Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 18 " Kue dari tante Syntia
Tante Syntia membuatkan kue untuk ku dan abang , karna rasa bahagia nya .beliau membuat kue itu dengan penuh kebahagiaan .aku masih di rumah sakit belum di izinkan pulang .
Abang ku tidak kerja demi menunggu ku dia sudah 5 hari cuti hanya untuk menjaga ku di rumah sakit.
Tante Syntia pun sampai di rumah sakit sambil membawa kue buatan nya .
" Assalamualaikum " tante Syntia masuk membawa kue itu dengan senyuman manis nya.
" Waalaikum.salam " jawab ku dan abang sambil tersenyum.
" sayang ini tante bawa kue bikin sendiri di jamin sehat" tante Syntia sambil mendekati ku .
" iya tan terimakasih , aku makan ya" aku memakan nya dengan bahagia sambil tersenyum.
" iyah tante bahagia kalau kau udah mendingan , karna bagi tante dirimu dan abang itu putra kwndung tante karna ingin sekali mempunyai putra ." tante Syntia memeluk ku sambil tersenyum bahagia.
" tan gimana kondisi om Aby?" abangku memakan kue itu juga sambil tersenyum.
"yah begitu lah , kadang kambuh lagi sampai nggak bisa tidur nyenyak" tante Syntia memandangi abang sambil duduk di kursi .
" sabar ya tan , nanti kalo aku udah sehat akan mendonorkan ginjal ku ini untuk Om Aby , Diani tidak perlu tau karna aku nggak mau membuat nya makin tertekan " aku mengelus pipi halus Tante Syntia.
" iyah , tante juga nggak mau sikap nya semakin kasar pada mu" tante Syntia memeluk ku.
" vid gimana kabar mu?" Dimas masuk sambil membawa keripik pisang manis kesukaan ku.
" Alhamdulillah udah enakan" Aku menjawab sambil tersenyum .
" Dim kau seperti nya habis kerja keras ya?" tante Syntia memakan keripik pisang itu.
" iyah tan , tadi sebelum ke sini aku di suruh kakek mengambil buah mangga dulu di kebun jadi keringat nya keluar." Dimas duduk sambil memandangi nya.
" kok tante tidak di kasih sih" tante Syntia tertawa gemas melihat pipi Dimas penuh peluh .
"iyah , tadinya aku mau bawa tapi kakek bilang nanti aja di rumah nya aku ke mari jalan kaki karna motor nya rusak. " Dimas memandangi nya .
" oh gak papa kok , becanda " Tante Syntia tersenyum manis.
" vid ini mangga dari kakek Udin untuk mu dan abang , ini untuk tante " Galang membawa mangga itu dalam 3 plastik
" kok kau yg bawa sih gal?" Dimas kaget.
" iyah , kakek mu tadi memanggil ku katanya berikan ini pada David dan tante Syntia ,tadinya mau nanti di rumahnya aja , tapi kakek mu memikirkan ulang lagi" Galang menghela nafas nya.
" oh gitu ya" Dimas tersenyum sambil menatap nya, aku hanya diam melihat kedua temanku itu.
Tante Syntia hanya diam melihat nya .
Sementara di kantor , Ditya sedang sibuk mengerjakan tugas nya dengan serius.
Erlang pun menghampiri nya sambil tersenyum
" dit kita kerumah sakit yuk " Erlang menepuk pundak nya .
" gua sibuk lang , elu aja nanti kalo udah beres baru menyusul , oh iya lang David udah sadar " Ditya memberitahu pada Erlang jika aku sudah sadar.
" serius ?" Erlang kaget tak percaya.
" iya lah , makannya ke sana dulu aja " Ditya menutup leptop nya.
" oke deh gua mau ke sana" Erlang keluar sambil girang terlihat .
" itu anak semangat bener" gumam Ditya sambil menggelengkan kepala nya.
Lalu dia mengerjakan tugas nya lagi , sementara Erlang sudah sampai di rumah sakit.
" Assalamualaikum" Erlang masuk sambil membawa makanan yg dia beli di jalan.
" Waalaikum salam " jawab kami semua .
" Vid gimana sekarang?" Erlang mendekati aku sambil menarik kursi kosong .
" udah mendingan , kau tidak kerja?" aku memandangi nya.
" lagi libur dulu , lelah rasanya setiap hari harus menghadapi para klien baru" Erlang menjawab sambil tersenyum.
" kalo boleh tau kau kerja di mana?" Dimas memakan kue itu.
" Di perusahaan kakek ku " Erlang menjawab sambil membenarkan jaket nya.
" oh ,kalo ayah mu kemana nak?" Tante Syntia menjawab.
" ayah nikah lagi tan" Erlang lesu sambil mengingat nya.
" kenapa memangnya ?Maaf ya " tante Syntia menatap nya penuh rasa ingin tau.
" karna tergoda wanita malam" Erlang menjawab .
" ibu mu kemana nak?" om Aby menghampiri sambil di dorong oleh suster menggunakan kursi roda.
" sudah meninggal om , karna sakit hati jadi sakit tidak mau berobat " Erlang menceritakan sambil menahan butiran air matanya.
" maaf ya ,sekarang tinggal sama siapa?" om Aby mengelus nya.
" sama kakek dan nenek" Erlang menjawab sambil menatap nya.
" oh iya" Om Aby tersenyum.sambil mengelus nya.
Aku hanya diam melihat dan mendengar nya .
Sementara di kantor Ditya sudah beres dan bergegas memakai jas nya lalu menuju tempat parkir lalu ke rumah sakit sambil mampir terlebih dahulu di toko cake kesukaan ku.
Setelah dapat dia pun masuk lagi ke mobil dan menuju rumah sakit .
Mobil Diani menghalanginya sampai membuat nya kesal.
Lalu dia turun untuk mengetahui maksud nya .
" ada apa sih ?" Ditya menatap nya serius.
" gua mau elu temani ke kafe untuk makan dan karaoke" Diani menarik dasi nya.
" nggak bisa , gua sibuk!" Ditya menolak sambil meninggalkan nya.
" ayo lah kita jalan sehari ini aja " Diani menggoda nya sambil merangkul .
" lepas! Hei! Sadar ya elu udah punya kekasih , dia sekarang ada di rumah sakit harus nya elu temani , menjenguk nya aja tidak , elu harus sadar dia itu sangat mencintai elu dengan tulus lebih dari nyawa nya sendiri" Ditya melepaskan tangan Diani sambil menatap bola mata indah itu dengan tajam.
" gua dan dia sudah tidak ada hubungan apa - apa , elu tau itu!" Diani memutuskan aku padahal diriku begitu mencintai nya bahkan rela melakukan apa pun demi bisa membuat nya bahagia.
" elu benar- benar keterlaluan , tidak punya hati! Elu akan menyesal telah membuang malaikat tak bersayap seperti David " Ditya melenggang meninggalkan Diani .
Diani hanya diam dengan kekesalan nya .
" aaaaa kesalll" teriakan Diani sambil meremas tangan nya.
Ditya sudah sampai di rumah sakit , dia masuk dengan wajah kesal nya.
" Assalamualaikum , vid gua bawa cake kesukaan elu" Ditya memberikan aku Cake itu.
" Waalaikum salam , terimakasih " aku menerima nya dengan bahagia .
Ditya hanya tersenyum.melihat ku