Jodohku

Amna keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, Ia habis mandi wajib karna sudah selesai dateng bulan. Dan Radit yang melihat istri nya keramas pun, langsung melebarkan senyum nya.

"Ade sudah selesai dateng bulan nya, hem?" tanya Radit, dengan memeluk Amna dari belakang.

"Udah mas" jawab Amna, dengan wajah yang sudah memerah menahan malu.

"Kita solat subuh dulu ya?" ujar Radit, berbisik di telinga Amna. Kedua nya pun mengambil wudhu dan melaksanakan solat.

Radit melebarkan mata nya, ketika melihat Amna keluar dari kamar mandi hanya menggunakan lingerie berwarna maroon. Tadi saat mereka selesai solat, Amna memang izin untuk ke toilet terlebih dulu, tapi Radit tak menyangka kalau istri nya itu, akan memberi kejutan untuk nya.

Radit menelan ludah dengan susah payah, saat Amna menghampiri nya dengan gaya sensual. Tubuh Radit langsung menegang, ketika Amna duduk di pangkuan nya.

"Sayang!" panggil Radit, dengan suara serak.

Amna tak memperdulikan panggilan radit, ia langsung menciumi seluruh wajah Radit dan mengelus rahang tegas suami nya itu. Dan Radit yang tak bisa lagi menahan pun, langsung membalas Amna dengan melumat bibir istri nya itu. 'Selanjutnya biarkan hanya Radit dan Amna yang tau'😁

"Makasih sayang" ucap Radit, saat mereka menyelesaikan kegiatan panas nya itu.

"Sama-sama mas" jawab Amna, tersenyum walau terlihat lelah.

"Mas bantu ke kamar mandi ya sayang?!" ujar Radit, yang langsung bersiap menggendong Amna.

Dan akhir nya mereka pun mandi bersama, Ingat hanya mandi. Selesai mandi Radit mengeringkan rambut Amna menggunakan hairdrayer, dan memakaikan vitamin pada rambut istri nya itu.

"Mas, Amna mau main ke rumah ayah ya!" ujar Amna, saat Radit berjongkok di depan nya.

"Ade ga capek emang nya?" tanya Radit, dengan senyum meledek.

Amna pun langsung memukul pelan bahu Radit. "Mas jangan kaya gitu ih" ujar Amna cemberut.

"Iya maaf, ayo mas anter ke rumah ayah" jawab Radit, terkekeh pelan.

Dan mereka pun langsung bersiap menuju rumah ayah, Amna meminta suami nya itu untuk menggunakan motor saja, namun di tolak oleh Radit dengan alasan takut nanti mereka pulang kemaleman.

"Udah siap? Gak ada yang ketinggalan kan?" tanya Radit, saat Amna memasuki mobil.

"Engga ada mas, udah masuk semua di dalem tas" jawab Amna, mengangguk mantap. Dan Radit pun langsung melajukan mobil nya.

"Assalamualaikum" ucap Amna saat membuka pintu, dan ternyata ada sang ayah yang sedang duduk di ruang tamu sendirian.

"Waalaikumsalam..." jawab ayah, dengan wajah terkejut.

Amna dan Radit menyalami punggung tangan ayah, dan Amna juga langsung memeluk ayah dengan erat, karna sudah seminggu lebih ia tak bertemu dengan cinta pertama nya itu.

Radit menemani ayah mengobrol di ruang tamu, sementara Amna langsung menaiki tangga untuk menghampiri kedua adik nya.

"Hello adik-adikku!" sapa Amna dengan ceria.

Altaf dan Yaya sontak langsung melihat ke arah tangga, di sana Amna sudah berdiri dengan melambaikan tangan nya. Namun respon yang Amna dapat hanyalah tatapan jengah kedua adik nya, membuat ia mendengus sebal.

"Pada gak kangen apa, sama gue?" tanya Amna dengan nada merajuk.

"Baru juga seminggu na gak ketemu, lebay amat" jawab Yaya, yang sedang mengganti Chanel tv.

Amna memajukan bibir nya, "Tumben tap ada di rumah?" tanya Amna dengan heran.

"Abis putus dia sama pacar nya" jawab yaya, dengan nada meledek.

Tentu saja Altaf langsung mendelik tak suka sebab di ledek oleh Yaya. Namun Yaya langsung terkekeh puas, melihat wajah cemberut adik nya itu.

"Kenapa bisa putus? Lu selingkuh tap?" tanya Amna dengan nada menuduh.

"Enak aja, gue cowo yang setia ya" Jawab Altaf ngegas.

"Setiap tikungan ada, gitu maksud lu?" timpal Yaya.

"Putus karna apa?" tanya Amna lagi.

"Dia yang selingkuh, ciuman sama kakak kelas di belakang sekolah" jawab Altaf dengan nada kesal.

Bukan nya prihatin dengan nasib percintaan adik nya yang berakhir tragis itu, amna justru tertawa terbahak-bahak, begitupun Yaya.

"Bersyukur lu putus sama dia tap, perempuan yang gak bisa jaga diri nya ga pantes buat di pertahanin" ujar Amna di sela tawanya.

"Ya emang bersyukur, orang dari awal juga gue gak serius sama dia" jawab Altaf santai, membuat kedua kakak nya itu memutar mata jengah.

Altaf memang tak pernah serius bila berpacaran, tapi bukan berarti adiknya itu tak menyayangi wanita yang di pacari nya. Altaf selalu santai kalau soal pacar, ia juga tak pernah mengenalkan pacar nya pada keluarga, karna Altaf bilang ia hanya akan membawa wanita yang akan ia jadikan istri saja nanti.

"Nonton yuk na" ajak Yaya tiba-tiba.

"Nonton apaan?" tanya Amna, dengan menaikan sebelah alis nya.

"Ke bioskop" jawab Yaya singkat.

"Males ah, capek" jawab Amna, dan langsung menjatuhkan tubuh nya ke lantai.

Yaya mendengus pelan, lalu terkekeh karna mengerti dengan yang di ucapkan oleh Amna. Sementara Altaf, hanya menatap bingung kedua kakak nya itu.

"Bang Radit di bawah ya kak?" tanya Altaf.

"Iya lagi ngobrol sama ayah" jawab Amna, dengan mata terpejam.

"Gue ajakin futsal ya kak!" seru Altaf antusias.

"Tanya sama orang nya, mau apa engga!" jawab Amna, melihat ke arah Altaf. Altaf pun langsung beranjak dan turun ke bawah.

Amna sih gak masalah, kalau sesekali. suami nya itu ingin ikut futsal bersama Altaf.

"Sayang" panggil Radit, ketika menaiki tangga.

Amna langsung bangun, dan melihat ke arah suami nya, "Apa mas?".

"Mas boleh ikut Altaf main futsal sayang?" tanya Radit, yang kini duduk di sebelah Amna.

"Boleh mas" jawab Amna, tersenyum mengangguk.

"Nanti mas beli baju sama celana buat futsal ya sayang" ujar Radit lagi.

"Iya mas" jawab Amna, dengan nada gemas. Dan Radit pun langsung tersenyum lebar, mendengar jawaban istri nya.

Setelah Radit dan Altaf pergi, Yaya mengajak Amna untuk membuat seblak. Amna pun dengan semangat mengikuti adik nya itu turun ke bawah.

"Lu abis belanja?" tanya Amna, ketika melihat isi kulkas yang penuh.

"Kemarin, Altaf sama ayah yang belanja" jawab Yaya, membuat Amna menaikan sebelah alis nya.

"Lha, tumben Altaf mau pergi belanja berdua doang sama ayah?" tanya Amna, sebab adiknya itu jarang sekali keluar berdua bersama ayah nya.

"Di paksa kemarin itu juga" jawab Yaya.

Amna dan Yaya menikmati seblak dengan menonton film horor. Mereka berdua memang penggemar film horor, walaupun penakut.

"Na gimana hidup berdua sama bang Radit?" tanya Yaya, di sela tontonan mereka.

"Seru banget, mas Radit memperlakukan gue kaya ratu di sana" jawab Amna tersenyum lebar.

"Gue juga pengen nikah na!" ucap Yaya, membuat Amna tersedak kuah seblak.

"Nikah itu jangan karna pengen ya, tapi karna lu udah siap" jawab Amna, dengan bijak.

"Tapi fajar udah ngajakin gue nikah na" ujar Yaya, dengan suara pelan. pacar Yaya bernama fajar dan mereka sudah pacaran selama 2 tahun, fajar juga baru lulus kuliah tahun kemarin.

"Ya coba aja, lu ngobrol berdua sama ayah, tanyain juga sama fajar beneran serius apa engga!" ujar Amna, kembali memakan seblak nya.

"Serius lah na, lu kenal dia gimana kan? Ntar deh, gue coba ngobrol sama ayah. Minta solusi enak nya gimana" ujar Yaya, lalu mereka pun kembali fokus pada film di depan nya itu.

Happy Reading 💜

Jangan lupa like, komen, dan vote ya guys 🥰