NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Aku rela melepasmu, asal kamu bahagia bersamanya."

Cinta itu tidak egois, Bagas rela melihat Adara kembali bersama Antares karena dia merasa sudah tidak sanggup membahagiakan Adara. Apakah akhirnya Adara tetap bersama Bagas atau kembali pada Antares?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Antares duduk di ruang kerjanya. Kedua matanya menatap layar laptop, tapi pikirannya melayang jauh. Sejak bertemu dengan Adara, dia tak bisa mengalihkan pikirannya dari Adara.

Beberapa saat kemudian pintu kantornya terbuka, dan Azura masuk dengan senyum cerah. "Ares, bagaimana dengan undangan pertunangan kita?"

"Iya, Ara. Eh, maksudku Zura." Antares mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap Azura.

Wajah Azura seketika berubah dan senyumnya memudar. "Apa kamu baru saja memanggilku Ara? Kamu memikirkan Ara lagi?"

"Maaf, Zura. Kamu tahu sendiri kan sejak awal hubungan kita hanya settingan dan kamu sendiri yang mau melanjutkan. Jadi, semua terserah kamu saja soal pertunangan itu," kata Antares.

Azura tertegun menatap Antares. Dia terluka dengan kata-kata itu. Dia kira lambat laun Antares bisa mencintainya tapi ternyata Antares masih tetap sama seperti dulu. Terkadang ingin rasanya dia berhenti mengejar Antares tapi dia sudah terlanjur mencintai Antares.

Tanpa berkata-kata lagi, Azura berbalik dan bersiap untuk meninggalkan kantor. Namun, di ambang pintu dia bertemu dengan kedua orang tua Antares yang baru tiba.

"Kamu ada di sini. Kalian sudah membicarakan acara pertunangan kalian?" tanya Shena.

Antares menatap mereka sebentar, lalu menjawab pertanyaan mamanya. "Terserah. Aku terima jadi," ujarnya sebelum kembali menatap layar laptopnya.

Azura merasa hatinya semakin terluka oleh ketidakpedulian Antares. "Kapan-kapan saja kita bahas ini," katanya.

"Tapi pertunangan kalian tinggal sebulan lagi," kata Shena lagi.

Azura hanya tersenyum kecil lalu dia membalikkan badannya dan pergi.

"Ares, kenapa kamu terus menyakiti Azura?" tanya Shena pada putranya. Dia kini duduk di hadapan putranya.

"Ares, meskipun kamu tidak menyukai Azura tapi kamu juga harus menghargai perasaannya."

Antares menghela napas, lalu menatap kedua orang tuanya dengan tatapan yang lelah. "Sejak awal, aku tidak pernah cinta sama Zura. Hubungan kami hanya settingan. Zura, Mama, Papa dan semua orang yang ingin kita berlanjut. Ya sudah, aku terpaksa melanjutkannya."

Shena tahu bahwa cinta itu tidak bisa dipaksa tapi Antares tak harus terhukum perasaan seumur hidupnya karena rasa cintanya pada Adara. "Ares, apa kamu tidak ingin memiliki keluarga? Kamu tidak bisa terus-terusan seperti ini. Bahkan Ara saja sudah bahagia dan memiliki anak."

"Mama, hidupku tanpa Ara itu berarti hidupku tanpa cinta. Tapi Mama tenang saja, aku tidak akan merebut Ara dari suaminya dan aku juga akan menganggap dia seperti adikku agar Ara bisa menemui Mama dan Papa lagi," jawab Antares.

Sky dan Shena saling berpandangan. Mereka merasa kasihan melihat putranya yang terjebak dalam perasaan yang begitu dalam. Mereka tahu, apa pun yang mereka katakan tidak akan mengubah hati Antares.

"Ya sudah, lebih baik kamu batalkan saja pertunangan kamu dan Azura, daripada kamu terus menjalin hubungan palsu," kata Sky memutuskan. "Biar Papa yang bicara dengan keluarga Azura."

...***...

Sore hari itu, Bagas pulang dari kantor dengan tubuh yang lelah, tapi senyumnya tak pernah luntur saat melihat rumahnya.

Setelah mandi, dia bergabung dengan Adara dan Aran yang sedang bermain di kamar.

"Aran, bagaimana sekolahnya tadi?" tanya Bagas sambil duduk di samping putranya.

Aran menatap ayahnya dengan mata berbinar dan menjawab dengan polos, "Seru sekali. Aran dapat teman baru. Tapi motor Mama tadi pagi bocor. Aran takut sekali terlambat. Terus ada Om Ares yang nawarin tumpangan ke Aran, tapi Aran ke sekolah sendiri. Mama cari tempat tambal ban. Mama tidak mau naik mobilnya Om Ares."

Adara yang duduk di sebelah Bagas merasa canggung. Dia belum sempat menceritakan kejadian itu kepada suaminya, tapi putra mereka sudah lebih dulu membuka ceritanya. Dia takut Bagas salah paham, ya, meskipun selama ini Bagas tidak mempermasalahkan Antares.

"Ayah, Aran mau makan sama Nenek dulu ya," kata Aran sambil berlari keluar kamar meninggalkan kedua orang tuanya.

Begitu Aran keluar, Adara menatap Bagas dan menjelaskan. "Kak Bagas, maaf aku belum cerita soal Kak Ares."

Bagas hanya tersenyum, lalu dia mendekat dan mencium pipi Adara dengan lembut. "Aku percaya sama kamu, Sayang. Tidak apa-apa. Kamu sudah bersama Ares sejak lahir, anggap saja dia Kakak kamu."

Adara merasa lega mendengar tanggapan Bagas. Suaminya memang selalu mengerti perasaannya. "Mau makan apa malam ini?" tanya Adara.

"Apa saja," jawab Bagas sambil menarik tubuh Adara ke dalam pelukannya. Dia menatap Adara lalu mencium singkat bibirnya. "Aku cinta kamu," bisik Bagas, suaranya lembut dan penuh makna.

Adara hanya tersenyum. Meski Bagas selalu mengatakan cinta setiap hari, entah mengapa hari ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih dalam dari biasanya.

"Aku juga cinta Kak Bagas. Pasti ada maunya nih nanti malam?" goda Adara sambil mencubit kecil hidung Bagas.

"Tahu saja. Sebagai penghilang stress menjelang akhir bulan. Laporan keuangan menumpuk."

"Oke. Aku siapkan makan malam dulu ya." Adara melepas pelukan Bagas kemudian dia berjalan menuju dapur.

Begitu Adara keluar dari kamar, Bagas duduk di dekat meja kerjanya. Dari tas kerjanya, dia mengeluarkan sebuah amplop putih yang sudah agak kusut. Dia membuka amplop itu dan mengeluarkan selembar kertas yang sudah dia baca berulang kali sejak pagi tadi.

Bagas menatap kertas itu dengan wajah serius. Perlahan, dia menarik napas panjang berusaha menenangkan hatinya. Namun, pikirannya tetap dipenuhi oleh kata-kata yang tertulis di sana.

Dengan satu gerakan tegas, Bagas meremas kertas itu dan melemparnya ke tempat sampah. Dia mengusap wajahnya dan membuang napas panjang lagi, yang dia inginkan saat ini hanyalah membahagiakan Adara dan Aran.

Kemudian Bagas berdiri lalu keluar dari kamarnya. Dia kini berdiri di ambang pintu dapur menatap Adara yang sedang sibuk menyiapkan makan malam. Bagas tersenyum tipis. Selama dia bersama Adara, dia pasti bisa menghadapi apa pun.

Perlahan Bagas mendekat dan memeluk Adara dari belakang. "Sayang, mau dibantu?"

Adara sedikit terkejut mendapat pelukan itu. "Kak Bagas nanti dilihat Ibu."

"Ibu sudah biasa melihat kita." Kemudian Bagas beralih di samping Adara. Dia mengaduk sayuran yang ditumis Adara.

Adara tersenyum menatap Bagas. Dia sangat beruntung memilih Bagas dalam hidupnya.

1
Yuli Ana
oh... karya baru...
kirain bakal launching kisah Ares..🥰🥰🥰
Salim S
nanti kaya ares mencintai adik sendiri walaupun tidak ada hubungan darah...tapi penasaran juga ok lah mampir....
Dina Yuliana
aaaah aq juga sulit berkata kata thooor 🤣😂😂😂 udah laaah tuh cowok dua duanya mending buat aq boleh ga thoor... limited edition 😭😭😭
fb/Ig: Author Puput: aku gak bakat buat yg sad. 🤭
total 1 replies
Yuli Ana
ya ampun... kk author nya juga Sampek enggak tega sama Bagas. .. aku juga GK tega lo kak... gak rela banget kalau orang sebaik Bagas harus meninggal....😭😭😭😭🤧🤧🤧
beruntung banget Adara dicintai begitu besar....🥰🥰😍
Salim S
gini kan enak ga ada yang tersakiti...ares nanti sama tokoh baru yang bar2 dan slengean/Slight//Slight//Slight/
Risma Waty
Ikuti alur yg sudah ada aja, mbak... 😀
Mrs.Riozelino Fernandez
iya kk,serasa gak sesuai dengan judul nya...
aku pikir Bagas meninggal dan Antares menggantikan Bagas karena amanat Bagas...😆😅
Mrs.Riozelino Fernandez: bisa aja kk Thor 😆
fb/Ig: Author Puput: kisah Bagas dan Ara yg belum usai. 😂
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lho kk Thor...kok ganti Ayah???
tadi bukannya manggil papa 😁
fb/Ig: Author Puput: typo. 😂
total 1 replies
Yuli Ana
semangat.... semangat..... semangat....🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat ya Bagas...kamu harus semangat...ada Ara dan Aran yang menunggu mu sehat...
M Nurhalimah
kasihan jika bagas mati
dyah EkaPratiwi
semangat bagas
Risma Waty
Semangat Bagas....
Yuli Ana
semangat bagas... GWS ya...
semangat Adara.. .. yang kuat ya..
dyah EkaPratiwi
semangat Bagas pasti bisa sembuh
Salim S
yok bisa yok bagas sembuh kasihan ara sama aran...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Jossy Jeanette
karyanya bagus..ceritanya menarik disampaikan dgn baik👍
Mrs.Riozelino Fernandez
nyata atau mimpi ini kk Thor???
Mrs.Riozelino Fernandez
dulu Azura terbawa emosi fans nya sehingga mampu memisahkan Ares dan Adara...
mengikuti skenario dari manager mereka..
tapi dilubuk hati Ares nama Adara tetap nomor 1.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!