Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Mata Elang
Aku coba menawarkan kegiatan lain ke Gala, agar dapat membuat dia tidak berdiam diri terus memikirkan masalah kami orang tuanya.
"Sayang mau bantu bunda di dapur kita buat mie goreng yuk, kebetulan bunda masih ada bahannya" tawarku ke gala agar dia bisa melupakan kejadian itu
"Mau Bunda dari pada aku tidak berbuat apa-apa juga ini" sahutnya sangat bersemangat
Kami pun kedapur untuk membuat mie goreng kesukaan anak-anakku semua, walau dengan bahan yg sederhana, tapi karena dibuat dengan rasa cinta dijamin rasanya mantul deh.
Aku tak peduli lagi jika nanti ayahnya anak-anak bertanya lagi, dari mana bahan-bahan nya sedangkan dia tidak pernah membeli bahan mie goreng, asalkan anak-anakku senang dan bahagia itu yang utama buatku saat ini.
Aku tinggal mengatakan itu bahan dari rumah ibu tadi, karena kebetulan ada dan ibu menyuruhku untuk membuat mie goreng.
Aku menyiapkan semua bahannya diatas meja, dan aku hanya menyuruh kakak Gala membantuku memotong-motong bakso dan sosis saja yang gampang, dan bahan yang lainnya aku yang eksekusi dengan segera ku cuci sayur sawinya,wortel kemudian aku berkutat dengan perbawangan dan teman-temannya.
Setelah semua bahannya siap aku mulai membuatnya, dan sulungku dengan rajin nya membersihkan meja dan semua alat-alat yang dipake tadi kemudian dia mencucinya di wastafel tempat cuci piring.
Anakku sejak kecil kudidik untuk bisa mandiri, dan mengajarkan pekerjaan rumah secara pelan-pelan yang ringan ringan saja dulu, agar kelak dewasa sudah tidak asing dengan pekerjaan rumah, dan pastinya akan kuajarkan juga untuk tahu tentang dunia perdapuran dan memasak, karena bukan hanya perempuan yang wajib tahu memasak namun lelaki pun tak masalah.
Akhirnya mie goreng buatan Bunda sudah jadi dan wanginya memenuhi ruangan dapur dan tercium sampe ke depan, karena kakak Gala setelah mencuci tadi keluar ke halaman untuk menyiram tanaman, dan dia mencium harum masakan ku makanya dia sudahi acara siram menyiram dan langsung masuk kedapur.
"Mmmm harum nya Bunda mie goreng sampe ke halaman tercium" kata kakak Gala yang sudah berdiri disampingku menghirup wangi mie goreng yang masih ada diwajan diatas kompor
"Wangi ya nak sampe keluar?" tanyaku sambil tersenyum sambil memindahkan mie goreng ke wadah untuk di sajikan dimeja makan.
"Iya bunda....masakan bunda tidak ada lawannya dalam rasa dijamin enak bangeeeetttt deh...."jawab kaka gala sambil menunjukkan kedua jempolnya menandakan OKE
"Idiiih anak sholehnya Bunda sudah pintar ya sekarang pake rayuan gombal ke bunda...belajar dimana kakak?" tanyaku sambil senyum-senyum melihat anakku.
"Bukan rayuan gombal namanya ini Bunda, namun kenyataan seperti itu kalo masakan bundaku ini tak ada duanya"sahut gala sambil mengedipkan matanya sebelah
"Hahahaha.....ini anak Bunda benar-benar ya paling bisa menggombali bundanya, main kedip kedip mata segala" tawaku seketika
"Kan Bunda buatnya dengan cinta nak sehingga mie goreng nya jadi enak dan wangi semerbak...hahahaha" jawabku sambil tertawa lagi
MasyaAllah...dengan bercanda dengan sulungku saat ini aku bisa sedikit terhibur, dan melupakan sejenak masalah rumah tangga yang sangat membebani pikiran dan perasaanku saat ini, yang efeknya juga sudah ke anak-anak khususnya si sulung yang sedikit banyaknya sudah mengerti apa yang terjadi.
"Mau makan sekarang sayang atau tunggu adik-adiknya pulang" tanyaku ke gala
"Aku mau makan sekarang saja Bunda, nanti kalo ada Ayah nanti mie gorengnya jadi tidak enak deh" cicit nya
"Lho kok bicaranya begitu nak...itu Ayahmu sayang" jelasku karena aku tak mau anak-anakku jadi membenci Ayahnya sendiri, walau terkadang memang perilaku seseorang bisa membuat kita menjadi tidak suka.
"Gala tahu Bunda itu Ayahnya Gala tapi gala tidak suka dengan sikap kasar Ayah ke Bunda....memang Bunda tidak sakit hati kah?" tanya Gala dengan nafas yg berat sepertinya dia lagi menahan tangisnya.
"Sudah ya nak tidak usah bahas tentang itu lagi...kita makan sekarang ya nanti adik-adiknya bunda kasih makan kalo sudah datang dari rumah kakek" bujuk ku ke Gala agar tidak merusak suasana hatinya yang tadi sudah senang-senang.
"Iya Bunda kita makan sekarang saja ya" sahutnya sudah mulai ceria lagi.
Kuambilkan mie goreng buat kakak gala dan kutaruh dipiringnya, kemudian kuambil juga untuk diriku lalu kami pun berdoa dulu sebelum makan.
"Mmmm yummy bunda....lezat"ucap gala sambil mengangkat jempolnya
Sambil makan aku melihat anakku yang begitu menikmati mie goreng buatanku, yang menurutnya begitu lezat.
Setelah kami berdua makan, kubereskan bekas makanku dan gala, kemudian aku menyuruh gala untuk membawakan ibu mie goreng yang aku buat tadi.
"Nanti langsung pulang ya nak dari hantarkan ibu mie goreng" kataku
"Iya Bunda Gala nanti langsung pulang karena kasian Bunda sendirian dirumah" jawabnya sambil keluar membawa mie goreng yang sudah aku masukkan ke wadah tuppe*are.
Sambil menunggu Gala dari rumah ibu aku membuka hp ku, dan melihat aplikasi sosial media ku dan disana kuliat ada DM yang masuk dari akun bernama mata elang....
Aku membukanya dan dia mengirimkan kata Hi....apa kabar arin?
Aku bingung ini akun siapa, dan dia tau nama panggilan ku yang hanya seseorang yg dekat denganku memanggilku seperti itu, hanya astrid dan suamiku yang panggil seperti itu.
Aku tak mau membalasnya karena aku tak mengenal akun tersebut...setelah aku membuka profilnya pun tdk ada foto sama sekali.
Kuletakkan hpku dimeja dan menyalakan tv, dan mencari siaran tv yang bisa menghibur ku saat ini, akhirnya kudapatkan siaran kartun anak-anak yang kembar dan berkepala botak.
Drrtt...drrtt
Tiba-tiba hp aku berbunyi....aku melihat itu telpon dari suamiku. Aku mengangkatnya
"Assalamu alaikum Ayah"jawabku
"Waalaikum Salam...kamu sudah dirumah" tanyanya dengan datar
"Iya sejak siang tadi aku sudah dirumah...anak-anak masih dirumah kakeknya?" tanyaku
"Iya mereka masih disini, karena kupikir kamu belum pulang dari jalan sama sahabatmu itu" jawabnya seolah-olah ada nada tidak suka dari ucapannya
"Aku tidak pergi jalan ayah, aku keluar untuk membeli bahan puding pesanan astrid buat lusa acara pengajian dikompleknya" jelasku karena aku tak mau dia berprasangka buruk, terhadap astrid sahabatku yang sudah seperti saudara perempuan bagiku.
"Ya sudah aku siapkan anak-anak dulu baru aku bawa pulang" jawabnya dan langsung menutup telponnya tanpa mengucap salam seperti biasa kalau lagi marah.
Huffft biarlah aku sudah capek untuk menegur nantinya akan timbul pertengkaran lagi.
Aku lanjutkan nonton sambil menunggu anak-anakku kembali.
Drrtt...drrtt....
Hp ku berbunyi kembali dan kulihat ada telp masuk namun nomor baru....aku coba mengangkatnya
"Halo Assalamu Alaikum....maaf ini dengan siapa? tanyaku
"Waalaikum salam....ini dengan MATA ELANG" jawabnya
MATA ELANG...?????
Hayoo main tebak - tebakkan yuk...siapakah dia?
Kisah masa lalu Yudha pilu juga
Sekarang kamu yg harus mantapkan hati Rin, gk usah ngasih pilihan ke Yudha
belum tentu juga Yudha nya mau sama Astrid.
mau nya Yudha cuma kamu Rin, kalo kamu tolak pasti Yudha akan mundur dan gk akan pilih Astrid.