NovelToon NovelToon
Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: ririen curiens

Pukulan keras yang mendarat dikepala Melin, hingga membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya disaat Dia sadar, sakit usus buntu yang dideritanya beberapa Minggu terakhir membuatnya harus tetap dirawat di rumah sakit.

Johan pria yang baru mengenal Melin karena insiden pemukulan akhirnya menolong Melin dengan membayar seluruh biaya operasi, namun dengan sebuah syarat. Melin akhirnya menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Johan untuk menikah menggantikan posisi Bella yang lebih memilih mantan pacarnya

Keesokan paginya setelah pesta pernikahan selesai, Johan segera pergi bekerja di luar pulau dan meninggalkan Melin tanpa sebuah alasan.

Tiga tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali disebuah pekerjaan yang sama.

Yuk, ikutin keseruan cerita selanjutnya. terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririen curiens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Ballroom Hotel

Tlut..... tlut..... tlut.....

Sebuah panggilan masuk dari Mas Fathur. Sejenak Melin hanya memandangi handphonenya karena baru kali ini Mas Fathur menelponnya.

"Pagi Mel. Gimana kabarnya?", ucap Mas Fathur.

"Baik Mas. Tumben telepon." tanya Melin.

"Nanti sore ada acara nggak?. Jika tidak mau ikut Aku Mel ke pembukaan properti?"

"Baik Mas, Aku tidak ada acara kok."

"Okay, Aku jemput jam empat sore."

Lumayan daripada bosan dirumah, gumam Melin.

Melin akhirnya mengerjakan semua pekerjaan rumah yang sudah seminggu menumpuk. Namun disela-sela dia mencuci baju. Handphonenya kembali berbunyi. Melin membiarkan saja hingga handphone itu berbunyi Beberapa kali. Melin berlari hingga hampir terjatuh namun saat melihat handphonenya ternyata Pak Johan.

Pasti dia akan memberiku pekerjaan dihari Minggu. Akan aku tolak, gumam Melin.

"Ada apa Pak?," ucap Melin.

"Aku hanya mau mengajak kamu pergi nanti sore. Bisa kan?" jawab Pak Johan.

"Maaf Pak, hari ini saya ingin me time dirumah."

"Sebentar saja Mel."

"Maaf Pak, kali ini saya benar-benar tidak bisa. Bagaimana jika bersama Pak Lana."

Pak Johan dengan cepat menutup teleponnya. Melin tahu jika Pak Johan sedang marah. Namun karena masih sebal dengan Bosnya, Melin akhirnya membiarkan saja.

Saat Sore hari Melin sudah bersiap untuk pergi bersama Mas Fathur. Dia berdandan cantik dengan busana yang simple namun tetap terlihat anggun.

Saat Mas Fathur menjemput Melin, Dia terlihat kagum dengan Melin saat ini. Meskipun Fathur hanya mengajak Melin naik motor namun Melin tetap senang dan menerimanya dengan baik.

Sesampainya diballroom hotel, Mas Fathur mengajak Melin untuk duduk dan mengikuti acara pembukaan. Ditengah-tengah acara banyak sekali diskon untuk properti dan perumahan, Melin ingin sekali membeli meskipun dengan cara mencicil namun Dia takut jika pekerjaannya saat ini tidka akan bertahan lama.

"Mel, aku ingin beli satu. Meskipun mencicil. Bagaimana dengan kamu?" tanya Mas Fathur.

"Aku juga pengen tapi belum dulu lah Mas," jawab Melin.

"Setelah acara selesai ikut aku untuk bertanya dan memesan satu rumah."

Melin tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Sebuah tangan menarik Melin dengan keras ketika dia berjalan mengikuti Fathur. Seketika Melin menolah dan terkejut.

"Oh Jadi ini yang kamu bilang Me time dirumah. Menolak ajakan atasan hanya untuk pergi dengan laki-laki tak jelas." ucap Pak Johan.

Sejenak Melin terdiam karena dia tidak tahu harus berkata apa. Namun perkataan Pak Johan membuat Melin naik darah.

"Kemarilah ikut aku."

Johan menarik tangan Melin dan mengajaknya pergi. Sementara Mas Fathur hanya bisa menatap Melin karena dia sedang mengobrol dengan salas properti.

Tak lama Mbak Ema datang menghampiri mereka berdua.

"Kenapa ada Melin disini Mas." tanya Mbak Ema.

"Oh jadi Pak Johan bersama Mbak Ema. Maaf saya menganggu mbak."

"Iyah tidak apa-apa. Apa kamu keberatan Mel." tanya Ema.

"Sudah. Mel kamu ikut dengan kita sekarang. Mama menanyakan kamu," sahut Pak Johan.

Tak lama Mas Fathur datang menghampiri mereka karena melihat Melin sedang berdebat.

"Ada apa yah," ucap Mas Fathur.

"Tidak ada apa-apa Mas. Ayo kita pergi saja dari sini," ucap Melin.

Melin menarik tangan Mas Fathur dan mengajaknya pergi dari acara ini, namun Pak Johan juga menarik tangan Melin dan mengajaknya untuk ikut bersamanya. Mbak Ema ikut menarik tubuh Pak Johan agar dia melepaskan tangan Melin.

"Mel, jika kamu pergi. Silahkan ambil gajimu besok," teriak Pak Johan.

Melin menoleh kebelakang karena merasa tersinggung. Disatu sisi Melin membutuhkan pekerjaan dan sisi lain dia sangat kesal dengan Pak Johan.

Melin menghela nafas panjang dan kembali menghampiri Pak Johan.

"Jika itu mau Pak Johan, besok saya akan mengambil gaji saya dan berkemas dari kantor Pak Johan. Saya akan pindah ke kantor Pak Alex lagi. Terima kasih atas kesempatannya Pak," ucap Melin.

Melin berjalan pergi.

"Mel, tunggu. Bukan itu maksudku. Mel.... Mel.." teriak Pak Johan.

"Mas, sudahlah. Biarkan saja, dia juga bukan siapa-siapa," sahut Mbak Ema

1
Rifah
ah kelamaan, langsung sosor aja hihihi
Ririen Curiens: waduh bahaya
total 1 replies
Rifah
belum kok, mereka kan masih pdkt. Ayo turun Johan biar melin juga tahu jika kamu suka
Ririen Curiens: sabar kak, setelah ini
total 1 replies
Ma Em
Pak Johan selagi Melin pingsan tuh lihat tanda yg ada dileher Melin kalau ada berarti benar itu Melin istrinya pak Johan
Ririen Curiens: oh siap kak
total 1 replies
Ririen Curiens
jangan pasrah gitu tah kak, hihihi
terimakasih dukungannya kak
Rifah: bukan pasrah si kak, cm geregetan aja /Smile/
total 1 replies
Rifah
Udah mel kasih tahu aja siapa kamu biar dia nggak nyebelin lagi
Ririen Curiens: sabar kak, 😂
total 1 replies
Ma Em
Melin kenapa kamu tidak mau pak Johan tau bahwa kamu istrinya atau Melin mau memberi pelajaran dulu sama pak Johan karena sakit hati karena habis nikah langsung ditinggal begitu saja .
Ririen Curiens: masih trauma kak/Silent/
total 1 replies
Rifah
nyebelin banget ema
Rifah
udah deh, kasih tau aja. kasihan juga sama pak johan
Ririen Curiens: sabar yah kak, abis ini kyaknya
total 1 replies
Rifah
Sepertinya Pak lana belum cerita ke pak Johan. jangan dulu lah
Ririen Curiens: tunggu selanjutnya ya kak
total 1 replies
Rifah
tak mau kalah ni mas Fathur
Rifah
sama mas Fathur aja biar Johan cemburu
Ma Em
Johan belum menyadari bahwa yg jadi sekertaris nya itu adalah istrinya sendiri makanya Johan kalau sehabis nikah dulu kenali dulu istrimu agar tdk lupa jgn malah langsung ditinggal pergi
Ririen Curiens: Iyah kak, terimakasih sudah mendukung kak
total 1 replies
Rifah
lo kan ketahuan, sukurin ditampar emaknya
Rifah: Iyah kak, salah sendiri dulu ditinggal sekarang nyariin.
lanjutkan jangan lama2 updatenya kak
Ririen Curiens: biar tahu rasa kak
total 2 replies
Rifah
wah nekat sekali pak Johan
Rifah
latah sih pak johan
Rifah
greget sama ema
Rifah
maksa banget sih, tp perginya sama Ema
Rifah
waduh udah terlanjur senang tp ternyata bukan untuk melin
Rifah
kirain udah ketahuan
Rifah
aneh dan nyebelin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!