NovelToon NovelToon
Kecewa

Kecewa

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Nasib memang tidak bisa di tebak. ayah pergi di saat kami masih butuh perlindungannya. Di tengah badai ekonomi yang melanda, Datang Sigit menawarkan pertolongan nya. hingga saat dia mengajakku menikah tidak ada alasan untuk menolaknya.
. pada awalnya aku pikir aku sangat beruntung bersuamikan pria itu.. dia baik, penyayang dan idak pelit.
Tapi satu yang tidak bisa aku mengerti, bayang-bayang keluarganya tidak bisa lepas dari kehidupannya walaupun dia sudah membina keluarga baru dengan ku.
Semua yang menyangkut keluarga harus di diskusikan dengan orang tuanya.
janji untuk membiayai adik-adik ku hanya omong kosong belaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Ibu mertua keadaanya sudah membaik dan yang lainnya sudah membaik kecuali Rani.

Dia belum bisa berjalan dan hanya duduk di kursi roda. diapun masih dalam pengawasan Dokter Agam.

Beberapa kali mas Sigit memintaku untuk pulang, tapi aku menolak dengan keras.

Mungkin karena putus asa dia minta bantuan ibunya.

Aku pikir mas Sigit yang menelpon. Aku mengangkat ya dengan malas.

"Apalagi, Mas? jawabanku sudah jelas...!" ucapku di telpon

"May, ini ibu. Ibu mohon dengan sangat. Pulanglah.. Di rumah sangat sepi sejak kepergian mu..." suaranya bernada membujuk.

namun aku masih diam mendengarkan.

"Ibu dan ayah harus menjaga warung seperti biasa. Sedangkan Rani keadaannya seperti itu. tidak ada yang menjaga Tara. pulang, ya?"

Wajahku memanas mendengarnya. Masa aku di suruh pulang untuk mengurus mereka? Sungguh tidak punya hati. Semula aku pikir ibu akan minta maaf sebelum memintaku pulang. Tapi nyatanya, dari suaranya tidak ada penyesalan sama sekali.

"Aku tidak bisa, Bu..!" jawabku kesal.

Ini pasti perbuatan mas Sigit meminta ibunya membujuk ku. Aku membatin dengan kesal.

"Lho, kok tidak bisa, kamu itu masih istri sah nya Sigit. Jadi harus menurut apa kata suami."

Mendengar itu tentu saja aku mencak-mencak, tapi tentu saja ibu mertua tidak tau.

Enak saja dia mengingatkan aku masih istri sah anaknya. sedangkan kemarin-kemarin kemana saja dia?

"Ibu tidak mau mendengar alasanmu lagi. Kau harus pulang..!"

Setelah berkata begitu, dia memutuskan percakapan kami.

***

Di rumah besar itu.

"Pokoknya apapun caranya May, harus pulang. Ibu tidak bisa mengerjakan semuanya. Pekerjaan rumah, di warung, di tambah lagi sekarang Rani tidak bisa berbuat apa-apa. Mau minum saja harus di bantu." keluh Bu Karti kesal.

"Aku sudah membujuknya, Bu. Tapi dia tidak mau. Mungkin juga masih kesal dengan dengan perlakuan kita." jawab Sigit.

"Perlakuan yang mana? Kau mulai ikut-ikutan membenarkan jalan pikirannya." Wanita itu terlihat kesal.

"May merasa kita tidak adil padanya. Dia selalu cemburu pada Rani dan Tara." gumam Sigit lagi

"Itu tugasmu menjelaskan. Rani adalah istri mendiang adikmu. Rani dan Tara adalah tanggung jawab kita, terutama kau sebagai anak pertama."

Sigit terdiam.

Saat itu Rani kembali berteriak.

"Ibu, aku mau ke kamar kecil..!"

Wanita bergidik.

"Kau harus coba sendiri. Sampai kapan akan mengandalkan bantuan orang...!" jawab Bu Karti.

"Tu, kan. Ini yang ibu tidak bisa..!" omelnya sambil menghampiri Rani.

Tiba-tiba dia menutup hidung.

Dia menatap menantunya dengan mata melotot.

'Rani.. Dasar jorok.. Kenapa kau buang kotoran di situ?"

"Aku tidak tahan lagi, Bu. Maaf..!" ucapnya merasa bersalah.

Walau sambil mengomel, dia membersihkan Rani dari kotoran di kursi Roda itu.

"Ibu rasa Rani harus di pulangkan ke ibunya sementara waktu ini. biar ibunya yang mengurusnya." tukas wanita itu sambil menyeka keringat di dahinya.

"Itu ide bagus, Bu. sementara May belum mau pulang." jawab Sigit.

Tapi apa jawaban orang tua Rani?

"Maaf, saya tidak bisa merawat Rani. Saya juga punya kesibukan."

Bu Karti mendengus kesal mendengar jawaban besannya.

Sangat terpaksa dia yang merawat Rani.

Saat Dokter Agam datang untuk memeriksa keadaannya. Bu Karti minta tolong padanya untuk me

Bujuk May biar mau pulang.

"Saya mohon, Dok. saya yakin dia pasti mendengar kata-kata Dokter. saya sangat kerepotan mengurus rumah, warung dan Rani sekaligus. Saya dengar kalian dekat akhir-akhir ini. Tapi tidak masalah. Ini hanya di antara kita saja. Sebenarnya saya kurang suka padanya. Dia kampungan, katrok dan lainnya. tapi saat ini kami sedang membutuhkan bantuannya. Kalau dokter mau membantu saya, saya juga akan membantu memuluskan jalan kalian. saya janji." ucap wanita itu nyerocos seperti kereta api .

Dia tidak menyadari tatapan dokter Agam padanya.

"Kasihan Mau harus terperangkap dalam keluarga seperti ini." batinnya prihatin.

Dia yang sudah tau alasan May tidak mau pulang ikut merasa geram. Apalagi setelah menyaksikan sendiri betapa egoisnya wanita yang menjadi mertuanya, May itu.

Tapi dia mencoba menahan diri.

"Akan saya coba. Tapi apapun keputusan May, nantinya, kita harus hormati." jawabnya datar.

"Dan satu lagi yang harus ibu ingat. Saya dan May, memang dekat. tapi cuma sekedar dekat sebagai teman."

"Aaah, dekat sebagai apapun kenapa? Saya tidak perduli, kok." wanita semakin menjadi.

Dokter muda itu menggeleng heran. Kok ada orang tua yang mau menjerumuskan anak menantunya sendiri?

"Terserah ibu, ini masalah keluarga kalian. Saya tidak mau ikut campur terlalu dalam." ucap ya kemudian.

Lalu dia mengemasi peralatannya.

"Rani kapan sembuhnya, sih Dok?" celetuk Bu Karti.

"Sebenarnya dia mengalami kemajuan yang pesat. Menurut analisa saya, seharusnya dia sudah pulih. Tapi entahlah. Kita hanya bisa berdoa yang terbaik."

Bu Karti mengangguk angguk.

"Mba, jangan lupa di latih untuk berdiri sendiri, ya." pesannya kepada Rani.

Rani hanya mengangguk.

Kemudian terbit keinginannya untuk memastikan hubungan Dokter itu dengan May.

"Dokter, apa benar gosip yang beredar tentang dokter dengan May?"

"Menurutmu?" tanya Dokter Agam menatapnya tajam. Dia tau kalau sebenarnya Rani lah pembuat berita itu.

"Saya, saya juga tidak tau. Karena itu saya bertanya pada Dokter. Tapi saya harap semuanya tidak benar." jawab Rani.

"Aku juga masih waras dan tau batas. May itu masih sah istri orang." ucapnya dan langsung pergi.

Rani tersenyum senang. Entah apa yang ada dalam otaknya.

***

Aku begitu terkejut saat Dokter Agam tiba-tiba saja muncul di rumah kami.

Ibu yang menyambutnya dengan senyum ramah.

"Tumben, nak Dokter.."

"Iya, Bu. Kebetulan saya ada jadwal kunjungan ke e salah satu warga dekat sini."

Aku yang mendengar obrolan mereka mengintip dari celah pintu.

Ada apa, ya dia menyempatkan diri untuk mampir?

"May, ada, Bu? Kebetulan ada sesuatu yang mau saya tanyakan."

"Ooh, ada Nak Dokter. Biar saya panggilkan."

Aku pura-pura sedang sibuk menara pakaian saat ibu masuk.

"May, ada nak Dokter di depan. Temuin sana, katanya ada dia ada perlu."

Aku menatap ibuku dengan bingung.

"Ada apa ya, Bu?"

"Mana ibu tau. Temuin sana..!"

"Pak Dokter, maaf saya masih menidurkan Bulan." ucapku beralasan. padahal Bulan sedang di ajak main oleh Hafsah entah dimana.

"Tidak apa-apa, justru aku yang harus minta maaf karet sudah mengangumi sore-sore begini." ucapnya tetap dengan senyuman khas.

aku segera mengalihkan pandangan saat menyadari telah terpana menatap bibirnya yang sedang bicara.

"May, kemarin aku kerumah mu, tepatnya kerumah mertuamu. Kau benar, keluarga itu tidak sehat."

"Maksud, Dokter?" aku merasa penasaran.

"Iya, Bu Karti meminta ku membujuk mu agar mau kembali, aku bilang itu di luar wewenang ku karena ini masalah keluarga. Tapi dia bilang akan membantuku bila aku membantunya juga."

Mataku membulat lebar.

"Membantu apa?"

"Membantuku untuk mendapatkan mu." aku terhenyak di kursi.

"Aku sendiri heran kenapa ada orang tua seperti itu. Sudah aku bilang kalau kita tidak punya hubungan apapun. Tapi mereka tidak percaya."

"Maaf sekali lagi, karena saya, dokter jadi kena masalah." ucapku bersalah.

"Sudahlah, kenapa kau minta maaf. Dari kejadian ini aku jadi tau kalau keputusanmu meninggalkan rumah itu sudah tepat. tapi kau harus membicarakan ini pada suami mu. Cari jalan keluar yang terbaik.

Jujur sebelumnya aku merasa apa yang kau lakukan salah. Tapi sekarang tidak lagi."

Aku tertunduk. Sangat menyesalkan perbuatan mertuaku. Jujur aku sangat malu pada Dokter Agam.

"Lalu apa rencana mu kedepannya?"

"Saya juga belum tau. Kalau soal mas Sigit, kami sudah sering membicarakan ini. Tapi dia sangat kolot. dia tidak mau melepaskan saya, tapi juga tidak mau merubah sikapnya. Saya bingung harus bagaimana..?"

"Kami sama-sama terdiam. Saat itu ibu datang membawakan minuman dan beberapa camilan.

"Ibu repot-repot."

"Cuma minuman saja, ayok di coba nak Dokter.!" tawar ibu dengan ramah.

tanpa sungkan dan canggung pria itu mencoba camilan yang kami suguhkan.

Senyumnya terlihat tulus saat memuji makanan itu.

"Saya pikir nak Dokter tidak doyan makan orang kampung ." seloroh ibu.

"Ibu salah, apapun yang datang dari tangan yang ikhlas, akan terasa nikmat." jawabnya dengan mulut tetap mengunyah. Diam-diam aku memperhatikan dari atas sampai bawah. tidak ada cela, itu menurutku.

Hafsah datang membawa Bulan yang belepotan coklat.

Putriku itu langsung nemplok di pangkuan ku.

Dokter Agam langsung menatap Bulan.

"Ini, Bulan, kan? Ibumu bilang kau sedang tidur." dia melirik ke arahku dengan senyum jenaka.

Aku sangat malu karena ketahuan berbohong.

Saat kami sedang bersenda gurau dengan akrab. tiba-tiba saja datang mas Sigit dan menarik tanganku.

Dokter Agam , Ibu dan Hafsah yang juga ada di sana menatap kaget kepadanya.

1
Faulinsa
Lanjut yuk kak.. ku kirim hadiah ni buat kakak.. semangat ya.
Faulinsa
Mbak Tirta bakal langsung Acc Amy untuk Agam, eh Agam untuk May, Agam & May lah pokoknya. Bentar lagi juga akan ketahuan penyebab tidur panjang nya Bulan. Selamat merasakan dinginnya sel tahanan mertua & menantu lucnut..
Lissaerlina
lanjuttttt
Yuliana Tunru
syukur lah agsm.gerak cepat tp hanna hrs di hukum dan dilapirkan ke.polisi biar kspok
Yuliana Tunru
kenapa cerita x makin jauh thor sampai dicukikbdan kyk x dijusl ke mucijari tirta pun aneh tak tau yg mana may yg ditaksir agam..bisa2 hingga berthn2 nih may x hilang..kurang suka lah ending x jauh dr bahagia..maaf ya thor klo kecewa
Yuliana Tunru
waduh nay dlm bahaya ..gmn jika tirta tau klo itu may yg dijebal x ..hedeh makin rumut
Yuliana Tunru
benar2 setan ya karti dan rani ..lapirkan z may cukup sdh bulan sdh berulqng kali dicelakai mereka biadab bilqn msh kecil gitu smoha z msh bisa tertolong
Faulinsa
Alhamdulillah.. astaghfirullah.. semoga dengan kejadian ini membukakan mata Sigit, begitu kejam nya peragai ibunya dan Rani. Sungguh sayang kesempatan yang May berikan kau sia-siakan Sigit. Love sekebon buat othor.. lanjut kak.. sudah saat nya May menemukan kebahagiaan sejatinya, dengan dokter Agam tentunya
balqis: makasih sayang supportnya
total 1 replies
Yuliana Tunru
sigit bidoh dan egous malah bukin bulan celaka z ..jgn sampai fatal ya thorr takut bulan kenapa2 dan itu sangat bahaya di rmh sigit yg berbahaya
Faulinsa
Dah lah Sigit, kesempatan terakhir mu kau sia-siakan, demi.. demikianlah nampak toxic and egoisnya keluarga mu.. silahkan nikmati sebentar lagi, hak asuh bulan sepenuhnya di tangan May.. tidak akan May izinkan kamu membawa Bulan lagi.. tak bisakah kamu belajar dari yang kemarin2??
Yuliana Tunru
move on dong sigit toh semua jg krn mu cuek dsn tak perhatian pd istri dan ank skrg bilang cinta malu lah
Lissaerlina
lanjuttttt
Faulinsa
May, Tinggal tunggu waktu mbak Tirta lihat fotomu di HP Agam, keadilan akan menemui jalannya. keadilan untuk Agam dan untukmu.. semoga bahagia..
Faulinsa
Ya ampun Thor, kamu kok pandai bgt ngotak atik perasaan mbak Tirta. Duh yg mau kamu lenyapkan calon adek ipar yg kamu harapkan mbak Tirta.. ish mbak Tirta ini
Yuliana Tunru
kasihan bgt agam takbusa tegas dgn klga ttg masa depan dan hidup x mgkin bkn jodoh may tp kasihan jg sih saling merindu dan mencinta tp terhalang nasib jg klga..
balqis
ya say. ada musibah kemarin itu
Yuliana Tunru
akhir x up jg
Yuliana Tunru
pindqh z may klo perlu.ke.desa sebelah biar jauh2 lah dulu klo jodoh tak.kemana tp tynggu cerai tuntas biar sigit tak datang ganggu trs
Yuliana Tunru
smoga cepat sembub thorr..bikin kesal makin pjg salah paham x..tara kenapa apa gangguan emosi krn cedera kepala atw terbiasa di manja
Yuliana Tunru
salah paham.ygnberujung tak.jelas sigut kepedean bgt toolak may dan saat keputusqn cerqi ttp bertahqn ceraiii agam yg tegas klo hqnna bkn iatrimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!