Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.
Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Intelektual
Matahari telah menunjukkan dirinya, semua orang pun melakukan rutinitas nya, Eva sekarang mulai fokus belajar, ia membaca buku dan mempelajari ilmu politik kerajaan, Adolf pun tak kalah sibuknya, dia seperti biasa berada di ruang untuk melihat laporan laporan selama dirinya pergi, Adolf membaca surat, tertulis bahwa seseorang ingin bertemu dengannya untuk membahas inovasi yang akan ia kembangkan, tanpa pikir panjang Adolf memanggil Jhon dan menyuruh untuk memanggil orang itu.
Adolf mengadakan rapat, semua pejabat menghadiri rapat di aula istana, Adolf kemudian menyuruh Jhon untuk memanggil orang yang dalam surat itu, orang itupun datang kemudian ia membungkuk untuk menghormati Adolf.
Adolf pun langsung bertanya pada orang itu.
"Siapa kamu? Dan dari wilayah mana kamu berasal?." ucap Adolf dengan nada santai.
"Dengan penuh hormat, izinkan saya memperkenalkan diri saya tuan, nama saya Albert Steinwols dari wilayah barat, kota Dan, saya adalah seorang peneliti dari akademi Dan." ucap Albert.
"Apa yang kamu inginkan Albert? Tanya Adolf.
"Saya mempunyai inovasi untuk menciptakan sebuah benda, akan tetapi saya kekurangan dana untuk mengembangkan proyek merealisasikan benda itu." ucap Albert
"Benda apakah itu Albert, jika benda itu mempunyai kepentingan untuk kerajaan ini, saya tidak akan ragu berinvestasi benda yang kamu ciptakan." ucap Adolf dengan penuh semangat.
"Benda ini bernama mesin uap tuan, mesin ini digerakkan dengan menggunakan uap, cara kerja nya adalah dengan memanaskan air dengan menggunakan batu bara, kemudian setelah air itu mendidih, air itu akan menghasilkan uap bertekanan tinggi, dari uap itulah yang akan menggerakkan mesin ini, dan untuk kegunaannya, bisa menghasilkan energi terbaru, selain itu membuat produksi di industri lebih cepat." ucap Albert.
Adolf merasa sangat senang, masalah kelambatan produksi senjata api membuat Adolf merasa bingung bagaimana cara mengatasi masalah itu, kini dengan hadir nya Albert membuat harapan baru untuk Adolf.
"Saya tidak akan ragu lagi untuk berinvestasi dengan mesin uap itu, kirimkan saja permohonan berapa jumlah dana yang kamu butuhkan." ucap Adolf dengan nada semangat.
"Terimakasih yang mulia, saya berjanji akan menggunakan dana itu sebaik mungkin tanpa adanya kecurangan sedikit pun." Albert sangat senang karena Adolf mau berinvestasi benda yang akan ia kembangkan secara cuma cuma.
"Tapi, meski mesin uap itu telah terealisasi kan, kamu tidak boleh menjual prototipe maupun benda itu ke kerajaan lain, teknologi ini tidak boleh bocor, buatlah benda itu hanya untuk kerajaan ini, tapi sebagai ganti atas permintaan ku, akademi yang kamu ajar akan ditingkatkan menjadi akademi fokus pada teknologi, semua biaya akan ditanggung oleh kerajaan, dan kamu akan mendapatkan hak istimewa untuk penelitian mu terhadap teknologi, dan menjamin keamanan serta biaya yang kamu butuhkan." ucap Adolf.
"Terimakasih tuan, saya berjanji untuk melakukan apa yang tuan inginkan." ucap Albert.
Tak menunggu lama, Adolf menyuruh menteri keuangan untuk membuat kontrak dan kesepakatan pun telah dibuat.
Tak tanggung tanggung, hak istimewa yang dimiliki Albert adalah, dia bebas berinovasi tanpa memikirkan masalah biaya, benda yang dia buat tentu akan menjadi prioritas kerajaan, dan yang paling spesial adalah kehidupan dia dijamin oleh kerajaan dan mendapatkan tempat tinggal khusus untuk mendukung eksperimen nya.
Berbeda dengan Darin, meskipun ia juga memiliki hak istimewa, namun dirinya tidak mendapatkan tempat tinggal, karena tempat tinggalnya sendiri sudah mendukung apa yang Darin inginkan, Adolf pernah menawarkan Darin untuk tinggal dekat dengan istana, namun Darin menolak dan menganggap gunung Sula adalah tempat tinggalnya sejak lahir, tentu Adolf tak mempermasalahkan keputusan Darin itu.
Rapat di aula bubar, namun menteri diplomasi masih berdiam diri menunggu semua keluar dari aula, setelah tersisa dirinya barulah dia memulai pembicaraan dengan Adolf.
"Yang mulia, saya menerima kabar buruk dari kerajaan Rus, bawahan saya melaporkan bahwa Rus telah terjadi pemberontakan para rakyatnya, raja Rus Charlie beserta keluarga nya, telah ditangkap saat dirinya mencoba menyusup keluar dari istana setelah rakyat mengepung istana, namun usaha nya telah gagal, raja Charlie dan keluarga nya telah digantung oleh rakyat Rus." ucap menteri diplomasi sambil menatap Adolf dengan sungguh sungguh.
"Apa? rakyat Rus memenggal raja Charlie? Lalu bagaimana dengan para bangsawannya?." kini Adolf mulai panik setelah mendengar kata menteri diplomasi.
"Benar tuan, bawahan saya sendiri yang melihat secara langsung bagaimana raja Charlie digantung, mengenai para bangsawannya juga mengalami nasih yang sama, mereka di arak dan dip*nggal secara langsung di depan publik." ucap menteri.
"Pasukan kerajaannya tidak ada tindakan sama sekali?." ucap Adolf mengerutkan keningnya.
"Tidak tuan, kebanyakan prajurit Rus memiliki keluarga, mereka tidak sanggup membunuh rakyat dan keluarga nya sendiri, bahkan kebanyakan prajurit justru membiarkan dan turut mendukung pemberontakan rakyat Rus itu sendiri." ucap menteri.
"Ini tidak bisa dibiarkan, gelombang kemarahan rakyat Rus tidak hanya berimbas pada kerajaan Rus saja, namun kemungkinan kerajaan ini juga terkena imbasnya." ucap Adolf berkeringat dingin.
"Lalu apa yang harus kita lakukan tuan ku?."
"Panggil semua menteri kembali, ini berita gawat yang seharusnya dibahas sejak kemarin, dan juga aku ingin memanggil semua bangsawan, dari yang rendah sampai tertinggi, panggil mereka, jika menolak aku tidak segan segan mencabut gelar bangsawannya, aku ingin besok mereka harus hadir di aula ini." ucap Adolf.
Adolf tahu betul bagaimana mengerikannya gelombang amarah rakyat jika bersatu, contoh paling dekat dengan dirinya adalah kematian Herman, yang dimana informasi palsu, opini publik, bisa menjadi ancaman besar jika tidak ditangani segera.
Datanglah pada menteri itu kembali, mereka melihat Adolf duduk sembari memegang kepala nya, ditambah ekspresi panik dari Adolf itu sendiri, hingga Jhon pun bertanya.
"Ada apa tuan, apa yang membuat dirimu ini sangat cemas, padahal dirimu tadi sangat gembira dan mendapatkan benda revolusi."
"Aku mengumpulkan kalian semua karena ini masalah darurat, jika tidak ditangani dan meremehkan justru membuat kita yang ada disini semua hancur." Adolf berkata lemas.
"Masalah apa itu tuan? Bukankah kami semua bisa membantumu menemukan solusi? Kenapa dirimu sangat cemas?." ucap Jhon.
Adolf tak ingin membuang tenaga nya, dia menyuruh menteri diplomasi untuk menjelaskan ulang terkait masalah yang terjadi di kerajaan Rus, semua orang pun sadar dan merasakan hal yang sama dengan Adolf rasakan.
"Kita semua tahu kan apa yang terjadi pada adikku Herman? Dia terbunuh oleh rakyat Beurne, sedangkan aku belum memutuskan apa yang ku lakukan dengan rakyat Beurne, itu hal yang sama apa yang terjadi dengan si Charlie, pasti nya ada seorang penghianat yang bersembunyi saat ini, laporkan gerak gerik rakyat Beurne." ucap Adolf.
"Sejauh ini tidak ada rakyat yang bermasalah tuan selain rakyat Beurne, bahkan jika pun mereka pindah dari wilayah itu, mereka akan berbuat onar ditempat lainnya, seluruh rakyat dari berbagai wilayah geram dengan kelakuan penduduk wilayah Beurne yang sangat bermasalah." ucap Jhon.
Adolf duduk termenung ia memegang kepala nya sambil memejamkan mata, kemudian ia pun mendapatkan ide yang sangat brilian, ia pun akhirnya membuka mulutnya sembari mengatakan.
"Aku telah menemukan solusi nya." ucap Adolf sambil menggerakkan singgasana nya.