Vanny wanita yang terkenal barbar disekolahnya. dia yang suka membuat ulah dan membuat emosi semua guru yang ada disekolahnya.
Suatu hari ketika vanny akan dijodohkan dengan Arvan seorang CEO yang terkenal dingin dan kejam. Alasan mereka menikah hanyalah sebatas balas budi sang ayah kepada orang tua Vanny yang berhasil menyelamatkan nya dari kecelakaan maut.
Kevin terselamatkan ketika mobil yang jatuh kejurang dan tepat diperkampungan orang tua Vanny tinggal. Mereka menyelamatkan nya sebelum akhirnya mobil itu meledak terbakar. Ayah Vanny berlari dan memeluk tubuh Kevin untuk diselamatkan dan dibawa pulang untuk dirawat. Karena kebaikan orang tua Vanny yang tulus, Kevin sepakat untuk menjadikan anak perempuan satu-satu mereka menjadi menantu, dan akan dinikahkan dengan Arvan putranya.
Tak disangka perjodohan ini membuat mereka akhirnya menjadi suami istri, namun keduanya sepakat bahwa pernikahan ini adalah bohongan, kerena mereka tidak mencintai satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Yunita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Menghadiri acara ulang tahun pernikahan
Semenjak kejadian tadi malam, Arvan maupun Vanny seolah merasa canggung. Vanny yang merasa tingkah Arvan semakin aneh, membuat ia merasa malas untuk berbicara pada Arvan. Namun tidak dengan Arvan, ada perasaan yang sulit ia jelaskan, perasaan yang mendorongnya untuk membuat Vanny selalu tunduk dan patuh padanya, seolah rasa takut akan kehilangan muncul begitu saja di benaknya.
Semenjak Vanny hadir dalam hidup Arvan, ada banyak perubahan yang Arvan rasakan. Arvan merasa seolah dia menemukan warna lagi dalam hidupnya, seakan dia merasa hidup kembali setelah sempat mati karena rasa sakit hati di tinggal oleh sang kekasih yaitu Erika. Perempuan yang sangat dia sayangi sepenuh hatinya malah tega menghancurkannya dengan cara meninggalkan dirinya dan mengkhianatinya.
Arvan yang dulu sangat penyayang, lemah lembut dan sangat perhatian seakan berubah menjadi pria dingin dan sulit untuk membuka hati kembali. Perasaan trauma pada wanita pun ia rasakan. Sakit hatinya benar-benar merubah karakternya, menjadi semakin posesif dan sulit mengendalikan emosinya.
Hari ini Arvan dan Vanny akan menghadiri undangan salah satu kolega bisnisnya yang mengadakan pesta ulang tahun pernikahan. Vanny pun merias dirinya dengan sangat cantik dan elegan. Di balik sikap barbarnya Vanny merupakan wanita yang selalu memperhatikan penampilan dan kecantikannya. Baginya dengan menjadi wanita cantik dapat menciptakan kebahagiaan tersendiri di hatinya.
Arvan pun terpesona melihat penampilan Vanny yang terlihat begitu cantik dan elegan, siapapun yang melihatnya pasti merasa kagum. Sehingga muncul rasa khawatir dihatinya, dia takut dengan penampilan Vanny yang sangat cantik itu malah mengundang perhatian orang-orang, terutama laki-laki hidung belang yang seolah tak bisa melewatkan wanita cantik berlalu begitu saja. Seketika sikap posesifnya pun kambuh, seolah hanya dirinya lah yang berhak menikmati kecantikan Vanny, dia tidak rela harus berbagi dengan laki-laki lain.
"Aku sudah siap, ayo berangkat..! Ucap Vanny pada Arvan.
"Baiklah.. !! Oh ya.. Sebelum kita pergi, kau harus ingat pesanku ini baik-baik. Disana kau tidak boleh kemana-mana, kau harus tetap berada disampingku. Dan disana kau dilarang berbicara dengan laki-laki selain aku." Ucap Arvan kembali menunjukkan sikap posesifnya terhadap Vanny.
"Kenapa aku tidak boleh berbicara pada laki-laki lain..? Kau aneh..! Sejak kapan ada peraturannya bahwa aku tidak boleh berbicara dengan lawan jenis..? Tanya Vanny dengan nada sedikit emosi. Seolah dia merasa sangat tetekan dengan perubahan sikap Arvan yang menjadi sangat posesif dan mengekang dirinya
"Sejak saat ini..! Aku tidak suka penolakan, jadi kau harus turuti semua perkataanku..! Kau mengerti..?" Ucap Arvan kembali menekan Vanny dengan sikap posesif nya.
"Ya." Ucap Vanny dengan singkat dan ketus. Seolah tak ingin memperpanjang lagi perdebatannya dengan Arvan.
Mereka pun segera pergi dengan menaiki mobil sport milik Arvan menuju lokasi pesta ulang tahun pernikahan salah satu kolega bisnis Arvan yang diadakan di salah satu hotel mewah bintang lima di kota B.
Sesampainya di lokasi pesta, Vanny dan Arvan pun segera menuju ballroom hotel yang telah di dekor sebegitu mewahnya dengan dekorasi bertemakan pesta ulang tahun pernikahan, sehingga menciptakan suasana yang begitu mewah dan meriah. Semua tamu undangan pun berlomba-loba memberikan penampilan terbaik mereka agar terlihat mewah dan elegan. Karena tamu undangan itu notabenenya adalah pengusaha-pengusaha kaya dan terkenal.
Seolah selalu menjadi pusat perhatian, kehadiran Arvan dan Vanny mengalihkan pandangan semua tamu yang berada di pesta. Bagai mana tidak, Arvan selaku pengusaha ternama dan terbesar di kota itu, terlihat sangat tampan dan gagah bergandengan dengan Vanny yang terlihat sangat cantik dan elegan. Semua tamu berdecak kagum melihat kesempurnaan pasangan itu. Ada banyak pasang mata yang iri melihat mereka, terutama kaum wanita, yang tidak terima jika Arvan telah memiliki istri.
Di pesta ulang tahun pernikahan yang di gelar secara mewah dan meriah itu, juga turut mengundang beberapa artis papan atas ternama, dan model papan atas ternama seperti Erika. Erika menjadi salah satu tamu penting di pesta itu, sebagai model yang sudah sukses di kancah internasional. Siapa yang tidak mengenalnya. Jangankan kaum laki-laki, kaum wanita juga banyak yang mengidolakannya.
Erika menatap sinis pada pasangan Arvan dan Vanny yang begitu memukau. Dia sangat cemburu melihat Vanny yang bergandengan dengan Arvan. Dia merasa, seharusnya dialah yang berada disamping Arvan. Dia masih selalu saja berharap jika Arvan masih mau membuka hati untuknya dan kembali lagi padanya.
"Hai..! Tanpa malu Erika langung menghampiri Arvan dan Vanny. Dia menjabat tangan Vanny dan Arvan bergantian, tanpa merasa malu dan canggung sedikitpun. Vanny dan Arvan pun membalas jabatan tangan Erika.
"Arvan.. kau dan Vanny terlihat sangat serasi.. ! Tapi akan lebih serasi jika aku yang menjadi pasanganmu saat ini." Ucap Erika dengan tidak tau malunya.
Arvan tak menjawab pernyataan Erika sedikitpun, dia semakin merasa jijik dengan tingkah laku Erika. Dia pun tak mengerti, kenapa dirinya bisa sangat mencintai wanita ular seperti Erika. Baginya Erika hanyalah Wanita yang tidak tau diri dan tidak punya harga diri, seperti itulah pandangannya terhadap Erika saat ini. Arvan pun menarik tangan Vanny dan segera berlalu dari hadapan Erika.
Erika melongo melihat tingkah laku Arvan yang sama sekali tidak peduli padanya. Dia merasa jika Arvan sudah sangat berubah. Seketika Erika mengepalkan tangannya, dia sangat marah dan sangat geram di abaikan oleh Arvan. Erika sangat takut jika suatu saat Arvan jatuh cinta kepada Vanny dan melupakan dirinya begitu saja. Dia sakit hati, perasaan bersalah dan menyesal selalu menghantui dirinya dan sampai kapan penyesalan itu akan berakhir, dia sendiri pun tak tau.
"Arvan apa kau sudah benar-benar melupakanku..? Tidak kah ada lagi harapan untukku..? Ini benar-benar menyakitkan...! Aku menyesal .. Andai waktu bisa di ulang, aku pasti tidak akan pernah mengkhianatimu dan meninggalkanmu.!" Batin Erika, yang selalu di hinggapi rasa bersalah dan penyesalan yang tiada akhir.
Di antara banyaknya tamu undangan yang berkerumun di pesta itu, ada seseorang yang menjadi pusat perhatian bagi Vanny. Dia melihat seseorang yang sangat mirip dengan Gilang teman baiknya sedari SMA sampai saat ini. Tapi dia tidak yakin itu adalah Gilang, bagai mana mungkin Gilang bisa hadir di pesta ulang tahun bergengsi seperti ini, dan penampilan Gilang yang memukau seolah menandakan jika dia bukanlah dari kalangan orang biasa.
Orang yang menurutnya mirip seperti Gilang itu berkumpul dan berbincang dengan beberapa pengusaha muda lainnya. Disaat Arvan tengah asik mengobrol dengan rekan-rekan bisnisnya, di saat itu pula Vanny mencuri kesempatan untuk memastikan siapa orang yang mirip seperti Gilang sahabatnya, pelan-pelan dia mendekat ke arah orang itu, agar bisa mengetahui apakah itu benar-benar Gilang sahabatnya atau orang lain yang kebetulan mirip seperti Gilang.