Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BURUNG GAGAK
"sari, dina, aku takut". Ungkap ratna yang langsung merangkul ke dua tangannya ke sari dan dina.
Dina melihat ratna yang mulai ketakutan pun meyakinkan ratna " ratna ini siang, ini juga kita rame. Wajar juga lah ada suara burung kan kita ada di hutan".
Mendengar perkataan dina sebenarnya sedikit membuat ketakutan ratna berkurang tapi ratna masih merasakan kalau ada yang janggal di hutan ini.
"ini kita masih jauh din sampai ke air terjunnya?" tanya sari sambil melihat kanan-kiri hutan.
"ya agak lumayan sih tapi nanti capek kalian terbayarkan deh kalau sudah lihat air terjunnya" ucap dina sambil memeriksa handphonenya "hmm disini jaringannya sudah mulai hilang nih".
"yahh terus kita nanti kalau kenapa-kenapa gimana mau telpon orang? " ratna yang tadi mulai lega kembali panik mendengar perkataan dina.
Tak lama kak putra pun memanggil mereka bertiga untuk lekas masuk mobil karena mereka sudah selesai mengganti ban mobil dan sudah siap untuk melanjutkan perjalanan.
"tuh kak putra sudah panggil. Kau jangan banyak berpikiran negatif ratna, banyak berdoa aja. Aku sudah cukup sering ke sini jadi tidak perlu yang ada kau takutkan" kata dina sambil bangkit menuju arah mobil.
Tak lama sari dan ratna pun ikut mengekor dan bergegas masuk ke mobil dan akhirnya mereka bisa melanjutkan perjalanan kembali.
Mobil terus melaju melewati tanah bebatuan sampai tanah terjal sampai akhirnya mereka pun tiba di tempat titik terakhir menuju air terjun.
Karena menuju air terjun harus masuk lagi kedalam hutan dan mengharuskan mereka untuk berjalan kaki untuk sampai ke air terjun.
Tempat titik terakhir ini adalah semacam tempat parkir untuk pengunjung air terjun menaruh kendaraan mereka.
Terlihat memang ada kendaraan motor dan beberapa mobil yang terlihat parkir disitu menandakan bukan hanya mereka pengunjung air terjun tersebut.
Setelah memarkirkan mobil, semua yang ada didalam mobil pun turun dari mobil dan satu persatu memeriksa bagasi untuk mengambil tas bawaan mereka.
"ya ampun dina!! Kamu bawa semua isi rumahmu sampai tasmu berat begini" tanya sandi yang sedang mengambilkan tas satu persatu kepada pemiliknya.
Dina pun menyambut tasnya yang diambilkan oleh sandi "ini artinya persiapan!! Ini barang yang ku bawa ini pasti ada gunanya!! Kau pun nanti pasti juga pinjam".
"ya ampun rio ini tas mu cuma bawa tisu aja kayaknya ringan banget" sandi yang masih mengambil tas dan memberikan ke pada rio dengan mulut yang sangat cerewet.
"ahhh cerewet kamu san!! Cepat aja kasih tasnya biar orang tidak lama menunggu" kata rio yang mendengar ocehan sandi tak kunjung selesai.
Akhirnya mereka pun sudah selesai mendapatkan tas mereka. Kak putra pun mengajak mereka untuk berbaris melingkar "ayok semuanya mendekat! Sebelum kita berjalan jauh alangkah baiknya kita berdoa dulu".
Mereka pun semua menundukkan kepala lalu berdoa meminta agar perjalanan kali ini tidak ada kendala dan selamat sampai kembali pulang.
"oh iya jangan lupa, jangan aneh-aneh, jangan berkata kasar di tempat orang dan satu jangan saling meninggalkan 1 sama lain" ucap kak putra kembali mengingatkan sampai akhirnya mereka membubarkan barisan dan berjalan masuk ke dalan hutan mengikuti arah kak putra pergi.
Mereka terus berjalanan berbaris memanjang yang di paling depan ada kak putra, lalu dina , ratna, sandi dan di paling belakang ada rio.
Mereka harus berjalan sambil berbaris lurus selain jalanan menuju ke air terjun adalah jalan setapak dan juga mereka menghindari ada yang tertinggal.
"kalau ada yang capek bilang ya! biar nanti kita stop untuk istirahat, karena perjalanan masih sekitar 1kilometer lagi" kata kak putra menginstruksi anak buahnya dibelakang.
"siap kak" ucap semua yang mendengar kak putra. Namun seperti ada suara asing yang menyahut.
Walaupun sari baru bertemu dengan kak putra, sandi dan rio namun sari yakin itu bukanlah suara mereka apa lagi suara ratna dan dina.
Namun sari tak mau terlalu memikirkan dan juga ketakutannya sedikit berkurang karena beberapa kali berpapasan dengan pengunjung air terjun yang hendak pulang.
Entah sudah berapa lama mereka berjalan akhirnya sudah mulai terdengar suara air terjun yang menandakan kalau mereka akan tiba sebentar lagi.
Sampai akhirnya mempercepat langkah mereka agar bisa cepat tiba di air terjun.
Dengan mempercepat langkah mereka akhirnya mereka pun sampai di air terjun yang cantik nan sejuk.
Semua rasa letih yang mereka rasakan selama perjalanan tadi tiba-tiba menjadi hilang ketika melihat air terjun yang mereka datangi ternyata sangat cantik.
Tanpa memperdulikan apapun sandi langsung meletakkan tasnya dan langsung lompat ke dalam air yang tampaknya sangat segar.
Kak putra yang melihat tingkah sandi hanya bisa menggelengkan kepalanya "sandi, sandi!! Ya Udah yang lain kita cari tempat yang sekiranya aman untuk taruh tas, setelah itu baru kalian bebas untuk bermain air" arah kak putra untuk mencari sebuah tempat.
"sar kau ikut mandi? Tanya dina yang baru menaruh tasnya.
"nggak din, aku paling cuma liat kalian" jawab sari yang entah kenapa berubah pikiran untuk tidak ikut mandi sari masih merasa ada yang janggal.
Rio yang mendengar sari tidak ikut mandi langsung menghampiri sari yang masih duduk di samping tumpukan tas "kalau gitu aku titip handphoneku ke kamu ya?".
Rio pun terus berjalan meninggalkan sari tanpa menanyakan persetujuan sari.
Sontak sari terkejut, begitu pula dengan ratna yang langsung berubah ekspresi wajahnya ketika melihat rio memberikan handphonenya kepada sari.
Belum sempat sari menjelaskan kepada ratna, ratna menarik tangan dina mengajak untuk mandi dan pergi begitu saja meninggalkan sari.
Sari yang melihat sikap ratna pun cukup sedih, tapi sari akan menjelaskan kesalahpahaman ini nanti.
"loh kamu nggak ikut yang lain mandi?"
tanya kak putra yang baru dari toilet untuk berganti baju.
"nggak kak, saya ketinggalan baju ganti. Tapi nggak papa kok udah ke sini aja saya senang" kata sari sambil tak henti tersenyum karena sangat senang karena ini kali pertamanya sari ke air terjun.
Tak lama terdengar lagi suara burung gagak yang tadi sari dengar saat di tempat ganti ban kini terdengar lagi di air terjun.
suaranya lebih nyaring dan melengking sampai bisa menembus suara air terjun, namun sari heran seolah hanya sari yang mendengar suara tersebut.
Karena yang lain terlihat tidak memperdulikan suara burung tersebut dan masih asik bermain air di dekat air terjun.
entah kenapa sari tiba-tiba teringat dengan narin karena bila di asrama narin lah yang biasanya tiba-tiba muncul untuk melindungi sari.
"narin datang kesini jaga aku".