NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mabar

Duk...

duk...

duk...

dduuaakk....

aku sengaja memainkan bola lebih dulu sebelum menendangnya kearah lapangan.

"SHITT!!! PERFECTO!!"

"GOOLLL MENN!!....."

ah ternyata tujuan ku tepat sasaran. padahal aku tadi hanya iseng shoot langsung ke arah gawang, ternyata keeper itu gagal menangkis bola nya.

"woi men!! ikut gabung yok"

ternyata setelah hal itupun, sosok laki laki yang tadi sempat menyapaku di awal kini tiba tiba menghampiri ku.

"ah gue lupa. kenalin, Neal. dari kecamatan sebelah"

lagi lagi pria yang ternyata bernama Neal ini sangat ramah mengawali perbincangan. diapun tak segan mengulurkan tangan nya kearah ku.

"Kai"

sahutku mencoba ramah menerima jabatan tangan tersebut.

"gimana? mau gabung ga? mumpung personil kita absen satu"

"aku tidak mau mengecewakan"

"udah bawa santai aja. kita hanya latihan doang"

"udah ayo gabung cuy. lama amat mikirnya etdah"

dari arah yang sama satu laki laki lagi menghampiriku. bahkan dengan santai nya dia menggandeng ku begitu saja.

'ck! nyatanya sama saja perlakuan di Alpha dan disini. kenapa mereka hobi sekali menyentuh?'

aku hanya membatin seraya menatap datar kearah tangan ku yang langsung digeret oleh pria tadi.

"lo gabung di tim nya Reygan ya. gue di tim lawan"

Neal sekilas menunjuk kearah Rey yang ternyata juga menatap ku dengan keringat yang mulai bercucuran.

"hm baik"

"oke. kita lanjut!"

srakk...

bang....

"Rey!!"

saat bola mulai dikuasai timku, aku langsung ikut mengawal pergerakan mereka menuju daerah pertahanan lawan. meski bola itu tengah digiring opsi lain dan Reygan, namun aku tetap berjaga jaga di belakang mereka.

"anjing! meleset euy. maap Rey"

aku melihat operan laki laki tadi meleset jauh dari posisi Reygan. melihat pergerakan Rey yang masih ragu ragu. akhirnya akulah yang mengambil.alih merebut bola tersebut.

sepertinya akan sulit memindahkan bola jika di block seperti ini. hah... tidak ada cara lain!

aku langsung membuat keputusan sedikit beresiko. ku tambah kecepatan lariku dan langsung melakukan sliding di tengah tengah kaki lawan.

"yas!!!"

aku tersenyum sumringah saat bola.akhirnya berhasil aku rebut lagi.

dengan sangat semangat akhirnya aku melanjutkan serangan tim kami yang sempat tertunda. sekilas aku melirik sebentar dimana anggota anggota tim ku, dan akhirnya aku menemukan Rey yang ternyata lebih dekat dengan area gawang. akupun mencoba mendribbling bola selihai mungkin melewati hadangan para musuh, dan...

"Rey!"

duk......

slapp!....

"GOOOOLLLLLL"........

"akhirnya goll juga woi!!"

"good job Kai"

pria yang tadi menggandeng ku langsung merangkul pundak ini dengan tawa renyah nya. aku yang awalnya tidak sadar, akhirnya kini ikut melonjak senang dan bahkan aku baru menyadari jika ternyata jiwaku sudah mulai akrab dengan mereka.

"bukan aku. tapi Rey yang menembak"

"itu juga berkat mu. ini gol kita"

tiba tiba Rey mengepalkan tangan nya dan mengulurkan untuk tos kearah ku.

'ternyata tidak sulit menerobos pertahanan kulkas ini. akhirnya dia bisa menyambut ku dengan hangat'

batin ku yang kemudian membalas senyuman dan tos dari dia.

"selanjutnya kita bekerjasama dengan baik"

"tentu. ayo!"

aku menepuk pundak dia dan mengajaknya kembali ke permainan. entah ini terlalu lancang atau bagaimana, tapi sepertinya bocah ini tidak terlalu buruk untuk dijadikan teman.

kami pun akhirnya mulai aktif kembali pada permainan ini. semakin lama permainan ini ternyata sudah membangkitkan antusias ku pada bola. memang hampir 3 bulan ini aku vakum dengan olahraga. bahkan sekedar meluangkan waktu saja aku tidak sempat. urusan sekolah dan masalah Alpha akhir akhir ini memang sangat banyak menyita waktuku.

"Kai!!"

happ!!...

tiba tiba suara Rey berteriak memanggil namaku dan tak lama kemudian aku mendapat operan bola darinya.

'sepertinya kali ini aku yang harus menggiring bola ini sampai ke gawang'

akhirnya tak perlu hitungan puluhan menit, aku langsung memanfaatkan peluang yang ada. jika menunggu lawan lengah dengan pertahanan nya jelas mustahil. di depan ku ini sudah ada 3 orang yang langsung memblock serangan ku. jadi mungkin ini jalan terbaik....

aku langsung mengganti tumpuan kakiku pada sebelah kanan. energi yang lebih besar harus berada di sana. aku mengambil jeda sebentar dan....

Duakk.....

BLUNGG.....

"GGOOOLLLLL!!!!!"

"MASUK!!!!"

sorak sorai tim ku kembali berkumandang. bahkan mereka tak segan merangkul bahkan memeluk ku. aku yang tak sadar dengan perlakuan mereka ini begitu saja hanyut dalam suasana.

"gila!! gue nyerah dah kalo gini. mana bisa Rey dapet partner sejago ini. gak.. gak.. ini gak imbang. timku kewalahan"

Neal dengan masih ngos ngosan ikut bergabung dengan kami.

"bener. udah kita finish disini dulu. nanti lanjut lagi dengan formasi beda"

"SETUJUUU!!!"

"BHAAAHAHA... iri kan kalen tim gue nambah penyerang handal?"

"kau belajar dimana tentang bola?"

aku yang tadinya hanya sebatas menyimak perbincangan mereka, kini langsung menoleh kearah Reygan yang mulai membuka pembicaraan padaku.

"futsal?"

"hm. tendangan mu sangat keras dan taktik penyerangan mu sulit ditebak"

"berlebihan sekali kau. itu hanya permainan"

"beber loh Kai. lu macam kek pemain profesional aja"

"tidak Neal. itu hanya kebetulan. dan aku hanya latihan otodidak"

"bagaimana jika lo gabung aja sama tim kita? ini club ASESAN. tim futsal daerah yang biasa nya tanding antar kota malahan. benar kan Neal?"

"Yups. kami sering datang ke kota tetangga sekedar untuk adu tanding Kai. lumayan lah hadiah yang diperoleh. bagaimana? kau berminat?"

kenapa malah jadi melebar seperti ini? jika aku iyakan pastilah waktuku akan semakin terbagi. sedangkan lepas sekolah aku harus bekerja. hidupku sudah tidak bisa bergantung pada papa.

tapi jika aku tolak, maka kesempatan ku untuk mendekati Reygan akan jauh lebih sulit. hanya dengan inilah aku bisa mencari kebiasaan kebiasaan yang ada pada dirinya.

perlahan lahan aku mulai mempertimbangkan dua pilihan secara matang. karena bagaimanapun ini sangat berpengaruh dengan kehidupan ku nantinya.

"jangan dipaksa jika dia tidak mau. biarkan Kai sama sepertiku. menjadi pemain musiman"

tiba tiba disela perang otak ku, suara Rey membawa titik tengah nya. ternyata laki laki ini bukanlah anggota inti tim ASESAN.

"itu lebih baik. biarkan aku sama seperti Reygan. aku tidak bisa ikut permanen di tim ini sebab aku juga harus bekerja"

"eh? kau sudah bekerja?"

aku bisa melihat mereka langsung terkejut mendengar jawaban ku. bahkan Neal langsung menatap ku cukup jeli. dari ujung rambut sampai kaki ku.

"berapa umur lo Kai? lo yakin udah kerja? sekecil ini?"

"16"

"pfft... ya Tuhan. jadi sejak tadi kita dikalahkan sama bocah coy"

"wah wah... ternyata kecil kecil cabe rawit men"

"skill dia malah diatas kita jauh"

"jadi minder gue yang umur 22 taon"

lagi dan lagi akulah yang paling kecil di circle pertemanan ku. padahal fisik ku selalu unggul tingginya, tapi aku selalu kalah pada umur.

"jadi kau sudah bekerja? kau tidak sekolah?"

Rey sepertinya mulai terpancing keingintauan nya pada pribadiku. terbukti laki laki ini kembali menatap ku dengan sorot mata yang dalam dan serius.

"tidak. aku lebih butuh uang"

"tapi pendidikan perlu"

"aku hanya tinggal dengan ayah ku. kami harus sama sama bekerja untuk menyambung hidup"

maaf paa, kali ini aku terpaksa melibatkan mu. tapi bukankah aku tidak berbohong? kan memang kita sama sama bekerja? haha

"oh baiklah jika begitu Kai. kami juga tidak bisa memaksa. benar kan guys?"

"benar Kai. mau bagaimanapun keluarga nomer 1"

"yasudah gimana kalo gue minta nomer lo Kai? jadi siapa tau pas ada waktu tanding dan lo senggang, kan kita bisa main bareng?"

sial! kenapa aku tidak berpikir sampai kesana? mana bisa aku berikan nomer pribadiku yang biasanya pada Neal? jika dia melacak nomer itu, pasti semua akan terbongkar detik itu juga, siapa diriku dan genderku.

"aku tidak pernah hafal dengan nomer ku. dan kebetulan ponselku sedang lowbat. bagaimana jika kau catat saja nomermu, nanti aku akan chat secepatnya"

"kalian bawa buku ga?"

"kagak Neal"

"mana ada kita latihan bawa alat sekolah"

"waduh gimana trus?"

"begini saja. besok kalian ada latihan?"

"tidak. besok di sekolah kami ada rapat. benar kan Rey?"

"hm"

"aku juga tidak bisa Kai. besok aku harus ke luar kota dalam seminggu ke depan"

"gue kuliah coy"

sepertinya memang takdir sangat berpihak padaku. ada saja alasan agar Neal tidak mengetahui nomer pribadiku haha.

"rumah lo dimana si Kai? jauh dari sini?"

"perumahan GRIYA ABADI"

"lah itu kan masih kearah kampung bukan? dari perumahan DIAMOND sejalur kan?"

memang benar. arah rumah Reygan memang sejalur dengan rumah papa. tapi jaraknya masih setengah jam lebih.

"ya"

"perumahan Diamond dulu baru rumah lo pan?"

"iya"

"nah mantul tuh. kenapa kagak kita pulang bareng aja? bukan ke rumah gue sih, lebih tepatnya ikut gue ke rumah Rey. sekalian lo catat nomer gue disana"

kenapa malah ada rencana seperti ini? tidak mungkin aku ikut dengan nya, sedangkan aku berangkat ke sini tidak sendiri. bagaimana jika Rey peka dengan sekitar?

"ikutlah Kai"

satu tepukan santai mendarat dipundak ku. dan itu adalah dari Reygan. jika sudah seperti ini, mana bisa aku menolak nya. bagai mana jika aku basa basi saja?

"apa tidak papa? kita baru kenal dan aku sudah berkunjung di tempat mu?"

"khusus kau aku kecualikan. ikut lah, aku mengundang mu datang"

"jarang jarang lo bro Reygan mau invite orang asing ke rumah dia. mereka saja tidak tau rumah Rey"

tiba tiba Neal membisikan kalimat tersebut kearah ku. dan tentu saja ini semakin membuatku tidak ada alasan lagi menolaknya. dua lawan satu? jelas aku menyerah.

"baiklah. kita jalan sekarang?"

"iya deh, udah larut sore juga. guys, gue sama mereka cabut dulu ya? kalen ikut cabut atau masih mau latihan?"

"cabut juga lah. kita juga masih mau nyari makan"

"yoi lah. kita cabut dulu yak"

"hati hati bro, Rey, Kai. see you next time guys"

aku hanya membalas lambaian tangan mereka saja, begitupun Reygan. sepertinya memang dia sedikit sama dengan ku. tidak pernah ingin terlalu membuka suara.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!