Celine adalah wanita yang beruntung di cintai Lucky. Tapi ia tak tau kalau sebenarnya Lucky ini mempunyai kepribadian ganda, kalau ia sedang senang hatinya maka apapun yang kekasihnya mau akan di berikan tapi jika tidak maka siksaan yang Celine dapatkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Kedatangan Salsa membuat rumah menjadi ramai karna Salsa emang orangnya ceria dan heboh sendiri. Itu lah sebabnya mengapa Celine senang bersahabat dengan Salsa, tak hanya heboh, ia juga setia terhadap sahabatnya dan melindungi orang yang ia sayang contohnya saat ia di culik oleh Lucky. Ia rela mati demi sahabatnya apa lagi yang kurang dalam diri Salsa untuk tidak di jadikan sahabat plus keluarga bagi Celine.
Setelah perut terisi dengan kenyang, pak Broto ingin menyampaikan hal penting kepada Celine dan sahabatnya. Karna mungkin saat ini lah yang tepat bagi nya, melihat kondisi Celine dan Salsa yang sudah sembuh 100% membuat ia yakin untuk memberikan kenyataan yang ada.
"Celine dan Salsa ada yang papa sampaikan kepada kalian. Setelah bersih-bersih kita duduk di ruang tamu ya, ucap pak Broto mengajak dua gadis ini berbicara serius"
Celine dan Salsa saling pandang, hal apa yang di sampaikan oleh papa nya Celine. Celine yang di tatap matanya oleh sahabatnya hanya menggeleng kepala dan mengangkat bahunya tanda ia tak tau apa-apa. Serasa semua sudah bersih dan rapi, bergegas mereka duduk di ruang tamu bersama mama Dinda yang dari tadi sudah membawa cuci mulut untuk pengganti makanan berat.
Tak lupa pak Broto dengan santai bermain hp sambil menunggu 2 gadis ini.
Celine dan Salsa pun duduk di sebelah mama Dinda, tak lupa mereka mengambil buah pisang untuk mencuci mulutnya agar terasa segar.
"ada apa pa. Kenapa papa mengajak aku dan Salsa ngobrol di ruang tamu. Emang hal penting apa yang ingin kami ketahui pa, ucap Celine perwakilan dari isi hati Salsa."
Pak Broto mengambil sikap serius sebab hal inilah yang ia tunggu-tunggu bersama keluarga Salsa untuk memberitahukan masalah Lucky.
"Begini, Salsa kamu itu sudah om anggap sebagai putri om sendiri. Jadi apa pun yang terjadi di luar sana jangan sungkan untuk memberitahukan kepada om."
Salsa yang mendengar penuturan pak Broto mengerutkan alis, arah mana sebenarnya pembicaraan ini, pikirnya.
"Sebenarnya sewaktu kalian di rumah sakit baik Celine maupun Salsa pada waktu itu, mama my menghubungi pihak polisi dan menceritakan apa yang terjadi di hutan. Bergegas pak polisi menuju ke TKP ternyata .... "
"Ternyata apa pa, ujar Celine yang tak sabar mendengar cerita papa nya."
Sedangkan Salsa masih menyimak dengan baik.
"Ternyata jenazah Lucky tak ada di lokasi kejadian, ucap pak Broto melihat satu persatu ekspresi Celine maupun Salsa."
Jedderr
Bagai petir di pagi hari berita yang di sampaikan pak Broto. Baik Celine maupun Salsa tak dapat membendung keterkejutan yang ia dengar dari pak Broto papa Celine. Mereka kira Lucky sudah tiada ternyata ...
"Maksud om, jenazah nya hilang gitu. Ungkap Salsa"
"Om gak tau Sa jenazahnya hilang atau bagaimana. Yang jelas polisi katakan kalau Lucky tak berada disana. Entah ia masih hidup ataupun sudah mati kami gak tau. Sebab om dan papa mu juga mencari tahu keberadaanya tapi tak di temukan. Makanya om berani mengungkapkan sekarang karna melihat kondisi kalian yang sudah stabil."
Celine yang mendengar penjelasan papa nya tak bisa berkomentar apa-apa sebab bayangan yang terjadi tiba-tiba terlintas di benaknya betapa bangsatnya Lucky yang telah melakukan perbuatan keji padanya.
"Makanya kami menyarankan kalian untuk pindah kuliah sebab takut terjadi yang tak diinginkan. Tapi kalian kekeh untuk kuliah di kampus itu, ujar mama Dinda menyuarahkan isi hatinya selama ini"
"Kalau tau si gila itu hilang pastinya Celine dan Salsa gak mau ma kuliah lagi disitu. Tapi mau bagaimana lagi tinggal 1 semester lagi ma gak mungkin kami pindah begitu saja, pastinya pihak kampus pun tak mengizinkannya, ungkap Celine."
"Ya sudah itu hak kalian dan pendapat kalian. Kami sebagai orangtua hanya memberikan pengakuan kalau ternyata Lucky telah menghilang di hutan itu. Entah dia masih hidup ataupun sudah meninggal kita tal ada yang tau. Yang jelas kalian harus berhati-hati dengannya, ujar mama Dinda."
"Ia ma, aku dan Salsa pasti bisa menjaga diri."
"Baguslah kalau begi Cel, kami tenang mendengarnya. Terkhusus kamu Cel, jangan pergi kemanapun sendirian, harus di temeni kalau gak Salsa atau mama. Ingat itu Cel, ungkap sang papa."
"Ia pa"
"Om tenang saja, Salsa akan jaga Celine sebaik-baiknya dan nanti Salsa ajari ia ilmu bela diri. Jadi sewaktu - waktu ada yang jahat dengannya setidaknya Celine bisa melindungi dirinya tanpa harus di jaga orang lain."
Penjelasan Salsa membuat kedua orangtua Celine tenang, setidaknya Celine bisa menjaga dirinya dengan baik. Meraka tak mau hal buruk terjadi lagi pada anaknya.
"Ya sudah kalau begitu kami berangkat dulu ya om soalnya sudah telat, ujar Salsa sambil menyalim tangan mama Dinda dan pak Broto"
"Celine juga ya pa ma, berangkat bareng Salsa."
Mama Dinda dan pak Broto pun mengizinkan kedua gadis di hadapannya pergi untuk menimbah ilmu. Tak mungkin ia mengekang anaknya hanya karna ulah seseorang. Toh selama beberapa minggu ini Lucky tak muncul dalam kehidupan anak-anaknya.
Celine dan Salsa pun bergegas berangkat kuliah untuk mengambil surat untuk melaksanakan KKN. Mereka berangkat dengan sopir pak Suganda sebab ia tak mau anaknya kenapa-kenapa.
Di dalam perjalanan baik Salsa dan Celine hanya bisa terdiam memikirkan perkataan orangtua Celine.
Salsa yang melihat perubahan dalam diri sahabatnya langsung menghiburnya.
"Cel, lo jangan diam aja. Kalau ada apa-apa kasih tau gue. Mana tau gue bisa bantu, ungkap Salsa"
"Gue kepikiran perkataan nyokap bokap gue Sa, kenapa bisa hilang tu orang padahal terakhir itu dia sudah kritis. Atau jangan - jangan ada yang bantu dia ya Sa."
"Entahlah Cel gue juga gak ngerti, ya semoga saja di benaran tewas dan di makan binatang buas makanya mayatnya tak di temukan. Pun beberapa minggu belakangan ini kita gak ada ngerasa yang aneh dalam keseharian kita kan Cel."
"Ia sih Sa, tapi setidaknya kita tetap berjaga - jaga aja ya S takutnya ia datang membuat perhitungan dengan kita terutama loe Sa. Gue gak mau lo sampai kenapa - kenapa lagi, ungkapnya sambil memegang tangan Salsa."
"Ia Cel, toh kalau ia muncul pastinya ia akan di tangkap Cel, kan sekarang ia buronan pastinya sulit untuk keluar, ujar Salsa mengemukakan pendapatnya."
"bener juga loe ya Sa, semoga aja dia sudah tewas dan kita bisa hidup tenang. Amin"
"Amin"
Tak terasa perjalanan mereka sampai di kampus dan telah di tunggu oleh rombongan temen - teman lainnya yang satu daerah.