Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertolongan
Lorenzo cukup kesal dengan kejadian hari ini di kantor nya, tidak ada satu orang pun yang mengakui dan meminta maaf pada dirinya.
Padahal kalo orang itu mengaku dan mau minta maaf, Lorenzo akan memberikan kesempatan, dan maaf dari nya.
"Lex, kau tahu tugas mu kan." Kata Lorenzo.
"Tahu tuan," Jawab Alex.
"Lakukan seperti biasa nya, orang orang seperti mereka harus musnah dari bumi ini," Titah Lorenzo..
"Kalo begitu, saya permisi dulu tuan, saya akan mengurus mereka," Pamit Alex.
"Tunggu Lex, saya akan pulang ke panthouse sebentar lagi," Kata Lorenzo.
"Baik, saya akan pulang setelah semua pekerjaan saya sudah selesai," Kata Alex.
"Tugas mu hanya membereskan mereka, jangan bekerja terlalu keras, ada orang kepercayaan mu yang akan mengurus nya setelah itu," Kata Lorenzo yang tahu bagaiamana kerja Alex, tidak kenal lelah sebelum musuh nya tumbang.
"Saya hanya kurang percaya dengan mereka, saya akan melakukan nya sendiri, tuan." Kata Alex yang kekeh dengan keinginan nya.
"Terserah kau Lex," Jawab Lorenzo malas.
"Saya permisi dulu tuan," Pamit Alex.
Setelah kepergian Alex, Lorenzo memikirkan Clara, ia bertanya sedang apa wanita itu..
"Dari pada kaya orang gila, mending samperin aja ke tempat kerja nya, alasan aja mau makan disana," Gumam Lorenzo sembari tersenyum.
Lorenzo Carlos Matteo memutuskan untuk pulang, ia ingin mengistirahat kan pikiran nya yang kacau karena masalah pekerjaan nya.
Sepanjang perjalanan, Lorenzo tersenyum kala mengingat kecantikan Clara yang membuat nya jatuh cinta, Clara sudah di klan akan menjadi istri nya.
Bisa saja Lorenzo memaksa Clara agar mau menikah dengan nya, namun setelah Lorenzo tahu bagaimana hidup Clara, ia menjadi mengurungkan niat nya, takut nya bukan bahagia yang Clara rasakan, namun penderitaan dalam hidup nya yang tiada akhir.
Setelah melewati satu jam lama nya, akhirnya Lorenzo sampai ke restoran tempat Clara bekerja.
Lorenzo keluar dari mobil nya, lalu memasuki reatoran itu, namun Lorenzo tidak melihat Clara, hanya ada Yeni.
Lorenzo memanggil Yeni, mau menanyakan kemana pergi nya Clara.
"Mau pesan apa tuan?" Tanya Yeni sopan.
"Tidak, hanya mau menanyakan Clara, dia tidak bekerja?" Tanya Lorenzo.
"Clara Aurletta Sydney, bukan?" Tanya Yeni.
"Iya dia.." Jawab Lorenzo.
"Maaf tuan, kebetulan jam kerja Clara hanya sampai sore," Jawab Yeni.
"Lalu dia setelah itu kemana? Pulang?" Tanya Lorenzo.
"Clara bekerja lagi di toko bunga tuan, sampai malam," Jawab Yeni.
"Boleh minta alamat tempat Clara bekerja?" Tanya Lorenzo.
Namun Yeni bingung, takut kalo laki-laki ini orang jahat.
"Jangan berpikiran yang aneh-aneh tentang saya, saya tidak akan melukai teman mu, saya hanya ingin tahu tempat nya," Kata Lorenzo yang bisa menebak dari raut wajah Yeni yang gelisah.
Namun akhirnya Yeni memberitahu tempat Clara bekerja.
"Terima kasih, ini tips dari saya, karena telah memberitahu Clara dimana," Ucap Lorenzo, ia meninggalkan uang sepuluh lembar.
"Hanya memberikan alamat di kasih sejuta, lo memang menguntungkan bagi gua Clar," Gumam Yeni dalam hati.
Setelah kepergian Lorenzo dari restoran tersebut, ia memutuskan akan menemui Clara di tempat kerja selanjut nya, yaitu toko bunga.
"Kamu pasti lelah, siang sampai malam bekerja, hidup kesepian," Gumam Lorenzo dalam hati, ia merasa iba kepada Clara.
Namun saat Lorenzo sedang termenung memikirkan Clara, Lorenzo mendengar teriakan meminta tolong.
Lorenzo mau abai, namun teriakan nya seprti orang ya ia kenal, Lorenzo menepi kan mobil nya,ia turun dari mobil.
"Clara.." Gumam Lorenzo saat melihat Clara sedang di kepung segerombolan preman.
"Bajingan, kau sudah melukai kekasih ku," Kata Lorenzo.
Lorenzo memukul preman itu dengan membabi buta, tidak ada ampun dari Lorenzo, sebelum orang yang melukai Clara tewas.
"Om sudah, mereka sudah tumbang," Kata Clara, ia juga merasa takut dengan Lorenzo.
"Kamu ikut saya ke mobil," Ajak Lorenzo menarik tangan Clara.
Setelah itu, kedua nya memasuki mobil..
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Lorenzo merasa khawatir.
"Aku tidak apa-apa," Jawab Clara.
"Syukurlah," Ucap Lorenzo.
"Pipi om memar, sini aku obatin, kebetulan aku selalu membawa obat di tas ku," Ucap Clara.
"Shiss.." Lorenzo merintih perih.
"Badan doang yang gede dan tinggi, giliran di obatin gini merintih," Kata Clara.
Namun Lorenzo reflek menarik bada Clara kedalam pelukan nya, Clara diam mematung, Clara tidak tahu harus melakukan apa.
Tatapan mereka bertemu, ada rasa perasaan yang beda dari Clara, namun Clara menepis perasaan itu, mengingat ia baru mengenal laki-laki yang bernama Lorenzo itu.
"Kalo saya bilang, obat nya bibir kamu, bagaimana?" Bisik Lorenzo.
Benar-benar membuat Clara merinding, Clara yang memejam kan mata nya, saat Lorenzo mengatakan hal itu.
"Ngapain tutup mata, kamu mau saya cium?" Tanya Lorenzo.
Sontak saja membuat Clara terkejut dan menjauhkan badan nya dari pelukan Lorenzo.
"Mencuri kesempatan dalam kesempitan," Kata Clara kesal.
"Tapi kamu mau kan sama saya?" Ucap Lorenzo menggoda Clara.
"Percaya diri amat om ah,"Kata Clara.
" Harus, karena saya tampan,"Jawab Lorenzo.
"Tampan kalo gak kaya, ga guna om." Jawab Clara.
"Harta saya banyak, kamu mau?" Tanya Lorenzo.
"Gak mau kalo harus menebus nya pakai badan," Ujar Clara.
"Ck, saya tidak serendah itu, kamu cukup jadi istri saya, maka gunakan harta kekayaan saya sesuka hati mu," Ucap Lorenzo.
"Ngajak nikah kaya ngajak beli jajan aja," Kata Clara tidak habis pikir.
"Mau apa lagi, kekayaan sudah saya dapatkan, tinggal menikah sama kamu," Goda Lorenzo.
"Belum siap menikah ah, takut." Ujar Clara, meskipun dalam benak Clara selalu kepikiran akan menikah dengan lelaki kaya, namun Clara juga tidak mau sembarangan memilih suami untuk masa depan nya.
"Kenapa?" Tanya Lorenzo.
"Menikah itu seram, banyak banget suami yang selingkuh, melakukan KDRT, dan hal lain nya, menurut ku menikah itu menyeramkan," Jawab Clara.
"Suruh siapa menikah dengan bajingan," Ujar Lorenzo.
"Hampir semua laki-laki zaman sekarang kaya gitu," Ucap Clara.
"Saya tidak akan melakukan hal menjijikan seperti itu," Kata Lorenzo.
"Iyalah, masa otot gede, buat mukul cewek, kan gak lucu," Ujar Clara.
Setelah pada akhirnya, Clara sampai kedepan kost nya..
"Mau mampir dulu, boleh ga?" Tanya Lorenzo yang penasaran dengan rumah yang di tempati Clara.
"Boleh, ayok."Ajak Clara, kebetulan kos Clara bebas, jadi tidak akan ada yang mempermasalahkan.
Lorenzo melihat-lihat sekitaran kedalam rumah itu, ia cukup kaget dengan ruangan sempit menurut nya.
" Kamu serius tinggal disini?"Ucap Lorenzo yang merasa sumpek saat memasuki kost Clara.
"Iya, memang nya kenapa? Ruangan ini cukup luas,"Ucap Clara.
" Luas kata nya, ruang ini tidak sebanding dengan kamar tidur saya,"Gumam Lorenzi dalam hati, ia tidak habis pikir, kenapa ada bangunan sempit seperti ini, tidak enak dilihat.