Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Tangan kirinya memegang piring kecil sebagai tatakan gelas. Posisi Tono sekarang berhadap-hadapan dengan Pakde setelah ia memutar balik posisi duduk nya. Hanya meja kayu usang sebagai pembatas mereka.
"Di sekitar sini gak ada nak. Tapi mungkin di kampung tetangga ada, cuman jarak nya masih lumayan jauh nak" jawab nya
Sambil kepala nya menunduk karena fokus dengan kedua tangan nya yang sedang menumpuk potongan-potongan daun pisang yang berantakan di atas meja jualan nya. Kemungkinan daun-daun tersebut di gunakan untuk pembungkus gorengan jualan nya.
"Kira-kira berapa jauh ya Pakde? "Tanya Tono sambil memperhatikan wajah Pakde yang dari tadi kepala nya tertunduk dengan blangkon warna coklat yang sudah usang menutupi sebagian rambut kumal nya yang hampir semua nya sudah memutih.
"Sekitar empat kilometer lagi nak" jawab nya sambil kedua mata nya yang besar menatap balik Tono, dengan tatapan agak serius.
"Waduh, masih lumayan jauh ya Pakde" sahut Tono spontan dengan mimik wajah setengah kaget.
"Mana motor ku mogok lagi Pakde, apesss apess ! " sambung Tono dengan wajah agak kecewa.
"Di coba lagi nak, barangkali mesin nya nyala" suruh lelaki tua itu yang umur nya kira-kira sekitar 60 tahun.
"Gak mungkin lah Pakde, tadi sudah saya coba berkali-kali gak hidup juga mesin nya. Sampe mandi keringat aku ngakalin tuh motor " jawab Tono dengan nada ketus
Kedua mata nya menatap kesal motor bebek yang sudah buntut warisan bapak nya.
" Gak ada salah nya di coba lagi nak " suruh Pakde meyakinkan Tono untuk kedua kalinya
Sorot kedua matanya masih menatap Tono dengan tatapan setengah mengintimidasi, berharap ia mau mencoba nya lagi untuk menghidupkan motor nya.
"Iya Pakde, emang gak ada salah nya di coba lagi. Semoga saja kali ini beruntung" jawab nya dengan nada pesimis.
Ia beranjak dari tempat duduk nya dan menghampiri motor nya dengan langkah kaki kurang bersemangat.
Klek..klek...klek..
Tiga kali ia menendang sekuat tenaga kick starter nya belum bisa membangunkan mesin motor nya.
Kali ini ia mencoba untuk ke empat kalinya, dengan tenaga bercampur amarah.
Kleeekk ngerrrrrrrr..!!!!!
"Alhamdulillaaaahhh....!!!!!" Teriak Tono spontan
Mesin motor nya berhasil di bangunkan kembali, setelah sekian jam tertidur pulas. Dan pak tua si pemilik warung menatap dari dalam warung dengan tatapan licik dan senyum kecut.
Namun Tono tidak memperhatikan nya, karena hati nya masih terbawa suasana bahagia, sebab kali ini masih bernasib mujur. Ia masih fokus dengan motor nya dan sesekali menarik tuas gas nya, untuk memastikan kondisi mesin nya sudah siap untuk di ajak jalan lagi.
Dia turun dari motor bebek nya yang pabrikan honda dengan merek green, pembuatan tahun 94.
"Berapa Pakde teh nya ! " Tanya Tono dengan nada semangat, sambil kedua kakinya melangkah menuju warung nya Pakde.
"Gak usah nak, gratis"jawab Pakde dengan ramah.
"Lagian cuma teh tawar kok" sambung nya,mencoba merayu Tono untuk tidak usah membayar nya.
"Oh ya anak muda, sebenarnya kamu mau kemana? " tanya Pakde lagi, mencoba mengalihkan pembicaraan.
Kedua mata nya yang berkarakter melotot masih menatap Tono dengan serius.
"Sebenarnya saya lagi cari rumah kost Pakde, saya sengaja cari nya di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah, hehehe..." jawab Tono dengan muka sedikit nyengir.