MENGEJAR CINTA ISTRIKU

PLAK !!!

“Dasar anak tak  berguna !!!”

Satu tamparan keras dan caci maki langsung Duke Armand terima begitu dia masuk kedalam ruang kerjanya.

“Cepat bawa Roselyn dan Nathan kembali sebelum keluarga Lunox meminta pertanggungjawaban dari kita”, bentak Marco penuh amarah.

Melihat sang ayah tampak ketakutan dengan keluarga istrinya, Duke Armand merasa tak senang karena dalam hal ini dia tak merasa salah sepenuhnya.

“Biarkan saja mereka kesini, aku tak takut menghadapinya”, ucap Duke Armand tenang.

“Dasar anak bodoh !”, Marco kembali mengumpat melihat reaksi sang anak.

“Kenapa ayah begitu takut terhadap mereka, apa hebatnya keluarga Lunox”

“Keluarga kita jauh lebih hebat daripada keluarga Lunox”, ucang Duke Armand penuh keangkuhan.

Marco hanya bisa menghela nafas dalam beberapa kali melihat kebodohan sang putra yang bisa menghancurkan semua hal yang telah dibangunnya selama ini.

“Kamu pikir atas bantuan siapa keluarga kita bisa sebesar ini”

“Jika bukan statusmu sebagai menantu keluarga Lunox maka kaisar Orlando tak akan pernah mempertimbangkan keberadaanmu ”, ucap Marco menjelaskan.

Sambil mengkerutkan kening, Duke Arman yang bingung pun bertanya “Apa maksud ayah ?”.

Marco yang merasa jika ini adalah saat yang tepat untuk memberi tahu semua kebenaran kepada anaknya pun menceritakan semuanya tanpa ada satupun yang ditutup-tutupi dengan harapan Duke Armand tak lagi salah melangkah.

“Jadi, yang membantuku selama ini bukan Count Dominic tapi keluarga Lunox ?”, ucapnya syok.

“Kamu terlalu naif Armand”

“Bagaimana bisa kamu mempercayai setiap kata yang wanita licik itu ucapkan kepadamu”, ucap Marco sambil menggelengkan kepala tak menyangka jika putranya bisa menjadi bodoh seperti ini karena cinta.

Duke Armand memang selalu mempercayai setiap ucapan yang Dunchess Liona utarakan kepadanya.

Kalau menurut anak jaman now sebutan untuk Duke Armand adalah bucin akut, cinta buta yang membuatnya tak bisa melihat dengan jelas semua hal dengan baik.

“Sampai kapan kamu akan diperdaya oleh j****g itu hingga menjadi membangkang seperti ini Rmand ?”\, ucap Andrea yang tiba-tiab ikut bergabung dengan tatapan sinis.

“Bu, berhentilah menghinanya dan dia memiliki nama”, ucap Duke Arman masih berusaha membela wanita yang dicintainya.

“Setelah semua hal buruk yang dia lakukan kamu masih saja membelanya”

“ Sadar Armand !!!”

“Aku kamu benar-benar tak mengetahui skema liciknya yang berusaha memasukkan anaknya ke mansion Bernard ini !!!”, ucap Andrea berang.

Duke Armand memang sadar akan maksud dan tujuan Dunchess Liona menyuruhnya membawa Harry ke mansion Bernard.

Alih-alih menolak akan skema licik yang sudah bisa dia tebak justru Duke Armand malah menutup mata seolah dia tak tahu apapun mengenai hal tersebut.

“Jika berbicara mengenai wanita licik, aku rasa Roselyn adalah wanita paling licik yang pernah aku kenal”, ucap Duke Armand penuh penekanan.

Andrea terbelalak karena tak menyangka jika putranya akan sebodoh itu hanya karena cinta.

“Baiklah, karena kamu keras kepala maka ibu akan menceritakan semuanya”, ucap Andrea dengan mimic wajah serius.

Andrea pun menceritakan semuanya kepada sang anak mulai dari siapa gadis yang menyelamatkannya dalam kericuhan di kekaisaran Apollo enam tahun silam.

Tak ada lagi yang Andrea tutup-tutupi, semua dia ceritakan dengan jelas dan terinci membuat Duke Armand syok dibuatnya.

“Jika kamu ragu akan cerita ibu maka kamu bisa menyelidikinya”, ucap Andrea sambil memberikan nama saksi-saksi yang bisa Duke Armand tanyai mengenai peristiwa tersebut.

Dalam kesempatan kali ini Andrea juga menceritakan bagaimana bisa Duke Armand berada satu ranjang dengan Roselyn karena ulahnya.

“Ibu melakukan semua itu karena tak ingin kamu masuk dalam jebakan Liona yang saat itu tengah hamil hingga pada akhirnya dia berubah haluan dan menjebak Duke Heliot sehingga sahabatmu itu bersedia menikahinya sebagai bentuk tanggung jawab, seperti dirimu yang menikahi Roselyn akibat peristiwa malam itu”, ucap Andrea menjelaskan.

Melihat anaknya terdiam dengan wajah senduh, Andrea yang memang  ingin membuak pikiran Duke Armand pun kembali bersuara.

“Ibu melakukan semua itu bukan hanya demi kebaikanmu tapi juga demi masa depan keluarga Bernard yang pada saat itu sedang dalam masa krisis”

“Melihat jika Roselyn sebelumnya menolong nyawamu dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri maka ibu merasa jika putri bungsu Duke Lunox tersebut telah jatuh cinta kepadamu”

“Dengan kekuatan keluarga Lunox maka keluarga Bernard bisa bangkit dan keluar dari krisis dengan mudah”

“Bahkan mereka juga membuatmu menjadi Duke yang disegani di kekaisaran Apollo karena memandang statusmu sebagai menantu keluarga Lunox”, ucap Andrea panjang lebar demi bisa membuka hati dan pikiran anak semata wayangnnya itu.

Andrea yang selama berbesan dengan keluarga Lunox menjadi disegani semua orang tentu saja tak mau kehilangan semua prestise yang dimilikinya karena kelakuan bodoh sang anak.

Apalagi kini Liona\, wanita j****g yang sangat dibenci oleh Andrea sudah berani mempengaruhi Duke Armand untuk membawa masuk anaknya kedalam mansion Bernard\, hal itu tentunya tak bisa dia toleransi lagi.

Ketika Duke Armand larut dalam penyesalan setelah semua fakta dibeberkan oleh kedua orang tuanya, Dunchess Roselyn kini sedang berjuang untuk kesembuhan putra semata wayangnya.

“Bagiamana kak, kenapa ular es itu hanya diam saja. Jika begini maka kondisi Nathan akan semakin buruk”, ucap Dunchess Roselyn frustasi.

Bagaimana tidak, ular es yang didapatkan oleh sang kakak dalam pelelangan malam nyatanya bukan hanya tak mau kembali menghisap racun didalam tubuh Nathan, bahkan ular tersebut tak bergeming dari tempatnya sejak dilepaskan.

“Kakak sudah menghubungi Duke Raymond karena dia lebih faham mengenai hal ini, mungkin dua hari lagi kita baru bisa mendapatkan berita darinya”, ucap Grand Duke Sebastian mencoba menenangkan adiknya.

Dua hari, bagi Roselyn sangatlah lama karena dia tak tahu dalam dua hari itu apakah Nathan masih bisa bertahan atau tidak dengan kondisinya seperti sekarang.

Tok...tok...tok...

Begitu dipersilahkan, salah satu anak buah Grand Duke Sebastian mengeluarkan sebuah botol kaca berisi beberapa pil penyembuh kepada majikannya.

Setelah melihat lambaian satu tangan, lelaki tersebut keluar dari ruangan tanpa suara sementara Grand Duke Sebastian langsung berjalan mendekati sang adik yang tampak sangat lesu itu.

“Berikan pil ini untuk Nathan, ini akan membantunya melewati kondisi buruk hingga kita mendapatkan kabar dari Duke Raymond mengenai bagaimana cara agar ular es itu bisa dan mau menghisap kembali racun dikaki Nathan”, ucap Grand Duke Sebastian lembut.

Tak ingin membuang banyak waktu, Dunches Roselyn segera menggerus pil tersebut di sendok yang diberi beberap tetes air agar muda dia masukkan kedalam mulut Nathan.

Setelah meminum pil penyembuh tersebut, raut wajah Nathan sudah tak sepucat sebelumnya membuat Dunchess Roseline merasa lega.

Sementara itu di wilayah pegunungan utara yang sangat dingin, Duke Raymond yang baru saja tiba di mansionnya setelah berhasil menumpas beberapa monster yang menyerang wilayahnya sedikit mentautkan alis melihat burung merpati putih milik sahabatnya bertengger manis di gantungan mantel yang ada dalam kamarnya.

“Racun ular es”, gumannya setelah membaca pesan yang dikirimm oleh Grand Duke Sebastian dengan wajah serius.

Melihat jika surat itu sangat penting maka Duke Raymond pun segera membalasnya sebelum dia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah dilempar keluar, merpati putih milik Grand Duke Sebastian segera terbang tinggi, membawa pesan balasan yang sangat dinanti itu.

Sang merpati segera terbang tinggi menembus awan yang ada diatasnya sebelum dia melesat cepat ke wilayah kekaisaran Andromeda tanpa bisa terlihat lagi.

Tak ada yang tahu jika merpati putih pengantar surat milik Grand Duke ini bukan merpati biasa karena sudah mendapatkan sihir leluhur keluarga Lunox, hal yang hanya bisa dilakukan oleh keturunan lelaki keluarga Lunox yang mungkin ada didalam diri Nathan sebagai penerus selanjutnya.