NovelToon NovelToon
ISTRI YANG TERTUKAR

ISTRI YANG TERTUKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

Sepasang Suami Istri Alan dan Anna yang awal nya Harmonis seketika berubah menjadi tidak harmonis, karena mereka berdua berbeda komitmen, Alan yang sejak awal ingin memiliki anak tapi berbading terbalik dengan Anna yang ingin Fokus dulu di karir, sehingga ini menjadi titik awal kehancuran pernikahan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlahan Membuka Hati

Waktu terus berjalan, meninggalkan jejak di hati Anna dan Alan. Mereka telah menjalani hidup masing-masing selama beberapa bulan sejak keputusan Anna untuk meninggalkan rumah. Meski jarak fisik memisahkan mereka, kenyataan bahwa cinta itu masih ada di antara mereka tidak bisa diabaikan.

Anna mencoba menjalani hidup baru dengan rutinitas sederhana. Ia menyibukkan diri dengan pekerjaan dan menikmati kebebasan yang dulu sempat ia rindukan. Namun, ada malam-malam panjang di mana ia merasa kosong. Kenangan bersama Alan selalu menghantui pikirannya, menyisakan rasa rindu yang tak bisa ia abaikan.

Di sisi lain, Alan pun berjuang. Ia menghabiskan waktu untuk introspeksi, memperbaiki dirinya, dan mencoba menjadi pria yang lebih baik. Setiap kali ia merasa ingin menyerah, bayangan Anna selalu membuatnya bangkit kembali.

Suatu hari, tanpa rencana, mereka bertemu di sebuah toko buku kecil di sudut kota. Anna sedang memeriksa rak buku, sementara Alan masuk tanpa sengaja. Saat mata mereka bertemu, waktu terasa berhenti.

“Anna...” Alan memanggil pelan, suaranya hampir bergetar.

Anna menoleh, terkejut tapi berusaha tetap tenang. “Alan... apa kabar?”

Alan tersenyum tipis. “Lebih baik sekarang setelah melihatmu.”

Anna mencoba menahan senyumnya, tapi ada sesuatu di dalam dirinya yang hangat saat mendengar kata-kata itu.

---

Setelah pertemuan tak terduga itu, mereka memutuskan untuk bertemu kembali. Kali ini, tidak ada tekanan, tidak ada tuntutan. Hanya dua orang yang mencoba menemukan kembali hubungan mereka di tengah luka dan kenangan.

Mereka memilih sebuah kafe kecil yang tenang untuk berbicara. Alan terlihat lebih tenang dan dewasa, meskipun sorot matanya masih menunjukkan rasa bersalah.

“Anna, aku tahu aku tidak pantas meminta ini, tapi aku ingin kita mencoba lagi,” kata Alan setelah percakapan ringan mereka.

Anna menatapnya dalam-dalam, mencari kejujuran di matanya. “Alan, aku tidak tahu apakah aku siap. Luka itu masih ada. Rasa sakit itu masih terasa.”

Alan mengangguk pelan. “Aku mengerti. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku bersedia menunggu. Aku akan melakukan apa pun untuk membuktikan bahwa aku pantas mendapatkan kesempatan kedua.”

Anna terdiam, hatinya bimbang. Ia tahu bahwa cinta untuk Alan masih ada, tapi ia juga takut untuk terluka lagi.

“Aku butuh waktu, Alan,” katanya akhirnya.

Alan menggenggam tangannya di atas meja. “Aku akan memberimu waktu sebanyak yang kamu butuhkan.”

---

Hari-hari berlalu, dan komunikasi antara Anna dan Alan perlahan mulai kembali. Alan menunjukkan perubahan yang konsisten, sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Ia tidak lagi memaksakan keinginan atau membebani Anna dengan harapannya. Sebaliknya, ia mendukung Anna dari jauh, memberikan ruang yang ia butuhkan.

Anna pun mulai merasakan perasaan yang perlahan tumbuh kembali. Ada momen-momen kecil yang membuatnya merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, mereka masih memiliki kesempatan untuk bahagia bersama.

Suatu malam, Alan mengajak Anna untuk makan malam. Ia memilih restoran kecil yang intim, tempat yang menawarkan suasana tenang dan santai. Anna, meski ragu, setuju untuk datang.

Saat mereka duduk bersama, Alan mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara.

“Anna, aku tahu aku tidak sempurna. Aku tahu aku telah membuat banyak kesalahan. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku berusaha untuk menjadi pria yang lebih baik, untukmu, dan juga untuk diriku sendiri.”

Anna menatapnya, matanya dipenuhi emosi. “Alan, aku bisa melihat usahamu. Dan aku menghargai itu. Tapi aku tidak bisa mengabaikan rasa sakit yang pernah kamu berikan padaku.”

Alan menggenggam tangannya. “Aku tidak meminta kamu untuk melupakan, Anna. Aku hanya ingin kamu memberi aku kesempatan untuk menunjukkan bahwa aku bisa lebih baik.”

Air mata mengalir di pipi Anna. “Aku ingin percaya padamu, Alan. Tapi aku takut.”

Alan menghapus air matanya dengan lembut. “Aku juga takut, Anna. Tapi aku lebih takut kehilanganmu selamanya.”

---

Hubungan mereka mulai membaik, meski perlahan. Anna masih menjaga jarak, tapi ia mulai membuka hatinya sedikit demi sedikit. Alan pun tidak lagi tergesa-gesa. Ia tahu bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang harus ia bangun kembali dari awal.

Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, menjelajahi tempat-tempat baru, dan mencoba menciptakan kenangan yang tidak dibayangi masa lalu. Ada tawa, ada senyuman, dan perlahan, ada harapan.

Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Ada momen-momen di mana keraguan dan rasa sakit kembali muncul, membuat mereka bertanya-tanya apakah mereka benar-benar bisa melanjutkan.

“Alan, aku tidak tahu apakah aku cukup kuat untuk ini,” kata Anna suatu malam saat mereka berjalan di taman.

Alan berhenti, menatapnya dengan serius. “Anna, kamu tidak harus kuat sendirian. Kita bisa melalui ini bersama, jika kamu bersedia.”

Anna menatapnya, hatinya dipenuhi kebingungan dan harapan. “Aku ingin percaya, Alan. Aku ingin percaya bahwa kita bisa bahagia lagi.”

Alan tersenyum, meski matanya berkaca-kaca. “Aku akan melakukan apa pun untuk membuatmu percaya, Anna. Karena kamu adalah segalanya bagiku.”

---

Malam itu, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Anna merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, mereka bisa menemukan jalan kembali. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tapi ia juga tahu bahwa cinta yang mereka miliki layak untuk diperjuangkan.

Mereka berjalan pulang dengan tangan saling menggenggam, meninggalkan jejak langkah yang penuh dengan harapan di jalanan yang sepi.

1
Erny Manangkari
bru mulai baca ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!