Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15. NGIDAM PIZZA
"Terima kasih ya, Tamara. Sudah banyak membantuku."ucap Regen kepada Tamara.
"Jangan terus mengucapkan terima kasih dong Tuan, kan saya sudah mengatakan sudah sewajarnya kita sesama umat saling membantu.
"Oh iya, ini sudah pukul delapan malam. Kami pamit dulu ya, Tuan. Kasihan Cia dia butuh istirahat."ucap Tamara berpamitan kepada Regen dan juga Tuan Aditama.
"Ya sudah, terima kasih ya, Tamara. kamu sudah baik sekali setiap hari datang menjenguk Putra saya ke rumah sakit. Kamu wanita yang sangat baik, aku yakin kamu juga akan mendapatkan kebahagiaan di masa yang akan datang."ucap Tuan Aditama. lalu langsung meminta Januar untuk segera menghantarkan Tamara dan juga Cia ke rumah yang selama ini ditempati oleh Tamara dan Cia.
"Januar kamu antarkan Tamara dan Cia pulang ke rumahnya, ingat hati-hati dalam berkendara."Tuan Aditama mengingatkan Januar dan memerintahkan Januar mengantarkan Tamara dan Cia.
"Baik Tuan." sahutnya setelah berpamitan kepada Tuan Aditama dan juga Regen. Tamara meninggalkan ruang rawat inap Regen bersama dengan Cia.
Tetapi Sebelumnya Cia tidak lupa memberi salam dan peluk cium kepada Tuan Aditama. membuat Tuan Aditama benar-benar bahagia merasa dirinya memiliki seorang cucu.
Tuan Aditama tersenyum melihat tingkah bocah kecil itu, yang begitu menggemaskan. saat Tamara dan Cia berlalu dari ruang rawat inap Regen. Tuan Aditama menghampiri putranya.
"Kamu lihat sendiri, kan. wanita sebaik Tamara pun tega dikhianati oleh mantan suaminya sendiri. Sama seperti kamu, dia juga memergoki suaminya sedang bercumbu mesra dengan wanita lain.
Tapi kamu lihat, kan. Tamara begitu tegar, dia seolah tidak memiliki beban pikiran sama sekali. Apa kamu tahu Tamara menjalani hari-harinya bagaimana? semenjak resign dari kantor ALC COMPANY, Tamara menjadi ibu rumah tangga. Membuat Alven merasa sepele terhadapnya.
Hingga Alven pun memiliki alasan untuk selingkuh di luar, setelah Tamara mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya, perceraian pun terjadi.Tapin itu bukan Tamara yang meminta, justru Alven yang sudah menalaknya terlebih dahulu.
Tamara begitu tegar, bahkan menurut informasi yang papa dapatkan, kalau Alven sama sekali tidak memberi nafkah kepada putrinya. Sehingga Tamara harus banting tulang untuk menafkahi putrinya. Apa kamu tahu aktivitas Tamara saat ini apa?
Untuk menafkahi putrinya sebagai seorang single Mom, dia berjualan es Boba di depan rumahnya. Hasil dari jualan itulah Tamara memberi nafkah kepada putrinya. Karena semenjak bercerai, Alven sama sekali tidak pernah memberikan kewajibannya terhadap putrinya.
Tapi Tamara tetap tegar, dia tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Bahkan ayah saja kasihan melihatnya. Dia memang tidak pernah cerita kepada siapapun, Papa tahu dari asisten papa sendiri.
Tamara itu wanita yang baik, dia solehah. Dia pantas bahagia. Jujur kalau disuruh papa memilih menantu, papa lebih memilih Tamara menjadi seorang menantu Papa, walaupun dirinya seorang janda memiliki anak satu." ucap Tuan Aditama kepada Regen yang masih berbaring di atas bunker.
Regen hanya terdiam tidak menjawab apa yang diucapkan oleh Tuan Aditama. Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu. Matanya terpejam ketika mendengar ayahnya meminta Regen untuk menikah kembali setelah Regen pulih.
"Ya sudah, kamu istirahat lah, ini sudah malam. Papa akan baring di tempat tidur itu, jika perlu sesuatu kamu panggil saja papa dan juga Januar. Januar sudah pulang dari menghantar Tamara dan Cia, dia masih berada di kantin. Mungkin sebentar lagi Januar akan datang."ucap Tuan Aditama sambil berlalu meninggalkan Regen dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur yang tak jauh dari Regen.
Sementara di tempat lain, Soraya sedang bergelut manja di lengan sang suami.
"Mas, Aku ingin makan sesuatu. tolong belikan dong."ucap Soraya kepada suaminya.
"Memangnya kamu mau makan apa?"
"Mau makan pizza."
"Tapi ini udah jam berapa sayang?"
"Baru juga jam sembilan malam Mas. Ingat Mas, di dalam sini ada anak kamu. Apa Mas mau anak kita nanti ileran?"ucap Seraya dengan manja.
"Ya enggak dong Sayang, mana mungkin Mas ingin anak kita nanti ileran. Oke tunggu sebentar ya. Mas akan membelinya."ucap Alven sambil berdiri mengambil kunci mobil miliknya.
"Sayang mas pergi dulu ya."ucap Alven berpamitan kepada Soraya.
"Iya Mas hati-hati ya, dan jangan lama-lama ingat ada aku dan calon anak kita menunggu kamu di rumah."ucap Soraya kepada suaminya.
Alven mengembangkan senyumnya, menatap wanita yang saat ini sangat ia cintai. wanita yang membuat dirinya meninggalkan istrinya Tamara dan juga putrinya Cia.
Entah cinta apa yang dimiliki oleh Alven, sehingga dirinya tega meninggalkan putrinya sendiri. Ia Pun seolah lupa memberi nafkah kepada putrinya. Mungkin ia sudah dibutakan dengan cintanya yang begitu besar terhadap Soraya.
Alven berlalu meninggalkan Soraya, dengan menggunakan mobil miliknya Ia pun berlalu untuk membeli Pizza permintaan sang istri.
Sepanjang perjalanan, Alven teringat kepada Tamara yang tak pernah meminta apa-apa saat Tamara hamil Cia. Tapi saat ini Soraya banyak sekali yang ia inginkan semenjak dirinya hamil.
Alven berusaha menurutinya, karena Soraya mengatakan anak yang ada di dalam kandungannya itu berjenis kelamin laki-laki. anak yang selama ini didambakan oleh Alven. dari dulu kedua orang tua Alven dan juga Alven menginginkan sosok anak laki-laki.
Setelah Alven membeli pizza pesanan Soraya, ia pun langsung kembali menghampiri istrinya yang sudah menunggu dirinya.
Tok ....
Tok ....
Tok....
Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga Soraya.
Mata Soraya berbinar. Ia mengetahui kalau suaminya yang saat ini pulang membawakan Pizza pesanannya.
Soraya membuka pintu, Ia langsung berhamburan memeluk Alven saat melihat tangan Alven membawa kotak pizza di tangannya.
"Kamu sudah pulang mas, Ayo masuk, aku sudah tidak sabar ingin memakan pizza yang kamu beli. Mungkin anak kamu sedang menginginkan pizza, sehingga sedari tadi aku ingin memakan pizza Mas." ucap Soraya sambil bergelut manja di lengan suaminya.
Alven hanya tersenyum lalu memberikan kecupan hangat di kening Soraya. Pasangan suami istri ini begitu bahagia, Mereka pun merencanakan sesuatu terhadap Tamara.
Mereka menginginkan rumah yang ditempati Tamara. Bagaimanapun caranya mereka harus mendapatkan rumah itu.
"Mas, apa sudah kamu pikirkan ide Bagaimana cara agar Tamara menyerahkan rumah yang mereka tempati itu kepada kita?"tanya Soraya kepada sang suami.
"Kamu tenang saja sayang, kamu harus lebih bersabar dulu. Nanti mas akan berusaha untuk merebut rumah itu. Mas sedang mencari pengacara handal, agar kita mendapatkan rumah."ucap Alven kepada istrinya Soraya, yang menginginkan rumah yang ditempati Tamara itu beralih kepada mereka.
Entah apa yang ada di pikiran Alven dan Soraya, mereka memang pasangan suami istri durjana. Tidak tahu bagaimana Tamara berjuang untuk hidup. seenaknya saja mereka ingin merebut rumah hasil jerih payah Tamara sendiri.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂