Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rindu melanda
"Kakak kenapa sih agak lain akhir - akhir ini Rio lihat" kata rio,sambil meletakkan obat sama plaster di dekatku.
" Agak lain gimana maksud mu Yo".
"Iya Rio lihat kakak kebanyakan murung dan melamun apa yg kakak pikirkan?." tanya Rio penasaran.
"Kakak tak ada memikirkan apa -apa kok",jawabku.
" Bohong ,pasti kakak memikirkan bang Dino kan" tebak Rio
"Sok tau kamu ,anak kecil tau apa !,"balasku.
"Kak ,Rio tau kakak murung karena beberapa hari ini bang Dino tak pernah nampak kan.
Beda dengan kakak dulu yg Rio kenal yg semangat dan ceria."kata Rio panjang lebar
" Sok tau kamu", udah ah kakak mau masuk kamar dulu ,nanti kalau Nina udah selesai makan tolong bereskan tempat makannya iya"kata kak ayu sambil berlalu ke kamar nya
" Oke Bu bos ",jawab Rio sambil mengangkat tangannya seperti memberi hormat.
Aku pun tersenyum lalu masuk ke kamar.
Ku Rebahkan tubuhku di kasur yg sudah usang sambil ku pejamkan mata ku,tak terasa mengalir air mataku membasahi bantalku.
"Kau benar Yo ,kakak memang memikirkan bang Dino hatiku memang tak bisa di bohongi,aku sangat merindukan dia."lirih ku dalam hati
"Hik..hik..hik.."
"Aku pun menutup wajahku dengan bantal supaya suaraku tidak terdengar keluar.
"Di mana sekarang kau bang,apa kau sudah bisa melupakan ku ," ucapku dalam hati.
Ku tumpahkan air mataku sebanyak -banyaknya untuk mengobati hatiku yg lara.
Tak terasa akupun tertidur dengan lelap berharap dia datang dalam mimpiku dan bisa mengobati hatiku yg sedang rindu.
***********
Malam pun berganti pagi,ku sambut pagi ku dengan wajah sembab karena habis menangis semalaman.
Lekas ku basuh tubuhku dan mempersiapkan sarapan untuk kedua adikku.
Hari ini dan selamanya akan ku coba melupakan dia,karena itu udah menjadi keputusan ku.
Aku tidak ingin berlarut -larut memikirkannya dan membuat pekerjaan ku berantakan.Aku yakin dia pun disana sudah bisa melupakan ku ,dan mendapatkan wanita lebih baik dari ku.
" Tok..,tok..,tok."
."Assalamualaikum"
"Tok..,tok..,tok..,pintu di depan ada yang mengetuk dari luar.
Aku heran siapa yang pagi -pagi datang bertamu.
Biasanya tak pernah ada yang datang,apa ayah? ah tak mungkin ayah sudah berbulan - bulan semenjak menikah lagi tak pernah datang melihat kami.
Hatiku bertanya- tanya ,tapi suaranya seperti suara wanita.
Ku abaikan dulu pekerjaan ku sebentar dan melihat siapa yang datang.
" Waalaikum salam",jawabku sambil membuka pintu.
" Mbak Dinda ada perlu apa datang pagi- pagi",ucapku dengan perasaan tak enak.
" Udah tak usah basa-basi dimana bang Dino kau sembunyikan !",kata Dinda marah.
Aku terbengong atas tuduhannya.maksud mbak Dinda apa .
"Udah tak usah banyak ngeles kamu yu,aku tau kau yg menyuruh bang Dino pergi kan ,kau tak suka aku dekat - dekat dengan dia ,iya kan!!."kata Dinda marah
"Mbak Dinda jangan menuduh saya gitu dong, mana buktinya kalau saya yang menyuruh bang Dino pergi"kata ku kesal
"jangan saya diam mbak semakin semena- mena,saya masih menghormati mbak dan kedua orang tua mbak sebagai saudara saya ,jadi tolong di jaga mulut nya,"ucapku geram.
" Aku udah mencarinya kemana-mana ,kerumahnya kekantor nya tapi dia tidak ada",jelas dinda.
"Pasti kau yang menyuruh pergi kan."kata Dinda lagi
" Cukup!! Cukup iya mbak aku udah muak dengan tingkah mbak selama ini yg udah menuduh dan menjelek jelekku ku.Aku pun punya hati nurani dan perasaan mbak jadi tolong jaga ucapan mbak sebelum kesabaran ku habis."kata ku penuh emosi
"Kalau bang Dino tak ada disini itu bukan urusan ku ,karena aku tak ada hubungan apa pun sama dia jadi mbak jangan menuduhku yang tidak-tidak.sekarang mbak boleh pulang aku sedang sibuk",ku tutup pintu dengan kuat karena sudah muak aku melihat tingkah nya.
"Awas ya kalau ku tau kau di balik kepergian bang Dino,aku akan membuat perhitungan dengan mu" ,teriak mbak Dinda dari luar.
Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar nya."
Dasar wanita edan ,tak pernah berubah dari dulu mau menang sendiri aja."umpatku kesal
" Ada apa kak,kok ada suara bising - bising Rio dengar".kata Rio yang baru saja keluar dari kamar nya
"Tak ada apa-apa,ada hama yg lewat tadi" ,jawabku sambil tersenyum.
"Ya udah sarapan dulu biar pergi sekolah kakak pun mau berangkat kerja" ,jawabku.
*******
Dirumahnya Dinda nampak uring-uringan dia masuk ke kamar sambil membanting pintu dan menghancurkan barang - barang yang ada di dalam kamar.
Mendengar suara kegaduhan di kamar putrinya bude setengah berlari menghampiri kamar anaknya.
"Ya ampun Dinda apa-apaan ini !",kata bude sambil masuk ke dalam kamar Dinda.
"Apa yang kamu perbuat sampai berantakan semuanya,"kata bude sambil melihat sekeliling kamarnya.
Tapi Dinda diam aja sambil menunjukkan wajah nya yang cemberut.
" Coba cerita sama mama apa yang terjadi ,kata bude lembut kepada anaknya.
Bude tau anaknya tak bisa di keras sin,kalau makin di keras in makin berbuat nekat dia.
" Ada apa sayang? Coba cerita sama mama"
,kata bude sekali lagi sambil mendekati anaknya.
" Aku lagi bete ,dan kesal ma !".jawabnya sambil menunjukan wajah cemberutnya
" Kesal sama siapa?", sama mama? Apa sama papa ?.kata bude.
" Bukan..!,aku lagi kesal sama bang Dino dia udah ke cari kemana-mana tak tak ada," rengek Dinda.
" Owalah masalah itu toh, mama pikir apaan".
"Emangnya udah di tanya sama Tante Susi dia kemana?"tanya bude lagi
" Udah !".
" Terus jawabannya apa?".tanya bude
" Kata tante Susi dia udah balik ke kotanya !".kata Dinda
" Kalau udah balik jadi mau gimana lagi",balas bude.
" Iya ,paling tidak dia ngomong kek sama aku jangan main pergi aja,"jawab Dinda kesal.
Bude pun mengelus rambut anaknya dengan kasih sayang
" Emangnya kalian apa udah jadian?"tanya bude lagi
Dinda hanya menggeleng kepalanya.
" Huh ,bude menarik napas panjang dan mengeluarkannya.
" Kalau seperti itu cerita nya dia pun tidak ada kepentingan untuk berpamitan kepadamu sayang."
" Iya tapi aku kesal ma !".kata Dinda sambil cemberut
"Pasti ini gara-gara ayu yang udah menyuruh
dia pergi !",ucap dinda.
" Lho kok nyalahin orang sih?".
" Iya soalnya beberapa hari yg lalu kulihat bang Dino selalu memperhatikan si ayu itu"!.kata Dinda dengan mode kesal
" Jadi kalau si dino memperhatikan si ayu ,dia yang salah gitu,"jawab bude
*****
" Udah lah Dinda jangan terobsesi kali kamu sama si Dino itu lebih baik kamu bantuin bapakmu di toko ,atau cari kerja sana mana tau ada yg ke kepincut ", rayu bude.
" Ih ,mama apaan sih ".
" Iya kan sayang sekolah tinggi-tinggi tapi tak digunakan hanya di simpan di lemari" ,jawab bude lagi
" Iya nanti Dinda pikirkan ", jawab nya sambil merebahkan diri nya
"Yaudah mama keluar dulu ya,jangan buat macam- macam lagi ",pesannya.
" Iya",balas dinda.
Bude pun keluar kamar dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Dia mempersiapkan makan siang untuk pakde untuk di bawa ke toko .
" Dinda ,mama pergi dulu iya jaga rumah baik -baik",teriak bude dari ruang tengah dan pergi menaiki motor maticnya menuju ke toko