Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20. MENGINAP DI RUMAH YULI
Seminggu kemudian, jadwal pengobatan pun telah datang kembali. tidak terasa seminggu sudah berlalu, kini Zainal sudah mulai bisa berdiri dan melangkah walaupun harus dibantu oleh tongkat. sedangkan Sinta kini telah sembuh dengan izin Tuhan yang maha kuasa. sementara itu Pak Aep kini sudah mulai bisa berjalan jauh dan mulai bisa berlari-lari kecil.
merasa senang dengan hasil pengobatan dari Mbah Salam. selain mereka oleh pribadi pun semakin merasa bahagia dengan adanya kesembuhan anggota keluarganya dan juga temannya. rasa bahagia Yuli dibarengi dengan rasa sayang kepada kakek-kakek tersebut. dalam jangka seminggu tidak bertemu, Yuli merasa seperti udah setahun dia menahan rindu. namun meskipun sudah tak tahan dia tidak bisa berbuat apa-apa karena mengingat keadaannya Yuli adalah seorang wanita yang lemah, dan juga kedudukan Mbah salam adalah merupakan suami dari orang lain. jika seandainya Mbah Salam tidak mempunyai istri statusnya duda apalagi perjaka mungkin Yuli sudah berusaha untuk menemuinya.
Sebelum jadwal pengobatan Yuli terlebih dahulu mengecek ATM yang telah diberikan oleh masalah kepada dirinya, dia penasaran dengan kejujuran kakek-kakek tua itu. setelah dicek ternyata betul saja jumlah saldonya fantastis, jika dijadikan DP untuk membeli sebuah mobil mungkin lebih dari kata cukup. Yuli mengambil hanya sedikit saja untuk biaya menyambut kedatangan Mbah Salam. Dari uang tersebut Yuli belanjakan membeli kue dan untuk memasak makanan kesukaan Mbah Salam. hal itu sengaja ia lakukan demi menyambut kedatangannya. Karena kini Yuli merasa bahwa Mbah Salam adalah merupakan taman spesial di hatinya.
Sementara itu di tempat Mbah Salam pada hari itu banyak sekali tamu yang datang. mereka datang dari berbagai penjuru wilayah ada yang berasal dari daerah yang dekat dan banyak pula dari daerah yang jauh. dengan kedatangan tamu yang begitu banyak otomatis penghasilan bahasa Lampung menjadi melimpah. dikarenakan saking sibuknya, Mbah Salam sampai lupa menghitung jumlah penghasilan yang diberikan oleh tamu kepada dirinya.
ketika hampir jam 05.00 sore, jumlah tamu bukannya berkurang tapi malah bertambah. Mbah Salam agak sedikit merasa kesal jika rencana untuk berkunjung ke rumah Yuli tidak dapat laksanakan. namun meskipun demikian rasa risaunya tersebut harus dapat dia sembunyikan baik dari pandangan keluarga maupun dari kalangan tamu yang datang.
setelah pukul 09.00 malam, tinggal tersisa satu tamu lagi. ternyata setelah bertemu dan berbincang-bincang, kamu tersebut memiliki masalah yang lumayan rumit dan harus di PR kan bagi Mbah Salam, dengan terpaksa wassalam memberikan jangka waktu 3 hari kepada tamu tersebut untuk kembali lagi ke rumahnya. dengan permohonan maaf dan kerendahan hati masalah menghaturkan ketidaknyamanannya untuk melayani tamu tersebut. Tamu itu pun paham dan menyadari kalau waktunya sudah terlalu malam dan juga masalah yang dialaminya agak lumayan rumit sehingga memerlukan waktu untuk mencari solusinya. setelah beberapa menit kamu itu pun kemudian pamit dan langsung pulang ke rumahnya.
Setelah selesai melaksanakan tugasnya, Mbah Salam siap-siap untuk pergi ke rumah Yuli walaupun waktunya sudah menunjukkan hampir jam 10.00 malam Mbah Salam memerintahkan asisten pribadinya untuk segera mengeluarkan motor kesayangannya. motor tersebut berjenis matic dan memiliki cc 250 yang jarang dimiliki orang lain.
Sebelum pergi, Mbah Salam minta izin dan memberitahukan kepada istrinya bahwa ia akan melakukan pengobatan di luar pada malam ini. pada awalnya istrinya tidak mengijinkan, dikarenakan masalah memaksa dan menjelaskan dengan masuk akal akhirnya istrinya pun mengizinkannya untuk pergi
Mbah Salam dan asistennya pun berangkat., di tengah perjalanan sebelum sampai ke rumah Yuli Mbah Salam menyuruh asistennya untuk mampir terlebih dahulu di sebuah mall. wassalam memerintahkan asistennya untuk membeli berbagai keperluan dapur dan juga rokok seluruh anggota keluarga Yuli, tak lupa pula masalah memerintahkan asistennya untuk membeli makanan kesukaan Yuli.
setelah selesai Mereka pun berangkat kembali, jafra merasa heran dengan tingkah laku Mbah Salam, Dia belum mengerti apa yang akan dilakukan oleh kakek tersebut.
Setelah selang beberapa menit Mereka pun sampai di pekarangan rumah bapak Aep. sepeda motor tersebut langsung disimpan dekat dengan pintu rumahnya ,dikarenakan ada kekhawatiran jika ada hal-hal yang tidak diinginkan menimpa motor tersebut. kebetulan pada waktu itu suasana keamanan kurang kondusif, banyak kendaraan yang hilang karena diambil oleh orang lain dengan tanpa izin atau dicuri.
Sementara itu dari dalam rumah Yuli sudah menantinya dari tadi siang. melihat Mbah Salam yang datang, dia pun langsung menghampirinya. Yuli menyalaminya dan mengeluarkan tangannya mengajak masa lalu untuk berjabat tangan. Mbah Salam sangat merasa gembira sekali dengan sambutan yang dilakukan oleh Yuli, ternyata apa yang diinginkannya selama ini menjadi kenyataan
"assalamualaikum ayah'
"waalaikumsalam Neng'
"bagaimana kabarnya ayah?"
"sehat Neng, Kamu sendiri gimana kabarnya Neng?"
"Alhamdulillah sehat ayah, ya udah masuk dulu aja ma ayah, sebab dari tadi kami menanti ayah".
"iya maaf Neng karena di rumah banyak tamu yang datang, jadi ayah baru sempet datang ke sini".
"ya nggak apa-apa yang penting ayah datang aja Neng udah senang sekali, silakan masuk ayah tunggu!"
Yuli melemparkan sebuah senyuman manis kepada Mbah Salam, lalu dia melangkahkan kakinya terlebih dahulu masuk ke dalam rumah, bahasa Lampung mengekor dari belakang, diikuti oleh asistennya.
mereka duduk di atas lantai yang telah dilapisi oleh permadani. tak lama kemudian Yuli pun menawarkan minuman,
"Mbah mau minum apa? kopi susu atau yang spesial"
"yang spesial aja Neng".
"kalau Bang jafra mau minum apa Bang?"
"kopi aja Abang mah itu juga sudah cukup kali non".
jawab jafra sambil menundukkan wajahnya. dikarenakan jafra merasa sedikit kagum dengan kecantikan Yuli. jafra berkata dalam batinnya,
"kalau kayak gini yang di rumah si Mbah Salam pasti kalah sama Neng Yuli, sebabnya yang ini lebih bohay daripada si nenek yang di rumah waduh jauh banget, jangankan Mbah Salam gua aja mau kalau kayak gini mah, wah hebat ini mah salam apalagi kalau sampai dia mau dijadikan istrinya pokoknya wow banget deh".
Tiba-tiba lamunan jafra terhenti karena masalah menepuk paha jafra sambil berkata,
"hey Zahra jangan ngelamun lu, ngapain mikirin Yuli, itu mungkin sebentar lagi jadi milik orang lain bukan milik lu. tenang aja lu mah ya yang penting dapat gaji aja dan bonus hehehe"
jafra hanya diam dia semakin malu, karena Mbah Salam dapat menebak apa yang ada di pikirannya.
tidak lama kemudian Pak aef dan Ibu Aminah pun datang menghampiri mereka, Pak Pak dan Ibu Aminah langsung mengajak Mbah salam berjabatan tangan, Mbah pun menyambutnya dengan ramah. Ibu Aminah kemudian bertanya,
"Mbah apa kabar, kapan sampai di rumah kami?"
"kabar Mbah baik bu, maaf baru bisa ke sini dikarenakan tadi di rumah banyak tamu dari mulai pagi sampai tadi jam 09.00 malam"
"nggak apa-apa Mbah, Mbah ke sini aja kami sudah merasa senang. meskipun kami orang tidak punya berarti Mbah tetap memperhatikan kami".
"yah tidak apa-apa Ibu mungkin itu mah sudah kewajiban saya untuk datang ke sini menolong keluarga ibu".
obrolan mereka terhenti karena Yuli datang dengan membawa sebuah nampan yang berisi beberapa gelas minuman dilengkapi dengan kue kesukaan Mbah Salam. lalu Yuli pun menghidangkannya dan mempersilahkan Mbah Salam untuk segera mencicipinya, sedangkan jafra pamit dahulu keluar untuk mengambil oleh-oleh dan juga barang-barang yang ada di dalam motornya.
jafra kembali dengan membawa dua dus besar yang berisi oleh-oleh dan barang-barang keperluan sehari-hari. Ibu Aminah dan Pak Aep menerimanya dengan senang hati, tak lupa pula dia mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang telah diberikan oleh Mbah Salam kepada keluarganya.
untuk kali ini Mbah Salam diperkenankan hanya mengobati Zainal, dikarenakan bapak ayah telah sembuh dan juga Shinta pun sama. selang beberapa menit, Zaenal dipanggil untuk berhadapan langsung dengan Mbah Salam. proses pengobatan pun dimulai.
hampir 30 menit Mbah Salam melakukan terapi terhadap Zainal. setelah selesai wassalam berkata,
"ini sudah bagus pertumbuhannya, namun ada yang sedikit harus dilaksanakan, Zaenal harus berjalan pagi hari sambil mengambil air embun serta mengucapkannya di seluruh kaki supaya cepat sembuh, dengan terpaksa Mbak harus tidur di sini dikarenakan harus mengawasi prosesnya bagaimana ada yang keberatan?"
Ibu Aminah dan suaminya saling berpandangan, mereka tidak langsung memberikan jawaban setuju.
Ibu Aminah mengaktifkan mata kanannya, kemudian Pak iPhone mengaktifkan mata kirinya seolah-olah mereka saling berkomunikasi dan mengambil keputusan, lalu ibu hamil pun berkata,
"ya tidak apa-apa Mbah jika Mbah berkenan, tapi Mak lomba kami kamarnya cuman 3 jadi tidak bisa tidur di kamar bagaimana?"
"yah tidak apa-apa Bu mungkin kami tidur di sini aja di ruang tamu".
"baik Mbah jika seperti itu".