NovelToon NovelToon
MENGAMBIL KEMBALI

MENGAMBIL KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Berbaikan / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vandelist

Segalanya yang telah ia hasilkan dengan susah payah dan kerja keras. lenyap begitu saja. kerja keras dan masa muda yang ia tinggalkan dalam menghasilkan, harus berakhir sia-sia karena orang serakah.borang yang berada di dekatnya dan orang yang ia percayai, malah mengkhianatinya dan mengambil semua hasil jerih payahnya.

Ia pun mulai membentuk sebuah tim untuk menjalankan rencana. dan mengajak beberapa orang yang dipilihnya untuk menjalankan dengan menjanjikan beberapa hal pada mereka. Setelah itu, mengambil paksa harta yng dikumpulkan nya dari mereka.

"Aku akan mengambil semuanya dari mereka, tanpa menyisakan sedikitpun!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vandelist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Selamat membaca

“Untuk tugas pertama gue mau lo cari tahu tentang latar belakang dari ini orang,”suruh Erica pada Galuh yang sedang mengotak-atik komputernya.

Galuh pun menerima lembar kertas yang diberikan Erica padanya, dan membacanya dengan seksama. “Ade Cahyadi, siapa dia?”tanya Galuh.

“Seorang kenalan lama yang mungkin berkontribusi dalam hal ini, gue mau tahu kebenarannya dulu. Tapi yang jelas gue mau lo cari tahu dulu latar belakang dia selain jadi pengusaha, bisa?”

“Of course.”

Galuh segera menelusuri latar belakang pria tua yang tertera di lembar kertas itu. Jemarinya bergerak cepat di atas keyboard, cekatan mengoperasikan komputer untuk melacak identitasnya. Sementara itu, Erica berdiri di sampingnya, tangan terlipat di dada, matanya tajam mengawasi setiap gerakan Galuh tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Bisa dibilang Edi Cahyadi, adalah kenalan dari Babeh yang begitu dipercayainya ketika ia masih berada di perusahaan orangtuanya. Edi Cahyadi adalah kenalan orangtuanya yang diperkenalkan padanya ketika ia berusia 24 tahun sewaktu ia masih menjadi sekretaris Babeh-nya.

Edi adalah seorang bapak pekerja keras dan selalu berhati-hati dalam melakukan tindakan. Terutama dalam mencari relasi pertemanan untuk bisnisnya. Serta, pria itu selalu mementingkan keluarga dalam segala hal. Sekelebat yang ia tahu, Edi Cahyadi adalah orang yang jarang terlibat dalam mencari relasi besar, kata Babeh-nya ‘pak Edi terlalu nyaman dengan lingkungannya dan tak ingin terlalu maju, karena untuk menjaga kestabilan emosinya agar tidak serakah’.

Hal pertama ketika ia mendengar itu, adalah kagum. Erica kagum dengan kepribadian pak Edi dalam menjalankan bisnisnya, tak terlalu buru-buru dan menikmati perjalanan hidupnya serta memaknai setiap tujuan yang di inginkannya.

Namun beberapa tahun terakhir ketika ia sudah tak menjabat di perusahaannya dan pergi dari kota itu. Pak Edi terlibat bisnis gelap yang dijalankan oleh beberapa perusahaan ilegal yang tidak pernah terjamah oleh pemerintah. Ia tahu hal ini ketika melihat beberapa berita di media massa yang memberitakan tentang bisnis gelap itu. Dan di laman itu ada nama perusahaan pak Edi, yang dimana ikut berkontribusi dalam menderitakan masyarakat di sana.

Dan hal ini bukanlah sifat pak Edi. Ia merasa ada sesuatu janggal yang membuat pak Edi ikut berkontribusi dalam bisnis gelap itu.

“Ketemu, gue rangkum aja printer nya lagi rusak sekarang dari tadi gue nyalain nggak nyala-nyala,”ucap Galuh.

“Edi Cahyadi, seorang pengusaha tunggal yang bergerak di perikanan di daerah pesisir pantai dengan beberapa usaha bisnisnya sukses dalam merajai industri makanan di negara ini. Terutama dalam usaha perikanan pengolahan, yang di mana pabriknya sudah tersebar di beberapa penjuru kota negara ini. Memiliki keluarga dengan beranggotakan 5 dalam satu keluarga. Di antaranya suami istri dan 3 orang anak dengan 1 perempuan. Tapi beberapa tahun terakhir, salah satu anak perusahaan Edi Cahyadi mengalami berita simpang siur yang tidak mengenakan tentang bisnisnya. Perusahaan pak Edi terlibat dalam bisnis gelap yang merugikan beberapa pengusaha UMKM di beberapa kota, serta berita terbarunya lagi adalah Edi Cahyadi baru saja terlibat kekerasan dengan karyawan perusahaan dan menjualnya ke tempat hiburan malam,”jelas Galuh.

Erica menghela napasnya dengan berita yang disampaikan oleh Galuh. Ia benar-benar tak menyangka dengan hal ini, orang yang pernah menjadi inspirasinya untuk bertahan hidup dan memperlakukan karyawan dengan memanusiakan mereka. Sekarang ucapan itu seperti ludahan yang ditelan mentah oleh dirinya sendiri. Hal yang sangat mengejutkan baginya.

“Tapi entah kenapa setiap pertemuan dengan beberapa relasinya, pak Edi selalu berhalangan hadir bahkan terkesan menghindar dari pertemuan itu. Pak Edi lebih memilih berada di pabrik lama yang pernah dikelolanya dulu,”lanjut Galuh.

“Maksudnya?”tanya Erica.

“Edi Cahyadi bisa dibilang selalu menyuruh asistennya dalam menghadiri beberapa pertemuan besar dengan relasi, dan Edi Cahyadi ketika pertemuan itu berlangsung selalu berada di kolam ikan yang lama ditinggalkan. Dan kolam itu dulunya adalah tempat yang pernah dikelola oleh Edi Cahyadi sebelum terjadi kebakaran di tempat itu.”

“Aneh, kenapa bisa seperti itu?”

“Menurut aku pak Edi seperti mengalami tekanan dari beberapa pihak,”saut Sabia yang ikut mendengar penjelasan Galuh. Ia menyimpulkan hal ini karena berhalangan nya Edi Cahyadi dalam menghadiri sebuah pertemuan besar.

Yang di mana hal ini akan selalu dilakukan oleh orang-orang dalam dibawah tekanan. Dan  karena hal itulah ia bisa menyimpulkannya seperti ini.

“Bisa jadi juga karena hal itu, apalagi pria tua itu sering datang ke tempat lama yang telah ditinggalkan karena suatu tragedi, yang di mana tempat ini juga pernah menjadi bagian dari bisnisnya,”ucap Galuh dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Kayaknya gue harus bicara secara langsung pada orangnya”gumam Erica dengan pandangannya lurus ke arah komputer di depannya.

Ia benar-benar penasaran mengapa pria yang pernah menjadi inspirasinya begitu berubah drastis dan melupakan prinsipnya. Yang di mana prinsip itu pernah diterapkannya hingga sekarang ini.

“Semoga aja ada alasannya dibalik semua ini”batin Erica.

µµ

“Gimana? Ketemu nggak keberadaannya sekarang?”

“Ketemu bos, memangnya kenapa bos nyari dia? Dia kan jadi list dalam misi bos saat ini.”

“Tahu gue, ada beberapa pertanyaan yang pengen gue ajuin sama orangnya.”

“Oh. Berarti bos bakalan ke sini dong buat ketemu orangnya?”tanya Fyneen dengan gembira.

“Iya beliin gue tiketnya, gue lagi bokek sekarang,”jawab Erica dengan nada malasnya.

Setiap kali membahas kota kelahirannya, ia selalu malas untuk berucap kata itu. Bukan kotanya yang membuat malas, lebih tepatnya orang-orang yang dikenalnya. Malas untuk bertemu dan malas untuk membahas. Kedua-duanya, Erica menghela napasnya.

“Gue mau nanti lo harus nganterin gue ke tempat orang itu dan anterin gue ke tempat nenek Amita. Gue pengen ketemu meski harus menerima hal pahit.”

Jika ia sudah berada di sana, setelah menyelesaikan masalahnya. Erica akan berkunjung ke tempat nenek Amita, di mana tempat yang pernah menjadi tempat pulangnya dan menyadarkannya banyak hal. Terutama dalam menjalani hidup dan memaafkan seseorang.

Nenek Amita, dirinya benar-benar rindu dengan wanita tua itu. Tutur katanya dengan nada kerasnya, serta sifatnya yang tegas dalam menegurnya dan pelukan hangat dari wanita tua itu. Ia benar-benar merindukannya.

Wajahnya yang menenangkan, senyumnya yang begitu dirindukan terutama nasihat-nasihat yang menghiasi hidupnya selama ini. Tanpa kehadiran wanita tua itu, mungkin Erica yang sekarang tidak akan pernah menjadi versi terbaik dalam menjalankan hidup. Dan Erica sekarang tidak akan pernah menjadi pribadi baik dalam mengelola egonya.

“Oke gue bakalan nganterin kemana pun nantinya, termasuk ke tempat yang pernah menjadi tempat tersakit lo bos,”ucap Fyneen.

Erica mematikan teleponnya dan menatap jalanan yang ada di depannya. Saat ini dirinya sedang berada di rumahnya sendiri, dengan pemandangan yang biasa dilihatnya ketika membuka jendela.

Ibu yang sedang mengobrol, anak-anak yang bermain, bapak-bapak yang saling menyapa di jalan, dan beberapa orang yang sedang berjalan menikmati sore. Hal di mana dirinya akan berada di tengah-tengah mereka yang ikut menyapa.

“Aku akan kembali ke sana... sebentar lagi”batinnya yang masih menyimpan kemarahan mendalam.

1
Vandelist_
istirahat dulu ya, lagi sibuk buat jajan lebaran, tubuh juga udah agak K.O akhir-akhir ini/Scowl/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor. bkn aku treveling bacanYa/Facepalm/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
salfok sama kalimat terakhir thor/Scream/
Vandelist_: tunggu bab selanjutnya Bray/Joyful/ bakalan lebih terkejut lagi/Chuckle/
total 1 replies
Vandelist_
siap
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
sudah mampir yaa thor. bantu dukung karyaku jg yaa "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Heart//Ok/

narasi nya panjang banget thor.. salut/Rose/
🦁 R14n@
Blm baca like dl ya
Vandelist_: siap makasih like-nya😉
total 1 replies
QueenRaa🌺
Keren ceritanya kak✨️ Semangat up!!
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!