REVISI
Cahaya adalah Seorang model terkenal yang berumur 30 tahun. dan dia sudah menikah dengan Aditya yang seorang pengusaha. Pernikahan mereka masuk 3 tahun namun sampai sekarang belum dikaruniai anak. Sehingga membuat Aditya berselingkuh dengan sahabat Cahaya yang bernama Keyla. hasil perselingkuhan itu membuat Keyla hamil anak Aditya.
Sampai akhirnya Cahaya pulang dari luar negeri tanpa memberitahu suaminya dia pulang untuk buat kejutan. Tapi bukan suaminya terkejut akan kedatangannya. tapi dirinya yang terkejut melihat suami dan sahabatnya berada didalam kamar sedang memaduh kasih.
"Apakah yang akan dilakukan oleh Cahaya?
Apakah Cahaya memaafkan suaminya atau lebih pilih berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Tok....
Tok....
Tok....
Suara ketukan pintu terdengar. Perlahan Cahaya mengangkat kepalanya dan menatap kearah luar.
Ceklek
Dia mengernyitkan alisnya bingung. Melihat pemuda yang acak-acakan dengan pipi lebam dan sudut bibirnya juga berdarah. Namun itu tidak mengurangi kadar ketampanannya.
"Tolong gue" Ucapnya dengan nada memohon didepan Cahaya yang masih terdiam menatap. Entah itu terpesona dengan ketampanan pemuda itu ataukah kaget melihat wajah Pemuda itu terluka.
"Aku dikejar kejar sama preman yang tidak aku kenal."
Satu sisi Preman itu masih mencari keberadaan Pemuda itu. Entah dia berlari kemana?
"Sial, kemana dia?"
"Cari sampai dapat."
"Baik Bos."
Cahaya yang melihat segerombolan laki-laki berlari kearah mobilnya. Kemudian, dia kembali menatap pemuda itu yang terus memohon pertolongan kepadanya.
"Masuk" Suruhnya.
Pemuda itu langsung masuk di dalam mobil. kemudian Cahaya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Dia bernafas legah ketika mobil Cahaya melewati segerombolan Preman yang mengejarnya. "Sial banget nasib gue hari ini." Gerutu pemuda itu dengan kesal.
Menatap pemuda yang duduk disebelahnya. Itu hanya sebentar karena dia kembali Fokus menatap Jalanan.
"Mau Kuantar kerumah sakit?"
Pemuda itu menggelengkan kepalanya yang langsung dimengerti oleh Cahaya kalau pemuda yang ditolongnya tidak mau dibawah kerumah sakit.
"Terus, kamu mau kemana?"
"Antar Gue Apartemen Guardian."
Cahaya mengendarai mobilnya menuju Apartemen Guardian.
#APARTEMEN GUARDIAN#
"Kevin" Kevin mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh Cahaya.
"Cahaya"
Kevin Keluar dari dalam mobil. Dia melambaikan tangannya kearah Cahaya sebagai ucapan terimakasih.
"Aduh.. " terjatuh
Cahaya berlari keluar kearah Kevin.
"kamu tidak apa-apa? " Tanya Cahaya kepada Kevin.
"Gue tidak apa-apa." Kevin Tersenyum manis kearah Cahaya. "Terimakasih"
"Sini aku bantu" memapah Kevin menuju Unit Apartment Kevin.
Sesampainya di apartemen. Kevin menekan sandi apartement nya dan mereka berdua masuk kedalam.
Cahaya menatap sekeliling Apartemen milik Kevin. Satu kata yang keluar dari bibirnya. "Bersih"
Setiap sudut Cahaya terus memperhatikan Apartemen Kevin. Dia cukup kagum melihat Apartemen Kevin yang cukup luas dan mewah.
Menurut Cahaya, Kevin bukanlah orang sembarangan. Itu terlihat dari tempat yang ia tinggali. Dia tinggal di apartemen Elit yang hanya bisa ditempati oleh pengusaha kelas atas dan Artis papan atas.
"Lo duduk dulu, gue ke kamar untuk ganti baju." Menunjuk Kearah Sofa untuk mempersilahkan Cahaya duduk.
Beberapa menit kemudian Kevin keluar dari kamar dengan wajah segar. Sepertinya dia baru saja selesai mandi terlihat rambutnya yang masih basah dan itu semakin memancarkan aura ketampanannya.
"Kamu punya kotak obat?"
"Tunggu Gue ambilkan."
Berjalan masuk kedalam kamar untuk mengambil kotak obat miliknya.
Beberapa menit kemudian Kevin keluar dari kamar sambil membawa kotak obat.
Mengobat luka Kevin dengan telaten dan hati-hati.
"Kamu habis Tauran, luka kamu banyak sekali dimukamu."
Kevin tersenyum mendengar perkataan Cahaya. Entah kenapa di dekat Cahaya dia merasakan jantungnya berdetak kencang.
"Gu dikejar preman. Bukankah lo liat sendiri tadi. Bagaimana gue dikejar sampai memohon pertolongan kepada Lo."
Krucuk Krucuk
Cahaya menunduk malu dengan pipi memerah. "Sial sangat memalukan."
Kevin tersenyum geli. "Mba Lapar?"
"Tunggu, gue pesankan makanan untuk kita berdua."
Kevin membuka Aplikasi untuk memesan makanan.
Beberapa menit menunggu pesanan mereka datang.
Kevin berjalan kearah Pintu untuk mengambil pesanan miliknya.
Kevin membawa dua kanton plastik menuju meja makan. Namun dengan cepat Cahaya mengambilnya dari tangan Kevin.
"Biar aku ajah yang siapkan."
Menyiapkan makanan di meja makan. Sedangkan Kevin sudah duduk di kursi sambil menatap wajah Cahaya yang terlihat cantik dimatanya.
"Kayak punya istri gue." Batin Kevin terkekeh geli.
Mereka menikmati maka malamnya dengan penuh khidmat.
Setelah mereka selesai makan. Kevin dan Cahaya kembali ke ruang Tamu.
"Mba, bermalam ajah. Ini sudah larut malam. Tidak baik seoran wanita keluar malam-malam Sendiri."
Cahaya terdiam memikirkan perkataan Kevin. Kemudian dia menganggukkan kepalanya.
"Lo bisa tidur dikamar gue. Dan gua akan tidur diluar."
Drrtttt..... Drrtttt...
Menatap ponselnya yang berdering tanpa ada niat mau mengangkatnya.
"Kenapa tidak diangkat mba?"
"Tidak penting."
...***BERSAMBUNG***...
Jangan lupa Follow, coment, like, vote.