UNTUK MU MAAF KU

UNTUK MU MAAF KU

BAB 1 Rahasia Devan

Kiara memergoki suaminya keluar dari Restoran yang berada di tempat yang elit di ibukota ini, "Jadi ini yang kamu bilang kerja, sampai nggak pulang ber hari hari" teriak Kiara pada suaminya yang saat ini sangat kaget dan wajahnya terlihat panik karena bertemu ditempat ini dengan istrinya.

Devan yang sedang berjalan dengan seorang Wanita itu berusaha melindungi Sera dari kemarahan istrinya. Kiara berjalan kearah Devan dan menampar wajah suaminya, lalu dia menghampiri wanita itu.

Dengan sekuat tenaga Kiara menarik tangan sera, Sera yang ditarik oleh Kiara mengaduh kesakitan tangannya terasa mau copot karena saking kuatnya tarikan tangan Kiara.

"sayang lepas, malu diliat orang kalau berantem disini" lerai devan mencoba menahan tangan istrinya yang saat itu terlihat dengan santai menarik rambut wanita itu.

"apa kamu bilang, malu? Nggak ngaca ya siapa yang bikin malu" cibir Kiara dia menatap marah pada Wanita yang dia tau itu adalah sahabat nya.

“tega kamu Sera, apa salahku? Sampai suamiku kau ambil” teriak Kiara dengan mata berkaca kaca.

Sera yang ditarik tangannya dengan kasar oleh Kiara hanya diam membisu dengan muka pucat, dia tidak menyangka akan bertemu dengan Kiara disini di saat dia bersama Devan.

"Kia cukup , kamu menyakitinya" ucap devan sambil berusaha menolong sera, melihat devan yang ingin membantu wanita yang ada di depannya Kiara langsung menyikut perut suaminya dengan keras yang membuat devan langsung menjerit kesakitan dan langsung terduduk disamping wanita itu. Kiara benar benar marah hingga dia berani melawan pria yang selama ini dia hormati.

Kiara langsung mengalihkan tatapannya pada wanita yang hampir menangis menahan sakit dan malu saat ini.

"Maaf Kiara, aku bisa jelaskan semuanya ...tolong lepaskan tanganmu ini sakit sekali" rintih sera yang berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman Kiara.

"sakit kamu bilang, belum seberapa sakit yang aku alami akibat perbuatan jahat kalian" tegas Kiara, Sera masih berusaha melepaskan dirinya, dengan menahan rasa sakitnya Sera berhasil melepaskan cengkraman tangan Kiara. Sera menjauh dari Kiara yang saat ini ingin menarik badannya lagi.

Devan melihat sekeliling mereka, beberapa orang yang saat ini sedang melihat pertengkaran mereka, dia tidak mau jadi tontonan gratis. Dia mencoba menghalangi Kiara yang berusaha menjangkau Sera.

“sayang kita pulang, kita selesaikan dirumah” mohon Devan yang saat ini kehabisan akal untuk membujuk Kiara.

“apa yang mau diselesaikan mas, aku rasa nggak ada yang perlu dibicarakan lagi” tegas Kiara menatap tajam pada dua orang yang ada didepannya.

“dan kamu Sera, selamat kamu sudah berhasil menghancurkan rumah tanggaku, aku memberikan bantuan untuk mu dan anakmu setelah kematian Haris, ini balasan kamu padaku, kalau orang yang tidak aku kenal melakukan ini, tidak akan sesakit ini, tapi kamu…” Kiara tidak sanggup meneruskan kata katanya air matanya jatuh membasahi pipinya yang sejak tadi dia tahan. cepat dia hapus air mata itu Kiara tidak mau kelihatan rapuh dihadapan mereka.

“maaf kan aku Kia,,,,” sera pun menangis mendengar kata kata Kiara tadi, hanya kata maaf yang sanggup dia ucapkan.

Kiara melirik jari manis Sera yang disana ada cincin yang sama persis dengan yang Kiara punya, melihat itu Kiara hanya tersenyum sinis melihat perbuatan mereka.

“sayang , bukan salah Sera mas yang salah, marah lah mas akan terima semua kemarahan mu” ucap Devan pada istrinya yang saat ini menatap pada cincin nikah Sera.

“Aku sudah nggak bisa marah sama kamu mas, saking jahatnya perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku” balas Kiara setelah itu dia berjalan meninggalkan kedua orang yang telah membuat luka dihatinya.

Devan berlari mengejar Kiara, dia tidak mau istrinya pergi dengan keadaan marah takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

“sayang kamu mau kemana, mari pulang sama mas” Devan menarik pelan tangan istrinya, yang langsung ditepis oleh Kiara.

“tidak perlu bermanis manis didepan ku mas,kalau dibelakang kalian menikamku” ketus Kiara sambil melanjutkan menuju mobil yang terparkir di depan restoran itu.

Devan diam terpaku melihat kepergian Kiara, saat ini dia bingung harus bagaimana, Kiara sudah mengetahui semua rahasia yang dia simpan dengan Sera beberapa bulan ini.

Devan menikahi Sera 4 bulan yang lalu tanpa diketahui keluarga besarnya, dia menyimpannya rapat rapat, suatu saat dia akan memberitahu Kiara tentang semuanya. Dia melihat Kiara sudah meninggalkan pelataran parkir restoran itu.

Devan berjalan menghampiri Sera yang saat ini hanya menatap sendu kearah nya, mereka sama sama diam sibuk dengan pikiran masing masing. Devan berjalan masuk kedalam mobil diikuti Sera dari belakang dia membuka pintu depan dan duduk disamping Devan.

Mobil mereka keluar dari sana menuju kediaman Sera saat ini, yang baru dibelikan Devan setelah pernikahan mereka 4 bulan yang lalu.

Menempuh perjalanan menuju kediaman Sera mereka tidak ada satupun yang mencoba membuka pembicaraan untuk memecah kebisuan di dalam mobil. Tidak berapa lama mereka sampai dihalaman kediaman mereka, Devan turun dari mobil diikuti Sera.

Sampai didalam rumah mereka disambut oleh Kafi anak Sera dengan Haris yang masih berumur 2 tahun  Haris meninggal disaat Kafi berumur 1 tahun karena kecelakaan disaat pulang dari luar kota.

Setelah meninggalnya Haris yang mendadak, Kiara lah yang membantu semuanya, sampai Sera disuruh untuk tinggal dikota yang sama dengannya agar dia bisa menjaga Kafi kalau Sera bekerja, betapa baik dan tulusnya Kiara.

“sayang, lagi main apa?” sapa Devan pada anak sambungnya itu, Devan menggendong Kafi yang saat ini tertawa senang melihat bunda dan papanya sudah pulang kerumah.

Sera mencium kening anaknya yang sedang bermain bersama Devan diruang keluarga. Sera menatap kearah Devan dia ingin mengatakan sesuatu pada Devan tapi di ragu.

Devan melihat Sera yang menatap kearahnya, dia paham dengan tatapan Sera, Devan segera berdiri dan mengajak Sera masuk kekamar untuk berbicara karena disana bik asih.

Sesampai di dalam kamar Sera segera mengajak Devan duduk di sofa yang ada disana. “mas …Kiara sudah tau kita harus bagaimana, kita telah menyakitinya“ ucap Sera dengan suara serak menahan tangis. Dia tahu apa yang dilakukannya sangat menyakitkan untuk Kiara.

“Mas juga bingung mau bagaimana lagi, Kiara belum pernah selama pernikahan kami semarah itu, dia tidak pernah bicara keras, tapi tadi dia benar benar terluka” Devan mengusap wajahnya dengan kasar.

“apa kita bercerai saja mas, aku tidak mau menyakiti Kiara terlalu dalam, yang kita lakukan ini tidak bisa dimaafkan oleh siapapun” ucap Sera sambil meremas jemari tangannya sendiri.

“pernikahan kita bukan permainan Sera, yang bisa dibatalkan semaunya” sahut Devan pada istri keduanya itu.

“terus kita harus bagaimana menghadapi Kiara mas, aku tidak berani bertemu Kiara pasti dia sangat kecewa dengan ku, aku memang Perempuan tidak tahu balas budi mas” sesal Sera yang baru menyesali pernikahan sirinya dengan Devan, suami dari sahabatnya.

Terpopuler

Comments

Uliana

Uliana

ya perbuatan tdk menyakiti hati nya
tp memnyakiti perkawinan nya yg hancur berantakan ud dibina selama ber th "
dssar perempuan pelakor yg tdk punya h hati /Awkward/

2024-08-27

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Ada ya manusia minus rasa syukur, rasa terima kasih dan berhati iblis, terhadap orang yg SDH sangat2 baik membantu baik moril maupun materil

2024-09-03

0

𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ᴋʏ𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ᴋʏ𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

hahaha knp ya nama kia sll dan sll di khianati orang yang berkedok sahabat

2024-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Rahasia Devan
2 BAB 2 Kiara
3 BAB 3 Kemarahan Kiara
4 BAB 4 Pertengkaran
5 BAB 5 Rencana Kiara
6 BAB 6 Menahan Diri
7 BAB 7 Kekhawatiran Devan
8 BAB 8 Pergi
9 BAB 9 Memulai Hidup Baru
10 BAB 10 Kepanikan Devan
11 BAB 11 Devan Pulang
12 BAB 12 Menyesal
13 BAB 13 Kecolongan
14 BAB 14 Tuan Kalandra Menemukan Kiara
15 BAB 15 Tuan Kalandra Melindungi Kiara
16 BAB 16 Membawa Kiara Pergi
17 BAB 17 Devan kalah cepat
18 BAB 18 Devan Curiga
19 BAB 19 Rahasia Sera
20 BAB 20 Dokter Kandungan
21 BAB 21 Baby kembar
22 BAB 22 Papa Terlibat
23 BAB 23 NAMA SI KEMBAR
24 BAB 24 Pulang Ke Kediaman Kalandra
25 BAB 25 Sera Sakit lagi
26 BAB 26 Sera Kritis
27 BAB 27 Devan Pusing
28 BAB 28 Bertemu
29 BAB 29 Berbicara
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32 Nasehat
33 BAB 33 Mencintai Kia
34 BAB 34 Cerita Barra
35 BAB 35 Kado dari Barra
36 BAB 36 Bertemu Barra
37 BAB 37 Pilihan Cerai
38 BAB 38 Surat Gugatan
39 BAB 39 Gelisah
40 BAB 40 Rencana
41 BAB 41
42 BAB 42
43 bab 43 saat pergi
44 bab 44 hidup baru
45 bab 45 Devan sakit
46 bab 46 rumah sakit
47 bab 47 Wanda
48 bab 48 Ke kantor Barra
49 49 Barra Menolak
50 BAB 50 usaha Barra
51 BAB 51 Perasaan Kiara
52 BAB 52 Menyatakan cinta
53 BAB 53 Meyakin kan Kiara
54 BAB 54 Rasa percaya Kiara
55 BAB 55 Sedih nya Devan
56 BAB 56 Resmi Cerai
57 BAB 57 Video Zayn dan Zara
58 BAB 58 Berdebat
59 BAB 59 Mencari tau
60 BAB 60 Pindah dan pertengkaran
61 BAB 61 Barra bertengkar
62 BAB 62 Ketenangan Kia
63 BAB 63 Persiapan pernikahan
64 BAB 64 Memantapkan hati
65 BAB 65 Mau mendatangi Kiara
66 BAB 66 Bertemu Tuan Roderick
67 BAB 67 Memberi Kabar
68 BAB 68 Sah
69 BAB 69 Bahagia
70 BAB 70 Keresahan Devan
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 NOVEL BARU
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1 Rahasia Devan
2
BAB 2 Kiara
3
BAB 3 Kemarahan Kiara
4
BAB 4 Pertengkaran
5
BAB 5 Rencana Kiara
6
BAB 6 Menahan Diri
7
BAB 7 Kekhawatiran Devan
8
BAB 8 Pergi
9
BAB 9 Memulai Hidup Baru
10
BAB 10 Kepanikan Devan
11
BAB 11 Devan Pulang
12
BAB 12 Menyesal
13
BAB 13 Kecolongan
14
BAB 14 Tuan Kalandra Menemukan Kiara
15
BAB 15 Tuan Kalandra Melindungi Kiara
16
BAB 16 Membawa Kiara Pergi
17
BAB 17 Devan kalah cepat
18
BAB 18 Devan Curiga
19
BAB 19 Rahasia Sera
20
BAB 20 Dokter Kandungan
21
BAB 21 Baby kembar
22
BAB 22 Papa Terlibat
23
BAB 23 NAMA SI KEMBAR
24
BAB 24 Pulang Ke Kediaman Kalandra
25
BAB 25 Sera Sakit lagi
26
BAB 26 Sera Kritis
27
BAB 27 Devan Pusing
28
BAB 28 Bertemu
29
BAB 29 Berbicara
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32 Nasehat
33
BAB 33 Mencintai Kia
34
BAB 34 Cerita Barra
35
BAB 35 Kado dari Barra
36
BAB 36 Bertemu Barra
37
BAB 37 Pilihan Cerai
38
BAB 38 Surat Gugatan
39
BAB 39 Gelisah
40
BAB 40 Rencana
41
BAB 41
42
BAB 42
43
bab 43 saat pergi
44
bab 44 hidup baru
45
bab 45 Devan sakit
46
bab 46 rumah sakit
47
bab 47 Wanda
48
bab 48 Ke kantor Barra
49
49 Barra Menolak
50
BAB 50 usaha Barra
51
BAB 51 Perasaan Kiara
52
BAB 52 Menyatakan cinta
53
BAB 53 Meyakin kan Kiara
54
BAB 54 Rasa percaya Kiara
55
BAB 55 Sedih nya Devan
56
BAB 56 Resmi Cerai
57
BAB 57 Video Zayn dan Zara
58
BAB 58 Berdebat
59
BAB 59 Mencari tau
60
BAB 60 Pindah dan pertengkaran
61
BAB 61 Barra bertengkar
62
BAB 62 Ketenangan Kia
63
BAB 63 Persiapan pernikahan
64
BAB 64 Memantapkan hati
65
BAB 65 Mau mendatangi Kiara
66
BAB 66 Bertemu Tuan Roderick
67
BAB 67 Memberi Kabar
68
BAB 68 Sah
69
BAB 69 Bahagia
70
BAB 70 Keresahan Devan
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
NOVEL BARU
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!