HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Vello menatap kepergian Ginna dengan wajah khawatir sambil menatap tangannya yang menyalim mommy nya tadi.
"bang"cicit Vella.
"lihat lah Vella,bukankah Abang sudah bilang kalo jangan membuat mommy tertekan terus"ucap Vello.
"hiks maaf"ucap Vella.
"sudah ada apa dengan kalian??"ucap Malvin.
"mommy dad,hiks ayo kejar mommy"ucap Vella terisak sambil menarik-narik baju Malvin.
"tenang dulu sayang,katakan apa yang sebenarnya terjadi?"ucap malvin.
"sakitnya mommy kambuh kalau mommy tertekan banyak masalah,tangan mommy dingin"ucap Vello.
"baiklah ayok kita susul mommy mu"ucap Malvin yang entah mengapa ia tiba-tiba merasa kasihan dan juga khawatir dengan sang calon istrinya itu.
"Niko cepat cari tau dimana keberadaan Ginna sekarang"ucap Malvin menelpon Niko.
Lalu Malvin mengandeng valla dan Vello.
Kini ketiganya sudah berada di dalam mobil dan Malvin mengirimkan lokasi di mana Ginna berada.
Jika di tanyakan kenapa Niko sangat cepat mengetahuinya tentu saja dengan perintah dari Malvin yang mengutus beberapa orang untuk menjaga Ginna diam-diam agar memastikan Ginna tidak kabur.
Malvin mengerutkan keningnya saat melihat alamat perusahaan yang Ginna tuju.
"jadi dia desainer yang di pindahkan ke kantor pusat" batin Malvin
*****
Sedangkan Ginna kini sudah berada di dalam taksi yang ia pesan.
"Ginna tarik napas hembuskan,tenang okey.jangan membuat anak-anak mu khawatir"ucap Ginna sambil menatap tangannya yang mulai ada ruam merah.
"nona kita sudah sampai"ucap supir taksi
"ahh terimakasih pak,ini uangnya"ucap Ginna.
Lalu Ginna turun dari taksi dan ingin berjalan masuk ke dalam perusahaan Fashion Design ASV group namun tiba-tiba ada seorang wanita yang menabrak Ginna.
Bruk
"aww lu nggak punya mata hah??!!"ucap wanita itu.
gina memungut berkas berkasnya yang jatuh ke tanah.
"maafkan saya bu"ucap Ginna menunduk kemudian mengangkat kepalanya menetap siapa yang menabraknya.
DEGH
keduanya sama-sama terkejut saat melihat wajah satu sama lain.
"Lo?? ngapain kamu muncul lagi anak sial??"ucap wanita itu yang tak lain adalah Elora kakak Ginna.
"ingat yah lo jangan harap bisa balik keluarga Galanter lagi,Lo juga udah di keluarin dari kartu kkartu keluarga camkan itu"ucap Elora.
"huh, aku tidak berharap apa-apa dengan keluarga sial itu karena memang sejatinya dari dulu aku memang tidak dianggap, kalian tenang saja aku tidak akan kembali pada keluarga sial seperti kalian"ucap Ginna tersenyum meremehkan.
"jaga mulut Lo yah!! dasar wanita jalang,jangan belagu kamu"ucap Elora sambil ingin melayangkan tamparan ke wajah Ginna
GREPP
Ginna menangkap dan mencengkram erat tangan Elora yang ingin melayang dengan cantik ke wajahnya.
Kuku-kuku Ginna menatap di kulit Elora yang membuat Elora meringis kesakitan karena tangannya terluka.
"aww lepasin anak bodoh"ucap Elora.
"hari ini aku lagi sangat sibuk,ini baru permulaan"ucap Ginna sambil menghempaskan tangan Elora.
lalu Ginna kembali melangkah menuju tujuannya namun langkahnya terhenti saat Elora mengatakan sesuatu.
"dasar anak tidak tau diri,perlu Lo ketahui mama masih sangat membenci mu jadi jangan pernah muncul di keluarga Galanter.ingat kau adalah anak sial yang membuat mama harus cacat karena mu"ucap Elora.
Ginna berbalik dan mendekati Elora.
GREPPP
Uhuk
Uhuk
"le-lepasin"ucap Elora sambil memukul-mukul tangan Ginna yang berada di lehernya.
"aku bukan Ginna yang dulu,aku yang sekarang sudah tidak punya hati lagi untuk kalian orang-orang brengsek"ucap Ginna menatap tajam ke arah Elora.
"gue lepasin Lo kali ini,sebaiknya jangan Lo tunjukkan muka Lo di hadapan gue lagi sebelum gue benar-benar membunuh saudara sedarah ku ini"ucap Ginna lalu melepas cekikannya dan meninggalkan Elora yang masih terengah-engah.
-
-
"permisi,apakah CEO ASV group ada??"ucap Ginna.
Resepsionis itu terdiam saat melihat penampilan Ginna,ingin ia menanyakan sesuatu namun ia urungkan.
"Tuan Malvin tidak masuk kerja hari ini,apakah nona sudah membuat janji??"ucap resepsionis.
"kok sama dengan nama Daddy si twins??apa mungkin aku yang salah ingat??" batin Ginna.n
"tidak ada,kalau begitu bisa saya bertemu kepala HRD"ucap Ginna.
"baik, tunggu sebentar nona saya akan menghubungi pak Hero"ucap resepsionis.
Ginna menganggukkan kepalanya dan bersandar pada meja resepsionis.
"sial aku tidak bisa tahan lagi" batin Ginna.
Pandangan Ginna perlahan memburam dan...
BRUKKK
"nona"seru resepsionis terkejut saat Ginna tumbang.
"mommy"teriak dua anak kecil berusia 6 tahun berlari memasuki perusahaan dan mendekati Ginna.
Orang-orang berkerumun di sana namun saat seorang pria masuk ke dalam lobby perusahaan membuat mereka terkejut lalu dengan serempak membungkukkan diri.
"selamat pagi tuan"ucap mereka.
"Daddy tolong mommy"ucap Vella.
"apa kalian bodoh!!??hanya melihat ketidak ada orang seperti ini tidak di tolong"ucap Malvin yang langsung membopong tubuh Ginna.
Semua orang yang sudah terkejut saat mendengar anak perempuan itu memanggil sang CEO sebagai Daddy.
setelah sampai di rumah sakit Malvin berlari sambil memanggil paramedis agar cepat menangani Ginna.
"huaaa mommy"tangis Vella.
"sabar, mommy kalian lagi di tangani"ucap Malvin lalu mengendong Vella.
"Vello sayang apa kamu tidak apa-apa??"ucap Malvin mengelus puncak kepala Vello.
"I'm fine dad, Vello kuat tapi mommy"ucap Vello cemas.
Cklek
"Malvin Lo ikut gue"ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari kamar rawat Ginna.
"oke"ucap Malvin.
"tapi mereka......apakah mereka anak mu dengan si calon istri mu??"ucap dokter itu.
"hm"
"hello twins,kalian bisa menunggu di sini ada yang perlu uncle katakan kepada Daddy Ryan kalian perihal mommy kalian okey??"ucap dokter Ryan
"no uncle,kami ikut"ucap Vello dan Vella kompak.
"huh Malvin kenapa kamu keluarin hasil cetakan yang imut seperti ini??kan aku jadi meleleh"ucap dokter Ryan
"jangan bertele-tele Ryan"ucap Malvin.
"haha baiklah-baiklah,ayo ikut aku"ucap dokter Ryan.
Sekarang keempat berada di ruangan dokter Ryan.
"uncle apa yang terjadi dengan mommy??"ucap Vello.
"sebelumnya uncle mau bertanya apakah mommy mu alergi sesuatu??"ucap dokter Ryan.
"mommy tidak alergi apapun dengan makanan namun mommy akan sakit dan timbul ruam merah kalau banyak beban pikiran"ucap Vello.
"Malvin sebaiknya kamu menjaga emosi calon istri mu,kalau salah-salah alergi bisa membahayakan nyawanya"ucap Ryan.
"huaaa hiks ini gara-gara Vella hiks"ucap Vella yang kembali menangis.
"apa tidak bisa di sembuhkan??"ucap Malvin.
"tidak bisa,karena itu berasal dari emosi nya sendiri.saran ku biarkan dia mengeluarkan emosi yang dia pendam"ucap Ryan.
"baiklah"
"btw Malv berapa kali Lo tu ngadon si kembar??"ucap Ryan.
"cih bukan urusan mu"ucap Malvin lalu mengendong si twins menuju ke ruangan rawat inap Ginna.
TBC
