NovelToon NovelToon
Sekretaris Meresahkan

Sekretaris Meresahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia
Popularitas:85.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Sekretaris Meresahkan


Sekretaris Meresahkan

Deskripsi

POV Devan

Mimpi apa aku semalam, mendapatkan sekretaris yang kelakuannya di luar prediksi BMKG.

"MAS DEVAAAAAAANNN!!!" Teriakan kencang Freya berhasil menarik perhatian semua orang yang ada di sekitarnya.

"Teganya Mas meninggalkanku begitu saja setelah apa yang Mas perbuat. Mas pikir hanya dengan uang ini, bisa membayar kesalahanmu?"

Freya menunjukkan lembaran uang di tangannya. Devan memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening. Dengan langkah lebar, Devan menghampiri Freya.

"Apa yang kamu lakukan?" geram Devan dengan suara tertahan.

"Kabulkan keinginan ku, maka aku akan menghentikan ini," jawab Freya dengan senyum smirk-nya.

"Jangan macam-macam denganku, atau...."

"AKU HAMIL ANAKMU, MAS!!! DIA DARAH DAGINGMU!!"

"Oh My God! Dasar cewek gila! Ikut aku sekarang!"

Dengan kasar Devan menarik tangan Freya, memaksa gadis itu mengikuti langkah panjangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Bikin Sawan

"Bagian apa, Pak?"

"Cleaning service."

"Ya ampun, tega banget sih Pak. Sepupuku itu lulusan S1 loh. Masa jadi cleaning service," protes Freya sambil melihat pada Devan. Namun pria itu tidak menanggapinya sama sekali.

Freya kembali ke posisi semula, menghadap ke depan. Tangannya dilipat di depan dada dengan bibir sudah maju beberapa senti. Walau dia kesal pada Mina yang sudah merebut kekasihnya, tetap saja gadis itu tidak tega kalau Mina harus menjadi cleaning service. Ega yang sedang menyetir melihat pada gadis di sampingnya. Dia geli sendiri melihat ekspresi Freya.

"Sepupumu lulusan apa?" tanya Ega.

"Sama seperti aku, administrasi perkantoran. Dia juga udah pernah kerja ja setahun di pabrik bagian administrasi. Tapi pabriknya bangkrut dan tutup."

"Kalau ngga salah di bagian Sekper ada lowongan buat staf junior. Coba aja lamar ke sana, tapi usaha sendiri pas ditesnya, ngga ada keringanan."

"Serius, Pak?"

"Iya. Nanti aku kirimin link buat apply lamaran."

"Makasih, Pak. Semoga amal ibadah Bapak diterima Allah SWT, aamiin.."

"Ih doa kamu nyeremin banget. Aku masih hidup nih."

"Dih itu kan doa baik. Harusnya Bapak aminkan."

"Ya tapi jangan begitu juga bahasanya. Berasa kaya ucapan bela sungkawa."

"Hihihi.. maaf, Pak."

Mobil yang dikendarai Ega terus melaju. Beberapa kali kendaraan terhenti oleh lampu lalu lintas yang berubah merah. Akhirnya perjalanan mereka berakhir juga. Ketika mobil berbelok memasuki pelataran parkir, Devan meminta Ega menghentikan kendaraannya.

"Belikan kopi Seperi biasa," ujar Devan.

"Berapa, Pak? Empat?"

"Di mobil ini ada berapa orang?"

"Tiga."

"Masih nanya beli berapa?"

"Ya kali mau beliin buat Ganjar juga."

"Di sini ada Ganjar ngga?"

"Ngga ada."

"Ngga usah beliin buat dia. Yang ada nanti malah diminum kamu."

Refleks Freya menolehkan kepalanya ke belakang. Terdengar hembusan nafas kasarnya. Ingin rasanya dia menggaruk wajah Devan yang tampan tapi menyebalkan. Ega tertawa kecil melihat kekesalan di wajah Freya.

"Pak Ega, nanti pulang kerja kita bisa mampir dulu ngga ke Masjid Istiqlal?" tanya Freya sebelum turun.

"Mau ngapain?"

"Di sana lagi ada acara ruqiyah masal. Atasan kita kayanya ketempelan genderuwo, makanya nyebelin abis jadi orang."

"Heh! Kurang ajar kamu!" bentak Devan.

"Bodo! Wleee.."

Freya menoleh ke belakang sambil menjulurkan lidahnya. Lalu gadis itu keluar dari mobil sambil membanting pintu. Devan memijit pelipisnya, kepalanya seketika pening melihat kelakuan sekretarisnya. Ega kembali menjalankan kendaraan menuju tempat parkir khusus untuk Devan. Pria itu tidak bisa berhenti tertawa mengingat sikap Freya tadi.

"Bos.. Freya lucu ya?"

"Iya, saking lucunya, kalah tuh sih Sarimin."

"Hahaha.. astaga Bos, jangan begitu atuh. Kalau kalau Bos jatuh cinta, nanti bingung mau ngomongnya gimana."

"Ck.. kaya ngga ada perempuan lain aja."

"Eh dia itu perempuan spesial. Dengan tingkahnya yang seperti itu, yakin kalau Bos kepikiran terus sama dia."

"Berisik!"

Devan segera keluar dari mobil begitu kereta besi itu berhenti. Dengan langkah panjang, pria itu berjalan memasuki lobi kantor. Ega bergegas menyusul di belakangnya. Entah mengapa dia yakin sekali kalau suatu hari nanti, ada percikan cinta antara Devan dengan Freya.

***

Mina yang tengah berbaring santai di atas kasur terlonjak ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Freya. Gadis itu berlari keluar dari kamar, menghampiri ayahnya yang sedang menonton televisi di ruang santai.

"Pa, Freya kasih tahu kalau ada lowongan di kantornya. Aku disuruh ngelamar ke sana."

"Wah bagus itu. Bagian apa?"

"Jadi staf junior di bagian Sekper."

"Sekper itu apa?"

"Sekretaris perusahaan."

"Syukur atuh. Cepat atuh kirim lamarannya. Siapa tahu kamu bisa diterima."

"Iya, Pa."

Mina segera membuka link yang dikirimkan oleh Freya. Gadis itu mengisi formulir pengajuan lamaran kerja. Dia juga melengkapi dengan dokumen pribadi dan juga ijazah akademiknya yang sudah terdapat data softwarenya. Tak lupa Mina juga mengirimkan surat rekomendasi yang dikeluarkan tempatnya bekerja dulu. Terakhir dia melampirkan foto diri sebagai pelengkap. Setelah mengirimkan lamaran beserta lampiran yang dibutukan, Mina segera mengirimkannya.

"Beres," ujar Mina senang.

Gadis itu kembali masuk ke dalam kamar sambil bersenandung senang. Sudah terbayang di kepalanya fasilitas apa yang nanti didapat olehnya. Jika dia bekerja di Sekretariat Perusahaan, itu artinya dia akan sering bertemu dan berhubungan dengan petinggi perusahaan. Mina yakin karirnya di sana akan lebih maju dibanding Freya.

Sementara di ruang santai, Banu yang sedang menonton televisi teralihkan perhatiannya ketika mendengar deringan ponselnya. Matanya melihat ke arah layar. Tertera di sana kalau Santo yang melakukan panggilan. Dengan cepat pria itu menjawab panggilan tersebut.

"Iya, Pak Santo."

"Hey.. kapan aku bisa bertemu Freya? Aku sudah tidak sabar."

"Ya Allah, Pak. Sabar dulu. Baru juga kemarin saya ketemu Freya. Jangan buat dia curiga dulu. Bapak tenang aja, Bapak pasti bakal menikahi Freya, saya jamin."

"Saya sudah tidak sabar. Saya kangen juga sama Freya."

"Ya ampun, Pak. Kalau Bapak ngga sabaran gini, nanti malah zonk."

"Ck.. kamu tuh ngga ngerti banget perasaanku. Kirimkan alamat di mana kamu tinggal. Aku mau nyusul ke sana."

"Tapi, Pak.."

"Kirimkan sekarang atau kamu bayar hutangmu sekarang juga!"

Diancam seperti itu, Banu tidak punya pilihan lain kecuali menuruti keinginan pria tua itu. Banu segera mengetik nama gedung apartemen tempat Freya tinggal, lengkap dengan alamatnya. Pria itu menghembuskan nafas panjang nan berat setelah selesai mengirim pesan.

"Dasar tua bangka! Di pikirannya cuma nafsu aja. Kalau sampai zonk, jangn salahkan aku nantinya," gumam Banu pelan.

***

Mina mematut dirinya di depan cermin. Gadis itu sudah berpakaian rapih dengan pakaian kerja yang melekat di tubuhnya. Seminggu setelah melayangkan surat lamaran, gadis itu dipanggil untuk melakukan tes tertulis, wawancara dan psikotest. Tadinya dia meminta berangkat bersama Freya, tapi sepupunya itu menolak dengan alasan sang atasan tidak akan senang kalau ada orang lain menumpang mobilnya. Jawaban Freya diartikan sebagai kesombongan perempuan itu. Mau tidak mau Mina berangkat sendiri menuju kantor Kharisma Group.

"Lihat aja, Frey. Sebentar lagi kamu bakalan keluar dari kantor itu dan aku yang bakalan gantiin posisi kamu," gumam Mina seraya merapihkan rambutnya.

Setelah memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah maroon, Mina mengambil tasnya lalu keluar dari kamar. Di luar, Banu sudah siap untuk mengantar putrinya. Dia tidak tenang membiarkan Mina pergi sendirian. Keduanya segera keluar dari unit apartemen tersebut. Banu sudah memesan layanan taksi online untuk mereka. Uang yang dikirimkan Santo masih tersisa cukup banyak.

Perjalanan menuju kantor Kharisma Group memakan waktu satu jam lebih. Mina bergegas memasuki gedung kantor. Dia tidak mau terlambat di hari penting ini. Sementara Banu memilih menunggu sang anak di kedai kopi yang ada di dekat kantor. Pria itu memesan minuman lalu duduk di bagian luar kedai sambil memainkan ponselnya. Hampir saja ponsel di tangan Banu terjatuh ketika benda pipih persegi itu tiba-tiba berbunyi

"Halo.."

"Nu.. siang ini saya berangkat ke Jakarta."

"Iya, Pak."

"Freya jam berapa pulang kerja?"

"Ngga tentu, Pak. Kadang sore udah pulang, kadang malam."

"Ya sudah. Pokoknya sore saya sudah sampai di Jakarta."

Santo segera mengakhiri panggilan setelah mengabarkan perihal kedatangannya. Baru saja Banu menaruh ponsel di atas meja, pelayan datang mengantarkan pesanan kopinya. Banu mengucapkan terima kasih seraya mengedipkan matanya. Selain mata duitan, Banu juga kerap bersikap genit. Di belakang istrinya dia sering menggoda perempuan cantik.

Matahari semakin bersinar terik, Banu masih berada di kedai kopi menunggu sang anak. Tak terasa waktu sudah menunjukkkan pukul dua siang, nampak Mina memasuki pelataran cafe. Melihat wajah anaknya yang sumringah, Banu langsung tahu kalau Freya pasti membawa kabar baik.

"Gimana Frey?" tanya Banu tak sabar.

"Aku diterima kerja, Pa. Mulai Senin aku sudah bisa bekerja."

"Syukurlah."

Banu sangat gembira menerima kabar dari anaknya. Akhirnya impian sang anak terwujud, bisa bekerja di perusahaan besar. Dia juga berharap Mina bisa menemukan jodoh pria yang mapan. Hingga dirinya tidak akan kesusahan lagi. Lebih dulu Mina memesan kopi dingin untuk meredakan rasa gerah yang melanda. Gadis itu menceritakan pada Banu, proses seleksi yang dilakukan olehnya sampai akhirnya dia diterima bekerja.

***

Dengan sepeda motornya, Freya memasuki pelataran parkir gedung apartemen Mega Tower. Belum sempat gadis itu memasuki basement, tiba-tiba saja seseorang berdiri menghadang di depan motornya sambil merentangkan kedua tangannya. Freya seperti habis terkena granat ketika melihat Santo yang berdiri di depannya.

"Freya sayang. Ini Akang datang. Akang kangen kamu sayang."

***

Waduh aki peyot nyusul Freya🙈

1
yo..h72🦂🐀🥀
Ini yg saya tunggu2 kelanjutan nya smpe meluncur mengunakan whoosh dari wilayah oren ke wilayah Biru mak Icha 🤗😉😍😍
Ayuna
Boro2 merayu tendang iya enak aja numpang
Ayuna
Toyoran Simpanse😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dwi Agustina
hahahaaaa boro2 merayu baru lihat jg lngsng nge freeze 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah loh bayar tuh 🤣
❤Rainy Wiratama Yuda❤️
Alhamdulillah Freya sufah aman dari Santo dan Banu. Sekarang giliran Mina, usir aja deh, gak suka banget sama Mina
Mae Munah
yes..yes..yes..bagus bos..kamu keren..sat set.aku padamu bos /Kiss/
AlAzRa
kejarlah Van, gadis langka Freya itu
Erni Wati
Luar biasa,,,
💕 bu'e haresvi 💕
uji nyali kl sampe berani🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
kl kamu peduli ma nasib bpakmu harusnya kamu yg nikah ma bandot tua tu bukan freya😌😌
Dewi Oktarini
yeyeye....lanjut ya Thor🥰🥰
💕 bu'e haresvi 💕
wah devan lgsg jadi rentenir 🤣🤣
ike
ayo ..... ketemu lagiiiii😁😁😁😁😁
💕 bu'e haresvi 💕
kenapa bukan teriyaki 🤣🤣
aphrodite
nah bener..freya lebih ke bego emang
aphrodite
baik sih baik tapi emang lebih ke bego..di manfaatin di sakitin di fitnah diem bae
ike
bikin dah dig dug der aja deh Freya😁😁
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂toyoran simpanse
ike
idenya si Freya itu perlu dicontoh disaat kepepet 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!