dengan hal seperti itu? Ya. Mau tidak mau dia percaya karena dia sudah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Bukan lagi dari kamera telpon seperti yang dia harapkan.

Sean mengerang frustasi. Masalahnya bertemu jalan buntu. Bahkan satu-satunya cara yang diyakini akan mengusir sosok itu dengan dia dan Nadia berhubungan badan karena berpikir Nadia masih suci juga terasa tidak ada gunanya. Sebab Nadia sendiri sudah tidak suci lagi.

Sepertinya alasan kenapa mereka diganggu karena Sean masuk ke tempat itu dan cara agar mereka tidak diganggu lagi dengan Sean mengakui kesalahannya.

"Semalam kok kamu nggak tidur di kamar lagi?" tanya Nadia yang datang membawa air hangat untuk suaminya. Sean yang tadinya larut dalam pikirannya sendiri melirik Nadia sebentar kemudian menunduk kembali.

Ya. Setelah aktifitas panas mereka semalam Sean memilih menyendiri di ruang tengah sekaligus ruang tamu tempat itu. Jujur dia takut, jika sosok itu kembali menampakkan diri.

"Aku tidur di sini," jawab Sean tanpa melirik Nadia sedikitpun membuat wanita itu jadi berpikir, apakah Sean sungguh kecewa karena tahu jika bukan dirinya yang pertama untuk Nadia? Dan entah kenapa Nadia juga merasa bersalah karena tak bisa memberikan pertamanya pada sang suami. Tapi, apa yang bisa Nadia lakukan? Semuanya sudah terjadi.

"Sean, soal semalam aku---"

"Tidak apa-apa," potong Sean dengan cepat. Dia seakan sudah tahu kemana arah pembicaraan Nadia.

"Aku sama sekali gak masalah kok," tambah Sean tersenyum tipis. Dan seketika itu juga Nadia sadar. Tentu saja Sean tidak akan masalah, toh pernikahan mereka kan hanyalah kontrak. Jadi, bagaimana pun keadaan keduanya, mereka harus tetap menerima tanpa banyak protes.

Mengingat hal itu membuat dada Nadia terasa sesak entah kenapa. Wanita itu lalu menggeleng, menepis pikiran tersebut. Dia kemudian merogoh kantong baju yang dia kenakan. Mengeluarkan sebuah batu berwarna merah yang kemarin dipungutnya saat berada di sumur bersama para ibu-ibu di desa. Lebih baik dia membahas hal ini saja sebab ini bahkan lebih penting.

"Apa ini?" Sean tak langsung mengambilnya.

"Aku merasa jika karna aku mengambil ini, makanya aku diganggu," ujar Nadia.

"Maksud kamu?" tanya Sean masih belum mengerti.

"Kemarin saat aku mandi bersama ibu-ibu di sumur, aku lihat batu itu dan tanpa sengaja aku bawa pulang," jelas Nadia dengan raut wajah yang begitu takut. Merasa bersalah juga karena terlalu ceroboh.

Sejak Sean mengatakan jika alasan dia diganggu karena masih perawan padahal tidak, pikiran Nadia langsung tertuju pada benda itu. Sebab setelah dia memungut benda itulah satu per satu kejadian aneh menimpanya.

"Kita harus kembaliin batu itu ke tempatnya, Sean," kata Nadia dengan nada yang begitu yakin.

Sean terdiam sembari menatap batu yang memang sangat indah tersebut. Tak hanya Nadia, sepertinya dia pun akan melakukan hal yang sama ketika melihat batu tersebut. Mengambilnya untuk dibawa pulang.

Tapi, tunggu?

Sean jadi bingung sekarang. Yang sebenernya menjadi alasan dia dan Nadia diganggu itu yang mana? Dia yang masuk ke tempat terlarang atau karena Nadia yang mengambil benda sembarangan tanpa permisi. Atau mungkin karena dua-duanya?

Sepertinya iya.

Pada akhirnya Pak Usman tahu semuanya. Marah? Tentu saja dia sangat marah sebab Sean hampir saja membuat bencana di desanya. Sean meminta maaf yang sebesar-besarnya dan pria itu juga sudah pasrah jika pada akhirnya tempat itu tidak bisa menjadi tempat syuting filmnya nanti. Sean anggap itu sebagai konsekuensi dari tindakan tak terpujinya yang menganggap enteng kepercayaan orang lain.

"Sekali lagi saya minta maaf, Pak," kata Sean yang sama sekali tidak digubris oleh Pak Usman. Rasanya benar-benar menyakitkan ketika seseorang yang selama ini begitu ramah kini berbalik bersikap dingin. Bahkan menatap Sean saja pria itu enggan. Namun Sean tidak akan menyalahkan sikap Pak Usman. Sean merasa dia pantas diperlakukan seperti itu.

"Kalo begitu saya pamit. Terimakasih banyak atas semua kebaikan kalian selama saya dan istri saya di sini," kata Sean menunduk sedikit sebelum berlalu dari sana. Dan hingga dirinya pergi dari sana Pak Usman sama sekali tidak mengatakan apa-apa membuat Sean hanya bisa menghela napas panjang. Sepertinya dia benar-benar sudah tidak punya harapan lagi.

Sean sendirian ke sana karena Nadia punya tugas sendiri, yaitu mengembalikan batu merah yang dibawanya pulang ke tempat asalnya. Dengan melakukan semua ini, pasangan itu berharap mereka tidak akan diganggu lagi.

Mereka seharusnya berada di tempat itu untuk satu minggu namun karena kejadian ini keduanya harus pulang lebih awal. Suasananya sudah tidak memungkinkan lagi untuk mereka tetap tinggal.

1
@azkhi
seru👍👍👍
Araya Noona: terimakasih sudah membaca😁
total 1 replies
@azkhi
next Thor 🥰🥰🥰
Araya Noona: siyaappp kakak
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut thor
Anto D Cotto
menarik
Araya Noona
Jangan lupa komen dan vote yah kalo kalian suka cerita ini. Terimakasih😉
Nur Adam
lnjut
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca kak. semoga suka yah dengan ceritanya😉
total 1 replies
Aery_your
good
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca. semoga suka ya😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!