Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 - Pria Brengsek
"Maaf kan ke lancangan nya Tuan." Ucap Willy Atas sikap Vania.
Vania yang masih belum tahu status seorang Rehan masing berani mengangkat wajah nya menatap Rehan.
Frans yang datang membisikan sesuatu di telinga Rehan. "Kau anak pemilik ESB GROUP?." Tanya Rehan.
"Iya Tuan." Willy tersenyum saat Rehan mengenal perusahaan ayah nya.
"Ikut dengan ku untuk membahas kontrak yang kau ajukan, setelah kau memutuskan hubungan dengan wanita yang berani menghina istri ku. "Kata Rehan.
Vania terkejut, begitu juga dengan Aluna.
"Apa."
Willy melihat Vania, lalu melepaskan tangan Wanita itu dari lengan nya. "Maaf Vania, sikap mu tadi sungguh tidak bisa ku terima juga." Ucap Willy.
"Wil, kau tak boleh melakukan ini pada ku." Ucap Vania.
Aluna begitu terkejut saat melihat Willy memutuskan Pacar nya demi kontrak kerja.
Rehan merangkul Aluna, dan membawa nya pergi dari sana untuk membayar, agar tak menyaksikan pertengkaran mereka.
"Aku harus pergi." Kata Willy meninggalkan Vania yang berdiri mematung tak percaya.
"Wil, Willy." Bahkan Willy tak mau menoleh saat Vania memanggil nama nya.
Vania pun menyadari kalau perkataan nya menghina Aluna karena cemburu Willy seperti masih perhatian pada nya membuat Vania dalam masalah.
Laki-laki yang suka dan cinta kini meninggalkan nya, tak perduli Willy meninggalkan karena kontrak kerja yang di tawarkan Rehan, Vania tetap tak rela di tinggal oleh laki-laki itu.
"Semua ini karena wanita sialan itu, awas saja Aluna, kau akan terima akibat nya, karena mu Willy mempermalukan ku di depan mu."ucap Vania.
Ia merasa kesal dan geram, sampai menghentakkan kaki nya beberapa kali karena kesal.
•••
Sementara di dalam Vania masih, Aluna dan Rehan sudah sampai di meja Kasir untuk membayar.
"Ini, bayar lah." Rehan memberikan sebuah kartu kredit untuk Aluna gunakan.
"Aku yang bayar?." Tanya Aluna.
"Iya, sekarang kartu itu milik mu, beli apa yang kau ingin kan." Ucap Rehan.
Aluna tersenyum dan secepat Kilat tangan nya mengambil kartu itu dari tangan Rehan, bahkan Rehan sampai agak terkejut, sekertaris Kim yang melihat pun menahan senyum nya.
Aluna tanpa rasa malu atau segan mengambil kartu itu.
Aluna pun membayar dan merasa puas mendapatkan kredit card tanpa batas yang di berikan Rehan untuk nya. meski bukan tujuan nya mendapatkan ini, bagaimana pun juga, memiliki pegangan uang untuk di belanja kan tanpa memikirkan harga adalah dambaan setiap wanita.
Setelah membayar, Aluna menoleh dan melihat Willy sudah ada di belakang suami nya. ia pun melihat sekitaran dan tak terlihat Vania ada bersama nya.
"Dia benar meninggalkan wanita itu demi kontrak kerja, dasar laki-laki brengsek."Ucap Aluna di dalam hati nya.
Meski tak menyukai Vania, tapi tetap saja Aluna tak membenarkan sikap Willy, karena ia juga salah satu wanita yang pernah ia sakiti dan tinggalkan, tapi kini ia berdiri di hadapan nya tanpa rasa malu sedikit pun.
Rehan lalu meminta Sekertaris Kim untuk berbicara dengan Willy untuk datang besok ke kantor. sementara dia membawa Aluna kembali ke mobil di ikuti bi Ani.
Aluna duduk di mobil dan merasa kesal akan keputusan Willy. Rehan yang tahu apa yang di pikirkan Aluna tersenyum sinis.
"Tuan, kenapa anda melakukan itu pada mereka?." Tanya Aluna agak ketus dan menatap Rehan dengan sorotan mata tajam.
Rehan melihat sorotan mata Aluna yang tak biasa mencoba untuk biasa-biasa saja, meski sebenarnya ia agak heran.
"Turun kan pandangan mu." Ucap Rehan datar.
"Lagian Apa yang salah aku melakukan itu, seharus nya kau berterima kasih karena aku sudah memperlihatkan mu betapa buruk nya mantan kekasih mu itu." Ucap Rehan.
"Kamu tahu dari mana?." Tanya Aluna terkejut.
"Apa yang aku tak tahu tentang mu. bahkan sampai ke dalam-dalam nya aku tahu." Ucap Rehan.
"Apaaaa..."
Mendengar ke dalam-dalam, Aluna menutupi kedua dada nya dan memiringkan tubuh nya. berfikir Rehan pum tahu dalaman nya,Aluna merasa malu dan melihat Bi Ani yang hanya diam tersenyum mendengar perdebatan di antara suami istri itu.
Rehan tiba-tiba merasa gerah saat tahu Aluna salah paham, ia mendehem, tiba-tiba udara terasa begitu panas.
"Eh, jangan berfikir yang tidak-tidak, maksud ku, aku tahu sampai ke dalam-dalam kehidupan mu." Ucap Rehan.
"Oh...."
Mendengar hal Itu, Aluna pun melonggarkan kewaspadaan nya.
Saat Sekertaris Kim masuk ke mobil, ia merasakan kecanggungan di dalam mobil, dengan heran, ia pun menjalankan mobil tanpa mengatakan apa pun atau pun menanyakan apa yang sedang terjadi.