NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir / Tamat
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gangguan Kecemasan

Mobil yang di kendarai Roby berhenti di depan sebuah bangunan megah bertema Eropa. Bangunan yang menjadi saksi air mata kesedihan dari seorang gadis yang tersingkirkan dari kehidupan. Tempat itu masih sama, hanya dirawat menjadi lebih baik.

Dian menatapnya dengan pandangan tak terbaca dari dalam mobil. Tempat itu yang menjadi tempat terakhir nya bersama Nico. Sekarang pria ini kembali membawanya ke tempat ini.

"Apa maumu?" datar Dian.

"Kau pergi karena tak ingin tinggal sendiri di rumah besar itu, kan? Jadi aku akan menemanimu sekarang," bisik Nico di telinganya. Pria itu tak segan memberi kecupan kecil di sekitar rahangnya.

Nico sudah tak terkontrol. Rasa rindu bercampur rasa takut kehilangan membuat Nico tak peduli jika Dian akan membencinya. Keinginannya adalah untuk mempertahankan wanita ini apapun caranya.

Dian menepis tangan Nico yang hendak menyentuh wajahnya. Pria itu menyeringai melihat respon dingin Dian. Tak lama Nico membuka pintu dan keluar dari sana. Tak lupa ia menarik Dian yang masih mencoba pergi.

Puk!

Nico melempar tubuh Dian di atas ranjang. Dengan segera pria itu menahan tangannya di atas kepala. Jika dulu ia hanya pasrah, sekarang Dian enggan untuk disentuh. Ia belum siap menerima kembali nyawa kecil di perutnya.

"Kau melenyapkannya, maka hadirkan kembali mereka disini."

"Nic–" Dian tercekat saat Nico menyibak pakaiannya dan mencium perut datarnya. Ia tak dapat menggerakkan tubuhnya. Tangannya dikunci sedangkan kakinya tertindih.

Dian memejamkan matanya saat ciuman Nico mulai liar. Ia akhirnya memilih diam, membiarkan pria ini melakukan apa yang ia inginkan. Tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan selain dirinya sendiri saat ini.

Melihat Dian berhenti melawan, Nico menatapnya. Wanita itu memejamkan mata tanpa emosi diwajahnya. Wanita ini ... ia mencintainya, tapi juga kecewa. Ia tak menyangka Dian benar-benar melepaskan mereka.

Dian membuka matanya saat merasakan sentuhan pelan di pipinya. Nico sudah menatapnya dalam. Ada luka dibalik mata pria itu. Dian tertegun sementara.

"Maaf– maafkan aku. Aku pasti membuat hidupmu kesulitan selama ini. Seharusnya aku menjaga mu, bukan melepas mu." Lelehan bening jatuh di pipinya. Pria itu menangis, menyatukan kening mereka.

Sifat buruk Dian pasti disebabkan oleh masa lalu. Nico tak membayangkan kesulitan apa yang dialami Dian di kehidupannya.

"Aku akan menemanimu disini, dihidupmu. Biarkan aku membayar semua yang kulakukan dengan mendampingi mu. Aku rela ... aku rela melepas semua yang ku punya agar bisa bersamamu."

"Aku tak akan menyalahkan atas apa yang kau lakukan pada anakku. Aku akan menganggapnya sebagai karma atas dosaku pada kalian. Tapi kumohon– jangan tinggalkan aku lagi, Dian." Nico memeluk wanita itu dengan tersedu-sedu, menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Dian.

"Aku mencintaimu, Dian. Sejak kau melepaskan ku untuk menikah. Sekarang aku tahu kenapa hatiku gelisah. Itu karena aku takut kau pergi."

Tanpa sadar lelehan bening ikut keluar dari sudut mata Dian. Bisakah ia egois sekarang? Ia tahu pria ini sama menderitanya seperti ia.

Pria ini termakan emosi sesaat hingga berlaku kasar, tapi itu adalah salah satu respon hatinya yang merindukan Dian. Takdir macam apa ini? Setelah membiarkan mereka berpisah bertahun-tahun, lalu ingin mereka bersama kembali?

Haruskah ia senang sekarang. Pria yang ia cintai dalam diam ternyata juga mencintainya. Pria ini yang datang padanya dan memohon. Rasanya sakit sekali berpura-pura menyakiti ayah dari anaknya.

Merasa tak ada pergerakan, Dian menyentuh kepala Nico di ceruknya. Pria itu tak bergerak. Dian segera bangkit memperbaiki posisinya dan Nico.

"Nic." Pria itu tak merespon saat Dian menepuk wajahnya.

"Nic!" Dian mulai panik. Berbagai cara ia membangunkan pria itu namun tidak ada respon. Dengan cepat ia turun dari ranjang menuju keluar kamar.

"ROBB!!" teriak Dian berlari keluar. Wanita itu bahkan tak memakai alas kakinya. Roby yang mendengar teriakan Dian dengan cepat menyusul. Ia bisa melihat betapa kacaunya wanita itu sekarang.

"Nico– Nico tidak mau bangun," isaknya.

"Nona tenanglah."

Roby masuk ke dalam kamar. Sama seperti Dian, pria itu tak menunjukkan kesadaran.

"Dia tiba-tiba pingsan. Aku tak melakukan apapun."

Tuan tak dapat menahan emosionalnya jika berhubungan denganmu, nona.

"Saya tahu, Nona. Saya akan menghubungi dokter pribadi tuan segera. Mohon jaga tuan Nico." Roby menunduk sedikit, lalu keluar.

**

Dian menatap Nico dengan kesedihan yang amat sangat. Wanita itu tak henti menangis di samping Nico seraya menggenggam tangan pria itu. Beberapa saat lalu dokter yang biasa menangani Nico mengatakan semuanya.

Nico telah lama mengidap depresi serta gangguan kecemasan yang berlebihan. Pria itu juga sering menghancurkan barang-barang hingga melukai diri sendiri. Nico bahkan pernah di anjurkan untuk dirawat di rumah sakit hingga depresinya mengurang. Namun pria itu menolak dengan keras dengan alasan ingin mencari istri dan anaknya.

Roby juga mengatakan jika Nico telah bercerai setelah dua bulan menikah karena Melly yang ternyata mengandung anak orang lain padahal Nico sama sekali tidak pernah menyentuhnya.

Mulai saat itulah Nico mulai merindukan sosok Dian. Gadis yang penuh kasih sayang dan kehangatan. Hingga akhirnya pria ini terpukul setelah datang ke rumah megah yang ia berikan untuk Dian. Disanalah Nico mengetahui keberadaan makhluk tak berdosa yang merupakan darah dagingnya.

Dian menghapus air matanya saat teringat seseorang. Ia bangkit berdiri dan mengambil ponsel di tasnya, kemudian berjalan ke arah balkon. Wanita tiga anak ini menekan salah nomor hingga tersambung dengan tujuannya.

"Kenapa kau tidak pernah mengatakannya! Kau bilang dia baik-baik saja. Kenyataan nya dia hampir seperti orang gila!" sarkas Dian tak peduli.

"Bocah itu harus menderita dulu baru bisa menghargai orang. Kau tahu kan seseorang baru akan menyesal setelah kehilangan," jawab seseorang di ujung sana.

"Kau–"

"Jangan mengomeli papa, Dian. Aku masih dalam masa pengobatan. Lebih baik doakan papa agar berjalan lancar," potongnya.

"Cih! Berdoa saja malaikat tidak menjemputmu lebih cepat. Aku tidak akan mendoakanmu!"

"Menantu tak berakhlak!"

"Mantan! Kami sudah bercerai jika kau lupa!" Tutt. Dian mematikan telepon nya sepihak. Demi Tuhan berbicara dengan pria tua itu seringkali menguras emosinya.

"Dian ..." Suara itu mengembalikan Dian ke situasi sekarang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Like dan Komennya Say😘🤗...

1
Lisa Icha
gimana rasanya ditolak memanggilmu Oma seperti kamu menolak menantumu ketika kamu dipanggil mama
Nurma Zahra
🥺🥺aku loh melu nyesek seko bab awal.. dodoku melu loro 😭😭😭😭
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Dessy Rinda
ceritanya bgs bngt kena di hati bikin nyes😭
Dessy Rinda: siiiaaappp
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 2 replies
Dessy Rinda
aq setuju kak dian👍
Umi Syafaah
Luar biasa
Kasmawati S. Smaroni
beberapa episd menguras air mata
Kasmawati S. Smaroni
seperti barang yg di tuker,padahal ga gampang kali mengangkat anak orang harus lewat jalur pengadilan
Adi Sudiro
udah bunting masa dibilang gadis
Fitry Yanti Siregar
Luar biasa
Satriah Taufik
tisu mana tisu,sedih bacanya
ceritanya bagus,berhasil membuatku berlinang air mata
Esther Lestari
Ayah Nico masih hidup ?
Esther Lestari
Lily....awas mama Dian marah ya pergi tanpa pamit dan bolos sekolah
Esther Lestari
Melly gk jadi nikah sama.Nico ? koq skrg jadi miskin gitu.
enak sekali menyerahkan anak begitu saja
Esther Lestari
ibu nya Dian dan ibu nya Nico sikap nya sama, mengagungkan harta
Heryta Herman
terima lasih atas karyamu yg bagus ini thor...
semangat
Heryta Herman
wanita iblis yg sesungguhnya adalah melly..
dan bisa" nya menuduh sian sprti dirinya...
ternyata ouh ternyata..anak dian kembar 3..
thor..karyamu bagus...
ayo semangat thor...
Heryta Herman
hidup dian sdh menyakitkan dari awal kehidupan di tmbh bersuamiyg tdk pekq dan egois...makin menambqh truma yg sungguh dasyat..hanya kehadiran anak" lah penyemangat hidupnya...dan trauma ini tdk akan sembuh sepenuhnya..
sngguh mengerikan jln hidup dian..
semoga ada keajaiban pada hidup dian di kemudian hari../Cry/
Widiyani
bagus banget kak
Heryta Herman
hahaha...rasakan akibat ulahmu sendiri nico..kaupantas mendapatkan perlakuan tdk menyenangkan dari dian..kau yg dulu menolaknya dan skrng bucin parah pada dian..
bnykkan stok kesabaran mu nico...hahaha...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!