"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Siang pak."
Kini tinggal 2 gadis dengan 1 pria itu.
"Kak, maafin aku ya, semuanya gara-gara aku. Hiks hiks."
" nggak papa kok, cil." ucapnya sambil membalas pelukan gadis kecil itu.
" nanti aku sama abang temenin kakak ya ke Rumah sakit."
Syifa langsung menoleh ke Pria dengan jubah putih yang begitu tampan itu, walaupun setengah wajahnya di tutup oleh sorban tapi bisa di lihat dari alis dan matanya
"Nggak, nggak boleh nolak, kakak kan udah nyelamatin aku, masa aku pergi ninggalin kakak. Entar aku merasa bersalah trus."
"Iya, kamu akan kami antar, dan terimakasih sudah menolong adik saya."
"Hiiiim."angguknya
" nama kakak cantik siapa?"
"ehm, ehm, Kenalin nama gue Syifa syeena Queenza Abimana. Cantik kan mirip Syifa Hadju hehe.
"Nama nya cantik kaya kakaknya, kalau aku Aisyrah panggil aja Ais. Kalau abng aku namanya bang A_
"Gus Alhamdulilah sudah ketemu pencurinya." ucap pria yang baru saja datang.
"Ohh namanya Gus entar gue panggil Gas aja deh kan lucu." batinnya tak perduli dengan luka tembakannya.
Hari demi hari berjalan tak terasa sudah 2 minggu setelah kejadian itu, Syifa sudah sembuh dari luka tembakannya.
Gadis bermata abu-abu terang, dengan jaket hitam dan celana jins senada dengan rambut di ikat cantik ke atas membuat kecantikannya bertambah berkali-kali lipat. Tak jarang dia di juluki sebagai Ratu sekolah.
"Syifa mau kemana lagi kamu, papa kan udah bilang sayang jangan keluyuran terus, hari ini kamu jangan dulu pergi kemana-mana, soalnya ada tamu siang ini.
Kalau kamu berani keluar papa sita semua fasilitas kamu."
" issh Pa, bentar aja kok Syifa keluarnya, janji deh siang ini Syifa pulang, ini kan weekand masa di rumah teruus.
"Pokoknya papa nggak mau tau, jangan keluar."
"Ishhh, papa nggak asik."
ucapnya sambil
menghentak-hentakan kakinya menuju kamarnya.
"Makin hari Syifa makin ngelunjak, pak. " ucap seorang wanita cantik yang umurnya sudah kepala 4 dengan memakai drees merah menyalah, dia ibu keduanya Syifa yang sangat tidak menyukai Syifa maupun Syifa sampai sekarang dia belum pernah menerima ibu keduanya itu."
"Hiiim."
"Issshhh." kesalnya karena tidak berhasil memanas manasi suaminya.
Suara mobil dari luar jendela membuyarkan aktifitas Syifa yang sedang membaca buku.
Dia mengintip di jendela.
"Ohh itu pasti yang papa bilang tadi, tapi kata papa hubungannya dengan gue, bodo ah
Lebih baik gue lanjutin baca novel, Imamku Presma Dingin." ucapnya kembali ke tempatnya.
"Kayanya lebih enakan sambil dengar musik arabic itu deh, Dugong I'm back." dia mulai memutar lagunya.
Musik
"it da kulli da (hiyya)
Ana albi dak ida(hiyya)~
Ana halli mush tamam - ya habibi mush banaam - Aaaaaaa aaaaaa- shibi ya ya gabil - ey waya gabil-
Habibe(be) nasibe(be)
Habibe (be) nasibe (be)
It kulli ah (it kulli ah
It kulli ma (it kulli ya)
Khulli dish kata wah devil hara-
Musik yang begitu menggelegar sampai terdengar ke lantai bawah para tamu pun dapat mendengarnya.
Suara ketukan pintu sejak tadi tidak mampu mengehentikan kegilaan gadis itu.
"Ho 0000000o shibi ya ya gabil Suara gadis itu terdengar jelas di tambah volume musik yang begitu kuat.
"him maaf ya, anak saya suka gitu." ringis pak Syakir ayahnya Syifa
"Tidak apa-apa pak." ucap seorang pria paru baya yang menggunakan jubah putih,
Duduk di seberang sana bersama istri dan Putranya yang begitu tampan.
Bahkan ponakan dari ibu tirinya Syifa saja terus memandanginya, sampai membuat pria itu gelisah sejak tadi.
"Maaf apakah anda bisa menundukkan pandangan anda." ucap pria tampan yang memakai jubah hitam itu.