NovelToon NovelToon
Unexpected Of Love

Unexpected Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:59.6k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Di tengah pertanyaan yang sangat memuakkan 'kapan nikah?' Erzan Akhtar Ranendra malah dipertemukan dengan teman masa kecilnya yang kini begitu cantik, seksi, petakilan dan bar-bar. Aruna Cyra Sachikirani, perempuan yang pernah mengucapakan janji bersama Erzan untuk menikah ketika dewasa kelak.

Namun, sikap dan penampilan Cyra sekarang sangat jauh berbeda dari Cyra yang pernah dia kenal dan sukai semasa kecil.

Akankah janji mereka untuk menikah ketika dewasa akan terealisasi? Atau hanya ucapan janji yang tak tahu arti dari dua anak berusia dini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Banyak Misteri

Aera benar-benar tak bisa mendekati Erzan. Lelaki itu seakan tak mau jauh dari Aruna. Dan ayahnya begitu nyaman berbincang dengan keduanya.

"Antar ke kantor aja. Pak Bengbeng udah jemput di sana."

"Biar saya aja yang antar kamu," balas Erzan tanpa menoleh.

"Enggak, Er. Kasihan Pak Bengbeng udah nunggu aku di sana."

Tak ada jawaban dari Erzan. Pedal gas mulai dia injak dan mobil melaju cukup kencang.

"Er, aku masih ingin hidup!"

Mobil pun Erzan hentikan. Dia menoleh ke arah Aruna di mana bola matanya sudah menahan tangis.

"Cyra, saya min--"

"Aku turun di sini aja."

Pintu mobil Erzan kunci. Dia tak akan membiarkan Aruna turun.

"Er, aku mau turun!"

"Enggak!" tegasnya.

"Aku akan antar kamu ke kantor," ucapnya begitu lemah.

Tangannya pun terulur ke arah wajah Aruna. Dan sebuah kalimat keluar dari bibirnya.

"Maaf, saya sudah buatmu takut."

Mobil sudah berhenti di depan kantor. Tukang ojek langganan Aruna sudah menunggu di sana. Tak ada satu buah katapun yang terucap. Aruna keluar dari mobil dengan membisu. Erzan hanya menghembuskan napas sangat kasar.

"Masih terlalu banyak misteri di dalam diri kamu, Cyra," gumamnya yang masih menatap Cyra dari dalam mobil.

.

Malam ini Cyra merasakan jika ada yang tengah mengikutinya dari belakang. Dia ingin mengadu kepada Pak Bengbeng, tapi dia takut.

"Neng, boleh Bapak sedikit ngebut? Soalnya perut Bapak mules."

"Boleh, Pak."

Aruna menghela napas lega. Tuhan seperti memberikan bantuan kepadanya dengan cara Pak Bengbeng kebelet. Namun, tetap rasa takut itu masih menjalar di hati Aruna.

Tibanya di rumah, rasa takut itu semakin menjadi. Apalagi dia merasa lingkungan kosannya begitu sepi. Aruna segera membersihkan wajah dan tubuh. Tak dia hidupkan lampu kosan. Dan kembali dia tidur di dalam kamar mandi.

Tubuh Aruna bergetar ketika dia mendengar suara orang berjalan menyeret sendal. Jantungnya berdegup hebat. Apalagi dia masih merasakan berada di dalam mobil yang dibawa secara ngebut.

"Tuhan, tolong aku," gumamnya dengan suara yang bergetar hebat.

Mata Aruna sama sekali tak terpejam. Dia tak sabar ingin segera sang fajar datang. Bukan tanpa sebab, jika di pagi hari banyak orang yang berlalu-lalang. Tak menakutkan seperti sekarang.

Aruna tetap berangkat bekerja meskipun dia tak memejamkan mata. Pak Bengbeng sudah menunggunya di depan kosan. Mata Aruna terus memperhatikan sekeliling.

"Neng, ayo naik!"

"I-iya, Pak."

Rasa takutnya mulai hadir lagi. Dia terus merasa diikuti dari belakang. Dia ingin segera cepat sampai di kantor. Sayangnya, jalan cukup macet hingga sedikit terhambat.

Tibanya di kantor, Aruna segera naik ke lantai di mana dia bekerja. Langkahnya sangat dia percepat dan doa terus dia rapalkan. Perasaannya terus membuatnya gelisah. Dia merasa terus diikuti dari belakang.

Aruna segera berlari menuju mejanya. Jantungnya berdegup hebat ketika dia juga mendengar derap langkah yang semakin mengikutinya dari belakang.

"Tuhan, tolong jaga aku," batinnya.

Aruna segera bersembunyi di bawah kolong meja kerja. Tubuhnya sudah gemetar hebat. Tetiba rasa sakit di tubuhnya mulai menjalar. Bayang sebuah balok besar mulai hadir. Suara tamparan yang begitu nyaring terdengar di telinga. Refleks kedua tangan Aruna menutup kedua telinga dengan tubuh yang masih gemetar.

"Aruna--"

"Jangan pukul aku lagi!"

Kalimat itu terdengar dengan sangat gemetar.

"Sa-kit!"

Kepalanya menggeleng diiringi isakan yang begitu lirih. Terlihat bayang lelaki mendekat. Tubuh Aruna yang sudah dalam posisi jongkok terus berangsur mundur.

"Jangan mendekat! Aku mo-hon!"

"PE-PERGI!"

Isak tangis lirih pun terdengar. Teriakan demi teriakan mulai keluar dari mulut Aruna. Lelaki itupun segera pergi dan mulai menghubungi seseorang.

Erzan yang tengah berbincang di lobi dengan asisten Harsa, pengusaha muda di Zurich merogoh sakunya karena ponselnya bergetar. Dahinya mengkerut ketika melihat nama yang terpampang di sana.

"Hem."

"Ke depan ruangan lu sekarang!"

"Kenapa?"

"Aruna!"

Tanpa pamit dan mematikan panggilan dari Jimmy, Erzan segera berlari menuju lantai di mana ruangannya berada. Dia terus mengumpat tatkala lift selalu lama terbuka.

Erzan kembali berlari setelah lift terbuka di lantai di mana ruangannya berada. Dia melihat Jimmy yang berdiri melihat ke arah meja Aruna yang kosong, tapi terdengar isakan tangis.

"Di mana?"

Jimmy menunjuk ke arah kolong meja. Kaki Erzan mulai melangkah ke sana. Isak tangis penuh kepedihan dan kesakitan mampu Erzan dengar.

"Cyra," panggil Erzan dengan begitu lembut.

Wajah yang tertunduk mulai ditegakkan. Wajah yang sudah sangat basah dapat Erzan lihat. Juga wajah yang penuh kesedihan.

"Er--"

Erzan segera berhambur memeluk tubuh Aruna. Tangis Aruna pun kembali pecah. Erzan membiarkannya saja sampai Aruna puas menangis.

"Sa-kit, Er."

Lirih dan penuh kesedihan. Erzan hanya bisa mengusap punggung Aruna dengan lembut. Hatinya ikut perih mendengarnya.

"A-ku ta-kut."

"Ada saya di sini. Jangan takut."

Tangan Aruna semakin erat memeluk tubuh Erzan. Sedangkan Erzan tengah berpikir keras. Dugaaanya benar, banyak trauma yang Aruna derita.

Erzan memilih membawa Aruna ke ruangannya. Dia memberikan kode kepada Jimmy dan lelaki itupun mengangguk mengerti.

"Kamu istirahat saja di sini," ujar Erzan setelah Aruna duduk di sofa.

"Hari ini kan--"

"Semua jadwal sudah Jimmy cancel. Hari ini jadwal saya hanya mengecek laporan sambil menemani kamu di sini."

Senyum Aruna tak lantas menutupi pucat di bibirnya. Erzan menatap Aruna dengan begitu dalam. Tangannya terulur ke bagian wajah Aruna. Tanpa Erzan duga, Aruna meraih tangan Erzan yang ada di pipinya.

"Makasih, Er."

Erzan bergeming. Dia tak menjawab apapun. Namun, tak berapa lama Aruna merasakan keningnya begitu hangat karena lelaki itu dengan lembut mengecup kening Aruna tanpa permisi.

"Er--"

"Istirahatlah!"

Erzan merebahkan tubuh Aruna di sofa empuk. Menutup setengah tubuh Aruna dengan selimut lembut.

"Saya akan selalu ada di ruangan ini menemani kamu."

.

Semua laporan mengenai Aruna ketika tinggal di Eropa sudah dia terima. Akan tetapi, dia merasa banyak yang janggal dari laporan tersebut.

"Apa emaknya masih ikut campur?"

Erzan melihat ke arah sofa. Di mana tubuh Aruna miring menghadap sandaran. Erzan masih penasaran dengan sesuatu. Dia mendekat dengan pelan. Kebetulan baju yang Aruna gunakan memiliki kancing bagian belakang.

Tubuh Erzan menegang ketika dia melihat luka bekas goresan benda tajam yang begitu dalam. Tanpa ada jahitan sama sekali.

"Siapa yang melakukan ini?" geramnya di dalam hati.

Ketika Aruna sudah terbangun, Erzan segera mendekat. Senyum manis Aruna berikan. Namun, Erzan membalasnya dengan wajah yang begitu masam.

"Kita ke rumah sakit. Lakukan visum."

"Pelakunya akan saya bunuh dengan tangan saya sendiri."

...*** BERSAMBUNG ***...

I'm comeback. Ditunggu komennya, ya ... Ramein yuk komennya ..

1
sum mia
Abang Er ini ibarat melamar tapi juga memaksa , udah minta nikahnya maksa eh dadakan pula . begitulah keluarga singa Cyra , dan sebentar lagi kamu akan menjadi bagian didalamnya . yakinlah kamu akan bahagia dan pastinya bisa diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga mereka . cuma satu yang harus kamu hadapi si Achel keponakan Erzan yang bucin akut sama Wawa nya . pinter-pinterlah mengambil hati Achel agar dia bisa menerimamu juga .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Cristella Tella
moga dngan adanya dukungan abang er dn kluarganya aruna bsa sembuh dri traumannya
uchiek hiday
wah...mau hadir di acara akad mereka hihi
Salmi Ati
akhirnya enjan sold out😁😁😁
Endah Yuliastuti
achel mana achel...siap siap Wawa bakalan ada yang merajuk ini😄😘
Kasih Sklhqu
selamat ya Abang ER sudah menemukan jodohnya
Purnama Pasedu
lanjut
Riris
ahhh...😢
Riris
sat set yah bang
Dyeah Dyooh
siap siap ach....datang ke nikahannya Abang Er & Cyra...../Drool/
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga pernikahannya terlaksana .
Sayem Sayem
plek papi restu ni ngajak nikah tp wanita ny g blh nolak wajib. nurut aj biar cpt selesai ..singa jantan senior jg junior syok kn liat kelakuan Erzan
Tanti Retno Wati
wiiih erzan gak trima penolakan🥰🥰🥰
Ida Farida
welcome Aruna
N I A 🌺🌻🌹
kawin 🎶🎶🎶 kawin🎶🎶🎶🎶 nanti malam erzan kawin🎶🎶🎶😂😂😂😂😂😂😂
Salim S
abang er selalu ingat pesan dari sang bubu mencintai seorang wanita yang mempunyai luka yang sangat dalam.daddy aksa kalau udah ngomong nyesss gitu ya...abang er itu duplikat papi restu tapi lebih dingin dan lebih kejam...siap2 kindangan ini mah....
Elia Erawati
ya elah semua nya mesti merusak suasana romantis, pasti tdk ada penolakan 🥲
Rahmawati Abdillah
restu keluarga sudah di dapat tapi say tetap penasaran dengan achel,apakah akan memberikan restu untuk sang wawa
Sri Lestari
Dasarnya keturunan singa kalau udah titah gak bisa bilang enggak mutlak iya ,,,
Nadira Selvia Putri
nikah nikah nikah....lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!