# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa tidak datang?
Malam itu Zelene tiba di rumah dengan selamat.
Anxel sengaja Tidak memberitahu adiknya jika baru saja adiknya kembali di ikuti oleh mobil misterius yang sudah di selesaikan oleh Anggara sang bodyguard Zelene.
" Zelene sekarang kamu cerita semua kejadian di kampus tadi sama kakak." tanya Anxel saat makan malam bersama di ruang makan.
" Baiklah Aku akan ceritakan semua. "
Zelene pun menceritakan semua yang terjadi tanpa dia tutup tutupi. Bahkan Zelene juga cerita gara gara dia Xyan yang jadi korban.
Tangan kekar dan kuat Anxel pun terkepal kuat.
" Vara, Valdish kau selalu jadi pecundang . Sekarang kalian salah sasaran. Kalian mengincar adik kesayanganku ? Dan laki laki pujaan hati adik ku? Aku akan buat perhitungan sama kalian. Tunggu saja. Sekali lagi kalian sentuh adik aku dan teman temannya, kalian akan membayar padaku. Dendam lama kita belum selesai, jangan kalian buat masalah baru dengan ku lagi. " gunam Anxel penuh emosi di dalam hatinya.
" Kak... Apa yang kau pikirkan? Jangan bilang kalo kakak juga punya dendam sama mereka ya kak?" tanya Zelene langsung ketika melihat perubahan wajah di raut tampan kakaknya.
" Bukan urusan kamu. Pesan aku hindari sejauh mungkin urusan dengan mereka."
Segera Anxel meninggalkan meja makan yang masih ada sisa makanan juga di piringnya.
Zelene semakin curiga. Dia Tidak biasanya melihat aura pekat disekitar kakaknya. Yang notabene adalah cowok cool banyak di gandrungi kaum hawa juga mempunyai prestasi gemilang dan tenang menghanyutkan. Tapi reaksi barusan itu bukan kakak Anxel yang dia kenal. sangat menakutkan.
" Ada apa ya dengan kakak? Kok sepertinya dia juga lagi emosi dan dendam sekali saat aku cerita masalah kutu kumpret dan kakaknya serta geng mereka di kampus tadi ya?"
" Ini bukan masalah biasa. Intuisi aku menangkap ada sinyal bahaya di balik sikap diam kakakku. "
Segera Zelene menyelesaikan makan malamnya dan langsung meraih ponselnya untuk menghubungi Xyan. Tiba tiba saja hatinya jadi kuatir sama teman barunya yang babak belur tadi.
" Yan... Xyan apakah kamu sudah tidur?"
" Hmmm baru saja istirahat. Bagaimana apa kamu baik baik Zelene?"
" Hmm iya. Terima kasih banyak ya kamu sudah bela aku hari ini. Jangan lupa minum obat ya. Apa kamu baik baik saja?"
" Iya. Jangan kuatir ya. Aku baik baik saja. Kamu istirahat oke."
" Oke. Night Xyan."
" Night Zelene ."
...****************...
Di sebuah kamar yang serba abu abu, terlihat asap rokok yang mengepul pekat sehingga memenuhi ruangan kamar tersebut.
" Ternyata anak baru itu cantik juga. Aku jadi ingin bermain main sama dia. Jika dia melakukan kesalahan lagi, aku yakin Vara pasti serahkan dia padaku. Sama dengan Si cantik bahenol yang masih betah di balik dinding kampus lama yang terbengkalai itu. Hahahaha... Kalian pasti tidak akan bisa temukan dia. Dia sudah tidur disana lama sekali hahahahaha..."
Pemuda seumuran dengan Anxel itu terus tertawa terbahak bahak mengingat semua kejadian yang pernah dia lakukan. Tapi karena dia adalah anak dari pemilik kampus itu. Maka tidak ada seorang pun yang berani membuat masalah dengan dia.
" Kak... Apakah kakak sudah tahu si cupu jelek itu?"
" Hmmm ya pasti kakak sudah tahulah. Kakak saja sudah ikuti dia tadi. Tapi sialnya kakak ketahuan. Tapi tidak apa apa. Masih ada hari esok bukan. Kesempatan pasti jadi milik kita dik."
" Kau memang kakakku yang terbaik. "
" Jelas. Siapa saja yang buat kamu sakit hati harus menerima akibatnya bukan. kita adalah raja dan ratu di kampus kita itu. Daddy and mommy pasti akan berikan kampus itu juga suatu saat nanti. Kau pasti akan senang bukan? "
" Selama ada kamu kak. Aku pasti bahagia."
" Hmmm adik ku ini semakin cantik sekali. Pasti akan banyak lelaki memuja mu esok hari. "
" Kakak bisa saja. Hehehe"
Keduanya pun berpelukan dan akhirnya istirahat di kamar mereka. Malam itu kedua kakak adik itu lagi bahagia. Karena esok mereka seakan menemukan mainan baru kembali.
...****************...
Pagi itu Zelene berangkat lebih awal. Dia Tidak ingin ada korban lain selain Xyan.
" Hai selamat pagi. Siapa nama kamu? Kamu anak baru juga kan?" tanya seorang gadis cantik dan manis di dekat bangku yang di duduki Zelene di taman kampus pagi itu.
" Hai... Nama aku Zelene. Iya aku juga anak baru di kampus ini."
" Wah semoga kita bisa berteman selamanya ya dan jadi sahabat."
" Baik. Nama kamu siapa?"
" Panggil saja aku Vannetta "
" Wah nama yang cantik secantik orangnya."
Kedua gadis cantik itu akhirnya tertawa bersama. Tawa mereka menarik perhatian seorang pemuda yang juga mahasiswa baru di kampus itu.
" Hai cantik boleh kenalan kagak?"
" Hai... Bukankah kamu yang kemarin juga ada di samping aku dan kena hukum berdiri sama aku ya?" tanya Vannetta pad pemuda a itu.
" Loh kamu toh. Walah kalo sudah tidak pakai pakaian gaya cupu begini kalian semua cantik cantik Lo."
" Dasar tukang gombal. Sana ngepel dulu dengan gombalmu itu!" ucap Vannetta yang adalah gadis ramah supel dan apa adanya juga. Mirip dengan Zelene. Cuma Vannetta lebih luwes dan ramah.
Beda sama si Zelene yang sukanya asal asalan jika berpakaian dan selalu mau mau gue saja. Super cuek tapi memikat juga karena dibalik cueknya Zelene memang gadis baik hati.
" Hai kau dari tadi ribut terus , siapa nama kamu?" Tanya Zelene.
" Kenalkan aku Alvis. Kamu siapa?"
" Zelene dan dia Vannetta. "
" Lo... Bukankah kamu yang kemarin di suruh bersihkan toilet itu ya?"
" Yap menyebalkan. "
Tawa Alvis menggema di antara mereka. Tapi tiba tiba diam dan serius.
" Heh kalian dengar tidak jika di kampus kita ini ada yang sok berkuasa karena dia anak dari pemilik kampus ini ya?"
" Ya sudah. si kutu kumpret centil yang kemarin nindas aku itu adiknya. Kalian jangan cari masalah ya sama mereka. Jangan sampai seperti kami yang sudah di tandai sama mereka."
" Maksudnya ditandai apa itu?"
" diincar. "
" Waduh bahaya itu Zelene. Aku dengar dua tahun lalu pas ospek juga sampai ada seorang mahasiswi yang dilecehkan sama mereka karena tidak patuh dengan mereka. hingga akhirnya si mahasiswi itu bunuh diri dan sampai sekarang jasadnya tidak pernah di temukan lagi. semua orang takut mengatakan yang sebenarnya. Jadi kamu harus hati hati Zelene. Karena tidak akan ada orang yang bisa tangkap mereka."
" Heh Alvis kamu jangan nakutin kita deh. Aku jadi kuatir sama Zelene nih jadinya."
" Aku bicara ini apa adanya. Dan sudah jadi rahasia umum itu. Hingga sekarang tidak ada yang bisa menangkap Raja dan ratu kampus itu. Dan tidak ada yang tahu dimana jasad sang mahasiswi yang bundir itu setelah ketahuan bundir jasadnya menghilang. Pihak keluarga saja tidak ada yang bisa temukan selama dua tahun ini. "
" Tapi aku tidak takut sama mereka. Jika memang mereka tidak bisa di tangkap hukum maka kita yang harus tangkap mereka dan hukum mereka. Dan kita harus bisa bantu orang tua mahasiswi itu untuk mengetahui dimana jasad sang putri mereka itu di sembunyikan oleh para pelaku. " ucap Zelene mantap dan tegas. Karena dia paling benci dengan namanya ketidakadilan.
" Heh hati hati kamu bicara Zelene. Itu bahaya Lo!"
" Tapi jika keadilan tidak ditegakkan siapa coba yang berani tegakkan, kalo bukan kita , benar kan?"
" Hah. Mending gue kagak ikutan dah jika kamu seperti itu Zelene. "
" Ya jangan terlibat. Kalian harus menjauh jika mereka datang dan cari masalah sama aku. Kalian harus lindungi diri kalian sendiri. Oke. jangan kuatir aku juga tidak akan libatkan kalian berdua kok , jika kalian hari ini jadi sahabat aku sih." ucap Zelene tegas dan yakin.
Keduanya saling mengangguk dan berjabat tangan ala mereka. Kedekatan itu juga mengundang perhatian sepasang mata yang sedari tadi mengawasi dari jauh.
" Rey jika aku lagi sibuk dengan latihan olah raga kampus dan kegiatan kampus lainnya di senat, tolong kamu jagain adik ku yang itu ya? Tapi jangan sampai ad ayang tahu dia adik aku. Karena Si kampret dari kemarin incar adik gue."
" Waduh... Serius lu Xel?"
" Iyalah aku serius. Jadi tolong kalian jagain adik gue dan rahasiakan identitas dia oke."
" Xel jangan sampai ada Violet kedua Lo."
" Grey stop jangan ungkit itu lagi di depan Anxel!"
" Sorry lupa gue. Gue cuma kuatir sama adik boss."
" Cukup. Makan nih sambel kalo masih banyak bacot lu."
" Ya. Sorry. "
" Awasi mereka. Sepertinya itu teman teman baru adik aku."
" Siap boss."
" Rey kamu cari tahu semua teman adik gue yang ngobrol itu. Aku mau lu serahkan informasi mereka dua jam lagi."
" Siap boss."
" Heh bukannya Adik di kampret itu suka ya sama boss?" bisik Grey pada Rey.
" Iya gara gara boss dulu suka sama violet si centil itu malah bully Violet sampai dia bundir kan?" jawab Rey juga berbisik.
" Aduh... Bagaimana ini kalo si gatel itu kira adik boss pacar boss juga?"
" Maka dari itu kita suruh awasi. Kamu itu oon kali sih Grey."
" Ah... Iya ya... Aduh gara gara aku panik jamdi oon begini ya."
" Semogaa saja tuh adik cantik baik baik saja ya?"
" Iya ayo kita laksanakan tugas kita. Boss serem. Ntar kita jadi sasaran. Kalo dekat dekat."
Keduanya segera meninggalkan Anxel yang masih meneguk jus dan menghisap rokok di kantin kampus itu.
kantin itu memang dekat dengan taman tempat Zelene ngobrol sama teman teman barunya.
Zelene mulai gusar dan gelisah mata indah itu sering sekali melihat ke gerbang utama kampus mereka. Tapi dia semakin gusar saat pintu gerbang utama kampus itu sudah di tutup. Tandanya tidak ada lagi mahasiswa yang boleh lewat di gerbang utama . Harus pakai pintu samping , bertanda mereka masuk kuliah siang atau sore. Yang pagi harus selalu lewat pintu gerbang utama. Jika terlambat dan lewat samping maka akan kena hukum.
" Kok belum datang. Mana gerbang sudah ditutup lagi. Kalo ketahuan datang terlambat padahal ikut ospek pasti dihukum lagi. Aduh kamu kemana sih? Atau jangan jangan masih sakit ya? Mana ponselnya tidak aktif lagi. Aduh... Kamu kenapa sih Xyan..." cemas Zelene dalam hati...
Kenapa Xyan belum datang? Apa yang sudah terjadi pada Xyan hari itu?"
Bersambung...