Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.
Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.
Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?
Yuk kepoin ceritanya di sini!
[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ramalan Starybulla.
Enjoy!
"Apa maksud dari perlakuan Artyfleyda barusan?" Falisya memberanikan bertanya saat melihat semua sahabatnya yang terdiam mematung akibat ditatap Artyfleyda seperti tadi.
"Dia ingin aku segera menunjukkan ramalan Starybulla." Lullayva menjawabnya dengan santai, Falisya melongo saat mendengar nama ramalan yang dikatakannya.
"Star apa? Ada apa memangnya dengan ramalan tersebut?" Danelyn yang sudah tidak merasakan takut saat Artyfleyda menatapnya langsung menimpali pembicaraan Falisya dan Lullayva.
"Ramalan terbesar yang akan sangat mempengaruhi negeri TREQUENIX, ada banyak isi dari ramalan tersebut salah satunya adalah tentang kedatangan kalian berenam belas kemari dan hubungan antara para 8 Naga Elemen dengan empat kaum terkuat yang menghuni negeri," Lullayva terlihat murung setelah mengatakan hal tersebut.
Keenam gadis yang lainnya datang mendekat lalu Desya melangkah sedikit lebih maju mengintip deretan rak yang tadi dilirik oleh Artyfleyda, bukanlah salah satu rak yang dimaksudkan Naga tadi tapi melainkan sebuah lemari kaca berukuran besar yang di dalamnya seperti ada gulungan yang melayang.
"Gulungan apa itu Lullayva?" tanya Desya tanpa mengalihkan pandangan dari lemari kaca besar tersebut, yang lainnya mengikuti arah pandangan Desya dan mendadak takjub melihat gulungan tersebut.
Lullayva mengajak mereka untuk mendekati lemari kaca lalu membukanya dan mengambil gulungan tersebut, dengan perlahan gulungan kertas tersebut dibukanya dan meletakkan di atas lemari kaca yang datar menunjukkan isinya yang berupa gambar.
"Ramalan Starybulla mengatakan kalau akan ada waktu di mana datangnya enam belas remaja yang akan memasuki Negeri TREQUENIX melalui penghubung dunia Fantasi dan dunia Nyata,"
"Kedatangan mereka memberikan dua dampak besar bagi keseimbangan yang selama ini sudah terjaga di TREQUENIX terutama Kerajaan EQUETOPYS. Datangnya mereka itu menjadi pertanda datangnya masa terkelam pemerintahan Raja ketiga, musuh-musuh akan bersatu membentuk sekutu untuk melakukan perlawanan."
"Ratu akan jatuh sakit dikarenakan sihir yang berasal dari penyihir di masa lalu yang masih hidup berabad-abad, dan kedatangannya adalah ingin merebut kembali tahta yang pernah ditinggalkannya."
"Delapan dari para remaja akan berpetualang mencari empat kaum terkuat yang menempati negeri TREQUENIX untuk mendapatkan wujud dari kaum tersebut, setelahnya akan berhadapan dengan delapan Naga Elemen saudaranya Air Dragon untuk mendapatkan kepercayaannya dan mendapatkan kristal sumber."
"Lalu delapan yang lainnya akan menjelajahi negeri untuk mencari sumber kekuatan empat Naga awal penghuni negeri atau sumber daya awal yang ada untuk membangkitkan kekuatan terdalamnya."
"Setelah mereka berenam belas berhasil melakukan semuanya mereka akan mencarikan penawar dari sihir yang ada di Ratu, dan bertepatan dengan itu akan terjadi sebuah perang ...."
"AHAETULLA Girl's apakah kalian ada di sini?" ucapan Lullayva terpotong saat suara teriakan yang berasal dari depan pintu memecahkan keheningan yang tercipta di sekeliling mereka.
Dari suaranya mereka seperti tidak asing dan langsung pergi meninggalkan Lullayva begitu saja menghampiri teriakan yang berasal dari depan pintu, Lullayva langsung menutup kembali gulungan tersebut dan mengembalikannya ke lemari kaca.
"Halo AHAETULLA Girl's apakah kalian ada di sini?"
Danelyn dan Leyna berteriak heboh saat mengetahui siapa yang mencari mereka tersebut, Mr. Willow terlonjak kaget melihat kedua gadis itu berlari berebutan menghampirinya.
"Mr. Willow kamu dari mana saja?" Danelyn duluan sampai dan langsung mengangkat tubuh Jackalopes tersebut di atas telapak tangannya.
"Aku tidak mungkin kemana-mana aku pasti ada di bangunan Istana hanya terkadang tidak pasti di bagian mana karena aku sangat suka berkeliling," jawabnya dengan senyuman yanng merekah merasa senang gadis-gadis ternyata mencari keberadaan dirinya.
"Oh ternyata anda, Mr. Willow"
"Lullayva, ternyata kamu yang menemani mereka. Bagaimana dengan ramalan tersebut apakah kamu sudah menceritakannya pada mereka?" tanya Mr. Willow saat melihat kedatangan gadis yang berwujud awan tersebut.
"Aku sudah menceritakannya sedikit tadi nanti akan aku teruskan menceritakannya, apa yang kamu lakukan kemari?" Lullayva bertanya balik.
"Aku kemari sebenarnya mencari keberadaan Artyfleyda aku sudah berputar berkeliling dari satu menara ke menara lainnya mencarinya, ini adalah jadwal mingguannya untuk mandi bersama dengan Alicorn tuan putri,"
"Tunggu .... Apa? Artyfleyda mandi? Apakah kami tidak salah sangka mendengar kalau Naga mandi?" Falisya langsung menyahut bertanya terheran mendengar ucapan Mr. Willow.
"Untuk apa aku bergurau itulah kenyatannya, Artyfleyda memang akan mandi beberapa minggu sekali untuk mempertahankan sisik yang ada di tubuhnya agar tetap putih seperti awan, kalian pikir warnanya yang putih mengkilap tersebut bukan hasil mandi?"
Mereka menggeleng tidak percaya mendengar penjelasan Mr. Willow, Lullayva terkekeh pelan melihat reaksi dari mereka. Sedetik kemudian terdengar suara sayap yang mengepak dari luar, Mr. Willow langsung menghampiri jendela dan melihat keluar Artyfleyda sedang terbang bersama dengan Alicorn.
"Dasar dua makhluk angin, aku akan memarahinya nanti sambil memandikan mereka." Sambil berceloteh ia melompat keluar dari Perpustakaan tapi saat mendekat ke pintu Lilyana tiba-tiba berteriak memanggil namanya.
"Mr. Willow lalu ada apa kamu datang kemari mencari kami berdelapan?" tanya Lilyana.
Mr. Willow menepuk dahinya pelan lalu mengusap wajahnya, "Hampir saja aku lupa tentang hal ini, aku diperintahkan Sang Ratu untuk mencari kalian karena delapan pria yang merupakan teman kalian baru saja tiba bersama dengan kembaranku, Mr. Hoppy."
Mendengar kabar tersebut mereka para gadis saling berpandangan, Mr. Willow dan Lullayva bertatapan dengan ekspresi wajah sama yang sudah menjelaskan segalanya.
"Benarkah? Kami akan pergi menghampiri mereka," Leyna langsung menarik tangan Desya keluar dari Perpustakaan lalu disusul yang lainnya ikutan keluar.
Mereka berdelapan keluar dari ruang Perpustakaan berlari melewati koridor yang sedikit panjang sebelum membuka pintu lagi yang merupakan ruang Singgasana. Saat pintu Desya buka mereka melihat delapan sahabat pria sedang berbicara menghadap ke Raja dan Ratu.
Sejenak mereka diam menunggu Raja memperkenalkan diri dan menyambut kedatangan mereka, setelah beberapa menit berlalu dan para pria diarahkan untuk mengikuti pelayan terpercaya Raja saat itulah AHAETULLA Girl's keluar dari ruangan di belakang ruang Singgasana dan menghampiri sahabatnya.
Mereka menghampiri satu-satu AHAETULLA Boy's. Lilyana menghampiri dengan senyumannya yang hangat ke Frederick, Meisie melemparkan flaying kiss ke Damian, Leyna mengacak rambut Clayde, Desya yang mengulurkan tos ke Lloyd, Ryah yang tersenyum lebar ke Alton, Neisha yang tertawa melihat ekspresi konyol Edmund, Danelyn yang selalu cengengesan berhadapan dengan Brandon, dan terakhir Falisya yang selalu mengajak Gavino berkelahi.
Sang Raja dan Ratu tersenyum lebar melihat bagaimana enam belas remaja tersebut berinteraksi, Ratu menyadari kalau mereka semua terlihat sangat dekat dan akrab.
Desya berbalik diikuti ketujuh gadis lainnya dan memberikan hormat membungkukkan badan ke Raja dan Ratu.
"Dilihat dengan cara kalian berbicara saat bertemu sepertinya kalian memang sudah sangat dekat, ya?" Senyuman terus terukir lebar di wajah Sang Raja.
AHAETULLA kompak mengangguk bersamaan, hal itu membuat Sang Raja dan Ratu, pengawal Falcon, Mr. Willow dan kembarannya Mr. Hoppy, juga Lullayva yang melihat pemandangan tersebut mengukir senyuman hangat.
"Kami semua bersahabat sangat dekat, Yang Mulia. Sebelum kedatangan kemari kami sering bercanda dan mengobrol bersama," Alton menjelaskan dengan bangga.
"Dan itulah alasan kami menamai perkumpulan kami dengan nama AHAETULLA, nama ini digunakan kami secara menyeluruh. Kami akan terbagi dua saja dengan masing-masing delapan orang dan hanya disebut AHAETULLA Girl's atau AHAETULLA Boy's." Damian menimpali dan membuat yang lain bertepuk tangan kecil.
"Karena kalian semua telah tiba di sini, aku akan memerintahkan pelayan terpercayaku untuk menyediakan kamar agar kalian bisa beristirahat sebelum melanjutkan berkeliling melihat isi dari Istana,"
Selesai Raja mengatakan hal tersebut muncul wujud manusia bertubuh asap sedikit hitam dari sampingnya, Lullayva berjalan mendekatinya dan merangkul tangannya.
"Lullayva dan Jurylis akan mengarahkan kalian berkeliling jika kalian mau sebelum pergi ke kamar kalian."
Continue.
Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!