Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16 - Jasson keberatan
Setelah Mobil itu berlalu pergi meninggalkan rumah keluarga Graham, Jasson pun masuk ke dalam rumah di ikuti Nyonya Anas dan Tuan Albert.
"Ma, bisa kah jangan dia yang menjadi istri ku??" Tanya Jasson saat sudah ada di dalam rumah.
"Ada apa memang nya Jasson?."
"Aku tak mau dia yang menjadi calon istri ku, di luar masih banyak wanita yang lebih baik dari nya, kenapa harus dia?." Ucap Jasson.
"Beri alasan nya kenapa kamu tak mau??" Tanya Tuan Albert.
Jasson terdiam, ia tak bisa memberikan alasan kenapa ia tak ingin Alyssa, ia tak mungkin mengatakan kalau ia tak suka Alyssa karena 2 kali kesan tak baik di antara mereka.
"Kau pikir, ada gadis baik-baik terhormat mau kau nikahi dan kau ceraikan setelah memiliki anak nanti?." Tatapan Nyonya Anas kembali dingin. menatap tajam ke arah putra nya.
"Untuk apa bercerai kalau nanti mereka bisa hidup bahagia?." Tanya Tuan Albert mengerutkan kening mendengar apa yang ia dengar barusan.
"Mama sudah memutuskan kalau Alyssa akan menjadi istri kamu, apa pun alasan nya, berhenti merengek seperti anak kecil." Ucap Nyonya Anas berjalan masuk ke kamar nya.
Jasson duduk di sofa, Meski ia sudah mengiyakan perjodohan yang di lakukan Ibu nya, Namun Ia tak setuju jika Alyssa lah orang nya, Namun ia sudah mengatakan nya dan semua sudah terjadi, ia pun duduk dia, mencoba menenangkan pikiran nya.
"Kau sudah dewasa Jasson, Alyssa Papa lihat dia wanita yang sopan dan baik, Papa nyakin dia akan bisa menjadi istri yang baik untuk mu." Ucap Tuan Albert.
"Aku melakukan nya semua karena keinginan Kalian." Ucap Jasson mengingatkan kalau semua ia lakukan karena keinginan orang tua nya memiliki pewaris untuk keluarga Graham setelah Jasson nanti.
"Iya, betul (Tuan Albert menepuk pundak putra nya), kau melakukan nya demi Kami, untuk penerus keluarga Graham ." Ujar nya.
•••
Keesokan pagi nya.
Jasson datang ke kantor dan begitu gelisah. Alvin yang masuk melihat Jasson tampak melamun.
"Jasson, kau memikirkan apa?." Tanya Alvin.
"Kau bisa membantu ku mencari tahu tentang wanita ini??" Tanya Jasson memperlihatkan dokumen milik Alyssa.
"Dia calon istri mu??" Tebak Alvin. Jasson tak menyahuti nya, namun ia menerima jawab nya dari diam nya Jasson.
"Baik lah, Akan ku cari tahu tentang wanita ini. dia cantik juga." Ucap Alvin melemparkan senyum mengoda Jasson.
Jasson mengelengkan kepala nya dan menatap layar monitornya. pikiran nya masih memikirkan Alyssa yang akan menjadi calon istri nya.
•••
Di tempat lain.
Alyssa sedang melihat dari jauh sang adik bekerja di mall, ia tampak begitu semangat dalam bekerja, Melayani pelanggan yang datang berbelanja dengan sepenuh hati.
Alyssa lalu mencoba menghubungi Nando, Nando yang bekerja merasakan getaran ponsel di saku nya, saat ia melihat itu telefon dari Alyssa, Ia mengabaikan nya,kembali menaruh ponsel ke saku nya.
Alyssa yang melihat tak percaya Nando mengabaikan nya, karena Nando biasa nya paling cepat mengangkat telefon nya.
"Dia pasti marah pada ku, pantas saja tadi dia tak sempat untuk sarapan bersama kami." Batin Alyssa.
Alyssa dengan sedih berjalan meninggalkan tempat itu, Ia tahu keputusan nya membuat Nando kecewa, mungkin karena terlalu mendadak, tapi Alyssa tak memiliki pilihan lain, Ia juga tak bisa menceritakan kebenaran nya pada Adik nya.