Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.
Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.
Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan seksinya Lala.
"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"
Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"
Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKB bab 25
Rega Putra Rain dan Vanessa Disaga menjadi orang terbahagia setelah mendengar permintaan menikah Sky Rain. Tak hanya mereka, bahkan Arjuna Disaga, kakek Sky pun ikut gegap gempita.
Alice sang putri kesayangan milik Sky Rain bersorak, ia datang di jam 9 pagi ini karena panggilan dari ayahnya. Melihat Sky menikah lagi, dan memiliki adik lagi adalah cita- citanya.
Fachry dipanggil disaat genting. Ustadz sekaligus dokter tampan yang satu itu baru tiba untuk menyerukan suara pintu mobilnya.
Meski demikian, sedari tadi mantu shaleh CEO X-meria tesebut sudah sibuk ditanyai lewat telepon. Tentang bagaimana nanti jika janda menikah, harus tetap dengan wali kah atau tidak?
Fachry berpedoman pada madzhab imam Syafi'i, yang tentu saja tidak sah jika seorang wanita menikah tanpa adanya wali, baik itu masih gadis atau pun yang sudah janda.
Dari semua imam mazhab, hanya satu saja yang membolehkan wanita janda menikah tanpa wali; pendapat kalangan Al-Hanafiyah.
Di antara salah satu alasannya adalah karena wanita yang sudah janda boleh menjadi wakil dari walinya sendiri sehingga walinya tidak perlu hadir.
Jadi, jika yang ditanyakan pendapat Ustadz Fachry, jelas harus ada wali. Kakaknya bisa menggantikan sang ayah yang sudah tiada, atau wali hakim jika tak ada yang bersedia.
Orang- orang Rega bergerak berpencar, ada yang pergi menjemput Ibu Rahmi, ada pula yang pergi menjemput Abang Lala, yaitu Hisyam Abang pertama dan Radit Abang ke dua.
Dari pukul 9 mereka dikerahkan, hingga pukul 11 siang semuanya baru terkumpul di dalam satu ruangan yang sama.
Rahmi tak meminta apa pun, tapi dua Abang Lala menyebutkan syarat untuk membuka hajat nantinya mereka harus memiliki modal dan lain sebagainya.
Sky dan Rega tak keberatan. Apa lah arti uang yang tidak seberapa bagi Sky, karena setelah itu Sky memiliki Lala secara utuh.
Acaranya dadakan, maka Sky tak mau ambil resiko membebani Lala dan keluarga. Jalan yang dia ambil adalah, melaksanakan acara dadakan itu di rumah utama keluarga Rain.
Jangan ditanya bagaimana cara pelayan mereka bergerak sibuk, karena meski mendadak mereka tetap mengundang seluruh anggota keluarganya.
Termasuk, keluarga Miller yang isinya kurcaci- kurcaci kecil penerus. Keluarga Laksmana yang isinya aktris dan aktor. Juga, keluarga Cavalera yang isinya atlet basket.
Ah, jika menghitung kerabat dekat mereka saja sudah hampir ratusan orang. Sayangnya tidak bisa hadir semua karena beberapa orang salah satunya Guntur cucu lelaki pertama Rega menjadi warga Cambridge.
Senja di langit Jakarta kini pudar ditepiskan oleh remangnya lampu perkotaan. Akadnya baru bisa dimulai jam delapan malam.
Untuk penghulu memang Fachry yang siapkan, dan Ustadz tampan itu berdehem kecil di sisi ayah mertuanya. Bicara out fit, mereka sama- sama berkemeja putih.
Duduk bersila, bersisian dengan para gender lelaki di keluarga mereka termasuk Hisyam dan Raditya yang juga sudah siaga untuk menjadi saksi dan wali nikah Lala Karmela.
Sementara para wanita dipisahkan sedikit menjauh demi menghormati kebudayaan keluarga besan yang datang dari Arab. Walau sebenarnya Sky masih bisa melihat Lala yang duduk bersama anggota keluarga lainnya.
"Baguslah, Daddy tidak perlu lagi ikut campur urusan Fachry dengan, Alice." Fachry bicara, yang itu tentunya membuat Sky melirik tajam.
"Aku tidak ikut campur, tapi Wilona masih mengurusi mu, dia yang akan turun tangan kalau kau berani mengikuti jejak kakekmu yang suka sekali mengoleksi istri!" ancam Sky.
"Poligami berbeda dengan mengoleksi."
"Sama saja!" sangkal Sky. "Sama- sama memperbanyak, masih satu definisi!"
Ya Tuhan, ... Dominic menghela napas, bahkan sedang menghadapi penghulu dan para tamu saja mereka sempat- sempatnya berdebat soal Alice.
"Kalian seharusnya akur hari ini. Kalian akan punya istri masing- masing. Boss tidak perlu repot- repot mengurusi Nona Alice karena sudah akan direpotkan, Teletubbies."
"Tapi Alice tetap putriku!" Sky melirik pada Dominic yang meski mereka bergumam berbisik- bisik, matanya tetap tertuju pada Widya, ibunda Fachry.
"Apa Fachry bilang, ikut campur?" Sky kembali terkekeh meremehkan. "Terakhir kakek Fachry yang ikut campur, dia bawa calon istri yang dandanannya seperti ninja Hatori dari Arab!"
"Kenapa dibahas terus?" Fachry tak suka Sky terus membahas soal itu. "Lagi pula Fachry tidak berniat poligami."
"Baguslah, atau Wilona akan memakan punya mu yang tidak seberapa besar!" kata Sky.
"Astaghfirullah." Fachry menggeleng pelan, sementara Dominic tertawa cekikikan.
"Sepertinya ... Kita perlu sauna bersama, Boss, lalu kita adu senjata, siapa yang lebih besar di antara kita," kata Dominic.
"Astaghfirullah," sebut Fachry. Usapan di dadanya bukti jika lelaki itu sudah berusaha sabar menghadapi ocehan para tetua.
"Bismillahirrahmanirrahim." Seseorang di depan duduk, Sky mulai bersuara. Mereka mulai fokus pada penghulu yang sudah membacakan khotbah pernikahan.
Dominic Brian masih kristen, tapi lelaki Belanda itu sudah cukup hapal tahapan menikah orang muslim. Buktinya sedari pagi dirinya lah yang sibuk mengatur ini dan itu.
Lekas penghulu berseru kalimat ijab, dan sekarang giliran Sky yang mengutarakan qobul setelah bersalaman.
"Saya terima, nikahnya..."
Di sana semuanya diam, tak terkecuali Sky yang juga tersendat. Jujur, dia lupa bagaimana caranya dia menikahi seseorang.
Tak ada persiapan sama sekali, dia belum menghapalkannya. Lagi pula, bukan tidak hapal, tapi lebih kepada grogi saja, apa lagi acaranya mendadak seperti gorengan tahu bulat.
"Kita ulangi..." Ustadz Fachry menyeletuk, masha Allah, ternyata seseorang yang galak dan penuh bariton saat berteriak, bisa grogi pula saat melangsungkan ijab qobul.
"Saya terima kawinnya, ... ah... Saya nikahi, ... tunggu, ... saya terima nikah dan kawin Lala binti Rahman, dengan kawin mas..."
Sky mengusap keningnya. Lala di sudut sana hanya tersenyum- senyum, baru kali ini dia bisa melihat Bossnya sekaku itu.
Sky berdehem, dia lalu menghapal dahulu sebelum bersalaman dengan penghulu yang sudah dua kali melepaskan tangannya.
"Saya terima nikah dan kawinnya, Mas---"
"Mas siapa?" Dominic menyela. "Mas Dominic, atau Mas Fachry? Yang kau nikahi ini Lala Karmela, Boss!"
"Aku tahu!"
Sky menghela napas, kenapa rasanya grogi begini. Padahal dia bukan lelaki yang memiliki riwayat demam panggung sejauh ini.
Semua orang hanya menahan tawa tak berani menertawakan benar- benar. Atau, Sky akan melepas seluruh singa dan harimau yang ada di kandangnya saat ini juga.
"Tunggu..." Sky kembali meraih tisu dan mengusap keringat di kening. Bersamaan dengan itu, Fachry menyodorkan segelas air.
"Minum dulu, Daddy!" Sky meraihnya lalu meminumnya hingga separuh. "Bismillah, Daddy pasti bisa, nanti malam sudah halal, insya Allah sudah boleh dipeluk."
"Kamu sok tahu!" sergah Sky. "Dipikir gampang ngomongnya?" katanya pada Fachry.
"Gampang," sela Fachry, "kalau marahin Fachry saja gampang selama ini!"
"Dengkul mu!" Ah, Sky masih grogi, rasanya baru pertama kalinya dia begini. Perasaan, dulu saat menikahi Leona tak seperti ini.
Sky kembali berdehem. "Saya terima nikah dan kawinnya, Lala Karmela binti Rahman, dengan mas kawin dua belas..." Sky berhenti lagi karena bingung melanjutkannya.
Sky lalu protes pada Fachry dan Dominic secara pelan. "Kenapa Lala tidak sekalian minta emas saja satu ton atau sertifikat rumah di mars! Itu lebih mudah disebut daripada nominal mas kawin yang dia minta!"
"Tapi ini permintaannya." Fachry menegur.
Kembali Sky menghela napas cukup panjang agar lebih tenang. Kemudian dia mencoba mengalami lagi Pak penghulu yang masih berusaha bersabar sejauh ini.
Di awali dengan bismillah. "Saya terima nikah dan kawinnya, Lala Karmela binti Rahman dengan mas kawin uang tunai sebesar dua belas juta seratus dua puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh enam rupiah, dibayar tunai!"
Sky melirik pada Fachry, lalu ada beberapa orang yang bertanya. "Bagaimana, Sah?"
"Sah!" celetukan satu orang lagi. Lalu, disusul dengan validasi sah dari saksi lainnya.
"Alhamdulillah..." Sky mengembuskan napas lega seiringan dengan hamdalah yang Fachry ucapkan. "Masha Allah, selamat Daddy!"
Sky hanya diam, termenung. Dia masih tak menyangka, jika hari ini, ... dirinya telah menduakan seorang Leona.
...🫂Sorry Om Sky, belibet, itu tanggal lahir yang nulis kayaknya🫰 Sawerannya, Buk ibuk.......