Ratu Ular

Tebakan Sekar benar ada nya bahwa sang Ibu pasti datang karena punya kekuatan batin dengan Arya, untung nya dia. Sudah membawa Arya pergi dari atas gundukan batu besar yang ada di sana. kalau belum maka pasti Arya akan di ambil oleh Bu Laras dan di bawa pulang, Sekar masih saja tidak bisa merela kan sang adik yang begitu ingin tinggal dengan Ibu nya. satus sisi dia takut di tinggal dan sisi lain dia juga bakal iri bila melihat Arya berkasih sayang dengan Ibu nya, dia merasa sudah tidak ada daftar bila mau ikut tinggal bersama dengan Ibu juga di kampung manusia.

Sekar tenggelam dalam bayangan nya sendiri bahwa dia pasti akan di abaikan bila muncul di hadapan Ibu nya, mungkin saja Arya akan di terima karena di awal dia sudah keeja keras untuk membuat hati orang tua nya luluh. namun Sekar tak akan mudah juga untuk melakukan nya, andai saja dia di terima oleh Laras untuk jadi anak, siapa yang akan bisa melindungi dia saat akan bertapa nanti di alas roban. dia hanya akan mati sia sia karena akan banyak iblis yang menyakiti siluman ular ini, bisa saja Arya bertekad untuk balas budi gantian menjaga Kakak nya yang sedang bertapa dari pada mahluk halus.

Tapi itu hanya akan membuat Arya mati sia sia juga, adik nya sudah jadi manusia seutuh nya dan tak punya kekuatan apa apa lagi. Arya memang sangat berhasil bertapa di alas roban dan jadi manusia begini, namun dia harus kehilangan iu dan kekuatan lain nya karena itu memang sudah konsekuensi nya sebagai manusia. mana bisa mau melindungi Sekar yang akan bertapa di sini, mereka berdua pasti mati di makan para setan, bila nanti setengah jalan Sekar tak kuat menahan godaan, maka dia sepenuh nya gagal dan malah akan lebih parah keadaan nya. Sekar akan kehilangan kekuatan namun juga tidak jadi manusia, yang ada hanya jadi siluman rendahan yang tak punya kekuatan.

"Dia datang." Sekar bergumam ketika melihat Laras datang.

Akhir nya Laras memang datang menaiki bukit batu yang sangat tinggi tempat Arya semedi, Sekar memperhatikan nya dari atas pohon yang sangat tinggi bersama dengan adik nya yang sudah bungkus dengan Jaring Sukma Merah sehingga tak akan bisa bersuara walau ingin rasa nya Arya memekik minta tolong pada Ibu nya yang sungguh datang bersama hewan loreng, namun dia bukan hewan sungguhan karena Loreng sama saja siluman seperti mereka yang sudah di pelihara cukup lama oleh pemilik nya.

"Tidak ada, Reng! kenapa tidak ada apa pun di sini?" Laras menatap sekeliling air terjun.

Sama sekali tidak ada yang sedang bertapa di sinu karena Arya memang sudah selesai bertapa nya, tak ada lagi yang bertapa sekarang. Arya sudah di bawa oleh Kakak nya agar dia tak ikut oleh Ibu mereka, Sekar tidak mau di tinggal kan.

"Cari siapa kau Nyi Sanak?" tanya Nenek bungkuk menegur nya.

"Ya Allah!" Laras kaget karena dia tahu ini bukan manusia.

"Siapa yang kau cari?" Nenek bungkuk mengulang pertanyaan.

Sekar yang ada di atas sana jadi ketar ketir bila Nenek bungkuk mengungkap kan bahwa Arya punya Kakak, bila sampai itu terjadi maka dia akan menghabisi setan tua itu dan memakan jeroan nya tanpa ampun lagi.

"Putra ku hilang, Bu." jawab Laras berusaha tersenyum.

"Aduh kasihan nya, bagai mana bisa sampai hilang?" Nenek bungkuk bertanya lagi.

"Kata nya dia bertapa di sini, namun sudah satu tahun dia tak kunjung kembali." jelas Laras.

"Apa anak mu yang bertubuh ular itu?" tanya Nenek bungkuk memperjelas.

"Iya! apa Ibu pernah melihat nya?" Laras bertanya semangat.

Nenek bungkuk mengajak Laras dan menunjukan bekas kulit ular milik Arya, warna hitam keemasan ada pula bekas duri di ujung ekor nya sehingga Laras yakin bahwa ini memang milik nya Arya.

"Aku pernah mengganggu nya ketika dia bertapa, aku mengatakan pada dia bahwa kau tak akan pernah menerima nya walau dia sudah jadi manusia, namun dia tetep kekeh bertapa!" ujar Nenek bungkuk.

"Lalu di mana putraku sekarang? kenapa kau berkata seperti itu?!" teriak Laras marah.

"Tentu saja dia sudah pulang, dia juga berpamitan padaku saat sudah selesai." jawab Nenek bungkuk.

"Di mana sekarang anak ku, Ya allah?!" Laras menangis sambil berjongkok.

Bisa di lihat bahwa Laras sangat hancur karena anak nya sudah pulang dan pasti dia lah yang membuat kejahatan di kampung mereka selama ini, namun kenapa Arya jadi begitu karena dia sudah bertapa sekian lama dan malah sekarang baru berbuat kejahatan.

Kenapa tidak dari dulu saja dia membuat kehebohan setelah di lahirkan oleh Ayah nya, kenapa baru sekarang gini dia membunuh banyak orang. apa yang sebenar nya sudah terjadi pada Putra nya sehingga Laras sangat bingung dengan kejadian ini, lama Laras menangis karena Arya sekarang sudah pulang dan kampung mereka dapat masalah setelah tepat satu tahun nya Arya selesai bertapa. Laras juga tidak bisa menyangkal nya terus karena masalah ini datang nya setelah saat kepulangan nya Arya dan semua orang yang tahu maka akan menuduh Arya.

"Maafkan aku, sungguh aku minta maaf karena membuat mu di fitnah." sesal Sekar mengelus kepala sang adik.

"Lepaskan aku, Kak! aku ingin tinggal bersama Ibu." pinta Arya memelas.

"Kenapa kau tidak mau tinggal dengan Kakak? bila kau tinggal dengan Ibu, maka bagai mana dengan ku." Sekar menangis lagi.

"Dari awal aku sudah mengajak mu untuk bertapa, Kak!" sengit Arya yang sangat ingin lepas.

"Kau sungguh berpikir aku dan kau bisa selamat kalau bertapa bersama?! aku ini tidak mau kau celaka, maka nya aku merela kan tetap jadi ular." sentak Sekar marah juga lama lama karena Arya seolah tidak paham.

Padahal dia tidak bertapa karena memikirkan Arya, namun bisa bisa nya Arya malah menyalahkan sang Kakak yang tidak mau bertapa dengan nya. padahal Sekar memikirkan dia yang pasti celaka di ganggu oleh iblis lain, begini saja sudah membuat Sekar sakit sekali hati nya karena tidak di hargai.

"Kau tidak lihat selama ini aku menunggu mu dan menjaga mu dari para setan?" Sekar menatap Arya tajam.

Arya terdiam tidak menjawab pertanyaan Kakak yang sangat menusuk hati, dia mengabaikan bahwa selama ini Sekar yang sudah menunggu dan menjaga nya agar tak di mangsa oleh para iblis yang mengincar kekuatan mereka.