Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 21
Perbincangan Ello dan Zoey sepertinya membuat keduanya menjadi akrab lebih cepat. Zoey tidak sungkan lagi untuk tertawa lepas di depan Ello, sama halnya saat dia sedang bersama Meisya.
Ello sendiri juga merasa sangat nyaman bersama Zoey. Dia seolah-olah sedang bersenda gurau dengan Meisya seperti saat dulu mereka masih menjalin kasih.
Getaran-getaran aneh yang sebenarnya adalah ikatan batin antara ayah dan anak itu juga Ello rasakan. Akan tetapi, karena Ello sama sekali tidak paham tentang hal itu, dia menganggapnya sebagai rasa rindu yang berlebihan pada Meisya. Ya, dia masih menganggap semua itu terjadi karena dia berhalusinasi bahwa Meisya ada di sekitarnya.
Jika Zoey bisa dengan mudah didekati, rupanya hal yang sangat kontras terjadi pada Zio. Bocah tampan itu sama sekali tidak suka dengan kehadiran Ello di sekitarnya.
Meskipun Ello berkali-kali menawarkan diri untuk mengajarinya bermain bola, tapi Zio sama sekali tidak berminat. Sampai akhirnya, Rendy yang pulang dari kantor lebih awal, melihat kedua anak kembar itu di taman. Laki-laki yang sudah dianggap sebagai ayah oleh si kembar itu juga melihat keberadaan Ello di sana.
“Kenapa Ello sama anak-anak? Apa dia sudah tahu kebenarannya?” gumam Rendy sebelum akhirnya menghampiri si kembar untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Zio melihat mobil Rendy dan langsung berlari ke arahnya usai menemukan sosok yang tengah berjalan itu. Dengan suara lantang, bocah kecil itu berteriak, “Papa!”
Terang saja hal itu membuat Ello menoleh pada sosok Rendy yang sedang berjalan ke arahnya. Matanya terbuka lebar-lebar saat melihat siapa yang bocah itu panggil Papa. Betapa terkejutnya Ello saat tahu bahwa ayah dari si kembar adalah Rendy. Itu artinya, si kembar adalah keponakan dari Meisya.
“El, Lav! Kok kalian bisa di sini?” tanya Rendy yang langsung menggendong Zio dalam pelukan.
Sang pengasuh pun menjelaskan bahwa mereka sedang bermain di taman dan kebetulan Ello datang.
“Kalian ke mobil dulu ya, Papa mau bicara sama dia!” ucap Rendy sembari menunjuk ke arah Ello.
Pengasuh si kembar pun langsung paham dan membawa Zio dan Zoey untuk ke mobil seperti perintah Rendy. Namun, sayangnya hanya Zio yang bersedia menurut sedangkan Zoey menolaknya karena masih ingin bersama Ello.
“Aku di sini sama Papa sama Om aja boleh ya, Pa. Lav janji nggak akan ganggu,” ucap Zoey dengan sangat manis.
Namun, keinginan bocah cantik itu sepertinya tidak akan diwujudkan oleh Rendy. Laki-laki yang dipanggil papa oleh Zoey itu tetap menyuruhnya untuk masuk ke mobil. Tujuannya, jelas karena tidak ingin saya tahu kalau Ello adalah bapaknya, begitupun dengan Ello yang pasti akan tahu kalau Zoey anak Meisya.
“Sayang, papa ada urusan sebentar sama Om ini. Urusan orang dewasa, Lavender bisa ngerti papa, 'kan?”
Tatapan Rendy begitu berharap jika Zoey mau menurut supaya dia bisa leluasa memaki Ello yang tak tahu malu itu.
“Besok kita ketemu lagi ya, nggak apa-apa nurut sama Papa dulu. Om besok pasti bawakan bonekanya ke sini. Oke!” pinta Ello seolah mengerti apa yang dirasakan oleh Zoey.
Benar saja, gadis kecil itu mau menurut dan bergegas pergi ke mobil bersama sang pengasuh dan kembarannya setelah membuat janji untuk bertemu Ello lagi.
Kini, Ello dan Rendy hanya berdua. Mereka saling berhadapan dan akhirnya Ello mengajak Rendy duduk di bangku taman.
“Mau apa lagi ke sini?” tanya Rendy tanpa basa-basi.
“Mereka anak Kakak ya?” sahut Ello yang justru ingin berbasa-basi terlebih dulu.
“Sudah jelas kan? Apa kamu berharap itu anakmu dan Meisya?” cibir Rendy dengan satu sudut bibir yang terangkat tinggi.
Ello tentu tidak mengerti apa yang Rendy maksud. Dia tidak benar-benar tahu jika Meisya memang hamil waktu itu.
“Anak?”
Rendy semakin bersemangat mengejek dan menghina Ello yang menjadi pengecut. “Kamu kaget? Bersyukurnya dia tidak jadi melahirkan anak dari laki-laki pengecut sepertimu!”
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.