SEKUEL TERPAKSA MENIKAHI PEMBANTU
Giana yang sejak kecil kehilangan figur seorang ayah merasa bahagia saat ada seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa KKN memberikan perhatian padanya. Siapa sangka karena kesalahpahaman warga, mereka pun dinikahkan.
Giana pikir ia bisa mendapatkan kebahagiaan yang hilang setelah menikah, namun siapa sangka, yang ia dapatkan hanyalah kebencian dan caci maki. Giana yang tidak ingin ibunya hancur mengetahui penderitaannya pun merahasiakan segala pahit getir yang ia terima. Namun, sampai kapankah ia sanggup bertahan apalagi setelah mengetahui sang suami sudah MENDUA.
Bertahan atau menyerah, manakah yang harus Giana pilih?
Yuk ikuti ceritanya!
Please, yang gak benar-benar baca nggak usah kasi ulasan semaunya!
Dan tolong, jangan boom like atau lompat-lompat bacanya karena itu bisa merusak retensi. Terima kasih atas perhatiannya dan selamat membaca. ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSM 33
Hari-hari dilewati Giana dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan. Terlebih setelah Ariana mendatanginya dan meyakinkan dirinya kalau Albirru serius peduli pada dirinya. Mereka juga tidak menuntut jawaban segera. Mereka pun sadar, kalau itu belumlah boleh. Mereka akan menunggu sampai Giana melahirkan. Barulah mereka akan meminta jawaban atas kesungguhan niat baik Albirru tersebut.
"Apa? Ibu mau ke sini dua Minggu lagi?" pekik Giana senang saat sang ibu menghubunginya.
"Iya, sayang. Setelah gajian nanti, ibu mungkin akan berhenti kerja. Ibu akan menemani kamu di sana. Apalagi kandunganmu sudah masuk trimester ketiga. Meskipun di sana kamu dikelilingi orang-orang yang baik, tetapi tetap saja, setelah melahirkan kamu membutuhkan seseorang yang sigap membantumu setiap saat. Terlebih ini momen yang sudah lama ibu nantikan. Ah, rasanya ibu sudah tak sabar menimang cucu ibu. Ibu benar-benar bahagia sekali," ucap Via dengan mata berbinar-binar.
Sebenarnya Via sedikit sedih sebab apa yang Giana alami persis seperti pengalamannya dahulu. Namun, Via bersyukur karena putrinya ternyata dikelilingi orang-orang baik sehingga ia tidak kesusahan sama sekali pasca perceraiannya.
"Tapi Bu, bukannya ibu ... nggak mau balik ke kota lagi?" Giana masih ingat ibunya pernah mengatakan kalau ia tak mau kembali ke kota. Giana yakin dengan sangat, itu ada hubungannya dengan ayahnya. Entah luka macam apa yang pernah ditorehkan sang ayah sehingga ibunya memilih pergi jauh seperti ini.
Via tersenyum. Ia sadar, tak selamanya menghindar bisa menjadi jalan keluar. Permasalahan harus dihadapi. Lagipula belum tentu mereka akan dipertemukan bukan? Dunia ini luas.
"Ah, bahkan mungkin kau sudah menikah lagi, Mas. Mungkin kau sudah benar-benar melupakan aku dan anakmu. Aku tak perlu khawatir. Tidak mungkin 'kan dia masih menungguku? Jangan-jangan dia sudah menikah dengan Gisela dan memiliki anak-anak yang tampan dan cantik. Sungguh malang nasibmu, Gi. Seumur hidup tidak pernah merasakan kasih sayang ayahmu," batin Via.
"Untukmu, apa yang tidak sayang."
Setelah ibunya mengabarkan kalau akan datang ke sana membuat hari-hari Giana semakin ceria.
"Jadi dia Minggu lagi ibu kamu akan ke mari?" tanya Desti di sela-sela jam istirahatnya.
"Iya. Aku seneng banget. Kamu tau, sejak aku bayi sampai aku seumur sekarang, ibu aku tuh nggak pernah nginjak kota lagi. Padahal dulu katanya dia pernah kerja jadi staf kantor gitu."
"Wow, ibu kamu sarjana dong."
Giana mengangguk bangga. "Rencananya, kalau anak aku udah lahir nanti, aku pingin kuliah," ucap Giana penuh semangat.
"Wah, keren! Bener atuh. Apalagi kalo kamu bersanding sama Mas dokter, biar nggak kebanting amat pendidikan kalian. Pokoknya, apa pun yang terbaik untuk kamu, aku dukung," ujar Desti.
"Btw, kemaren aku liat kamu pulang malam-malam gitu dengan mata bengkak, kamu kenapa? Sorry, bukan bermaksud kepo, cuma ...."
"Aku putus," ucap Desti tiba-tiba.
"Hah, kok bisa?"
"Ya, bisa. Cuma perempuan bodoh yang tetap bertahan setelah tau kalau pasangan kamu udah selingkuh sama perempuan lain. Kalo cuma jadian terus janji nggak lagi, mungkin masih bisa kamu pertimbangkan. Lah, kamu tau nggak, selingkuhannya itu sampai hamil. Siapa yang nggak syok coba."
"Apa? Hamil? Kamu tau dari mana?"
"Aku baca chat di hp-nya. Cewek itu minta dia tanggung jawab. Dia mau berkelit kalo itu chat nyasar. Terus aku video call deh. Terus si cewek nangis-nangis sambil nunjukin tespek. Ya udahlah, ya, mungkin ini sudah petunjuk. Meskipun kecewa, tapi mau gimana lagi," ujar Desti dengan nada kecewa.
"Kamu benar. Mungkin ini jalan terbaik. Beruntung kebusukan dia ketahuan sebelum kalian menikah."
"Bener banget. Kalo nggak, betapa hancurnya aku," ujar Desti sambil menghela nafas panjang. "Eh, btw ibu kamu tadi kamu kasi alamat ini apa alamat rusun?"
"Alamat sini aja kali, ya. Soalnya kemungkinan ibu nyampenya siang. Atau aku langsung jemput di terminal aja?"
"Terserah kamu aja. Kalo ke terminal, nanti aku temenin deh."
Giana tersenyum senang. Ia pikir perceraiannya akan membuat hidupnya semakin terpuruk. Tapi sebaliknya, hidupnya kini justru semakin bahagia.
Bila hidup Giana semakin bahagia, sebaliknya, kehidupan Herdan justru semakin menyedihkan. Terlebih setelah hasil tes kesuburannya keluar. Ia bahagia ternyata hasil tes menunjukkan ia subur dan tidak ada masalah sama sekali dengan kesuburannya. Mungkin memang saat itu belum saatnya saja untuk memiliki anak. Akan tetapi, sedikit banyak Herdan menyesali mengapa Giana harus hamil setelah ia berpisah.
Sepulangnya dari rumah sakit, Herdan pun segera kembali ke kantor. Ia sudah tak sabar membungkam mulut Angel yang menghinanya mandul sekaligus menuduh anak yang Giana kandung bukanlah anaknya.
Memasuki area perkantoran, Herdan pun segera menuju ruangan Angel. Sekalian, ia juga perlu mengambil beberapa berkas untuk rapat sore nanti di ruangan Angel.
"Angel," panggil Herdan saat memasuki ruangannya. Namun, Herdan justru tidak menemukan istrinya itu.
"Apa dia masih makan siang?" Jarum jam memang menunjukkan waktu jam makan siang. Herdan tadi ke rumah sakit setelah mengerjakan tugas yang diberikan Alma. Karena pekerjaannya selesai lebih cepat, ia pun pergi ke rumah sakit terlebih dahulu.
Herdan menghembuskan nafas kasar. Ia akhirnya mencari sendiri berkas yang ia butuhkan.
"Di mana dia menyimpan berkas itu?" gumam Herdan seraya mencari di atas meja. Tak menemukan yang dicari, Herdan pun membuka laci meja kerja Angel dan mencarinya di dalam sana.
"Ini dia," ucap Herdan lega. Artinya ia bisa segera menyelesaikan pekerjaannya. Namun, dahi Herdan tiba-tiba berkerut saat menemukan sesuatu yang janggal. Sebuah amplop berlogo rumah sakit persis yang ia punya.
"Apa ini?" gumam Herdan penasaran. Ia pun mengambilnya dan membuka isinya. Dibacanya apa yang tertulis di dalam sana dengan seksama.
"Hasil, kadar FSH sangat rendah, penyebab konsumsi alkohol akut, akibat fungsi ovarium buruk. Apa ini?" gumam Herdan dengan mata terbelalak. Lalu ia membaca kembali lembaran yang lain. Mata Herdan seketika terbelalak melihat apa yang tertulis di dalam sana.
"Infertilitas? Jadi Angel ... mandul?"
Herdan syok. Ia benar-benar tidak menyangka, wanita yang ia gadang-gadang bisa mengandung anaknya justru mandul. Herdan seketika terduduk lemas. Ia pun terkekeh sumbang.
"Wanita yang ku hina mandul justru kini sedang mengandung anakku, sedangkan wanita yang aku pikir subur justru mandul yang sebenarnya. Hahaha ... Aku benar-benar bodoh. Bagaimana bisa aku sebodoh ini? Kenapa? Kenapa semua harus terungkap sekarang? Aku harus bagaimana?" tawa Herdan kecewa dengan kenyataan yang ada.
Sementara itu, di lobby, Angel baru saja kembali dari makan siang. Saat berjalan menuju lift, mata Angel menangkap pemandangan tak biasa. Matanya sampai menyipit untuk memastikan apa yang ia lihat.
"Laki-laki itu ...."
...***...
......Happy reading 🥰🥰🥰......
happy karna mereka udah bahagia,
tapi syedih karna mak othornya mau hiatus,,mau ngintil pindah rumah baru tapi hp udah overload gabisa donload apk lagi😫😫
BTW terimakasih author bacaan yng sangat bagus , jangan terlalu lama hiatus nya thor 😍😍