Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.
Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuan Liu Bai
Teknik Roh Bayangan sebenarnya adalah Teknik membagi diri, banyak Kultivator yang mencapai ke Tahap Ahli tingkat tiga yang bisa melakukannya, namun ada yang membedakan teknik Bayangan biasa dengan Teknik Roh Bayangan.
Teknik Bayangan biasa hanya mampu menciptakan satu hingga dua tubuh tiruan dengan kekuatan yang berada di bawah penggunanya, itu adalah batas maksimum bagi teknik Bayangan biasa, sedangkan Teknik Roh Bayangan tidak hanya menciptakan lebih dari lima bayangan sekaligus, bahkan Teknik Roh Bayangan memiliki kemampuan yang hampir setara dengan penggunanya, namun jika bayangan yang di ciptakan terlalu banyak, tentu kekuatannya semakin berkurang.
Di sisi lain, penggunanya bisa memberikan tambahan kekuatan ke salah satu bayangan yang di inginkan, itu adalah salah satu keistimewaan dari Teknik Roh Bayangan, sayangnya Teknik tersebut memiliki dua persyaratan agar bayangan itu hidup, persyaratan tersebut adalah Aura Kegelapan dan Roh manusia yang di tangkap lalu di segel dengan segel khusus.
Liu Bai dengan mudahnya mampu menciptakan dua bayangan hitam yang saat ini berdiri di hadapannya, bayangan tersebut seperti tinta hitam tak berwajah, dan keduanya hanya berdiri seperti patung tanpa melakukan gerakan apapun.
Setelah mengetahui cara agar bayangan itu bisa di gerakkan, Liu Bai hanya duduk diam menatap kedua bayangan yang mematung, Liu Bai tidak menyangka jika menciptakan bayangan sangatlah mudah, namun sulit untuk membuatnya hidup.
“Aura Kegelapan ku mungkin bisa di gantikan dengan Aura Kematian, tapi untuk Roh, apakah tidak ada cara lain untuk menggantikan Roh ini?”
Biasanya para Kultivator akan menggunakan kekuatan Spiritual mereka untuk menghidupkan bayangan, namun kekuatan Spiritual memiliki batas yang tidak bisa dibagikan lebih dari dua bayangan, jika dipaksakan, kekuatannya pasti akan sangat lemah.
Setelah lama berpikir, Liu Bai tidak menemukan solusi yang tepat untuk mencari pengganti Roh yang akan di gunakan, dia mengibaskan tangannya dan kedua bayangan itu menghilang dari hadapannya.
“Aku akan memikirkannya nanti! Jadi kalian bertiga ini kitab apa saja?”
Liu Bai memeriksa ketiga Kitab milik Hantu ketujuh belas, kitab yang pertama adalah Kitab Pisau Hitam, kitab ini berisi banyak cara menggunakan Teknik Pisau, sama seperti teknik pedang dan pusaka lainnya, Teknik Pisau juga memiliki beberapa tingkatan kemampuan serta ada Teknik Kelas Serigala.
Liu Bai terus membaca serta mempelajari cara menggunakan Pisau, setelah semuanya berhasil dibaca dan diingat, Liu Bai berpindah membaca kitab berikutnya. Kitab berikutnya, kitab ini membuat Liu Bai terkejut karena kitab tersebut adalah kitab khusus untuk menyegel Roh dan mengendalikannya.
“Sebenarnya dari mana Hantu ketujuh belas mendapatkan kitab ini?”
Walau Liu Bai terkejut dan merasa tidak yakin apakah dia harus mempelajarinya atau tidak, nyatanya rasa penasarannya membuatnya tetap membaca kitab tersebut hingga usai, di dalamnya ada tiga Segel khusus untuk mendapatkan Roh, yang pertama, menyegel Roh dalam bentuk Sisa Jiwa yang biasanya akan keluar dari tubuh aslinya jika terbunuh, Sisa Jiwa itu akan bisa bangkit kembali jika memasuki tubuh orang lain yang lebih lemah, dan segel ini bisa menyegel Sisa Jiwa tersebut sebelum bisa melarikan diri lalu diubah menjadi Roh tanpa pikiran, berikutnya akan di pindahkan ke Segel Pengendalian Roh.
Segel yang kedua untuk menyegel Roh orang lain yang tidak memiliki kemampuan apapun, segel ini akan dengan paksa menarik keluar Roh dari dalam tubuh seseorang lalu menyegelnya dan setelahnya akan di pindahkan ke Segel Pengendalian Roh.
Segel yang terakhir adalah Segel Pengendalian Roh, segel ini adalah segel akhir agar bisa mengendalikan Roh yang akan mematuhi semua perintahnya, hal ini juga membutuhkan banyak Aura Kegelapan agar bisa mengekstrak semua Roh agar berada di bawah kendalinya.
“Benar-benar Segel yang kejam, tapi aku menyukainya, walau ini adalah Teknik kejam, namun aku bisa menggunakannya untuk menyegel Roh mereka yang berniat menjadi musuhku,” kata Liu Bai yang akhirnya menemukan cara yang tepat untuk menggunakan Segel Roh, ini juga akan menjadi peluang baginya untuk bisa menghidupkan bayangannya.
Kitab yang terakhir ternyata adalah teknik pukulan dan tendangan, teknik tersebut jelas adalah milik orang lain yang mungkin diambil oleh Hantu ketujuh belas, karena kitab tersebut tidak menunjukkan cara-cara yang kejam dalam menyerang, dari yang Liu Bai pelajari, seharusnya kitab tersebut milik seseorang yang tidak memiliki sekte serta kemampuannya sangat rendah.
Liu Bai memasukkan kembali semuanya kedalam Cincinnya, dia sudah mempelajari dua Teknik milik Hantu ketujuh belas, hanya tinggal menunggu waktu baginya untuk bisa menggunakan teknik tersebut.
Selama dua hari penuh Liu Bai tidak keluar dari dalam kamarnya, tidak satupun orang lain yang berani mengganggu Liu Bai setelah Li Hang dan beberapa murid lainnya menjaga di sekitar kamar Liu Bai secara bergantian, sedangkan Liu Bai tidak hanya mempelajari kitab-kitab milik Hantu ketujuh belas dan Anggota Pedang Setan, dia juga mempelajari salah satu kitab milik Hun Fao serta dari dalam Cincin hitam keluarganya.
Mempelajari banyak teknik dari beberapa kitab yang berbeda-beda jenis tekniknya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan lima hari lima malam waktu telah berlalu, sedangkan Mei Yin telah pulih sepenuhnya dan menunggu keluarnya Liu Bai dari kamarnya dengan penuh kecemasan.
“Pukulan Penghancur Angin Kelas Singa ini?”
Liu Bai mempelajari salah satu Teknik Pukulan Angin yang memiliki daya penghancur tidak biasa, serangan ini difokuskan untuk membunuh lawan dengan cara melepaskan energi angin yang sangat kuat, angin itu akan membentuk bola berputar yang akan mampu menembus gunung, jika seseorang menggunakan Pelindung dari Qi, selama tidak memiliki kemampuan jauh melebihi kemampuan Liu Bai, angin itu pasti akan mampu menembusnya.
Pusat Angin bisa di kontrol kapan akan di ledakan, ledakan inilah yang sangat mematikan karena di dalam ledakan angin tersebut terbentuk banyak sekali angin tajam yang akan menghancurkan tubuh seseorang, saking mengerikannya, Teknik ini di tempatkan di Kelas Singa.
Tangan Liu Bai mengepal seraya mengumpulkan Qi dalam jumlah besar sekaligus Elemen Angin nya, energi Angin yang terkumpul juga menciptakan desiran angin hingga memenuhi seluruh ruangan di dalam kamar, hasilnya, banyak benda-benda yang terbang berhamburan ke segala arah.
“Tinggal menambahkan Kekuatan Spiritual agar aku bisa melepaskan serangan ini serta mengendalikannya!” gumam Liu Bai saat merasakan pancaran kuat yang terkandung di dalam energi angin di kepalan tangannya.
Hembusan Angin yang berputar di dalam kamar di dengar oleh mereka yang ada disekitar kamar Liu Bai, namun mereka tidak berani untuk memeriksa kedalam karena Liu Bai sebelumnya sudah berpesan agar tidak ada yang mengganggunya di dalam kamar.
Mei Yin yang berada cukup jauh juga mendengar suara ribut di dalam kamar Liu Bai, dia berniat untuk bangkit, namun Xiu Lei segera menahannya seraya menggelengkan kepalanya, hal itu membuat Mei Yin hanya bisa kembali duduk.
Merasa sudah hampir menguasai sebagian yang ia pelajari, Liu Bai baru menarik kembali energi di tangannya lalu menstabilkan Qi nya seraya menghembuskan nafas keruh, “Sudah cukup lama aku berada di sini, seharusnya Mei Yin sudah sadar!” kata Liu Bai kemudian dia menggerakkan pinggangnya yang terasa kaku hingga suara bunyi tulang-tulangnya yang beberapa hari tidak di gerakkan mengeluarkan banyak suara.
“Kamu baik-baik saja?” tanya Mei Yin dengan penuh ke khawatiran serta dirinya yang pertama kali menghampiri Liu Bai ketika Liu Bai baru keluar dari pintu kamarnya.
“Iya, lagi pula aku tidak kemana-mana, kenapa kamu jadi khawatir seperti itu?” tanya balik Liu Bai.
“Kamu tidak keluar selama beberapa hari tanpa makan dan minum, jadi wajar jika dia khawatir!” kata Xiu Lei yang menjawab pertanyaan Liu Bai kepada Mei Yin.
Liu Bai hanya tersenyum mendengarnya, dia memperhatikan Mei Yin yang terlihat lebih sehat dari yang dia pikirkan, “Sepertinya racun Pelumpuh itu sudah hilang sepenuhnya dari dalam tubuhmu.”
“Ini karena Pil dari Tetua Han dan juga karena kamu yang menyelamatkanku,” kata Mei Yin.
“Kamu juga pernah menyelamatkanku, jadi tidak perlu ada rasa sungkan bukan?” kata Liu Bai lalu dia mencari keberadaan Li Hang, “Kemana Li Hang?” tanyanya.
“Seperti biasa, dia sibuk membantu yang lainnya!” jawab Xiu Lei.
“Apakah Ketua Yin masih berada disini?” tanya lagi Liu Bai yang teringat akan ketua Yin Fei.
“Ketua sudah pulang empat hari yang lalu, dia juga menitipkan salam padamu dan memintamu untuk berkunjung ke Sekte Bulan Emas,” jawab Xiu Lei.
“Aku pasti berkunjung ke sana! Apakah sebelumnya kedua rekanmu sudah memberitahukan penyerangan para anggota Rantai Neraka itu pada ketua Sekte mu?”
Xiu Lei mengangguk dan menjelaskan jika gurunya telah memberitahu akan Sekte Rantai Neraka, Sekte tersebut adalah Sekte menengah aliran hitam, di samping itu Sekte itu memiliki keyakinan akan sebuah keagungan Raja Iblis Neraka dan sering melakukan ritual persembahan para gadis untuk dewa mereka, aneh nya pemujaan itu bisa memberikan kemampuan tambahan kepada setiap anggota yang melakukan upacara pengorbanan.
Yang membuat Sekte Rantai Neraka bersikap arogan dan tidak takut dalam melakukan tindakan mereka, itu karena Sekte tersebut berada dalam perlindungan salah satu Sekte besar aliran hitam, sekte tersebut adal Sekte Lembah Racun, sekte itu adalah satu-satunya sekte racun terkuat di seluruh Daratan Selatan serta sangat di takuti oleh para Kultivator aliran putih.
“Pantas saja mereka memiliki racun, ternyata mereka berkerja sama dengan Sekte yang ahli dalam menggunakan racun,” gumam Liu Bai.
“Karena kamu sudah keluar, aku juga tidak bisa tinggal lebih lama lagi, ketua berpesan agar segera kembali, dia khawatir Sekte Rantai Neraka akan mencari tahu akan kematian keenam anggota mereka yang mati di tangan mu, karena pada awalnya mereka mengincar Mei Yin dan sempat berhadapan dengan kedua saudari seperguruan ku, kemungkinan besar mereka akan lebih dulu mendatangi Sekte ku,” kata Xiu Lei.
“Itu tidak mungkin, karena mereka berenam telah aku bunuh, Sekte Rantai Neraka pasti tidak akan mengetahuinya.”
Perkataan Liu Bai dibalas dengan gelengan kepala oleh Xiu Lei seraya berkata, “Mungkin iya, tapi disana ada warga yang menyaksikan semua itu, jika mereka sampai mengancam para warga untuk mendapatkan informasi, bukan tidak mungkin semuanya akan terungkap,” jawab Xiu Lei.
“Itu…!?”
Liu Bai kehabisan kata-kata, yang dikatakan oleh Xiu Lei memang ada benarnya, hal itu membuatnya berpikir jika cepat atau lambat, Sekte Rantai Neraka akan mengunjungi Sekte Bulan Emas.
“Ini semua adalah salahku, andai saja kalian tidak membantuku saat itu, Sekte Bulan Emas tidak perlu menanggung resiko sebesar ini, apalagi masalah dengan Sekte Kelelawar Darah masih belum selesai,” kata Mei Yin.
“Tidak perlu menyalahkan diri sendiri Mei Yin, mereka yang lebih dulu mencari masalah, apakah jika kita melawan itu adalah sebuah kesalahan? Jika benar, maka semua itu terdengar seperti lelucon,” kata Liu Bai lalu dia menatap Xiu Lei seraya berkata, “Jika memang itu masalahnya, aku juga akan segera menyusul ke Sekte Bulan Emas, kebetulan ada sesuatu yang paling aku inginkan dari anggota Rantai Neraka, jadi jika mereka datang, itu adalah sebuah keberuntungan ku,” kata Liu Bai.
Xiu Lei dan Mei Yin saling berpandangan, mereka tidak mengerti akan maksud perkataan Liu Bai dan apa yang dia inginkan dari Sekte Rantai Neraka, lagi pula jika sekte itu benar-benar datang, Xiu Lei tidak tahu apakah kedatangan mereka itu benar-benar sebuah keberuntungan atau kehancuran.
“Bicaramu bikin aku bingung saja Liu Bai! Ya sudahlah, aku harus segera kembali ke Sekte!” kata Xiu Lei.
“Baiklah, kamu duluan saja, nanti aku akan menyusul,” jawab Liu Bai.
“Hati-hati Xiu Lei,” Mei Yin berpesan.
Selesai berpamitan, Xiu Lei pun pergi meninggalkan Sekte Pedang Matahari di temani oleh beberapa saudari seperguruannya, sedangkan Liu Bai dan Mei Yin pergi menemui Liu Cheng. Liu Bai juga ingin berpamitan kepada pamannya untuk pergi menuju ke Bulan Emas, dia hanya akan memberitahu alasan kepergiannya kepada Liu Cheng jika dirinya ingin membantu Bulan Emas, walau sebenarnya memang benar, namun tujuan Liu Bai tidak hanya itu saja, dia ingin mengumpulkan Roh untuk Teknik Roh Bayangan nya, target pertamanya adalah Sekte Rantai Neraka.