Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghancurkan Impian Sendiri
"𝘗𝘢𝘴𝘪𝘦𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪 𝘱𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘯𝘦𝘨𝘦𝘳𝘪."
"𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘯𝘺𝘢... 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘯𝘦𝘨𝘦𝘳𝘪."
"huuhft...."
Shena menarik napasnya yang terasa berat. Ucapan seorang perawat beberapa waktu lalu masih teringat dengan jelas di benaknya. Tentang Zean, bodyguard nya.
Yang Shena tahu, bodyguard nya itu hanya pria sederhana dan hidup sebatang kara. Bagaimana mungkin tiba-tiba saja ada yang mengaku keluarga nya, dan membawanya ke luar negeri.
Wanita cantik itu terlihat beberapa kali memijat pelipis nya, namun tak juga menemukan jawaban akan pertanyaannya itu.
"𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘡𝘦𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘱𝘶 𝘬𝘶?"
Setelah berfikir cukup lama, Shena hanya menemukan satu kesimpulan. Entah itu kenyataan atau hanya asumsinya saja. Yang pasti Shena merasa bodyguard nya itu sudah menipu nya. Khavi mengaku pada Shena, bahwa dirinya hanyalah orang biasa dan hidup sebatang kara.
Shena menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku taman rumah sakit. Matanya terpejam, tangannya memuku pelan dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.
Kilatan bayangan masa kecilnya tiba-tiba saja melintas begitu saja di fikiran nya. "𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘈𝘷𝘪?" 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭𝘯𝘺𝘢.
...----------------...
"Sial!!" Umpat Tuan Munaf. Pria paruh baya itu mengumpat kesal. "Kenapa aku tidak tau kalau gadis itu putri Tuan Kawindra?" Gerutunya lagi.
Pria paruh baya itu memukul-mukul stir kemudi nya, meluapkan amarah yang sedari tadi menghimpit nya.
"Bagaimana nasib ku kedepannya? Aku yakin Tuan Kawindra tidak akan tinggal diam."
Di sela-sela pemikiran nya yang berantakan, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Tuan Munaf pun segera mengangkat panggilannya, tanpa menepikan kendaraannya terlebih dahulu.
"Hallo...."
"𝘋𝘢𝘥, 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪? 𝘉𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘷𝘪𝘳𝘢𝘭. 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶. 𝘈𝘬𝘶----"
"Stop Dara! Berhentilah mengoceh! Daddy juga sedang pusing, dan ini semua gara-gara kamu!" Bentak Tuan Munaf.
Tuan Munaf tanpa sadar membentak Dara, membuat ibu hamil itu kaget dan tersentak. Ini adalah kali pertama Daddy angkat nya itu membentak nya.
"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘶, 𝘋𝘢𝘥?" 𝘛𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘋𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘶𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘱𝘰𝘯 𝘯𝘺𝘢."
Tuan Munaf mengusap wajah nya frustasi, karena rasa paniknya membuat pria paruh baya itu hilang kewarasannya. "Maaf, Baby. Daddy tidak bermaksud membentak mu. Daddy hanya kesal, kenapa kamu tidak bilang kalau gadis itu putri Tuan Kawindra?"
"𝘔𝘢𝘢𝘧, 𝘋𝘢𝘥. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘸𝘪𝘯𝘥𝘳𝘢, 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵𝘪 𝘬𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘯𝘨𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢," 𝘭𝘪𝘳𝘪𝘩 𝘋𝘢𝘳𝘢.
Tuan Munaf semakin mengeraskan rahangnya saat mendengar pengakuan Dara. Pria paruh baya itu merutuki kebodohan putri angkat nya.
"Dasar bodoh! Karena kebodohan mu itu, sebentar lagi Daddy akan kehilangan segalanya." Tuan Munaf kembali membentak Dara. Pria paruh baya itu sudah tidak peduli lagi dengan suara isakan tangis Dara di seberang telpon. Yang dia fikirkan hanya bagaimana caranya meminta maaf pada Tuan Kawindra.
Tuan Munaf tidak mau karena perbuatan bodohnya akan berakibat buruk pada karir usaha dan bisnisnya. "Tidak... tidak, itu tidak boleh sampai terjadi!"
...----------------...
Brakk
"Jelaskan ini!"
Dara terkejut saat tiba-tiba saja Arthur datang sambil mendobrak pintu dan melemparkan ponsel yang berisi berita tentang skandal dirinya dan Daddy angkat nya.
"A... aku bisa jelaskan," gagap Dara. Istri Arthur itu mencoba mencari cara supaya Arthur mau percaya dengan nya. Namun dengan semua bukti yang sudah tersebar, Arthur tidak mungkin lagi mempercayai Dara yang menganggap masalahnya hanya kesalahpahaman.
"Aku tidak perlu mendengar alasan apapun lagi. Bagi ku, semua bukti ini sudah cukup." Arthur menatap nyalang istrinya. "Pergilah dari sini, aku tidak sudi hidup dengan pelacur seperti mu!"
Deg
Hati Dara berasa ditusuk ribuan sembilu saat suaminya sendiri mengatai nya pelacur. Wanita yang berstatus istri Arthur itu menggelengkan kepalanya, dia tidak terima dengan ucapan suaminya.
"Aku bukan pelacur, Mas!" Teriak Dara. Wanita yang berstatus istri Arthur itu membalas tatapan suaminya dengan tak kalah nyalang nya. Sudah cukup selama ini dirinya di acuhkan suaminya, Dara tidak mau jika harga dirinya harus diinjak-injak oleh pria yang berstatus sebagai suaminya itu.
"Lalu apa namanya jika seorang wanita yang sudah bersuami, tapi berhubungan intim dengan pria lain ?" Arthur tersenyum miring. Pria yang berstatus sebagai suami Dara itu menatap remeh istrinya yang tertunduk tanpa kata. "Bahkan kau terlihat sangat menikmati saat pria yang kau panggil Daddy itu menunggangi mu."
Dara hanya menunduk. Wanita yang berstatus istri Arthur itu tidak mampu lagi berkata-kata bahkan untuk menatap wajah suaminya saja rasanya tidak sanggup.
Dara melangkahkan kakinya keluar rumah, dia sudah tidak mungkin tinggal bersama suaminya lagi. Apalagi suaminya juga sudah terang-terangan mengusirnya.
"Apa kamu tau, Dara? Setelah tahu kamu hamil, aku mulai berfikir untuk menerima mu," lirih Arthur yang seketika menghentikan langkah Dara.
Deg
Dara membekap mulutnya tak percaya. Walaupun suaminya berkata lirih, namun wanita hamil itu mendengar dengan jelas apa yang diucapkan suaminya.
"Namun, saat aku mengetahui fakta yang sebenarnya, aku semakin membencimu. Aku merutuki kebodohan ku yang berusaha menerima mu." Arthur berucap dengan datar. Namun dalam setiap ucapannya tersirat kekecewaan pada istrinya itu.
Walaupun selama ini Arthur hanya menganggap Dara sebagai istri diatas kertas saja, tapi Arthur tidak pernah berselingkuh dengan siapa pun. Dan selama beberapa bulan menemani kehamilan Dara, Arthur mulai berfikir dia akan menerima Dara, demi bayi yang sedang di kandung istrinya yang Arthur anggap anaknya.
Tangis Dara kian pecah, Impiannya adalah suatu saat nanti Arthur akan menerimanya, namun dengan bodohnya, justru dirinya lah yang menghancurkan impiannya sendiri.
...----------------...
Dara memutuskan untuk tinggal di apartemen nya. Tidak mungkin jika dirinya pulang ke rumah keluarga nya. Dara belum siap bertemu dengan Mommy angkatnya yang sangat menyayanginya.
Saat membuka pintu apartemen nya, Dara terkejut melihat seseorang yang berada di apartemen nya. Jantungnya bergemuruh, air matanya luruh begitu saja melihat seseorang yang menatapnya penuh luka.
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘