Yu Liu An
Seorang wanita yang menerima tugas diberbagai dunia misi sebagai seorang Antagonis.
Setelah menikmati masa liburannya, dia kembali dihadapkan pada sejumlah tugas dari sistem utama untuk masuk ke dalam berbagai dunia novel, komik, drama.
Bersama teman sistem kecilnya, kini Yu Liu An sang ratu antagonis akan menunjukan kemampuannya lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Akan ada hal yang lebih seru lagi, langsung baca saja kelanjutannya.
Terima kasih atas semua dukungan kalian untuk karya-karya ku 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1/17
Merebut Hati Ceo Dingin
...****************...
Keesokan harinya, Tian An terbangun di sebuah sofa yang berada di dalam sebuah ruang rawat. Dia tertidur dalam isakan dan pelukan Lu Yan Cheng, sehingga ketika model Tian An dipindahkan, Lu Yan Cheng menggendongnya dan membiarkan Tian An tidur di sana.
"Xin Xin, ini dimana?" Tian An mengerjapkan kedua matanya.
"Nona, kita berada di dalam ruang rawat. Wanita itu sudah dipindahkan ke sini, setelah tidak ada kejadian gawat pada tubuhnya tadi malam,"
"Jadi aku tertidur semalaman?"
"Benar, nona. Kau tidur ketika kau menangis di pelukan pemeran pria!"
Tian An terdiam, dia menatap wanita yang terbaring lemah di atas bangkar. Dengan pelan Tian An beranjak dari sofa dan mendekati wanita itu.
"Dia tidak berubah, meski dia tidak memakai riasan, wajahnya masih terlihat sangat cantik," Tian An menatap wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku akan memastikan dia akan baik-baik saja, dan mendapatkan perawatan yang terbaik. Juga dengan tuan Ming itu, aku akan membuat dia menyesali apa yang sudah dia lakukan," ucap Lu Yan Cheng yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Tidak perlu, aku sendiri yang akan membuatnya merasakan hidup dengan sangat baik disisa hidupnya,"
Lu Yan Cheng melihat kepiluan dalam mata Tian An, rasanya ingin sekali dia membawa kepala Ming saat itu juga untuk wanita yang masih dia cintai itu. Agar dia tidak lagi melihat Tian An seperti itu.
Ddrrrttt ddrrrtttttt
Ponsel Lu Yan Cheng bergetar di dalam saku jasnya, Lu Yan Cheng melihat nama yang tertera pada ponselnya itu.
"Katakan!" ucap Lu Yan Cheng setelah menggeser layar ponselnya ke atas.
Lu Yan Cheng tampak diam mendengarkan seseorang yang tengah berbicara di seberang sana. Sambil sesekali dia menganggukan kepalanya dengan sangat serius, sementara Tian An yang tidak peduli dengan urusan Lu Yan Cheng keluar dari ruang rawat itu.
"Nona, kau mau kemana?" Xin Xin mengikuti Tian An dengan cepat di belakangnya.
"Tentu saja mencari keberadaan laki-laki yang sudah membuat model terbaik dan terdekatku seperti itu, aku tidak akan pernah melepaskan dia dengan mudah begitu saja!"
"Tapi kemana kita akan mencarinya?"
"Tentu saja kita akan tahu setelah kita melihatnya lewat sistem,"
"Ah kau benar!"
Xin Xin segera mengeluarkan layar birunya untuk melacak dimana keberadaan Ming itu.
"Ketemu, nona!" ucap Xin Xin.
"Dimana dia?"
"Dia berada di sebuah hotel, nona!"
"Bagus, setelah membuat seorang wanita sekarat dia justru sedang bersenang-senang?"
"Nona, apa kita akan ke sana?"
"Tentu saja!"
Tian An berlari dengan cepat menuju tempat parkir, setelah keluar dari rumah sakit.
Setelah sampai di depan motornya, Tian An segera memakai helm yang ada di atas jok motor, lalu naik ke atas motor itu.
"Xin Xin, tunjukan jalannya!" ucap Tian An.
"Baik, nona!"
Bruum
Bruum
Motor Tian An melaju, keluar dari halaman parkir rumah sakit tepat saat Lu Yan Cheng keluar dari pintu keluar rumah sakit itu.
Lu Yan Cheng melihat Tian An melajukan motornya dengan sangat cepat, segera menghubungi sekertarisnya untuk datang ke rumah sakit.
"Dia pasti ingin mencari Ming!" ucap Lu Yan Cheng setelah menghubungi sekertarisnya.
Kejadian yang menimpa model Liu An sangat tidak diduga oleh Lu Yan Cheng, sebab dia sendiri tidak tahu bagaimana kehidupan para model Liu An setelah mereka keluar dari perusahaan.
Lu Yan Cheng menyalakan ponselnya lalu memainkan jarinya di atas benda datar itu, wajahnya tampak sangat serius ketika menggerakan jari-jarinya dengan cepat.
Di sisi lain, Tian An yang melajukan motornya mengikuti arahan Xin Xin yang mengetahui letak hotel dimana Ming berada saat ini.
"Nona, di depan ada dua belokan. Kau ambil sebelah kanan kemudian lurus saja sampai 400 meter!" ucap Xin Xin sambil terus melihat pada layar birunya.
Tian An yang mendengarkan Xin Xin hanya mengangguk, dan terus melaju di jalanan kota.
tp siapa laki2 yg menguatkan perkataan Xin Xin??