Amélie, seorang eksekutif muda di Paris, mulai dihantui oleh mimpi buruk yang misterius. Dia tertarik pada Lucian Beaumont, CEO karismatik di perusahaannya, yang hidupnya tampak sempurna namun belakangan terungkap penuh rahasia gelap. Kemudian Amélie menemukan tato di tubuh Lucian sama dengan simbol yang terus muncul dalam mimpinya. Mantan kekasihnya, Dominic, seorang pengusaha advertisement, memperingatkannya tentang bahaya Lucian, namun Amélie terlanjur terjerat dalam pesona Lucian
Di Inggris, Amélie menemukan bahwa keluarganya terlibat dalam mafia "9 Keluarga Ular Hitam" dan sekte pemuja Lucifer. Saat ia tahu semakin dalam, Amélie dipaksa untuk menandatangani perjanjian gelap dan menjadi pengantin Lucifer dalam sebuah ritual. Dalam pergulatan untuk bebas dari kegelapan, ia bertemu dengan Lilith, dewi kuno yang menawarkan kekuatan untuk melawan mafia dan sekte tersebut.
Amélie memutuskan untuk bersekutu dengan Lilith demi melawan Lucian dan mafia yang mengancam hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siasat Amelie
Ting Tong….
Ting Tong….
Nyonya Henry bergegas membuka pintu depan Kastil. Dilihatnya seorang pemuda yang tidak asing. Dia datang membawa Bouqet Mawar Putih yang indah.
“Hai, Good Morning. Saya Dominic. Bisakah saya bertemu dengan Amelie?”
“Ohw Hai, Morning. Tuan Dominic, apakah anda sudah punya janji dengan Nona Amelie?”
“Ah tidak, kalau maksud anda adalah hari ini. Tetapi saya punya janji dengan Amelie sejak dia berada di Paris.” ujar Dominic sambil tersenyum penuh makna.
Baiklah, saya akan tanya Nona Amelie…
Nyonya Henry menutup pintu Kastil dan berjalan cepat masuk ke ruang Perpustakaan.
“Nona Amelie, ada Tuan Dominic menunggu anda di depan kastil. Dia ingin bertemu anda, katanya kalian sudah punya janji sejak nona masih di Paris.”
Amelie mendongak dan meninggalkan keasyikannya membaca, lalu berkata,” Persilahkan dia masuk ke perpustakaan ini Nyonya Henry.”
Tanpa banyak basa basi, nyonya Henry pun pergi meninggalkan Amelie lalu mempersilahkan Dominic masuk ke ruang perpustakaan dimana Amelie sudah menunggunya.
“Halo Amelie, apakah aku mengganggumu?”
“Masuklah, silahkan duduk,” ujar Amelie sambil menunjukkan tempat duduk yang sudah disediakan untuk Dominic.
“Aku tahu kau sangat suka bunga Amelie, hari ini aku khusus membawakan mawar putih bagimu,”
Sambil menerima Buket mawar putih dengan tersenyum, Amelie langsung meletakkan Buket itu dalam Vas Bunga Kristal yang sudah tersedia di depannya.
“Terima Kasih Dom, Kamu masih ingat kegemaranku,”
“Tidak ada yang lebih membahagiakan bagiku dari penerimaanmu pagi ini Amelie. Aku bahagia akhirnya kita bisa berdamai,”
Amelie tersenyum ramah, “Aku belum bisa melupakan masa lalu. Tetapi aku menghargai usahamu Dominic.”
Amelie mempersilahkan Dominic minum teh hangat yang sudah disediakan baginya.
Sambil mencecap teh tradisional inggris Dominic membuka pembicaraan,” Kalau boleh tahu, mengapa kau membobol informasi pribadi Lucian? Apakah kau ragu dengan penjelasanku waktu itu? Bahwa dia adalah Mafia?”
“Justru karena aku ingin tahu lebih jauh tentang kebenaran informasimu, aku mencoba membobol data pribadinya. Syukurlah kemarin kau berhasil menghapus jejak digital data apa saja yang sudah aku lihat. Terima Kasih Dom,”
“You are Welcome Amelie. Bagaimana? Kau menemukan sesuatu? “
Amelie berdiri dan berjalan ke arah Meja utama. Lalu dibukanya laci meja itu dan diambilnya beberapa dokumen dan diserahkannya pada Dominic.
“Itu, aku mendapatkan itu. Apa yang bisa kau katakan tentang hal ini?” tanya Amelie.
Dominic tersenyum kecil, “ Maksudmu The order of the Sarpente Nero?”
Amelie mengangguk kecil.
“Baiklah Amelie, aku akan sedikit memberitahumu tentang mereka. Organisasi Mafia ini didirikan sejak tahun 1850. Seperti yang kau lihat pada buku mereka. Keluarga Castellani lah yang merintisnya. Mereka bergerak dalam segala bidang. Menguasai segala hal di banyak negara. Kelompok ini sangat kuat di eropa. Dan yang jelas mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang,” ujar Dominic sambil menatap lurus pada Amelie
“Mengapa kau terlibat di dalamnya di kepulauan Bahama Dominic? Kau tau mereka Mafia. Kesepakatan kalian jelas akan lebih menguntungkan mereka dari pada perusahaanmu.”
“Aku tidak mungkin menghindari mereka selamanya. Suatu saat cepat atau lambat itu akan terjadi. So, tidak ada salahnya aku datang dan menghadiri undangan Lucian?”
“Aku tidak percaya padamu 100 persen Dominic, Aku tahu siapa kau. Kau tidak akan mungkin datang jika tidak melihat sesuatu yang berharga di sana.”
Dominic sontak berdiri dan mendekati Amelie yang sedang duduk, sambil mengangkat dagu Amelie, dominic pun berkata,” Aku melihatmu di sana Amelie. Kau lah yang berharga itu. Lebih dari apapun,”
Amelie menarik dagunya dan kembali berkata sambil menatap Dominic, “Buat aku percaya, Dominic, jangan hanya omong kosong,”
Dominic berdiri tegak, sambil merapikan jasnya dia berkata, “Ikut aku makan malam, akan aku ceritakan semuanya,”
“Aku ? Makan Malam denganmu? Persetan dengan kau dan bisnismu Dominic. Aku tidak akan ikut denganmu,”
Amelie berdiri membelakangi Dominic.
Tiba Tiba Dominic memeluknya dari belakang dan berkata tepat di telinganya,” Aku pastikan kau akan makan malam denganku. Jangan lewatkan apa yang akan kau sesali Amelie”
Dominic mencium tipis cuping telinga Amelie, hingga membuat bulu kuduk dan tangan gadis itu meremang. Lalu pergi.
“Aku tunggu kabarmu akhir pekan ini amelie, pastikan kau siap makan malam denganku,”
Dominic pergi begitu saja meninggalkan Castile. Amelie mengamati kepergian Dominic dari jendela Perpustakaan dan mengumpat. Fuck!
******
Malam itu setelah makan malam, Amelie kembali ke ruang perpustakaan dan mengamati kembali Dokumen milik Rodrigo.
Pikirannya melayang pada Lucian, kembali terbayang semua peristiwa yang dialami bersama laki laki brengsek itu. Mulai peristiwa mobil, Kepulauan Bahama sampai di ruang kerja Lucian. Oh Tuhan…Amelie memejamkan mata. Mengapa aku tidak bisa marah?
Mengapa sebagian pikiran tololku ini merasa senang dan ketagihan sentuhan Lucian
Amelie bergumam dalam hati, “Secinta itukah Lucian padaku? Se obsesi itu kah bos mafia ini padaku? “
Tiba tiba….kling….kling… pesan singkat masuk
Dengan hati berdebar, Amelie membuka pesan singkat itu dan…..oh Tuhan ,betapa terkejutnya Amelie melihat video yang dikirim padanya. Video Lucian saat bercinta secara diluar nalar dengan gadis pirang pacarnya di pesta itu.
Tanpa terasa air mata amelie menetes,” Kau hanya mempermainkanku Lucian!”
Segera dilihatnya nomor pengirim Video, ternyata tidak ada dalam daftar yang dimilikinya. Video itu berdurasi 30 menit. Lucian bercinta dengan wanita pirang itu sambil memukulnya dengan sabuk. Sungguh …Freak. Amelie menutup mukanya. Dia terduduk dan menangis dengan keras.
“Bajingan. Buat apa kau mengawasi dan memenjarakanku, kalau kau sendiri liar,” batin Amelie menjerit.
Setelah lelah menangis tersedu sedu, Amelie bangkit berdiri. Dia menatap keluar Jendela kastil.
“Hmm Aku…aku adalah anak dari Vittorio Ferrara. Terlepas dari ayahku mengakui keberadaanku atau tidak, tapi darah mafia italia juga mengalir dalam diriku. Dan kau terlalu meremehkanku Lucian,”
Amelie berjalan mundar mandir di ruang perpustakaan. Dia merasa cukup! Cukup sudah laki laki macam Lucian dan Dominic mempermainkan perasaanya.
“Kali ini mereka yang harus ikut permainanku,”
Segera Amelie melakukan panggilan malam itu juga,” Dominic, aku ikut denganmu makan malam. Jemput aku.”
Amelie tersenyum, air matanya masih meleleh, tapi senyumnya mereka, senyum yang aneh. Dia berpikir, selama ini mencoba menghindari keributan antara Lucian dan Dominic. Memilih jalan damai mengikuti semua permainan Lucian. Menjadikan dirinya sandra di rumahnya sendiri. Sungguh memalukan.
Sekarang tidak lagi. Dia sudah tidak perduli lagi apakah mereka akan saling bunuh atau tidak. Baginya sekarang cuma satu. Membalas semua sakit hatinya. Sakit hati seorang wanita yang merasa dianggap remeh, merasa dipermainkan dan merasa terhina.
“Rupanya dia menganggapku seperti pelacur pirang itu. Kau pikir siapa dirimu Lucian? Kau sudah salah menilaiku.”
Tangan Amelie mengepal dan menggenggam kuat, seolah ingin menghantam apapun yang ada di hadapannya.
*****
Bentley Continental GT milik Dominic, memasuki halaman Kastil Pendragon dengan anggun dengan segala kemewahan dan cita rasa kelas atasnya. Sementara itu, Amelie mengamati masuknya mobil itu dari jendela kamarnya di lantai tiga Kastil itu. Dengan pakaian yang mewah namun sexy dengan nuansa merah nan elegan. Dia menggunakan perhiasan berlian kecil milik keluarganya. Sebenarnya sangat jarang Amelie berpakaian mewah macam itu. Tapi dia ingin Lucian melihat semuanya. Semuanya.
Dia yakin mafia ular itu pasti menaruh beberapa CCTV di dalam kastil tanpa sepengetahuannya. Dan juga anak buahnya yang pasti sudah bersiap merekam setiap gerak geriknya kemanapun dan dengan siapapun.
“Kau harus melihat, apa yang aku ingin kau lihat Lucian !” gumam Amelie.
Segera dia turun ke lantai satu dan menyambut Dominic.
“Wow kau sangat cantik Amelie. Aku sangat yakin kau akan ikut denganku kali ini,” ujar Dominic
Amelie berkata dalam hati,” Yup aku ikut permainanmu, kau sudah mengirim rekaman video brengsek antara Lucian dengan pacarnya untuk menggiringku ikut permainanmu hari ini bukan? Oke aku lakukan. Tapi tunggu dan rasakan akibatnya.!”
“Ah tentu aku harus berdandan secantik mungkin untuk dirimu Dominic.”
“ Mari kita berangkat,” ujar Dominic.
Berdua merak masuk dalam Bentley itu dan segera meninggalkan kastil.
****
Makan malam berjalan sukses, Amelie sempat berpikir bahwa seperti biasanya Lucian akan menelponnya dan meminta dia mengusir Dom. Namun kenapa kali ini tidak? Sampai makan malam selesai? Oke…aku akan menambah dosis untuk mu Lucian.
Bentley sudah berhenti didepan pintu Kastil.
“Aku sangat senang, makan malam denganmu Amelie. Besok atau lusa aku akan menceritakan semua yang aku tahu tentang Lucian dan organisasinya serta alasanku turut serta di dalam permaianan meraka,”
Sontak amelie menatap Dominic dan berkata, ”Sssst” jari telunjuknya menyentuh bibir Dominic yang merah menyala.
“ Turunlah dan ikut denganku Dominic. Aku punya anggur varian terbaru yang belum pernah kau coba,”
“Hemm boleh juga,” kata Dominic sambil tersenyum nakal
Berdua mereka turun dan amelie langsung membawa dominic ke dapur tempat biasanya mawar merah aneh itu tergeletak. Instingnya berkata, pasti di sini ada CCTV yang dipasang Lucian.
Dituangkannya Anggur untuk Dominic dan mereka puan toss lalu mengkonsumsinya.
“Bagaimana rasanya Dominic? “
“Luar biasa, andai aku bisa meminumnya dari gelas lain,” kata dominic sambil menatap amelie penuh makna
Amelie segera maju selangkah ke arah Dominic. Di minumnya anggur merah itu, tapi tidak ditelannya. Segera ditariknya krah baju Dominic dan didekat kannya mulut dominic pada mulutnya. Sengaja dibukanya mulut dominic, lalu disalurkannya anggur merah dari mulutnya ke mulut Dominic.
Sontak saja dominic merasa kaget, dan langsung memeluk Amelie dan menciumnya dengan mesra. Amelie merasa…..hambar. Ciuman Dominic tidak sebuas, seliar Lucian dan justru itu yang tubuhnya cari. Sialan!
Amelie melakukan semuanya itu di lokasi tempat dimana dia perkirakan kamera CCTV bersembunyi. Dan…..benar.
Tak lama kemudian ponselnya berdering. Sambil tetap berciuman mesra dengan Dominic, diliriknya ponsel itu….Lucian!! Amelie bertekad tidak akan mengangkat panggilan itu.
Aksi Amelie makin berani, diraihnya tubuh Dominic dan sambil tetap berciuman, diajaknya Dom pergi dari area kamera CCTV. Lalu tanpa sepengetahuan Dominic, dinyalakannya rekaman suara percintaan Lucian dengan pacar pirangnya. Dalam batin Amelie berkata, “Paling tidak jam 2 siang esok hari kau sudah harus berada di kastil ini Lucian!”
*****
NB
Mohon Like dan vote serta Gift biar tambah semangat nulisnya