NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

"Kak Tristan...!" Arsy berhambur ke pelukan kakak sepupunya itu. Dia sangat dekat dengan Tristan. Dia juga sangat sayang pada Tristan. "Hai dek, belum tidur? Udah malem loh, Bella mana?" Tanya Tristan dengan lembut.

"Bella ada di kamarnya udah tidur tadi sehabis makan malam. Oh iya kak, tahu enggak? Masa aku ketemu orang yang mirip banget mukanya sama aku?" Ucap Arsy dengan antusias.

Tristan sedikitnya tahu tentang asal usul Arsy jelas saja kaget dan gelagapan "Eum mungkin salah lihat aja, udah ah temenin kaka makan yuk, lapar " Ajak Tristan pada adiknya itu.

-

-

Aisyah dan Leon sudah ada di kasurnya. Leon pulang cepat hari ini dia tak sabar bertemu istrinya dirumah. "Eum mas..!"

"Apa sayang?" Ucap Leon yang membelai lengan istrinya.

Aisyah nampak ragu untuk bilang tapi dia juga takut orang asing itu akan kembali ke sini. "Mas, tadi ada mobil asing di depan rumah, sewaktu aku mau deketin, mobilnya pergi mas." ucap Aisyah dengan hati - hati.

Leon sudah tahu kalau mobil itu adalah asistennya Bhatara. Dia juga membiarkan saja toh mobil itu tak mengganggu istrinya. Bhatara hanya memantau Aisyah saja.

"Biarkan saja, mereka enggak akan berani ganggu kamu!" kata Leon. Aisyah masih tak puas dengan jawaban suaminya. Tapi mau tak mau diapun tak membahasnya lagi.

Leon mulai menciumi pipi istrinya "Mas...!" Leon tak menjawabnya dia terus menciumi wajah istrinya yang candu. Dan mulai ke leher. Leon membuka kimono istrinya dan melepaskan semua pakaian istrinya. Dia menciumi dan menyesap gunung kembar sang istri yang padat. "Mas sshhh!"

Dirasa pemanasan cukup Leon memasuki pusaka gagahnya ke lembah istrinya lagi. "Ahhhh....!"

Cukup lama mereka bertempur di atas kasur dengan banyak macam gaya. Leon seperti singa lapar. "Mas udah aku capek!" Ucap Aisyah yang sudah lemas sekali dia meringsek ke dada suaminya yang polos. Matanya perlahan terpejam. Leon malah cekikikan kasihan juga Aisyah. Dia memeluk istrinya dan terlelap bersama.

-

-

"Aku pergi kerja dulu yah, nanti aku pulang siang yah. Kita ke ibu dulu." Ucap Leon yang mengecup istrinya. "Iya mas."

Leon berangkat dari sana. Aisyah belum masuk ke dalam dia melihat sekitar namun tidak ada mobil yang kemarin lagi. Masuk lagi lah dia ke dalam.

Ketika Aisyah masuk kamarnya ponselnya bergetar ada telepon masuk namun tak ada nomornya.

"Apa ini orang yang waktu itu yah?" Gumam Aisyah batinnya.

Aisyah nampak berpikir panjang sebelum menjawab teleponnya tapi dia penasaran juga sih. Sekali dua kali tak diangkat, namun yang ketiga kalinya dia mengangkat telepon asing itu.

"Ha-halo..."

"Diangkat juga! Asal kamu tahu ya Aisyah, kamu enggak akan pernah mendapatkan harta warisan apapun. Kamu itu anak pembawa sial." Ucap seseorang yang ada dibalik telepon itu.

Aisyah mengerutkan dahinya sungguh dia tak mengerti maksud perkataan orang itu. "Maksudnya apa yah?" tanya Aisyah.

"Hahaha...kamu dan ibumu tak akan pernah bisa menyingkirkan ku. Justru aku yang akan menyingkirkan kalian lebih dulu." TUT TUT TUT

Aisyah kaget dia menatap ponselnya lama dan terdiam. "Maksudnya wanita ini apa sih? Aneh banget? Warisan?" Aisyah hanya menggelengkan kepalanya tanpa tahu maksud si penelepon itu apa.

Dia menelepon suaminya meminta ijin keluar untuk kerumah ibunya, tak perduli akan ada yang mengikutinya atau tidak. Yang jelas dia harus pulang dan mencari tahu petunjuk di rumah itu. Leon mengijinkannya asal di temani oleh bi Marni dan pak Slamet supinya.

Aisyah pun segera beranjak ke rumahnya. Dia tak bilang ke suaminya alasan sebenarnya Aisyah pulang kerumahnya.

-

-

Tante Rosma sudah duluan pulang ke rumah itu. Aisyah turun dari mobil segera masuk ke dalam. "Loh Aisyah ada apa?" Tanya tante Rosma.

"Tante pasti tahu sesuatu kan?" Tanya Aisyah.

"Tahu apa Aisyah?" Tante Rosma dengan penasaran menanyakan pada Aisyah. "Soal ibu, dan perempuan itu. Tadi dia telepon Aisyah dan_"

Aisyah menceritakan semua yang wanita itu bicarkan di telepon. Tante Rosma fokus mendengarkan Aisyah.

DEG

Tante Rosma seperti sedang menyembunyikan sesuatu yang besar. Aisyah melihat raut wajah tantenya berubah drastis. Seperti ada ketakutan di diri tante Rosma.

"Euh..enggak kok Syah, tante beneran enggak tahu apa apa. Nanti aja kalau udah sembuh, kamu bisa tanya ibumu." Ucap tante Rosma.

Tante Rosma sendiri bukannya tak mau buka suara namun dia merasa tidak berhak jika harus membuka tentang masa lalu kakaknya yaitu bu Dina. Biarkan saja bu Dina yang bicara nantinya. Lebih baik menunggun bu Dina sembuh dulu.

Aisyah lemas dan terduduk. Dia tak bisa lagi mendesak tantenya. Dia akan membiarkan hal ini dulu sementara. Lebih baik dia pulang saja. "Ya udah tan, Aisyah pulang dulu yah!" Aisyah pamit dari sana. Dan pergi menuju ke rumah

Namun sebelum sampai rumah dia mampir dulu ke apotik, ketika selesai dan ingin masuk ke mobil badannya bertubrukan dengan seorang wanita.

"Aduh...!" Aisyah dan wanita itu saling berteriak.

"Ma_" Belum sempat wanita itu minta maaf namun matanya tertegun melihat siapa yang ada di depannya. "Wa-wajah kamu kenapa mirip aku?" Tanya Aisyah sembari memegang wajahnya dan mengambil kaca di tasnya.

"Iya wajah kita mirip, apa kita saudara?" Tanya wanita asing itu.

"Bukan, mungkin kita kebetulan saja. Permisi." Ucap Aisyah dia segera pergi dari sana. Keadaanya sudah tak kondusif lagi. Banyak kejadian aneh hari ini menimpa Aisyah. Dia sepertinya kelelahan.

Wanita itu juga diam dan menatap punggung Aisyah sampai hilang dari pandangannya. "Kenapa dia mirip denganku? Apa aku dan dia_. Ah tidak mungkin aku kan anak tunggal." Gumam gadis itu. Dia juga masuk ke dalam untuk membeli sesuatu.

-

-

Sepanjang jalan Aisyah hanya melamun memikirkan banyak kejadian hari ini. Telepon misterius tadi dan wanita yang menubruknya di depan apotek.

Kenapa dia yakin kalau dia ada hubungannya dengan wanita tadi? Batinnya merasa dekat. Dan sepertinya dia memang mengenal wanita itu dari lama.

"Aku akan mencari tahu tapi aku enggak tahu harus mulai dari mana. Aku bingung!"

1
Nuni
Luar biasa
LISA
Aq mampir Kak
ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕
semangat thorrr/Determined/
Desty Cynthia: Semangat juga kaka🫰/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!