NovelToon NovelToon
Sebatas Ibu Pengganti

Sebatas Ibu Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10M
Nilai: 4.8
Nama Author: embunpagi

Binar di wajah cantik Adhisty pudar ketika ia mendapati bahwa suaminya yang baru beberapa jam yang lalu sah menjadi suaminya ternyata memiliki istri lain selain dirinya.

Yang lebih menyakitkan lagi, pernikahan tersebut di lakukan hanya karena untuk menjadikannya sebagai ibu pengganti yang akan mengandung dan melahirkan anak untuk Zayn, suaminya, dan juga madunya Salwa, karena Salwa tidak bisa mengandung dan melahirkan anak untuk Zayn.

Dalam kurun waktu satu tahun, Adhisty harus bisa mmeberikan keturunan untuk Zayn. Dan saat itu ia harus merelakan anaknya dan pergi dari hidup Zayn sesuai dengan surat perjanjian yang sudah di tanda tangani oleh ayah Adhisty tanpa sepengetahuan Adhisty.

Adhisty merasa terjebak, ia bahkan rela memutuskan kekasihnya hanya demi menuruti keinginan orang tuanya untuk menikah dengan pria pilihan mereka. Karena menurutnya pria pilihan orang tuanya pasti yang terbaik.

Tapi, nyatanya? Ia hanya di jadikan alat sebagai ibu pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Sepanjang jalan menuju ke rumah, Salwa lebih banyak diam dan melamun. Pikirannya kembali menerawang ke beberapa tahun silam, dimana ia yang sudah memiliki kekasih di paksa oleh orang tung untuk mendekati pria bernama Zayn yang kini menjadi suaminya.

Lambat laun, ia berhasil membuat Zayn bertekuk lutut dalam cintanya hingga pria memutuskan untuk menikahinya diusia yang masih terbilang muda, yaitu dua puluh tiga tahun.

Zayn yang waktu itu memag baru saja mulai menggantikan posisi ayahnya sangt sibuk sehingga jarang memiliki waktu untuk Salwa. Dengaj dalih kesepian, Salwa tetap menjalin hubungan dengan kekasihnya di belakang Zayn.

Pada usia pernikahannya dua tahun, Zayn barulah mengetahui perselingkuhannya. Saat itu Zayn sangat murka. Emosinya tak terkendali karena cintanya dikhianati okeh Salwa, hingga kecelakaan itu tak bisa dihindari lagi.

Beruntung, keduanya selamat. Tapi, saat membuka kedua matanya, Salwa harus menerima kenyataan jika kakinya lumpuh. Dan lebih parahnya lagi, rahimnya terpaksa harus di angkat.

Sejak saat itulah, Zayn tak pernah lagi mengungkit soal perselingkuhan Salwa.

Salwa tersenyum miris sambil mengusap air matanya yang jatuh. Demi uang, orang memang bisa melakukan apa saja, termasuk menggadaikan cintanya.

Salwa meminta sopir untuk berhenti di sebuh taman. Terlalu lelah untuk kembali ke rumah dan harus terus berpura-pura. Ia ingin menenangkan diri sejenak di taman tersebut.

Salwa duduk di kursi rodanya di bawah pohon sambil melihat anak-anak yang lalu lalang bermain bersama orang tua mereka. Hingga tanpa sadar ada sebuh bola yabg menggelinding ke arah kakinya.

Tak lama kemudian, seorang anak laki-laki kecil datang mendekat dan berhenti di depan Salwa.

"Boya Ceyo!" ucap anak itu sambil menunjuk bola yang ada di bawah Salwa.

Salwa mengambil bola tersebut, "Punya kamu?" tanyanya.

Anak itu mengangguk lalu mengambil bola tersebut dari Salwa, "Maacih, onty!" ucapnya lalu berjalan melewati Salwa.

"Sama-sama," sahut Salwa. Melihat wajah anak itu, rasanya tak asing bagi Salwa. Memorinya memaksa untuk mengingat siapa pemilik wajah serupa anak tersebut.

"Cello! Papa cariin dimana-mana, nggak tahunya di sini. Papa kan sudah bilang, nak. Jangan pergi jauh-jauh, nanti papa bingung nyarinya,"

Belum lagi Salwa menemukan jawaban atas pertanyaanya, suara yang memang tak asing lagi di telinganya membuatnya memutar kursi rodanya untuk melihat pemilik suara tersebut.

Dan benar saja, pria yang dulu pernah menjadi pengisi hatinya itu kini berdiri di depannya.

"Bi-bima?" gumam Salwa.

Pria bernama Bima tersebut langsung menoleh kepada Salwa.

"Salwa?" sama terkejutnya dengan Salwa, Bima juga tampak terkejut.

.......

"Cello mainnya jangan jauh-jauh, ya? Papa mau ngobrol sama aunty Salwa sebentar," pesan Bisa pada putranya.

"Oce, papa!" sahut Cello.

Bima duduk di kursi sebelah kursi roda Salwa.

"Kenapa kamu bisa jadi seperti ini, Salwa?" tanya Bima lembut.

"Setelah aku mengantarmu ke Bandara waktu itu, aku dan bang Zayn bertengkar hebat di mobil yang mengakibatkan kami mengalami kecelakaan, Bim," jelas Salwa. Ia melirik pria yang duduk di sebelahnya tersebut. Tiga tahun tak bertemu, pria itu masih sama menurutnya.

"Apa yang membuat suamimu marah?" tanya Bima.

"Dia melihat kita berciuman di Bandara waktu itu,"

"Zayn tahu kalau kita..."

"Ya, dia tahu kita selingkuh di belakangnya. Dan dia murka. Beruntung dia masih mau menerimaku dalam keadaan seperti ini," ucapan Salwa seolah menyindir Bima yang menghilang begitu saja tanpa jejak selama ini setelah menciptakan masalah besar untuknya dan Zayn. Dan kini mereka bertemu kembali dengan status pria itu yang sudah menjadi seorang ayah. Entahlah, kenapa ada rasa nyeri di dada Salwa mendapati kenyataan itu.

"Maafkan aku, Wa. Seharusnya waktu itu aku tidak pergi dan meninggalkanmu," ujar Bima menyesal.

Salwa hanya tersenyum getir, "Kalau saja aku tahu, Bim. Kamu pergi untuk menikahi wanita lain, mungkin aku tidak akan membelamu habis-habisan di depan bang Zayn sehingga kecelakaan itu tak perlu terjadi," ujar Salwa. Jika melihat usia Cello, Salwa bisa mengira jika waktu itu Bima pergi meninggalkannya memang untuk menikahi wanita lain.

"Aku di jodohkan, Wa. Dengan mamanya Cello dan aku nggak bisa menolak keinginan orang tuaku, sama seperti kamu yang tak bisa menolak saat orang tuamu meminta kamu mendekati dan menikah dengan sahabatku sendiri," sahut Bima.

Salwa kembali tersenyum getir," Pada akhirnya, cinta kita kalah dengan kehendak orang tua kita, Bim. Aku lihat kamu sekarag sudah bahagia dengan keluarga kecilmu, sementara aku? Masih harus berjuang untuk itu," ucapnya mengingat ia sampai harus menyewa rahim Adhisty demi kelangsungan hidupnya dalam gelimangan harta. Yang mana akan menimbulkan kebahagiaan pada dirinya.

Bima menggeleng," Enggak, Wa. Aku nggak bahagia dengan pernikahanku. Selama satu tahun kmi menikah, aku sama sekali tidak bisa melupakan kamu. Bahkan saat melakukan kewajibanku sebagai suami, yang ada dalam pikiranku adalah kamu hingga akhirnya mamanya Cello meninggal saat melahirkannya ke dunia ini. Aku sama sekali tidak pernah berhenti mencintaimu, Wa. Bahkan sampai detik ini," ungkap Bima.

Entah Salwa harus percaya atau tidak dengan ucapan Bima, tapi sampai detik ini perasaannya terhadap pria tersebut masih sama.

.......

Salwa hanya menatap lurus ke luar melalui jendela kamarnya. Apa yang seharian ini ia alami benar-benar membuat kepalanya terasa pening. Kecurigaanjya terhadap Zayn dan Adhisty, sikap kedua orang tuanya dan juga pertemuannya kembali dengan Bima. Semua berputar di kepalanya. Batinnya benar-benar berperang satu sama lain.

Bahkan suara deru mobil milik Zayn yang baru saja kembali, sama sekali tak mengusik lamunan Salwa.

"Tumben nggak nyambut abang pulang?" Suara berat Zayn membuyarkan lamunan Salwa.

"Abang sudah pulang? Kok aku nggak dengar suara mobilnya?" tanya Salwa.

Zayn tersenyum dan berjalan mendekat, "Itu lihat mobil abang, pandangan kamu ke luar, tapi pikiranmu entah kemana, Salwa," ujarnya lembut.

"Oh iya, maaf Bang. Aku benar-benar nggak tahu," sesal Salwa.

"Nggak apa-apa, Salwa. Kamu ngelamunin apa? Masih kepikiran soal tadi di rumah Shanum?" tanya Zayn.

Salwa mengangguk, "Abang nggak akan berpaking kan dari Salwa? Abang tetap akan mencintai Salwa sampai kapanpun, kan?" tanyanya. Meski sebenarnya bukan hanya itu saja yang mengusik pikirannya. Kembalinya Bima dengan statusnya yang duda, lebih mengusik pikirannya saat ini.

Zayn mengusap pipi Salwa lembut," Bukankah abang sudah berjanji padamu? Lalu apa yang kamu takutkan, hem? Kecuali satu, pengkhianatan. Dan kamu tahu itu, kan?" ucapnya.

"Berapa kali aku harus minta maaf atas kekhilafanku dulu, bang? Aku benar-benar menyesal. Aku sangat mencintai abang, abang kan tahu itu!"

"Untuk itu, apalagi yang kamu khawatirkan? Kecuali kamu berniat untuk khilaf lagi," ucap Zayn.

"Bang!"

Zayn tersenyum, "Bercanda, sayang. Makanya kamu jangan terlalu parno. Karena bisa jadi apa yang kamu khawatirkan itu menjadi kenyataan," Zayn memeluk Salwa.

Pada akhirnya,. Salwa memilih untuk mempertahankan apa yang selama ini ia miliki. Hidup bergelimang harta dengan segala kemewahan dan kemanjaan yang Zayn berikan untuknya. Ya, ia terlalu takut untuk kehilangan semua kemewahan ini. Ia memilih merahasiakan soal keadaanya yang sudah hampir bisa berjalan normal lagi. Sebelum ia memastikan jika Zayn benar-benar masih mencintainya. Dengan begitu ia tak takut kehilangan Zayn dan segala kemewahannya saat ini.

...----------------...

1
SariRenmaur SariRenmaur
semoga semua kebusukan Salwa terbongkar dan Adisty sudah pergi yang jauh
Anonymous
keren
Moms Raka
pngn ngerujak ni orang
Eva Marlina siboro
mewek thor😥😥😥😥
Moms Raka
bawang bawang
Alang Lisanna
Luar biasa
Ruby Vee
dah mulai ngelawan salwa dia, bagus zein
Ruby Vee
salwa terjebak dalam perangkapnya sendiri.
Ruby Vee
buat dia mengetahui kalo istri pertamanya kembali selingkuh
Ruby Vee
kok makin kesini zein makin gimana thor buat dia nyelidikin salwa yg pura pura
Ruby Vee
ach bumil rindu tah
Ruby Vee
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Anita Nita
kaya sinetron ikan terbang
Anita Nita
kenapa ya semua orang di novel ini bodoh...
Anita Nita
dok bantu disty sembunyikan satu anaknya
Anita Nita
terlalu berbelit2 ceritanya....bosan
Ruby Vee
yu hui bang zein mulai cemburu ini
Anita Nita
sdh sejauh ini zayn blm tau juga kalo salwa tukang selingkuh
Anita Nita
CEO goblok...bagai kerbau dicuccuk hidungnya klo udah ketemu salwa...padahal jelas2 salwa pernah selingkuhin dia najiis
echa purin: /Smile/
total 1 replies
Anita Nita
gak suka karakter zayn gak punya asisten yang bs menyelidiki kelakuan istrinya salwa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!