Menceritakan seorang laki-laki dingin yang jatuh cinta terhadap seorang wanita…….
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hotler Siagian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Reza menatap Alika serius, "penjelasan apapun itu tidak akan datang ke kamu sendiri, Al. Kadang kita harus berusaha keras untuk mendapatkan penjelasan dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang kita punya" ujar Reza. Alika tertegun mendengar perkataan Reza. Padahal, Reza tidak tau masalah yang sedang dihadapi dirinya. Tapi, penjelasan Reza sekali lagi, sudah membuat dirinya sadar.
'kalau aku punya pertanyaan, aku harus berusaha mencari jawabannya' batin Alika. Alika mengambil nafas dalam, "kata-kata kamu benar, Za. Terimakasih karena kamu sudah ngingetin aku tentang hal ini" ujar Alika berterimakasih kepada Reza. Reza menggeleng-gelengkan kepalanya, "meskipun aku nggak tau sebenarnya apa masalah yang sedang kamu hadapi sekarang. Tapi, aku harap semuanya bisa cepat selesai, sekali lagi aku bukan orang lain untuk kamu, Al. Aku bisa jadi tempat kamu untuk cerita, sampai kapanpun itu" ujar Reza mengingatkan Alika.
Alika tersenyum lebar mendengar perkataan Reza, "Kamu kalo punya pacar, pasti pacar kamu bakal sayang banget sama kamu, Za. Karena kamu pengertian banget orangnya" canda Alika. Tanpa Alika tau kenyataan, jika Reza sebenarnya sudah lama menyukai dirinya. 'andai aku bisa kasih tau kamu, kalau selama ini orang yang aku tunggu itu kamu, Al' batin reza.
Reza hanya tersenyum menanggapi candaan Alika, "oh iya, Al. Jangan lupa acara pemberian penghargaan nominasi kamu, diadakan nanti malam. Kamu bisa pulang dulu untuk istirahat, nanti malam aku jemput kamu dirumah" ujar Reza mengingatkan Alika. Alika menyetujui saran Reza, "iya, deh. Mending aku pulang dulu, mumpung kerjaan aku juga udah selesai. Kamu nanti malam mau jemput jam berapa?" tanya Alika. Reza melihat jam tangannya, "mungkin sekitar jam 7 malam, Al. Gimana?" tanya Reza meminta persetujuan.
Alika mengangguk, "Okedehh, nanti aku bakal udah siap sebelum jam 7. See you nanti malam yah, Za. Thanks juga makanannya eheheehe" ujar Alika berterimakasih. Reza mengantarkan Alika sampai ke parkiran, "iya santai aja. Hati-hati bawa mobilnya, kalau pusing di jalan telfon aku aja" ujar Reza menawarkan diri yang langsung diacungi jempol oleh Alika.
***
Alika membuka undangan pemenang Nominasi yang dikirimkan Reza melalui emailnya. 'Penghargaan pemenang Nominasi Jurnalis dan Pembawa Acara Berita Terbaik di Indonesia kepada Alika Yunaira Adelia' isi highlight undangan tersebut. Alika men-scroll kebawah terdapat keterangan jam, tempat, dan dress code pelaksanaan pemberian penghargaan yang akan diadakan nanti malam. Selain itu, di bagian paling bawah sendiri undangan tersebut, ada bagian yang menarik seluruh perhatian Alika. Yaitu list pihak dukungan partnership dan sponsor yang salah satunya adalah dari Waymond Group.
"Apakah Calvin nanti akan ada disana?" lirih Alika bertanya pada dirinya sendiri. Entahlah. Alika menutup laptopnya, memilih beberapa evening gown di lemarinya yang akan ia kenakan untuk acara nanti malam. Pilihannya jatuh pada gaun hitam favoritnya. Dia harus mencurahkan fokus untuk acaranya hari ini. Penghargaan ini merupakan tanda hasil kerja keras dan kemenangan Alika atas usahanya meng-influence banyak orang untuk membuka mata dan mendukung Warga Papua mendapatkan hak dan kesejahteraan hidup yang sama melalui saluran acara beritanya.
"Penghargaan ini, nggak hanya jadi kemenangan aku. Tapi, akan jadi kemenangan mereka semua" ujar Alika sambil menatap gaun hitam yang dia pegang. Alika juga mempersiapkan bebrapa hal lain yang perlu dibawanya untuk acara nanti, seperti tas dan high heels nya.
Setelah Alika selesai membereskan semuanya, Alika pergi mandi agar bisa langsung bersiap-siap berangkat saat dijemput Reza.
Setelah mengeringkan rambut, Alika meng-curly rambutnya bagian bawah. Kali ini, Alika akan membiarkan rambutnya terurai, itu akan membuatnya terlihat elegan dengan gaun yang akan dipakainya.
Alika juga mengenakan makeup tipis untuk acara hari ini. Alika menggunakan sedikit cushion dan contour di wajahnya. Ditambah sedikit eyebrow, mascara, dan juga ombre lipstick tipis sudah membuat wajah Alika begitu cantik.
Alika tersenyum melihat riasannya di kaca, "you nailed it, Alika!" ujar Alika kepada pantulan dirinya di kaca.
Tiinn...tiiinn
"itu pasti suara klakson mobil Reza" ujar Alika yang langsung bergegas menyelesaikan tatanan hair style-nya. Alika membawa pouch dan mengenakan heels-nya yang sudah ia siapkan sebelumnya.
Alika pamit seluruh keluarganya sebelum keluar. "Hati-hati ya, Nak" pinta mama dan ayah Alika bersamaan. Alika melambaikan tangannya, "iya, Mah, Yah. Alika pergi dulu, ya. Assalamualaikum". Mama dan ayah Alika ikut melambaikan tangan dan mengantarkan Alika keluar, "waalaikumsalam" jawab kedua orang tua Alika.
Melihat kedua orang tua Alika keluar, Reza turun dari mobil dan meminta izin kedua orang tua Alika untuk mengantarnya. "Saya mohon izin berangkat sama Alika ya, Pak, Bu" pamit Reza sambil menyalami Ayah dan Mama Alika. Mereka berdua tersenyum dan menjawab, "iya, Nak. Bawa mobilnya hati-hati ya, jangan ngebut bawa anak cewek malem-malem" himbau ayah Alika yang langsung di iyakan oleh Reza.
Sehabis Reza dan Alika berpamitan dengan kedua orang tua Alika, mereka berdua berangkat. Di dalam mobil, Reza sama sekali tidak bisa mengalihkan pandanganya dari Alika. "Kamu cantik sekali, Alika" puji Reza. Alika tersenyum perutnya geli mendengar apa yang dikatakan pria disebelahnya, "Terimakasih Reza teman aku yang terbaik sedunia" jawab Alika berterimakasih sambil terkekeh . Selama di perjalanan, mereka berdua membicarakan planning baru untuk acara berita Alika kedepannya, agar bisa menarik jauh lebih banyak atensi seluruh masyarakat Indonesia.
Sudah hampir 30 menit perjalanan, tak terasa Reza dan Alika sudah tiba di tempat acaranya. Banyak sekali, para artis-artis yang hadir di acara ini berlalu-lalang. Reza dan Alika turun dari mobil, dan menarik perhatian semua orang yang ada di depan venue.
Jantung Alika berdegup kencang, merasa nervous karena disorot begitu banyak orang. Baru kali ini dirinya datang ke acara awards seperti ini. Reza melihat itu. Lalu, Reza memberikan tangannya kepada Alika, "santai aja" ujar Reza menenangkan Alika.
Alika menghirup udara disekitarnya dalam-dalam. Menguatkan dirinya, dan menerima tangan Reza. Reza menepuk-nepuk tangan Alika pelan, masih berusaha menenangkan. Lalu, Alika dan Reza masuk ke dalam.
Reza menggandeng Alika menuju kursi mereka yang ada di depan. Sebelum itu, mereka harus berhadapan banyak orang yang merupakan kenalan Alika dan Reza. 'syukur ada yang kenal, jadi ngga nervous-nervous banget lo jadinya, Al' batin Alika yang senantiasa memasang senyum cantiknya menyapa mereka semua.
Di samping balkon ada orang yang Alika kenal. Alika mengajak Reza untuk menemui orang itu. Dia adalah Yasha. Alika sama sekali tidak terkejut melihat, kehadiran orang-orang Waymond disini. Karena di undangannya sebelumnya sudah tertulis dengan sangat jelas kalau acara ini di sponsori oleh Waymond group.
Posisi Yasha saat itu membelakangi Alika dan sedang berbicara dengan seseorang. Alika memanggilnya, "Halo, Yasha" sapa Alika. Yasha berbalik, agak terkejut melihat Alika bersama dengan seorang pria disampingnya. "Eh, Alika. Malam, Al. Ayu banget kamu hari ini, perfect" ujar Dio sambil menyalami Alika. Lalu, orang disebelahnya Yasha terdiam terlebih dahulu, tangannya menggantung di udara.
Alika membuka suara, "oh, Yash. Kenalin, Reza. Dia teman baik sekaligus atasan aku di kantor, CEO NEWSmedia" ujar Alika menjelaskan. Yasha manggut-manggut dan teringat, ternyata pria yang ada di hadapannya ini adalah orang yang bersama Alika di mall waktu itu hingga membuat bosnya merasa cemburu. Yasha dan Reza bersalaman, "salam kenal. Saya Yasha" ujar Yasha memperkenalkan dirinya. Reza tersenyum, menyambut tangan Yasha, "senang bertemu anda. Saya Reza" jawabnya.
Tak lama, setelah Alika, Reza, dan Yasha berbincang-bincang ringan. Ada wanita yang menghampiri mereka bertiga, yang kedatangannya membuat Alika merasa begitu terkejut. 'Lancaster juga datang kesini?!?' batinnya
Lancaster, menyalami Alika, Reza, dan Yasha. "Halo, saya Lancaster" ujar Lancaster memperkenalkan diri. Reza menyambut tangan Lancaster terlebih dulu, "halo, saya Reza. Saya dengar anda merupakan tunangan dari Calvin?" ujar Reza berusaha membangun kehangatan.
Reza tidak sadar. Kehangatan yang ingin dibangun dirinya malah sangat membakar Alika dari dalam. 'Kamu ngapain ajak dia bicara, Reza!!!" batin Alika begitu kesal dengan apa yang dilakukan Reza.
Lalu, selanjutnya Lancaster bergantian menyalami Alika dan Yasha. Mau tidak mau Alika harus tetap proffesional dan tersenyum. Alika mengembangkan senyum terbaiknya, "Halo, saya Alika" ujar Alika memperkenalkan diri. Lancaster tersenyum, "Hai, senang bertemu kamu, Alika. Saya Lancaster" jawabnya dengan sangat halus.
Tak lama, setelah Alika dan Lancaster memperkenalkan diri satu sama lain. Suara panggilan dari MC yang memulai acara membubarkan mereka semua."Perhatian untuk seluruh undangan yang hadir, acara akan segera dimulai. Silahkan, duduk di kursi anda masing-masing" suara MC yang sudah stand di atas panggung itu, memanggil para tamu yang hadir. Alika bersyukur. Sehingga, percakapan Reza dan Lancaster itu tidak berlanjut. Benar-benar membuat hatinya jengkel saja saat melihatnya. Untung dia bisa menjaga raut wajahnya untuk tetap normal.
Alika duduk di kursinya yang berada di barisan depan. Jujur, dia sangat menikmati acara ini. Apalagi pembukaannya adalah artis favoritnya, Zayn Malik. Ia membawakan lagu kesukaan Alika 'Dusk Till Down'. Rasanya Alika ingin meloncat keatas panggung dan memeluk idola favoritnya itu. Tapi, disini bukan konser tapi acara penghargaan. Jadi, Alika harus mati-matian menahan keinginannya agar image-nya terjaga. Paling tidak, Alika sangat bersyukur bisa duduk di bangku depan dan merekam momen Zayn Malik bernyanyi dengan jarak dekat.
Setelah mendapatkan rekamannya, Alika mencium handphone-nya gemas seperti anak kecil yang mendapat mainan baru. Reza sedari tadi tersenyum, melihat tingkah Alika " udah dapet videonya?" tanya Reza penasaran. Alika mengangguk, "dapetttt donggg YAYYYY" Jawab Alika begitu bersemangat. Reza tertawa melihat tingkah Alika.
Sekarang, tiba waktunya Alika menerima penghargaan.
"Dan selanjutnya, adalah pemberian penghargaan untuk pemenang Nominasi Jurnalis dan pembawa acara berita terbaik, diberikan kepada Alika Yunaira Adelia bersama Newsmedia. Mari kita beri tepuk tangan untuk Alika!!!" ujar MC tersebut memanggil Alika ke atas panggung diiringi tepuk tangan oleh seluruh tamu yang hadir di ruangan itu. Jantung Alika semakin berdegup kencang, mendengar namanya di panggil. Meskipun kemampuan public speaking nya sudah diluar kepala. Tapi, dia rasa, rasa gugup itu akan tetap ada selamanya.
Reza menepuk tangan Alika, menyadarkannya "Ayo kamu maju, sekarang, Al" ujar Reza. Alika mengangguk, memegang dadanya sebentar "kamu bisa tolong antar aku sampai di bawah panggung? Aku nervous banget" tanya Alika. Reza tertawa mendengar permintaan Alika, "Anything princess" jawab Reza yang langsung berdiri menggandeng Alika.
Saat Alika dan Reza maju ke atas panggung, seluruh tamu undangan bertepuk tangan kembali melihat mereka berdua naik panggung bersama. Di belakang Alika, terdapat back screen yang menunjukkan cuplikan tayangan acara Alika. Ada juga cuplikannya saat berada di Kosarek dan Wamena, bersama dengan orang yang paling diharapkannya untuk datang di acara besarnya hari ini.
Alika tidak tahu, sejak dirinya maju keatas panggung bersama dengan Reza. Ada sepasang mata elang tajam yang menatap dirinya dari bangku penonton yang lain.
Cuplikan siaran itu, memberikan ide untuk pidato singkat Alika atas penghargaan yang diterimanya. "Saya Alika Adelia, berterimakasih kepada Allah Yang Maha Esa, kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga saya, kepada atasan saya Pak Reza, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah senantiasa mencintai acara saya. Saya harap kedepannya, saya bisa terus menyuarakan suara masyarakat Indonesia melalui acara saya, untuk rakyat Indonesia yang lebih maju" ujar Alika yang langsung di sambut tepuk tangan yang sangat meriah dari seluruh audiens.
Alika memberi jeda, sebelum melanjutkan pidatonya, "Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang kehadirannya sangat saya harapkan disini, 'Terimakasih karena sudah menjadi partner yang baik dalam jangka waktu yang sesingkat itu. Terimakasih, juga karena kamu sudah mengajarkan saya apa arti pentingnya berbagi dan berbuat baik. Semoga hubungan kita bisa lebih baik kedepannya" ujar Alika mengakhiri pidatonya yang kembali disambut riuh tepuk tangan penonton.
Alika kembali menggandeng tangan Reza saat turun dari panggung dan kembali duduk di kursinya. Akhirnya, Alika bisa bernafas lega setelah berhasil menerima penghargaannya dengan baik.
Sudah hampir 2 jam acara berlangsung. Acara dilanjutkan dengan acara gala dinner bersama. Alika langsung menggandeng Reza menuju, ke stan makanan kesukaannya nasi goreng dan coklat. Visi Alika adalah, tidak ada hari tanpa cokelat. Ya, hanya satu keburukan yang dimiliki gadis pekerja keras itu. Dirinya sulit sekali mengendalikan kesukannya dengan cokelat.
Sebelum Alika mengatakan pesanannya kepada penjaga stan, Reza sudah lebih dulu bicara untuk pesanan Alika. "Pak, tolong nasi goreng nya 2. Sayurnya tolong dibanyakin, ngga pake telor, ngga pake ayam, pake wagyu beef aja" ujar Reza lancar memesankan pesanan Alika. Dan jangan diragukan lagi, Bahkan Reza pun hafal makanan-makanan yang membuat Alika Alergi.
Alika tersenyum, dan memberikan Reza acungan jempol dari belakang. Setelah, Alika dan Reza mendapatkan makanan mereka, mereka menikmati makanan mereka.
"Uhukk uhukkk uhukkk" Alika tersedak, Reza langsung sigap mencarikan minuman. "Aku ambil minum dulu ya, Al" ujar Reza yang langsung diangguki oleh Alika.
Sementara Reza mengambilkan minuman yang jaraknya sedikit jauh dari stan Alika yang sekarang, Alika mencoba untuk mengatur nafasnya agak batuknya hilang. Tak lama, Lancaster datang mendekati Alika.
Alika membulatkan matanya, melihat wanita itu mendatangi dirinya. 'Kenapa lagi coba dia datang kesini?