Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
****
Setelah mengobrol banyak sampai lupa waktu sampai pukul 9 malam nenek saroh dan ayu pun pamit untuk pulang. Rita mengantarkan ayu dan nenek saroh sampai teras depan.
"ayu kalau libur main ke sini nak biar Tante ada temannya, Tante kesepian" ucap Rita dengan sendu.
" insyaallah tan nanti ayu usahakan" ucap ayu tersenyum lembut.
" makasih ya nek, hati-hati di jalan. Semoga nenek selalu di beri kesehatan ya sampai kita bisa besanan nanti" ucap Rita sambil cekikikan.
Abraham menatap ibunya dengan malas yang lagi-lagi menginginkan cucu, cepat menikah, besanan.Abraham sampai jengah.
Berbeda dengan ayu yang malu dan pipinya bersemu merah dan menunduk karena malu.
" udah ma nanti kemalaman" ucap Abraham menyela pembicaraan mamanya agar tidak terus membicarakan yang tidak-tidak.
" ya udah nek kalau gitu hati-hati ya sampai ketemu lain waktu" ucap Rita melepas tangan nenek ayu yang tadinya ia apit.
"saya pamit Tante, makasih ngrepotin segala macam makanan di bawa pulang" ucap ayu menyalami tangan Rita dan Rita langsung cipika cipiki.
" hati-hati di jalan nak... Tante yang makasih sudah mau datang dan membuat rumah Tante kembali hangat.
" iya Tante sama-sama... assalamualaikum te" ucap ayu berlalu pergi menuju mobil yang akan mengantarkan dirinya pulang.
Sampai di dekat mobil ayu pun membantu neneknya untuk menaiki mobil. Ayu dan Abraham menunggu di dekat pintu mobil.
Setelah memastikan neneknya aman ayu pun menutup pintu mobil dan menuju ke depan samping sopir. Abraham pun yang tanggap langsung membukakan pintu mobil.
" makasih kak," ucap ayu yang Lalu naik ke dalam. Abraham pun memutari mobilnya danm asuk lagi untuk menyetir mobil.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan mereka pun sampai di rumah ayu jam 9:25 Karena terjebak macet.
Abraham turun lebih dulu dan di susul ayu yang turun sendiri. Abraham membantu nenek saroh turun setelah itu membawakan oleh-oleh yang tadi di kasih ibunya.
" makasih Lo nak braham, kita ke sana nggak bawa apa-apa pulang malah di bawa semua makanannya" ucap nenek saroh saat sampai di teras rumah. " nak braham nggak mau mampir dulu?" Tanya nenek saroh.
"nggak usah nek udah malam, kapan-kapan saja Abraham main. Kalau gitu Abraham pulang ya nek, ayu ..." Ucap Abraham sesudah menyalami nenek saroh.
"iya nak hati-hati" ucap nenek saroh.
"Hati-hati kak jangan ngebut" ucap ayu dengan tersenyum sambil melihat wajah Abraham.
Saat Abraham melihat ayu yang sedang memperhatikannya ayu buru-buru menundukan kepalanya.
Abraham pun pergi meninggalkan rumah ayu lalu pulang ke rumah karena matanya yang sudah sangat mengantuk. Untung saja Abraham masih bisa menahan kantuknya sampai di rumah.
Dia pun langsung masuk ke kamar dan mencuci tangan, wajah dan kaki lalu menuju ke ranjang. Tidak butuh waktu lama terdengar dengkuran halus dari mulut Abraham.
***
Ke esokan harinya ayu bangun sangat pagi sebelum adzan subuh dia memasak nasi goreng lalu membereskan peralatan dapur.
Ayu pun membersihkan diri lalu masuk ke dalam kamar dan berganti pakaian.
Nenek saroh yang kebetulan dari kebun pun meletakkan topinya di tempatnya lalu mengambil air minum di dapur. Ia melihat makanan yang berada di meja makan.
Teringat andai anaknya masih hidup. Tiba-tiba ayu datang dari belakang nenek saroh dan mencium pipi nenek saroh.
"Kamu ya suka banget bikin nenek kaget" ucap nenek saroh sambil mengusap-usap dadanya.
" hehe maaf nek" ucap ayu mengambil tempat duduk di sebelahnya dan mereka pun memulai makan bersama pagi hari mereka karena harus menghadapi ulangan nanti.
Selesai makan saat ayu ingin membereskan piring kotor nenek saroh mencegahnya karena takut kalau seragamnya akan terkena noda
" kalau begitu ayu berangkat ya nek, doain semoga ayu bisa mengerjakan soal dengan baik" ucap ayu meminta doa restu dari neneknya.
" iya nak itu pasti" ucap nenek saroh.
" daaa nek, assalamualaikum" ucap ayu melambaikan tangan.
Setelah kepergian ayu nenek saroh pun menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dengan sabun. Karena tidak hati-hati nenek saroh terpeleset dan kepalanya membentur sisi bak mandi dan mengeluarkan darah, nenek saroh langsung tidak sadarkan diri.
Ayu yang baru sampai di dekat rumah Shasa pun kembali karena teringat ponselnya ketinggalan di kamar.
Begitu sampai di depan rumah pintu rumah ayu masih terbuka, saat masuk ke dalam rumah sepi tidak ada neneknya. Ayu pun penasaran dan mencari neneknya di kamar namun tidak ada, dia menuju ke dapur namun tidak ada juga.
Ayu mengambil air minum terlebih dahulu karena sangat haus, saat ingin mengambil air minum tidak sengaja matanya melirik pintu kamar mandi yang agak terbuka, ayu pun menghampirinya secara perlahan.
Dan betapa terkejutnya saat ia membuka pintu kamar mandi dan melihat neneknya yang sudah bersimbah darah.
" nenek....bangun nek" ayu menangis sambil mengguncang tubuh neneknya yang sudah tidak sadarkan diri." Nenek bangun, jangan buat ayu takut nek...tolong....tolooooong" teriak ayu dengan menangis sesenggukan.
Karena tidak akan ada orang yang mendengar ayu pun berlari keluar rumah untuk mencari pertolongan. Sampai di halaman suami bi Sumi lewat akan berangkat menarik angkot. Karena dia seorang supir angkot.
" pak Ujang...pak...tolong... tolooongg pak, tolong nenek ayu pak" ucap ayu yang masih sesegukan karena menangis.
" ayu, ada apa yu...kenapa nenek kamu? Ini kenapa ada darah di baju kamu?" Pak Ujang bingung karena ayu menangis terus.
" nenek pak...nenek jatuh di kamar mandi pak...ayo pak tolong nenek pak" ucap ayu yang sedikit bisa mengontrol bicaranya.
"ayo...ayo" ucap pak Ujang yang mengikuti ayu berlari lagi masuk ke dalam rumah dan menuju kamar mandi. " astagfirullah nenek...ayo yu kita bawa kerumah sakit sekarang" ucap pak Ujang yang langsung membopong tubuh nenek saroh keluar rumah.
Ayu pun berjalan terlebih dahulu lalu membukakan pintu angkot yang di bawa pak Ujang tadi. Setelah itu pak Ujang pun langsung naik ke kemudi dan tancap gas menuju rumah sakit.
Saat di perjalanan ayu mendapatkan telpon dari Shasa.
'yu kamu di mana kok belum datang?'tanya Shasa di seberang telepon.
'ma-maafin aku ya sha aku nggak bisa jemput kamu....nenek jatuh di kamar mandi. Sekarang aku lagi menuju ke rumah sakit...maaf ya sha' ucap ayu yang masih terdengar menangis.
'ya Allah yu, ya udah kamu tenang ya...pasti nenek kamu baik-baik aja kok...kamu harus kuat demi nenek... kalau gitu biar aku ijinkan ke guru kalau kamu nggak bisa ikut ulangan" ucap Shasa dengan khawatir dan panik.
'makasih ya sha, aku tutup dulu telponnya' ucap ayu yang langsung memutuskan panggilan teleponnya.
Ayu mengusap wajah neneknya yang terlihat pucat sambil terus menangis. " nenek harus kuat, ayu nggak mau sendirian" ucap ayu menangis sesenggukan sambil memangku kepala neneknya.
•••
::::>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt