NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba menerima takdir

Sabtu pagi, suasana rumah Dewa telah disibukkan dengan suara piring dan benda-benda dapur lainnya. Semua orang sedang sibuk menyiapkan segala sesuatunya untuk acara nanti malam.

Regina dan mama mertuanya saat ini sedang sibuk menyiapkan berbagai hidangan untuk menyambut keluarga besannya, bunda dari Yuna.

"Maa... Arga mana? Apa dia masih bekerja?" tanya Regina yang heran karena belum melihat Arga padahal pria itu telah datang sejak tadi malam meski tanpa Yuna karena wanita itu rencananya akan diantar oleh keluarganya nanti malam.

Mama Renita melirik kearah kolam ikan disamping rumah.

"Kayaknya lagi sama Dewa di gazebo dekat kolam ikan." ujar mama yang terlihat seperti menghela nafas.

"Dia kayaknya lagi ada masalah. Mama dengar dari Bismo, dua hari lalu Arga menemui papanya dan mereka sempat ribut. Mama kok khawatir jika pria itu datang. Mama masih trauma dengan kejadian yang menimpa kamu sayang... Mama nggak mau nanti Sila dan Yogi dengar jika kakeknya berkata kasar pada kalian...." ujar mana dengab raut gelisah.

Regina menggenggam tangan mertuanya. "Kita berdoa saja jika nanti hal yang pernah Regina alami tidak dialami oleh Yuna. Apalagi jika papa tahu bahwa Yuna pernah gagal bertunangan... " sahut Regina.

Sementara itu Arga dan Dewa sedang terlibat pembicaraan serius antara kakak beradik itu.

"Apa kamu yakin jika analisa mu itu benar tentang tante Rosma? Bagaimana jika dugaanmu salah? Papa akan semakin marah padamu Ga..." ujar Dewa yang yak yakin dengan ucapan Arga berusan padanya tentang sifat istri kedua papa mereka.

"Aku dan Bismo telah mengumpulkan beberapa bukti sejak tig tahun terakhir ini dan pengeluaran kita terlalu besar hanya untuk sebuah rapat dan kunjungan ke anak cabang perusahaan yang ada diluar kota. Dari biayanya yang dikeluarkan tidak bisa dikatakan wajar karena sudah melebihi anggaran dari yang biasanya. Aku curiga jika tante Rosma sedang bermain api. Dan menurut dari selentingan info, jika tante Rosma juga sedang mencoba menghasut beberapa pemilik saham untuk berpihak padanya... Tapi masalah ini sedang aku selidiki" ujar Arga.

Dewa nampak berpikir keras. Ia juga sama dengan sang adik, tidak pernah suka dengan istri baru papanya itu. Meski Rosma terlihat pendiam tapi sepertinya ia sedang menyimpan sesuatu. Dan jika firasat Arga benar terbukti bisa-bisa perusahaan kembali diambang kehancuran.

"Mas akan bantu kamu untuk menyelidikinya. Kebetulan, mas punya mantan pasien seorang hacker, ya semoga dia mau bantu buat curi data yang kita perlu kan.. Kita bicarakan itu nanti dengan mama. Sekarang mas mau tanya dan kamu jawab jujur. Bagaimana hubungan kalian berdua, kamu dan Yuna? Sudah sejauh mana? Apa sudah hm..hmm...?" tanya Dewa dengan keinginan tahuan paling besar.

Arga mengernyit. "Sejak kapan mas jadi kepoan begini? Apa mama yang suruh?" tebak Arga asal dan sialnya Dewa justru mengiyakan tebakannya itu.

"Jangan salahkan mama... Beliau hanya mengkhawatirkan kamu. Andaikata kalian hanya membuat perjanjian pernikahan maka mas kasih saran, hentikan sekarang juga agar tidak terlalu jauh. Yuna gadis baik sangat baik...Jangan jadi Cakra kedua kamu...." Dewa menarik nafas panjang.

"Mas masih nggak nyangka jika Cakra tega berbuat demikian. Dia dan Akira adalah sahabat sejak kecil, ya... siapapun pasti bisa melihat tatapan cinta dari Akira tapi jika bagini akhirnya, kenapa justru Cakra memilih bertunangan dengan Yuna kemarin..." lanjut Dewa menyesali perbuatan salah satu rekannya dirumah sakit.

Arga menatap lurus kedepan.

"Aku sunguh-sungguh dengan Yuna mas. Dia bisa dibilang adalah cinta pertamaku. Aku memang tidak pernah percaya dengan cinta padangan pertama tapi dengannya aku merasakan debaran itu. Dan ketika dia menghilang tanpa kabar, sempat membuatku sedikit frustasi dan akhirnya memilih mengikuti kemauan papa untuk bersekolah diluar negeri, berharap bisa melupakannya. Tapi takdir mempertemukan kami meski diawali dengan rasa kecewaku karena dia sudah bertunangan dengan pria lain... Meskipun saat ini Yuna masih belum sepenuhnya menerima ku, aku tidak akan pernah melepaskannya mas..." ujar Arga seraya tertunduk.

Dewa menatap sang adik dengan tatapan iba.

"Pelan-pelan Ga... Dia baru saja disakiti oleh mantan tunangannya. Mas hanya tidak ingin kamu menjadi bagian dalam lukanya yang bahkan belum tuntas.... Ayo siap-siap, sebentar lagi istrimu akan datang..." ujar Dewa menepuk pundak adiknya dan berlalu dari sana karena hari sudah beranjak sore.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sekitar pukul delapan malam, rombongan keluarga Yuna datang kerumah keluarga Dewa.

Yuna didampingi oleh para sahabat dan juga keluarga dari Riana dan Indri pastinya. Seperti putri mereka yang bersahabat, mama mereka juga menjalin hubungan silaturahmi yang baik.

Yuna malam ini begitu cantik dengan gaun malam yang sangatlah sopan. Rancangan Riana tidak pernah mengecewakan dirinya yang tidak pernah menyukai pakaian yang terbuka.

"Selamat datang bu Laras, Yuna... Ayo masuk...." sambut mama Renita di pintu masuk rumah utama.

"Selamat malam bu Renita, maaf kami sedikit terlambat. Tadi ada macet sedikit" ujar bunda Laras.

"Tidak apa... Ayo masuk... Ayo sayang, Arga udah nggak sabar tungguin kamu sejak tadi" ujar mama Renita yang didampingi oleh Dewa dan Regina. Yuna hanya tersenyum mendengarnya. Arga tidak sabaran, mereka saja saat ini dalam aksi diam-diaman karena masalah nama panggilan yang berakhir dengan Arga bersikap dingin padanya.

"Ayo aunty Una... Cila kangen mau main cama aunty..." suara cadel Sila mengalihkan perhatian Yuna.

"Cantik banget kamu Sila... Sini sama aunty" sapa Yuna yang langsung menggandeng Sila menuju halaman belakang diikuti oleh Arga yang tidak mau kehilangan momen bersama sang istri.

"Kamu cantik banget malam ini..." bisik Arga ketika ia berjalan disamping Yuna.

Pipi Yuna langsung memanas seketika. Dan ada seperti aliran listrik kecil yang menyengat jantungnya.

Harus Yuna akui, Arga juga terlihat tampan malam ini. Dan sepertinya dia juga sudah memangkas sedikit rambutnya. Baru dua hari tidak bertemu Arga rasanya dia sudah kehilangan banyak momen bersama pria itu.

Arga menggandeng tangan Yuna hingga membuat wanita itu sedikit terkejut. Sekali lagi Yuna menoleh untuk memastikan jika ia adalah Arga yang dalam beberapa hari ini sedang merajuk padanya.

"Jangan terlalu lama liatinnya. Nanti kamu susah move on nya...." ledek Arga yang sadar jika ia diperhatikan oleh Yuna.

Wanita itu mencebik dan membuat Arga tersenyum lebar. Keduanya berjalan beriringan sambil Yuna tetap menggandeng Sila disebelahnya.

"Hallo tante Ivy..." sapa Heru yang datang entah dari mana kepada mama dari Indri.

"Malam Heru... Wah kamu makin gagah aja dan wuih, ototnya juga udah makin bagus ini. Nggak kayak dulu, cungkring...." ujar mama Ivy memuji mantan pacar putrinya.

"Terima kasih tante. Tante Ivy makin cantik aja dan terlihat sangat fresh..." puji Heru balik hingga membuat tante Ivy tersenyum sumringah.

Sementara Indri memutar bola matanya. Jengah melihat Heru yang begitu pandai mencari muka pada mamanya. Jangan sampai ada drama ia diminta balikan dengan Heru nantinya.

"Doi kayaknya masih bisa diterima olah camer noh... Gas Dri, lo habis ini pasti disuruh balikan sama Heru...." goda Riana yang memberi kode pada Indri.

"Moh aku.. Ayo, acara mau dimulai..." Indri melenggang kearah taman belakang meninggalkan Riana yang masih asik memperhatikan Heru dan mama Ivy.

"Tunggu Dri.... jangan ngambek dong..." Riana menyusul Indri.

Acara perkenalan antara dua keluarga berlangsung sangat khidmad dan penuh rasa haru.

Yuna melihat ke sekelilingnya. Bunda yang begitu akrab dengan keluarga Arga membuat hatinya menghangat. Ada rasa lega yang ia rasakan ketika bundanya diterima dan dihargai oleh keluarga suaminya yang notabene adalah orang terpandang.

Tidak ada alasan bagi Yuna untuk tidak menerima pernikahan ini. Apalagi Arga adalah pria baik yang ia yakini bisa membuat ia bahagia nantinya.

Yuna sedang berdamai dengan lukanya dan mencoba menerima takdir yang Tuhan tetapkan untuknya.

Bersambung.....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!